Claim Missing Document
Check
Articles

Car Brake Works as Indicator Tool Sudarsono, Bambang; Hamid Nasrullah; Fanani Arif Ghozali; Aji Apri Setiawan
Jurnal E-Komtek (Elektro-Komputer-Teknik) Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Dharma Patria Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/e-komtek.v5i1.559

Abstract

Accidents caused by malfunctioning of the brake light system are increasing in line with the rise in road facilities. It provides space for drivers to drive vehicles quickly. To overcome this problem, a system that can signal the driver must rapidly identify the damaged brake lights. The purpose of this study was to produce a car brake indicator tool. This tool is an electronic device that functions to determine the brake light when one of the brake lights is off by automatically giving a signal on the car's dashboard. The method used to produce brake work indicator tools consists of designing, manufacturing, and testing. The testing process has been carried out through a lux meter, and the test variables include testing the use of electric current, voltage when the tool is working, and trying the performance of the device on the car. From testing this tool, the results obtained when the current usage of the tool is working, namely before the induction works of 2 amperes and when the induction works it is 0.5 amperes. The magnitude of the voltage when the device is used is 11.8 volts. Based on the experiments that have been carried out, there are no disturbances in the lighting system or other systems on the car when this tool is working. This tool can work well to provide convenience and comfort when driving by car. Based on the experiments that have been carried out, there are no disturbances in the lighting system or other systems on the vehicle when this tool is working. This tool can work well to provide convenience and comfort when driving by car. Based on the experiments that have been carried out, there are no disturbances in the lighting system or other systems on the vehicle when this tool is working. This tool can work well to provide convenience and comfort when driving by car.
Technical Reasoning on a Local Government Land Property as Heuristic Tool to Accommodate City Leaders Strategic Planning Wahyuddin, Yasser; Sudarsono, Bambang
TEKNIK Vol. 42, No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v42i2.37581

Abstract

One of the Land Asset Management facets in Indonesia has been so far the possession of the land as an asset for local government. The regulation allows local government to organize local land assets to support land use planning in various patterns. While at the same time, Indonesia has a rigorous rule on land use planning with Euclidean Zoning System called RTRW Plan, which lasts for 20 years. Land use patterns could not be ruled by projecting a specific order, ideology, technical stances, etc. This article would like to contextualize a dynamic in which city leader infrastructure strategic planning was being technically anticipated by filtering out the feasibility of local land asset which meet the minimum requirement of the RTRW as the principal reference for spatial land use planning.  This article does not necessarily address its aim at problematizing RTRW; rather, in the first place, it discusses the vigorous of the local government technical department to bridge a so-called City Leader strategic planning with the current systems of the RTRW. Here, the article would argue that a tiny time frame of the City Leader's order leaves a narrow space for technical staff to map out a holistic technical plan. Instead, opting for a specific local land asset appeared to be the instant solution to such a plan. Furthermore, the second concern of this article specified its attention on providing the technical means so that the choice of the predetermined location was constructively and objectively justified beforehand.  A specific case study of Pekalongan Regency, Central Java Indonesia, allowed delving into the empirical case. The city leader was at the last year of his terms, and it was claimed, the choice to develop hospital infrastructure was part of a political maneuver. A qualitative approach in the form of in-depth interviews and compilation of secondary documents was employed. The city technical managers needed to operate rational technocratic mechanisms to the politico-technique juxtaposition to justify the planning problem's technical rationality and the other side to provide a technical solution, pointing out land assets under the framework of the RTRW. Thus, the arguments developed in this work contested the land choice technical assessments were not necessarily neutral rather a supporting element to adjust the overwhelming leader's strategic choice fully. Further discussion materials are proposed. In this case, the political strategy created a circumstance of instantaneity and a limited time frame that could lead to the enthusiasm of strategic thinking under the realm of the urban planning system.
IMPLEMENTASI METODE CLUSTER ANALYSIS DALAM ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN DI KECAMATAN SEMARANG UTARA Surbakti, Christman; Sudarsono, Bambang; Wahyuddin, Yasser
Jurnal Geodesi Undip Vol 10, No 3 (2021): Jurnal Geodesi Undip
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan populasi penduduk menjadikan pemicu meningkatnya kebutuhan kendaraan di suatu daerah. Peningkatan ini dapat memicu terjadinya banyak kecelakaan lalu lintas yang dapat menyebabkan cidera ataupun kematian. Kecelakaan lalu lintas merupakan insiden di mana waktu dan lokasi terjadinya tidak mudah diperkirakan. Informasi kecelakaan lalu lintas dapat dituangkan dalam bentuk spasial atau keruangan dalam Sistem Informasi Geografis. Pada penelitian ini, pemetaan dan analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Semarang Utara dilakukan menggunakan metode clustering. Metode ini dapat menentukan tingkat kerawanan suatu daerah dengan melakukan pengelompokkan data berdasarkan lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas. Algoritma clustering yang digunakan dalam penelitian ini adalah K-Medians clustering yaitu algoritma yang memiliki kesamaan dengan algoritma K-Means clustering yang secara parsial memisah datas menjadi beberapa kelompok. Hasilpenelitian ini menunjukkan 80 kejadian kecelakaan lalu lintas yang tersebar di 9 kelurahan. Kecelakaan lalu lintas terbanyak terjadi di Kelurahan Tanjung Mas dan tersedikit terjadi di Kelurahan Dadapsari. Uji validitas metode K-Medians clustering memiliki nilai sillhoute coefficient sebesar 0,672 yang berarti K-Medians clustering dapat melakukan pengelompokkan daerah rawan kecelakaan lalu lintas dengan kategori kekuatan struktur sedang (medium structure) dan validitas tingkat kerawanan kecelakaan lalu lintas sebesar 92,8%.
Pengolahan Data GPS Kontinyu Jaringan SUGAR (Sumatran GPS Array) untuk Mengamati Deformasi Akibat Gempa Cekungan Wharton Sumatera Arliandy Pratama; Virgus Arisondang; Bambang Sudarsono
DIPOIPTEKS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Undip DIPOIPTEKS Vol. 1, No. 1 (2013)
Publisher : DIPOIPTEKS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.363 KB)

Abstract

Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup kebawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan Gerak tersebut menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi zona patahan. Akibatnya di zona-zona tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan pergeseran. Oleh karena itu, Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui salah satu poses pengolahan data GPS Sugar yang tersebar di sepanjang sumatera pada waktu sebelum dan sesudah terjadi gempa di Laut disekitar zona subduksi Sumatera dan mengetahui proses vektor pergeseran dari ploting time series pada data pengamatan stasiun GPS Sugar. Adapun manfaat dlam penelitian ini yaitu, memberikan Informasi terkait zona subduksi sumatera sebagai salah satu indikator tektonik untuk mitigasi bencana gempa bumi dimasa yang akan datang dan ebagai salah satu pedoman pemodelan dalam mengidentifikasi tsunami akibat gempa. Metodologi penelitian dilakukan dengan mendownload data pengamatan GPS Continous Sugar (Sumatran GPS Array) yang terpasang dan terinstal disepanjang pulau sumatera dan pulau-pulau sekitar batas lempeng samudera. Data yang digunakan yaitu stasiun UMLH (Ujung Muloh) dengan jenis data RINEX yang didownload dari stasiun pengamatan EOS (Earth Observatory Singapore) yang bekerjasama dengan LIPI. Data yang tersedia berupa data rinex yang kemudian diolah dan dianalisis dengan perangkat lunak GAMIT. Pada Pengolahan data GPS Sugar pada stasiun UMLH (Ujung Muloh) Provinsi Aceh dapat ditarik kesimpulan pengaruh gempa Mw 8.7 dan Mw 8.2. Pergeseran Kearah Utara (X) sebesar 9.8 Cm, Pergeseran Kearah Timur (Y) sebesar 16.7 Cm, untuk koordinat Z sumbu Pergeseran mempengaruhi ketelitian terhadap tinggi Alat dengan perhitungan satelit sebesar 4.3 Cm.Kata Kunci: GPS, Sugar (Sumatran GPS Array), Deformasi
PERANCANGAN APLIKASI WISATA DAN CITY TOURISM BERBASIS WEBGIS GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING WISATA KOTA (STUDI KASUS: KOTA SEMARANG) Archita Permata Santynawan; Bambang Sudarsono; Hana Sugiastu Firdaus
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1133.736 KB)

Abstract

ABSTRAKKota Semarang memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata, namun dalam keberjalanannya pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi wisata di Kota Semarang dirasa belum maksimal. Kegiatan city tour yang biasa dilakukan oleh wisatawan sejauh ini hanya didukung pemerintah Kota Semarang melalui bus wisata seperti Si Kenang, Si Denok, dan Si Kuncung yang memiliki rute terbatas, maka untuk menunjang hal tersebut diperlukan adanya suatu aplikasi WebGIS wisata dan city tourism yang berisikan informasi mengenai objek-objek wisata di Kota Semarang, informasi fasilitas umum dan rute baru yang disarankan guna meningkatkan daya saing wisata Kota Semarang. Penelitian ini dilaksanakan dengan pembuatan basis data yang berisikan data objek wisata, data fasilitas umum dan data rute city tour hasil analisis proximity shortest path dan pembuatan peta dasar menggunakan Leaflet Javasctipt library yang kemudian ditempelkan ke aplikasi WebGIS wisata dan city tourism Kota Semarang. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Aplikasi WebGIS wisata dan city tourism Kota Semarang dengan nama Melanglang Semarang yang memuat informasi tempat-tempat wisata di Kota Semarang sejumlah 37 objek wisata yang tergolong dalam 5 kategori yang tersebar di 12 kecamatan Kota Semarang beserta fasilitas-fasilitas umum di sekitar objek-objek wisata tersebut dengan total jumlah fasilitas 1532 dengan sebaran data fasilitas perbankan sebanyak 103 data, data fasilitas perbelanjaan sebanyak 107 data, data fasilitas peribadatan sebanyak 933 data, data fasilitas kantor polisi sebanyak 14 data, data fasilitas halte BRT sebanyak 148 data, data fasilitas transportasi sebanyak 3 data, data fasilitas bengkel sebanyak 16 data, data fasilitas SPBU sebanyak 24 data, data fasilitas kesehatan sebanyak 105 data dan data penginapan sebanyak 79 data. serta menampilkan saran 12 rute city tour di Kota Semarang dengan 5 tema yang dikelompokkan sesuai lokasinya. Pengujian usabilitas dari aplikasi ini mendapatkan hasil skor persentase rata-rata sebanyak 82,3% sehingga website ini masuk dalam kategori ‘Sangat Memuaskan‘. Kata Kunci: leafletjs, pariwisata, Semarang, tur keliling kota, WebGIS.ABSTRACTSemarang City has a great potential in tourism, but Semarang’s tourism are felt that they has not being developed and the utilized enough up to its real potential. City tour is one of the most often done by tourists on their journey while travelling, but in Semarang this activity are only supported by the city government by the city tour busses like Si Kenang, Si Denok, and Si Kuncung that have limited route focuses on the downtown area of Semarang, so to support tourists city tour activities this tourism map and city tour WebGIS application that contains information about the destinations, information about the public facilities, and new routes recommended by the researcher is needed to increase the Semarang’s tourism competitiveness in comparison to other cities in Indonesia. This research is done by making the database containing destinations coordinate data, public facilities coordinate data and city tour route data created from shortest path proximity analysis and creating the basic map application using Leaflet Javascript library that embedded into the Semarang City tourism and city tourism WebGIS application. The result of this research is Semarang tourism and city tour WebGIS application called Melanglang Semarang containing information about 37 tourism destinations in Semarang categorized into 5 category and distributed into 12 district in Semarang City with the information of public facilities located near them with the total number of 1532 public facilities with the distribution of 103 banks data, 107 market data, 933 worshipping place data, 14 police station data, 148 BRT Stop data, 3 transportation data, 16 machine shop, 24 gas station data, 105 health facilities data, and 79 lodging data. and also this application will show user 12 suggested new city tour routes classified within 5 themes grouped according to its location to go around in Semarang. The usability test done for this application get the average result of 82,3% so that this website is considered to the category ‘Very Satisfying’. Keywords: city tour, leafletjs, Semarang, tourism,WebGIS.
ANALISIS PERBANDINGAN NILAI EKONOMI KEBERADAAN BERDASARKAN METODE HEDONIC PRICING METHOD (STUDI KASUS: TAMAN TIRTA ARGO SIWARAK DAN WATU GUNUNG LEREP UNGARAN) Muhammad Haris Febriansya; Sawitri Subiyanto; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.051 KB)

Abstract

ABSTRAKKabupaten Semarang berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1950 menetapkan secara definitif tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Semarang banyak kawasan pariwisata berbasis kolam renang yang menampakkan keindahan alam didalamnya yang menarik untuk dikunjungi. Sebagai contoh adalah objek wisata Taman Tirta Argo Siwarak dan Watu Gunung Lerep Ungaran. Besarnya jumlah permintaan kunjungan wisata akan mempengaruhi perkembangan suatu objek wisata. Terdapat beberapa faktor-faktor yang akan mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan wisata tersebut yang akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan wisata di Kabupaten Semarang. Berdasarkan hal tersebut diperlukannya analisis dengan menggunakan pendekatan metode HPM (Hedonic Pricing Method) untuk mengetahui pengaruh nilai hedonik terhadap faktor jumlah permintaan kunjungan wisata serta mengetahui pengaruh nilai hedonik terhadap nilai TEV rerata selama 5 tahun, metode CVM (Contingen Valuation Method) dan TCM (Travel Cost Method) untuk mengukur nilai ekonomi kawasan wisata. Metode pengolahan data yang digunakan analisis regresi linier berganda dan melakukan perhitungan menggunakan perangkat lunak Maple 17 sehingga dapat digunakan untuk pembuatan Peta TEV. Kemudian dilakukan survei toponimi untuk pembuatan Peta Utilitas. Dalam penelitian tugas akhir ini, diperoleh nilai ekonomi kawasan, dengan nilai total ekonomi Taman Tirta Argo Siwarak Tahun 2018 sebesar Rp. 156.795.811.300 sedangkan nilai total ekonomi Watu Gunung Lerep Ungaran Tahun 2018 sebesar Rp. 183.430.255.500. Dan juga hasil penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan wisata dari metode TCM dan metode HPM serta dari hasil perhitungan nilai hedonik metode HPM (Hedonic Pricing Method) diperoleh untuk mengetahui bahwa nilai hedonik berpengaruh positif terhadap hasil nilai TEV rerata selama 5 tahun. Jika dari hasil perhitungan nilai hedonik lebih besar, maka nilai TEVnya juga akan berpengaruh lebih besar.Kata Kunci : HPM, CVM, TCM, Taman Tirta Argo Siwarak, Watu Gunung Lerep Ungaran ABSTRACTSemarang Regency based on Law No. 13 of 1950 stipulates definitively about the formation of districts within the Central Java Province. Semarang Regency many swimming pool-based tourism areas that reveal natural beauty in it are interesting to visit. An example is the tourism object of Tirta Argo Siwarak Tourism Park and Watu Gunung Lerep Ungaran Tourism. The large number of requests for tourist visits will affect the development of a tourist attraction. There are several factors that will affect the number of requests for tourist visits which will have a significant impact on the development of tourism in Semarang Regency. Based on this analysis is needed by using the HPM (Hedonic Pricing Method) approach to determine the effect of hedonic values on the factor of the number of tourist visits and to determine the effect of hedonic values on the average TEV value for 5 years, the CVM (Contingen Valuation Method) and TCM (Travel Cost Method) to measure the economic value of the tourist area. The data processing method used is multiple linear regression analysis and perform calculations using Maple 17 software so that it can be used for making TEV Maps. Then toponymy survey was made for the creation of a Utility Map. In this final project research, the regional economic value is obtained, with the total economic value of the Tirta Argo Siwarak Tourism Park in 2018 of Rp. 156.795.811.300 while the total economic value of Watu Gunung Lerep Ungaran Tourism in 2018 was Rp. 183.430.255.500. And also the results of this study to determine what factors influence the number of tourist requests for requests from the TCM method and the HPM method as well as from the calculation of the hedonic value of the HPM method (Hedonic Pricing Method) obtained to know that the hedonic value has a positive effect on the results of the average TEV value for 5 year. If the hedonic value calculation results are greater, then the TEV value will also have a greater effect.Keywords : HPM, CVM, TCM, Tirta Argo Siwarak Tourism Park, Watu Gunung Lerep Ungaran Tourism 
PEMBUATAN PETA ZNEK DENGAN TRAVEL COST METHOD DAN CONTINGEN VALUATION METHOD MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Candi Borobudur) Annisa Usolikhah; Sawitri Subiyanto; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.967 KB)

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Magelang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas kawasan 1.085,73 km2, dengan populasi 1.221.681 jiwa pada tahun 2013 dan terdiri dari 21 kecamatan. Salah satu tempat wisata di Kabupaten Magelang dan paling banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur adalah candi Buddha yang terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan. Mengingat Candi Borobudur merupakan kawasan yang penting, maka perlu dilakukan penelitian tentang nilai ekonomi kawasan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini, untuk penentuan sample adalah Probability Sampling, di mana peluang setiap responden yang  terpilih adalah sama, dengan teknik Accidental Sampling yaitu responden yang diambil adalah siapa saja yang secara kebetulan yang datang berkunjung di objek wisata Candi Borobudur. Kuesioner yang digunakan bersumber dari BPN dengan format formulir SPT 212 untuk pendekatan TCM (Travel Cost Method) dan formulir SPT 211a untuk pendekatan CVM (Contingent Valuation Method).Hasil yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir ini adalah peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan dengan nilai Surplus Konsumen wisatawan lokal sebesar Rp 6.623.462,- dan Surplus Konsumen wisatawan mancanegara sebesar Rp 95.466.091,- per individu per tahun, dengan nilai WTP sebesar Rp 49.506,- sehingga diperoleh nilai total ekonomi objek wisata Candi Borobudur  sebesar Rp 37.288.351.278.790,- (nilai surplus konsumen per individu per tahun dikalikan dengan jumlah pengunjung tahun 2014). Dengan rata-rata jumlah kunjungan pertahun sebesar 4 kali kunjungan dan jumlah pengunjung sebesar 2.835.571 pada tahun 2014.Kata Kunci : Candi Borobudur, Contingent Valuation Method, Travel Cost Method, Willingness to Pay, Zona Nilai Ekonomi Kawasan. ABSTRACT                 Magelang town is a regency located in Central Java province which has an area of 1085.73 km2, with a population of 1.221.681 inhabitants in 2013 and consists of 21 districts. One of the tourist attractions and the most demanding for domestic and foreign tourists in Magelang is  Borobudur Temple. Borobudur is a Buddhist temple located in the village of Borobudur, District Borobudur, Magelang, Central Java. Borobudur is still used as a place of religious pilgrimage. Given the Borobudur Temple is an important area , it is necessary to research on the economic value of the region.                The method used in this study, for the determination of the sample was Probability Sampling, where the opportunities of each respondents selected are equal, with the Accidental Sampling technique i.e. respondents taken are  anyone by chance who came for a visit in the site of the Borobudur Temple. The questionnaire that is used sourced from BPN format 212 tax return form for the TCM approach (Travel Cost Method) and 211a form for the CVM (Contingent Valuation Method) approach.                Results obtained  from the study of this final project is the Economic Value Area Zone maps with local tourists Consumer Surplus value of Rp 6.623.462, - and foreign tourists Consumer Surplus of Rp 95.466.091, - per individual per year, with a value of WTP Rp 49.506, - in order to obtain the total value of economic attraction Borobudur Temple Rp 37.288.351.278.790, - (the value of the consumer surplus per individual per year multiplied by the number of visitors in 2014). With the average number of 4 visits per year  and number of visitors amounted to 2.835.571 in 2014. Keywords : Borobudur Temple, Contingent Valuation Method, Economic Value Zone Of Region, Travel Cost Method , Willingness to Pay. *) Penulis, penanggungjawab
ANALISIS PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP KEPADATAN RUAS JALAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( Studi Kasus : Kecamatan Tembalang, Semarang ) Elsa Regina Rizkitasari; Bambang Sudarsono; Bandi Sasmito
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.956 KB)

Abstract

ABSTRAKKemacetan adalah permasalahan pelik yang berdampak luas kepada masyarakat pengguna jalan serta pelaku ekonomi. Kemacetan berhubungan dengan volume lalu lintas yang melintas pada suatu ruas jalan. Pada penelitian ini dilakukan analisa pengaruh nilai kepadatan penduduk terhadap nilai kepadatan ruas jalan di Kecamatan Tembalang kota Semarang. Pada penelitian ini jumlah penduduk dibagi dalam zona kelurahan.Untuk membantu proses analisa menggunakan software statistika dan untuk pemetaan menggunakan software SIG. Nilai kepadatan jalan dihitung dengan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI,1997). Untuk memperoleh nilai kapasitas (C) dan nilai derajat kejenuhan (DS) berdasarkan Permenhub No. 14 Tahun 2006, nilai derajat kejenuhan tersebut dibagi menjadi 4 kriteria.Hasil dari penelitian menyatakan kondisi kapasitas beberapa ruas jalan di Kecamatan Tembalang masih dapat menampung arus lalu lintas dan beberapa ruas jalan lainnya tidak mempunyai kapasitas yang besar sehingga nilai derajat kejenuhan ruas jalan tersebut tinggi. Berdasarkan hasil analisa, kepadatan penduduk mempengaruhi kepadatan jalan sebesar 75,4% dan 24,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam SIG terdapat 2 data yaitu data spasial berupa peta dan data atribut berupa tabel. Berdasarkan data atribut yang disusun, maka dapat dibuat peta Kepadatan Jalan, Peta Lalu Lintas Harian Rata – Rata, dan Peta Kapasitas Jalan.Kata kunci : Kepadatan ruas jalan, kepadatan penduduk, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, SIG. ABSTRACTJam is a complicated issue that have broad impact to the user community as well as the way economic actors. Jam associated with the volume of traffic passing on a road segment. This research analyzes the effect of population density value to the value of the density of roads in the city of Semarang District Tembalang. In this study, the population is divided into sub zones.To assist the process of analysis using statistical software and for mapping use the GIS software. Road density values calculated using reference Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI, 1997). To obtain the value of capacity (C) and the degree of saturation (DS) based Permenhub No. 14 In 2006, the degree of saturation is divided into 4 criteria.The results of the study stated conditions the capacity of some roads in the District Tembalang can still accommodate traffic flow and some other roads do not have a large capacity so that the degree of saturation of the high road. Based on the analysis, the population density affect road density of 75.4% and 24.6% are influenced by other factors. In GIS there are 2 kinds of data, the spatial data such as maps and attribute data such as tables. Based on data compiled attributes, it can be made road Density Map, The Average Daily Traffic Map, and Highway Capacity Map.Key words : Road density, population density, Indonesian Highway Capacity Manual, GIS.
ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH TAHUN 2010-2030 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN PATI Muhammad Annis Wichi Luthfina; Bambang Sudarsono; Andri Suprayogi
Jurnal Geodesi UNDIP Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.906 KB)

Abstract

Kecamatan Pati merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Pati. Kecamatan Pati merupakan kecamatan sekaligus menjadi pusat pemerintahan (ibukota) Kabupaten Pati. Pembangunan yang terjadi di Kecamatan Pati mengakibatkan perubahan penggunaan lahan yang ada. Pembangunan tersebut dapat menimbulkan masalah apabila tidak dapat dikendalikan dengan baik dan terjadi ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW). Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Pati Tahun 2009 – 2017 dan kesesuaian antara penggunaan lahan yang ada di lapangan dengan rencana tata ruang/wilayah (RTRW). Proses dalam penelitian ini yaitu membuat peta penggunaan lahan Kecamatan Pati pada tahun 2009 dan 2017 dengan melakukan digitasi on-screen. Peta penggunaan lahan Kecamatan Pati tahun 2009 berdasarkan interpretasi dari Citra Quickbird yang sudah terkoreksi dan untuk tahun 2017 berdasarkan interpretasi Citra Sentinel 2A. Dari penggunaan lahan tersebut akan dilakukan analisis perubahan dan kesesuaiannya dengan RTRW. Perubahan penggunaan lahan yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu berupa peningkatan atau penurunan luas penggunaan lahan Kecamatan Pati dari tahun 2009 hingga tahun 2017. Untuk peningkatan luas penggunaan lahan di Kecamatan Pati yaitu pada penggunaan lahan Permukiman Perkotaan 60,09 ha atau 1,33%, Permukiman Perdesaan sebesar 0,82 ha atau 0,02%, dan Industri sebesar 19,73 ha atau 0,44%. Penurunan luas penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Pati terjadi pada penggunaan lahan Pertanian Lahan Basah sebesar 78,68 ha atau 1,74% dan Pertanian Hortikultura sebesar 1,96 ha atau 0,04%. Kesesuaian penggunaan lahan pada Kecamatan Pati tahun 2017 terhadap Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW) Kabupaten Pati tahun 2010-2030 adalah sebesar 55,96% atau dengan luas 2.536,73 ha dari total luas Kecamatan Pati. Sedangkan untuk ketidaksesuaian penggunaan lahan pada Kecamatan Pati tahun 2017 terhadap Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW) Kabupaten Pati tahun 2017 adalah sebesar 44,04% atau dengan luas 1.996,73 ha.
PEMANFAATAN NILAI WILLINGNESS TO PAY UNTUK PEMBUATAN PETA ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN SITUS KERAJAAN MAJAPAHIT MENGGUNAKAN TRAVEL COST METHOD DAN CONTINGENT VALUATION METHOD ( Studi Kasus : Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur) Tri Rahmawati Winda Kusuma; Bambang Sudarsono; Sawitri Subiyanto
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.522 KB)

Abstract

ABSTRAK           Situs Kerajaan Majapahit sebagai calon situs warisan dunia UNESCO (UNESCO world culture and heritage) memiliki potensi sebagai obyek wisata. Lokasi yang strategis  terletak di jalan utama Surabaya-Solo dan nilai sejarah yang dimiliki, membuat situs ini khususnya Candi Brahu, Museum Majapahit, Candi Bajangratu dan Candi Tikus menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan suatu peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan (ZNEK) pada situs Kerajaan Majapahit untuk menduga  nilai ekonomi dan manfaat berdasarkan keinginan untuk membayar (Willingness To Pay: WTP) wisatawan dan masyarakat yang memperoleh manfaat dari kawasan tersebut.          Metode penarikan sampel (responden) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah non probability sampling dengan teknik sampling insidental, dimana responden merupakan siapa saja yang secara kebetulan/insidental ditemui di lokasi penelitian dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan perhitungan WTP menggunakan perangkat lunak Maple 14.            Dalam penelitian tugas akhir ini, diperoleh hasil berupa peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan. Candi Brahu dengan surplus konsumen sebesar Rp 633.234,- dan nilai WTP sebesar Rp 34.457,-. sehingga diperoleh nilai ekonomi total Candi Brahu sebesar Rp 97.157.349.770,-. Museum Majapahit dengan surplus konsumen sebesar Rp 242.472,- dan nilai WTP sebesar Rp 41.532,-. sehingga diperoleh nilai ekonomi total Museum Majapahit sebesar Rp 107.741.863.410,-. Sedangkan untuk Candi Bajangratu diperoleh surplus konsumen Rp 574.613 dan nilai WTP sebesar Rp 34.360,- sehingga diperoleh nilai ekonomi total kawasan Candi Bajangratu sebesar Rp 117.710.064.850,-. Selanjutnya untuk Candi Tikus diperoleh besaran surplus konsumen Rp 987.991,- dan nilai WTP Rp 39.842,- sehingga diperoleh nilai ekonomi total kawasan Candi Tikus sebesar Rp 162.503.279.320,-.(nilai surplus konsumen per individu dikalikan dengan jumlah pengunjung tahun 2013). Kata kunci : Willingness To Pay, Zona Nilai Ekonomi Kawasan, Situs, Regresi Linear Berganda, Maple 14. ABSTRACT             Majapahit Empire Site as a  world culture and heritage UNESCO has potential as a tourist attraction. The location is strategically located on the main street of Solo and Surabaya which have historical value, makes this particular site Brahu Temple, Majapahit Museum, Bajangratu Temple and Tikus Temple became one tourist destination areas Mojokerto. Based on this, we need a  Zone Map Economic Value Areas (ZNEK) to the site of the Majapahit Kingdom to estimate the economic value and benefits based on willingness to pay (WTP) tourists and the people who benefit from the region            Sampling method (respondents) were used in this research is non probability sampling with incidental sampling technique, where respondents are those who by chance / incidental encountered in the study area and can be used as a sample, if it is deemed that the person who happened to be found suitable as a data source. Data processing method used is multiple linear regression analysis and calculation software WTP using Maple 14.            In this research, the results obtained in the form of a map Zone Economic Value Area. The consumer surplus of Brahu Temple is Rp 633.234,-, and WTP value of Rp 34.457,- in order to obtain the total economic value of Brahu Temple Rp 97.157.349.770,-. Museum of Majapahit with consumer surplus of Rp 242.472,- and WTP value of Rp 41.532,-. in order to obtain the total economic value of Majapahit Museum is Rp 107.741.863410,-. As for the Bajangratu Temple consumer surplus obtained Rp 574.613,- and WTP value of Rp 34.360,- in order to obtain the total economic value is Rp 117.710.064.850,-. Further to the Tikus Temple gained massive consumer surplus Rp 987.991,- and the value of WTP Rp 39.842,- in order to obtain the total economic value of the Tikus  Temple area is Rp 162.503.279.320,-. (Consumer surplus value per individual multiplied by the number of visitors in 2013).
Co-Authors Abdi Sukmono, Abdi Adi Nur Ikhsan Adnan Khairi Adri Panjaitan Agree Isnasatrianto Ajeng Dwi Maturinsih Aji Apri Setiawan Alfin Nandaru Amalia Permata Dewi, Amalia Permata Amalia Tyo, Almaas Zain Andika Malik Andri Suprayogi Annisa Usolikhah Archita Permata Santynawan Arga Fondra Oksaping Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arliandy Pratama Arliandy Pratama Aruma Hartri Arwan Putra Wijaya Atriyon Julzarika Aulia Imania Sukma Aulia Rizky Awwaluddin, Moehammad Ayu Nur Safi'i Aziz Anjar Santoso Bagas S, Naldius Bambang Darmo Yuwono Bambang Darmo Yuwono Bandi Sasmito Bashit, Nurhadi Benita Roseana Bledug Kusuma Budi Prayitno David Beta Putra DEDI SETYAWAN Dina Wahyuningsih Dinda Anisa Anggraini Dini Ramanda Putri Dwi Yulinanda Pratiwi Dyah Widyaningrum Ega Siva Bellamy Elsa Regina Rizkitasari Enersia Ihda K. U Fadlil Zen, Alif Ahmad Faidal, Faidal Faizal Hafidz Muslim Fajar Rudi Purwoko Fajri Ramadhan Fanani Arif Ghozali Fathul Qodir, Fathul Fauzi Janu Amarrohman, Fauzi Janu Fetra Kristina Harianja Galih Rakapuri Gita Amalia Sindhu P. Guntur Bagus Pamungkas Hadi Winoto Hamid Nasrullah Hana Sugiastu Firdaus Hana Sugiastu Firdaus, Hana Sugiastu Handoko Dwi Julian HARDIAN ASTIANINGRUM Hasbie Rachmat Bachtiar Hisni Theresia Br Sinuraya Imam Mudita Indriyanto, Ignatius Wahyu Ita Asriani JACKIE SUPRAWITO NABABAN Jamal Jamal Jiyah Jiyah Jolangga Agung Budiman Kartiko Ardhi Widananto Khoirul Isnaini Aulia Laode M Sabri Lisa Nur Nur Istiqomah Lukman Jundi Fakhri Islam Maschoer, Maschoer Ma’ruf, Anang Mega Dwijayanti Meita Arddinatarta Michel Christiansen Sipayung Miftakhul ‘Ulya Rimadhani Moehammad Awaluddin Moehammad Awwaluddin MOHAMMAD YUSUP LUTFI Mualif Marbawi Muhammad Annis Wichi Luthfina Muhammad Arizar Hidayat Muhammad Asadullah Al Fathin Muhammad Fadhli Auliarahman Muhammad Haris Febriansya Nizma Humaidah Nur Aris Adi Nugroho Nur Rizal Adhi Nugroho Nur Wahidah Sudarsono, Nur Wahidah Nurhadi Bashit Nurul Huda Oki Samuel Damanik Panusunan Nauli Siregar Patriot Ginanjar Satriya Pratiwi Purba, Eleven Eleven Putri Ardianti Kinasih Putri, Erni Dwi Hapsari Raka Angga Prawira Rama Aditya Wiwaha Restu Fadilla Ridho Alfirdaus Rika Enjelina Pidu Riski Kadriansari Rizki Fadillah Rizki Widya Rasyid Rudi Cahyono Putro S Anugrahini Irawati, S Anugrahini Sanches Budhi Waluyo Sasongko Adhi Sawitri Subiyanto Sendy Brammadi Shindy Mariska Zulkarnain Siti Fathimah Siti Haeriah Sonny Mawardi Surbakti, Christman Sutomo Kahar Sutomo Kahar Syafiri Krisna Murti Sylvia Tri Yuliani Theodorus Satriyo Singgih Tika Christy Novianty Tito Wisnu Pramono Aji Tjiong Susilo Dinoto Togi Pardo Siagian Tri Rahmawati Winda Kusuma Tristika Putri Tristika Putri Try Jokosantoso Tsana’a Alifia Nauthika Ummi Athiyyah Yuniarti Vinsensia Hutagaol Virgus - Arisondang Virgus Arisondang Virgus Arisondang Wahyuddin, Yasser Wicke Widyanti Santosa Wijayanti Hutomo Putri Yasser Wahyuddin Yogi Wahyu Aji Yovi Adyuta Isdiantoro Yudo Prasetyo