Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : METAMORFOSA Journal of Biological Sciences

Konsentrasi Spermatozoa Dan Ketebalan Tubulus Seminiferus Tikus Putih Jantan Setelah Pemberian Seduhan Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Ida Ayu Putu Sugiantari; Ida Bagus Made Suaskara; Ni Made Rai Suarni
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2020.v07.i02.p13

Abstract

Moringa is a plant whose leaf are commonly consumed as vegetables and now moringa leaves are also used as tea and additives in cakes. The results of the study on moringa are still controversial, on the one hand saying moringa can improve the quality of spermatozoa and on the other hand say it can inhibit fertility.The aim of this study was to analyze the effect of moringa leaf steeping on the concentration of spermatozoa and epithelial thickness of seminiferous tubules. A male rat with as many as 24 with weighing 200 g were divided into four treatments namely control (P0), 18 mg / kg BB (P1), 36 mg / kg BB (P2) and 72 mg / kg BB (P3) for 30 days. The results showed that moringa leaves steeping had a significant effect by decreasing the concentration of spermatozoa (P?0.05), moringa leaf steeping has no effect on the epithelial thickness of the seminiferous tubules but causes the germinal epithelium to become loose because many epithelium is loose.
PERILAKU HARIAN ANAK GAJAH SUMATRA (Elephas maximus sumatranus) DI PUSAT KONSERVASI GAJAH (PKG) TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS LAMPUNG Ni Kadek Febri Yanti; Ni Luh Watiniasih; Ida Bagus Made Suaskara
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2017.v04.i02.p05

Abstract

Taman Nasional Way Kambas Lampung (TNWK) berlokasi di Ujung Selatan Pulau Sumatera dimana Gajah Sumatera dikonservasi. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satwa yang dilindungi dan terdaftar dalam red list book International Union for Conservation of Nature (IUCN), dengan status terancam punah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian anak Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah tersebut. Pengambilan dan pengumpulan data perilaku harian dilakukan dengan metode “fokal animal scan sampling” yaitu masing-masing individu hewan di luar kandang diikuti selama satu hari dan data diambil dengan interval 5 menit. Pengambilan data dilakukan pada pagi hingga malam hari pukul 08:00 - 21:20 WIB. Penelitian dilakukan dari tanggal 25 Januari 2016 hingga 3 Maret 2016. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa sebagian besar waktu anak Gajah Sumatera digunakan untuk makan, mencari makan dan bergerak, dan hanya sebagian kecil waktunya untuk beristirahat, bermain, minum, mandi, buang air kecil, dan buang air besar. Misalnya, 34,2% waktu harian anak gajah digunakan untuk makan, 21,8% untuk bergerak dan hanya 4,8% untuk beristirahat. Jenis makanan yang paling sering ditemukan dimakan oleh gajah adalah rumput ilalang (Imperata cylindrica).
Antibiogram Profiles of Pathogenic Bacteria Isolated from Clinical Specimens at Clinical Bacteriology Unit of UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali Kadek Feby Widyantari; Ida Bagus Gede Darmayasa; Ida Bagus Made Suaskara
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/10.24843/metamorfosa.2023.v10.i02.p01

Abstract

Fenomena Bakteri Resisten Antibiotik (BRA) dipicu oleh terapi antibiotik yang tidak tepat. Bakteri resisten dapat diawasi melalui surveilans pola mikroba dan kepekaannya terhadap antibiotik. Studi ini menyajikan profil sensitivitas bakteri patogen yang diisolasi dari spesimen klinis terhadap antibiotik. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan data sekunder uji sensitivitas selama periode Januari 2019–Desember 2021. Pengolahan data dengan WHONET 2021 dan perhitungan dengan Microsoft Excel 2007. Dari total 419 sampel dengan rata-rata±SD usia 40,7±17,9 tahun, 332 menunjukkan kultur positif yang mayoritas perempuan 185 (55,7%). Dominansi kultur positif oleh spesimen urin 125 (37,7%), feses 79 (23,8%), mata 49 (14,5%), swab tenggorokan 29 (8,7%), dan sputum 21 (6,3%). Isolat Staphylococcus sp. 73 (54,5%) dan Streptococcus sp. 40 (29,9%) mendominasi dari kelompok Gram positif, sedangkan kelompok Gram negatif didominasi oleh E. coli 71 (35,9%) dan EPEC 33 (16,7%). Sensitivitas bakteri Gram negatif tertinggi terhadap amikacin (83,8%), terendah terhadap erythromycin (1,5%). Pseudomonas aeruginosa menunjukkan karakteristik MDR. Sensitivitas bakteri Gram positif tertinggi terhadap doxycycline (68,6%) dan terendah terhadap cefixime (9%). Terdapat enam spesies patogen penyebab tersering infeksi nosokomial dan ditemukan peningkatan resistensi yaitu E. coli terhadap chloramphenicol, ofloxacin, levofloxacin; EPEC terhadap cefazoline, ceftriaxone, cefixime, levofloxacin; Klebsiella sp. terhadap amikacin; P. aeruginosa terhadap ceftazidime, amikacin, ciprofloxacin, gentamicin, ceftriaxone, piperacillin; S. aureus terhadap tetracycline, amoxicillin, azithromycin; Streptococci terhadap ceftazidime, erythromycin, doxycycline, dan levofloxacin.