I Putu Eri Kresnayadi
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH PELATIHAN HIGH PULLEY CURLS DAN LOW PULLEY CURLS TERHADAP KEKUATAN DAN HYPERTROPHY OTOT LENGAN Kresnayadi, I Putu Eri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 1 No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.517 KB)

Abstract

Masih kurangnya pembinaan dan pelatihan fisik secara khusus pada mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha, terutama pada komponen kondisi fisik kekuatan otot lengan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan; (2) perbedaan pengaruh antara kelompok pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa putra bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Rancangan penelitian ini menggunakan matching only design, dan analisis data menggunakan anova. Proses pengambilan data dilakukan dengan tes kekuatan otot lengan (expanding dynamomeer) dan tes hypertrophy otot lengan (meteran kain) pada saat pretest dan posttest. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis dengan SPSS seri 17.0. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pemberian pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan serta hipotesis teruji kebenarannya. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pelatihan kelompok high pulley curls, low pulley curls dan kontrol terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan dengan hasil anova kekuatan otot lengan menyatakan nilai Fhitung (19,822) > nilai Ftabel (3,32) dan hypertrophy menyatakan nilai Fhitung (11,951) > nilai Ftabel (3,32), berarti hipotesis teruji kebenarannya. Perhitungan post hoc menyatakan bahwa pelatihan low pulley curls memberikan hasil yang lebih baik (efektif) terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Berdasarkan analisis data tersebut pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan.
PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI Kresnayadi, I Putu Eri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.747 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Maka didapatkan hasil bahwa siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017 memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kecepatan dalam perlombaan lari. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kecepatan lari dengan pelatihan ladder drill terhadap dua kelompok siswa putra yaitu, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 36 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik ordinal pairing yang masing-masing kelompok terdiri dari 18 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan ladder drill 8 repetisi 3 set, frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu pada siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Data berupa hasil kecepatan lari 50 meter yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p < 0.05). Hasil uji t-test independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kecepatan tidak berbeda bermakna (p<0,05). Simpulannya bahwa pelatihan ladder drill 8 repetisi 3 set dapat berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan lari siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Hal tersebut terbukti meningkatkan kecepatan lari 50 meter sehingga hipotesis alternatif diterima. Tidak ada Perbedaan bermakna antara hasil post test kedua kelompok. Tetapi didapatkan hasil bahwa pelatihan kelompok perlakuan lebih baik dari pada kelompok kontrol dalam meningkatkan kecepatan lari siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017.
PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRIC DEPTH JUMP 10 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Kresnayadi, I Putu Eri; Dewi, I.A.Kd.Arisanthi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.1 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 32 orang di dapat dengan rumus pocok. Jumlah sampel di bagi menjadi dua kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 16 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set, frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu. Data berupa hasil meningkatkan daya ledak otot tungkai yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh di uji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya di uji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata – rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing -masing kelompok, sedangkan ujit-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0.05). Hasil uji t-test independent di dapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok sampel (perlakuan dan kontrol) menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05). Akan tetapi kelompok perlakuan lebih memiliki rerata lebih besar dari pada kelompok kontrol. Simpulannya bahwa pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai dan menyatakan hipotesis alternative diterima. Untuk hasil post test kedua kelompok, ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis alternatif diterima. Dari hasil rerata dan persentase bahwa kelompok pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set lebih baik dari pada kelompok kontrol dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa peserta ekstrakulikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Kresnayadi, I Putu Eri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.039 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mahasiswa semester III. A Jurusan Penjaskesrek IKIP PGRI Bali tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester III. A Jurusan Penjaskesrek IKIP PGRI Bali, berjumlah 39 orang dengan rincian 23 orang putri dan 16 orang putra. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif.          Hasil analisis data pada siklus I aktivitas belajar passing  bola basket secara klasikal sebesar 7,42 (aktif), dan pada siklus II sebesar 9,16 (sangat aktif). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,74. Persentase hasil belajar passing bola basket secara klasikal pada siklus I sebesar 74,36% (cukup baik), dan pada siklus II sebesar 94,87% (sangat baik). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,51%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mahasiswa semester III. A Jurusan Penjaskesrek IKIP PGRI Bali tahun pelajaran 2017/2018.
PELATIHAN PLYOMETRIC BOX JUMP SETINGGI 40 CM 10 REPETISI 5 SET TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMP NEGERI 2 DENPASAR TAHUN AJARAN 2018/2019 Kresnayadi, I Putu Eri
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 5 No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.424 KB)

Abstract

Menurut pengamatan di lapangan, khususnya pada siswa peserta ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 2 Denpasar, dan hasil dari latihan yang telah dilaksanakan, penulis melihat rendahnya kekuatan otot tungkai yang dimiliki peserta ekstrakurikuler. Untuk mengatasi masalah itu penulis memiliki suatu metode penelitian yang dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai sehingga dapat meningkatkan prestasi dalam cabang olah raga bolabasket, yaitu pelatihan Plyometric Box Jump. Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang timbul adalah apakah ada pengaruh dan perbedaan pengaruh pelatihan Plyometric Box Jump setinggi 40 cm 10 repetisi 5 set terhadap kekuatan otot tungkai siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar  tahun ajaran 2018/2019?” Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dan perbedaan pengaruh pelatihan Plyometric Box Jump setinggi 40 cm 10 repetisi 5 set terhadap kekuatan otot tungkai siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar  tahun ajaran 2018/2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket sebanyak 64 orang. Karena dalam penelitian ini populasi jumlahnya 64 orang, maka seluruh populasi dipakai sebagai sampel penelitian, teknik penentuan sampel dalam penelitian ini mempergunakan teknik population study (populasion studi). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Denpasar. Analisis data dipergunakan metode analisis statistik dengan teknik t-test. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada kelompok eksperimen, karena t-test sebesar 21,851, sedangkan t-tabel sebesar 2,048. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Begitu pula dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada kelompok kontrol, karena t-tets sebesar 20,503, sedangkan t-tabel sebesar 2,048. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Tidak ada perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen yang mendapat pelatihan dengan kelompok kontrol, karena t-testnya sebesar 0,717, sedangkan t-tabel sebesar 2,000. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET I Putu Eri Kresnayadi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 4 No. 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.039 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola basket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mahasiswa semester III. A Jurusan Penjaskesrek IKIP PGRI Bali tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, yang terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester III. A Jurusan Penjaskesrek IKIP PGRI Bali, berjumlah 39 orang dengan rincian 23 orang putri dan 16 orang putra. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis data pada siklus I aktivitas belajar passing bola basket secara klasikal sebesar 7,42 (aktif), dan pada siklus II sebesar 9,16 (sangat aktif). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,74. Persentase hasil belajar passing bola basket secara klasikal pada siklus I sebesar 74,36% (cukup baik), dan pada siklus II sebesar 94,87% (sangat baik). Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,51%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola basket meningkat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mahasiswa semester III. A Jurusan Penjaskesrek IKIP PGRI Bali tahun pelajaran 2017/2018.
PELATIHAN PLYOMETRIC BOX JUMP SETINGGI 40 CM 10 REPETISI 5 SET TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET SMP NEGERI 2 DENPASAR TAHUN AJARAN 2018/2019 I Putu Eri Kresnayadi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 5 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.424 KB)

Abstract

Menurut pengamatan di lapangan, khususnya pada siswa peserta ekstrakurikuler bola basket SMP Negeri 2 Denpasar, dan hasil dari latihan yang telah dilaksanakan, penulis melihat rendahnya kekuatan otot tungkai yang dimiliki peserta ekstrakurikuler. Untuk mengatasi masalah itu penulis memiliki suatu metode penelitian yang dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai sehingga dapat meningkatkan prestasi dalam cabang olah raga bolabasket, yaitu pelatihan Plyometric Box Jump. Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang timbul adalah apakah ada pengaruh dan perbedaan pengaruh pelatihan Plyometric Box Jump setinggi 40 cm 10 repetisi 5 set terhadap kekuatan otot tungkai siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar tahun ajaran 2018/2019?” Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dan perbedaan pengaruh pelatihan Plyometric Box Jump setinggi 40 cm 10 repetisi 5 set terhadap kekuatan otot tungkai siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar tahun ajaran 2018/2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket sebanyak 64 orang. Karena dalam penelitian ini populasi jumlahnya 64 orang, maka seluruh populasi dipakai sebagai sampel penelitian, teknik penentuan sampel dalam penelitian ini mempergunakan teknik population study (populasion studi). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Denpasar. Analisis data dipergunakan metode analisis statistik dengan teknik t-test. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada kelompok eksperimen, karena t-test sebesar 21,851, sedangkan t-tabel sebesar 2,048. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Begitu pula dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada kelompok kontrol, karena t-tets sebesar 20,503, sedangkan t-tabel sebesar 2,048. Dengan demikian hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Tidak ada perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen yang mendapat pelatihan dengan kelompok kontrol, karena t-testnya sebesar 0,717, sedangkan t-tabel sebesar 2,000. Dengan demikian hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI I Putu Eri Kresnayadi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 2 No. 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.747 KB)

Abstract

Berdasarkan observasi dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Maka didapatkan hasil bahwa siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017 memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kecepatan dalam perlombaan lari. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kecepatan lari dengan pelatihan ladder drill terhadap dua kelompok siswa putra yaitu, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 36 orang diambil secara acak sederhana dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik ordinal pairing yang masing-masing kelompok terdiri dari 18 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah pelatihan ladder drill 8 repetisi 3 set, frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu pada siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Data berupa hasil kecepatan lari 50 meter yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya diuji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing-masing kelompok, sedangkan uji t-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p < 0.05). Hasil uji t-test independent didapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok kecepatan tidak berbeda bermakna (p<0,05). Simpulannya bahwa pelatihan ladder drill 8 repetisi 3 set dapat berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan lari siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Hal tersebut terbukti meningkatkan kecepatan lari 50 meter sehingga hipotesis alternatif diterima. Tidak ada Perbedaan bermakna antara hasil post test kedua kelompok. Tetapi didapatkan hasil bahwa pelatihan kelompok perlakuan lebih baik dari pada kelompok kontrol dalam meningkatkan kecepatan lari siswa putra kelas VIII.1 dan VIII.2 SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017.
PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRIC DEPTH JUMP 10 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Eri Kresnayadi; I.A.Kd.Arisanthi Dewi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.1 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari siswa peserta ekstrakurikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 32 orang di dapat dengan rumus pocok. Jumlah sampel di bagi menjadi dua kelompok yang masing – masing kelompok terdiri dari 16 orang. Pelatihan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set, frekuensi pelatihan 4 kali seminggu selama 6 minggu. Data berupa hasil meningkatkan daya ledak otot tungkai yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Data yang diperoleh di uji menggunakan program komputer SPSS 16. Data berdistribusi normal dan homogen sehingga selanjutnya di uji menggunakan uji t-paired untuk membandingkan nilai rata – rata sebelum dan sesudah pelatihan antara masing -masing kelompok, sedangkan ujit-test independent untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kedua kelompok. Hasil uji t-paired kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi peningkatan yang bermakna (p<0.05). Hasil uji t-test independent di dapat bahwa kedua kelompok sebelum pelatihan tidak berbeda bermakna (p>0,05), sedangkan setelah pelatihan kedua kelompok sampel (perlakuan dan kontrol) menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05). Akan tetapi kelompok perlakuan lebih memiliki rerata lebih besar dari pada kelompok kontrol. Simpulannya bahwa pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai dan menyatakan hipotesis alternative diterima. Untuk hasil post test kedua kelompok, ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis alternatif diterima. Dari hasil rerata dan persentase bahwa kelompok pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set lebih baik dari pada kelompok kontrol dalam meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa peserta ekstrakulikuler bolabasket SMP Negeri 2 Denpasar tahun pelajaran 2016/2017.
PENGARUH PELATIHAN HIGH PULLEY CURLS DAN LOW PULLEY CURLS TERHADAP KEKUATAN DAN HYPERTROPHY OTOT LENGAN I Putu Eri Kresnayadi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 1 No. 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.517 KB)

Abstract

Masih kurangnya pembinaan dan pelatihan fisik secara khusus pada mahasiswa bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha, terutama pada komponen kondisi fisik kekuatan otot lengan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan; (2) perbedaan pengaruh antara kelompok pelatihan high pulley curls dan low pulley curls terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa putra bimbingan prestasi bolabasket FOK Undiksha Singaraja dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Rancangan penelitian ini menggunakan matching only design, dan analisis data menggunakan anova. Proses pengambilan data dilakukan dengan tes kekuatan otot lengan (expanding dynamomeer) dan tes hypertrophy otot lengan (meteran kain) pada saat pretest dan posttest. Selanjutnya data hasil penelitian dianalisis dengan SPSS seri 17.0. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Pemberian pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan serta hipotesis teruji kebenarannya. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pelatihan kelompok high pulley curls, low pulley curls dan kontrol terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan dengan hasil anova kekuatan otot lengan menyatakan nilai Fhitung (19,822) > nilai Ftabel (3,32) dan hypertrophy menyatakan nilai Fhitung (11,951) > nilai Ftabel (3,32), berarti hipotesis teruji kebenarannya. Perhitungan post hoc menyatakan bahwa pelatihan low pulley curls memberikan hasil yang lebih baik (efektif) terhadap kekuatan dan hypertrophy otot lengan. Berdasarkan analisis data tersebut pelatihan high pulley curls dan low pulley curls berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekuatan dan hypertrophy otot lengan.