Budi Sudarwanto
Program Studi Magister Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Hayam Wuruk 5, Kampus Undip Pleburan, Semarang

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PEMAHAMAN FENOMENA PENGETAHUAN ARSITEKTUR KAMPUNG KOTA (KASUS : KAMPUNG BUSTAMAN BERBASIS KULINER) Budi Sudarwanto; Gagoek Hardiman; Agung Budi Sardjono
NALARs Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.16.2.145-154

Abstract

ABSTRAK.Kampung menjadi hambatan besar dalam proses modernisasi perkotaan di era globalisasi. 70 % area perkotaan di negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah kampung. Kampung masih dipandang sebagai sisi negatif dan sebagai beban perkotaan. Fakta empiris menunjukan bahwa kampung kota melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Kampung memiliki kekuatan lokal yang berbeda, masing-masing kampung menunjukan kekhususan yang dimiliki kampung. Secara umum, aspek sosial merupakan kekuatan lokal suatu kampung.Tulisan ini bertujuan untuk mencari pemahaman awal tentang kampung kota dalam dimensi ilmu arsitektur kota, melalui pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Analisa matriks antara keilmuan arsitektur dan konteks keberlanjutan kampung kota dipahami sebagai upaya pengembagan pengetahuan dini tentang keunikan dan kompleksitas kampung kota berbasis kuliner. Prosedur penelitian kualitatif digunakan dalam tahap-tahap kegiatan penelitian.Kampung Bustaman salah satu kampung kota yang mampu memberikan inspirasi gagasan/ide bagi kampung yang lain. Bustaman merupakan pengetahuan baru tentang arsitektur kampung di era kekinian, yang menunjukan kekuatan lokal yang dinamis dan sinergik. Kampung Bustaman menunjukan kelebihan dan kekurangan sebagai satu kampung kota pada umumnya. Kelebihan tersebut antara lain adalah potensial artefak dalam lingkungan kampung, kegiatan ekonomi lokal kuliner, keterbukaan sistem kekerabatan sosial, budaya masyarakat perkotaan kekinian, dan keterbukaan bagi pihak luar. Sedang kelemahannya adalah infrastruktur yang rentan, kondisi fisik lingkungan yang rendah, dan tingkat sosial ekonomi penghuni yang lemah. Kata kunci:Bustaman, Arsitektur, Kampung, Fenomena, Berkelanjutan. ABSTRACT.Kampung is a major obstacle in the process of urban modernization in the era of globalization. 70% of urban areas in developing countries such as Indonesia are home. Kampung still seen as a negative side and as an urban load. Empirical evidence shows that the hometown of the activities of daily life independently. Local villages have different strengths, each village to show the specificity owned by the village. In general, the social aspect is a local power a village.This paper aims to find the initial understanding of urban kampong in the dimensions of urban architecture, through a qualitative descriptive research approach. Matrix analysis between architectural science and the context of urban sustainability is understood as an effort to develop early knowledge about the uniqueness and complexity of culinary-based urban village. Qualitative research procedures are used in the stages of research activities.Kampung Bustaman one of the urban villages that is able to inspire ideas / ideas for other villages. Bustaman is a new knowledge of kampung architecture in the present era, which shows a dynamic and synergic local power. Kampung Bustaman shows advantages and disadvantages as a township in general. The advantages include potential artifacts in the village environment, culinary local economic activities, openness social kinship system, urban community culture and contemporary openness for outsiders. The weaknesses are the vulnerable infrastructure, the low physical condition of the environment, and the socio-economic level of the weak occupants. Keywords: Bustaman, architecture, kampong, phenomena, sustainability
Tingkat Kesesuaian Konfigurasi Lanskap Berdasarkan Faktor Kepuasan Konfigurasi Area Aktivitas Primer Muhammad Widad Bayuadi; Budi Sudarwanto; Edward Endrianto Pandelaki
ARSITEKTURA Vol 20, No 1 (2022): Arsitektura : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/arst.v20i1.57652

Abstract

This study aims to obtain the formulation of research results related to the grade of satisfaction and the dominant satisfaction variable in the primary activity area of Nganjuk City Park. Qualitative descriptive research was used in this study, then the data was processed by qualitative data methods and processed using an Importance Performance Analysis (IPA) diagram which is then described using multiple linear regression analysis. The population survey used is city park users with a sample of 100 users. The sampling technique uses a sampling method based on certain characteristics (purposive sampling). In the results of the Importance Performance Analysis, it can be seen that in quadrants I to 4, there are priorities that must be hastened by changes or maintains configuration aspects so that the value of the satisfaction level of the configuration area can be maximized. Sequentially the priority changes that can be made are from the sports activity area (very dissatisfied) with the x;y quadrant points (9.68; 8.92); tours and stopovers (not satisfied) with quadrant points x; y (8.55; 10.84) and (9.11; 9.92); the learning area category (satisfied) with the x;y quadrant point (5.68;8.36), and the trading area category (very satisfied) with the x;y quadrant point (7.34; 10.03).
PENGARUH ELEMEN INTERIOR STUDIO ANIMAXX TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN Ronald Justice; Atik Suprapti; Budi Sudarwanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i3.878

Abstract

Abstract: Dynamic education must be able to follow the progress of the times that continue to develop. The demands of 21st century skills have an impact on improving the quality of vocational education through innovation of educational facilities and infrastructure that are in line with sustainable development goals in realizing quality education. To achieve this goal, the school seeks to improve the quality of learning through structuring the interior elements of the learning space. The purpose of this study was to describe the interior elements of Animaxx studio in terms of lighting, color, shape, and material aspects and to determine the effect of interior elements on the learning process in terms of motifs, affective, and learning achievement. Combined research methods (mix methods) were used in this study, quantitative methods were used to collect data about user perceptions of interior elements and responses to motives, affective, and learning achievement through questionnaire collection. Strengthened by qualitative methods with data collection techniques through interviews, literature studies and direct observation to the object of research. The data collected were analyzed descriptively and hypothesis testing through regression analysis. From this research, it was found that the effect of user perception on Animaxx studio interior elements had an effect on motive and affective. While the motive and affective simultaneously affect the achievement of learning. So it can be concluded that there is a significant influence between Animaxx studio interior elements on the learning process.Abstrak: Pendidikan yang dinamis harus dapat mengikuti kemajuan zaman yang terus berkembang. Tuntutan keterampilan abad 21 berdampak pada peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui inovasi sarana dan prasarana pendidikan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Maka dari itu sekolah berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penataan elemen interior ruang pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan elemen interior studio Animaxx ditinjau dari aspek pencahayaan, warna, bentuk, dan material dan mengetahui pengaruh elemen interior terhadap proses pembelajaran yang dilihat dari motif, afektif, dan ketercapaian pembelajaran. Metode penelitian kombinasi (mix methods) digunakan dalam penelitian ini, metode kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi pengguna terhadap elemen interior dan respon tentang motif, afektif, dan ketercapaian pembelajaran melalui pengumpulan kuesioner. Dikuatkan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi literatur dan observasi langsung ke obyek penelitian. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan uji hipotesis melalui analisis regresi. Dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian adanya pengaruh persepsi pengguna terhadap elemen interior studio Animaxx berpengaruh terhadap motif dan afektif. Sedangkan motif dan afektif secara simultan berpengaruh terhadap ketercapaian pembelajaran. Sehingga disimpulkan ada pengaruh signifikan antara elemen interior studio Animaxx terhadap proses pembelajaran.
PENGARUH FASADE BANGUNAN TERHADAP KARAKTER VISUAL KAWASAN TUGUMUDA SEMARANG Fauzi Fauzi; Budi Sudarwanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.709

Abstract

Abstract: Semarang City is a city located in Central Java and also a metropolitan city in Indonesia, in the fifth place (Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung and Semarang City) in which there are several historical areas, one of which is the Tugu Muda area (Indriyatni, 2013). This area is often visited by local, national and international communities. The Tugu Muda area is one of the historic areas in Semarang with the presence of a monument to the struggle of the Semarang youth (Sukawi, 2009). With the passage of time, the Tugu Muda area, the Semarang city government built a high rise building with a modern concept, which is currently named the Pandanara Building, with the existence of this building visually reducing the image and value of the area, namely as a historic area. From this phenomenon, further research is needed to determine the effect of the building of the Pandanaran Building on the character of the Tugu Muda area of Semarang, which is essentially a historic area. The method used is a qualitative method by studying the literature on the theory of building facades and visual characters, which is then carried out in the analysis stages to achieve the research objectives.Abstrak: Kota semarang merupakan sebuah kota yang terletak di jawa tengah dan juga menjadi kota metropolitan di indonesi, dengan urutan ke lima (Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung dan Kota Semarang) yang di dalam nya terdapat beberapa kawasan bersejarah, salah satunya yaitu kawasan tugu muda (Indriyatni, 2013). Kawasan ini sering di kunjungi oleh masyarakat lokal, Nasional maupun Internasional. Kawasan Tugu Muda ini merupakan salah satu kawasan bersejarah di semarang dengan di tengarai dengan di adanya tugu perjuangan pemuda semarang (Sukawi, 2009). Dengan seiring berjalannya waktu Kawasan Tugu Muda pemerintah kota semarang mendirikan bangunan high hrise building  dengan konsep modern, yang saat ini diberi nama Gedung Pandanara, dengan adanya bangunan tersebut  secara visual mengurangi citra dan nilai dari Kawasan yaitu sebagai Kawasan bersejarah. Dari fenomena tersebut perlunya penelitian lebih jauh untuk mengetahui pengaruh adanya bangunan Gedung pandanaran tersebut terhadap karakter Kawasan Tugu Muda Semarang yang hakikinya kawasan ini merukan kawasan bersejarah. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif dengan mempelajari literature mengenai teori mengenai fasade bangunan dan karakter visual, yang kemudian dilakukan tahapan analisa guna mencapai tujuan penelitian. 
Analisis Space Syntax pada Perkembangan Ruang Perdagangan Di Kampung Arab Pasar Kliwon Kota Surakarta Dewi Setyaningrum; Budi Sudarwanto; Erni Setyowati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 19, No 2: Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.029 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v19i2.18435

Abstract

Aktivitas utama di Kampung Arab Pasar Kliwon Kota Surakarta yaitu perdagangan perlengkapan kebutuhan maupun oleh-oleh khas haji dan umrah. Perkembangan aktivitas perdagangan di Kampung Arab Pasar Kliwon memacu berkembangnya aktivitas perdagangan di sektor lain. Hal tersebut mengakibatkan perubahan penggunaan ruang perdagangan di Kampung Arab Pasar Kliwon. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis penggunaan dan perkembangan ruang perdagangan di Kampung Arab Pasar Kliwon. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis spasial menggunakan Software ArcGIS dan analisis konfigurasi ruang menggunakan Space Syntax. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ruang perdagangan di Kampung Arab Pasar Kliwon memiliki pola ruang berbentuk centers. Perencanaan kawasan Kampung Arab Pasar Kliwon masih dipengaruhi oleh aturan-aturan classical planning, seperti elemen pembentuk jalan dengan terdapat hirarki jalan dan pengembangan dari geometry grid dimana terdapat pertemuan jalan dengan garis tegas dan benteng atau tembok kota (tembok Keraton Surakarta). Nilai inteligibillity dari konfigurasi ruang Kampung Arab Pasar Kliwon tepatnya di Jalan Kapten Mulyadi menunjukkan konektivitas dan integrasi yang tinggi. Hal tersebut mempunyai arti adanya kemudahan akses dalam pencapaian ruang. Nilai R2 jaringan jalan di Kampung Arab Pasar Kliwon yaitu 0,566918 yang mengindikasikan sedang dan mendekati 1, memiliki makna tingkat kemudahan individu dalam memahami struktur ruang kawasan. Aktivitas utama perdagangan di Kampung Arab Pasar Kliwon berada di Jalan Kapten Mulyadi, lalu diikuti Jalan Untung Suropati (di sebelah Utara), dan Jalan Veteran (di sebelah Selatan), serta belum berkembang secara signifikan pada jalan lokal/lingkungan di Kampung Pasar Kliwon. Hasil penelitian dapat memberikan gambaran tentang karakteristik perkembangan ruang perdagangan di Kampung Arab sehingga dapat memberikan kemudahan dalam perencanaan dan pengembangan kawasan tersebut .
THE EXISTENCE OF WAQF IN ESTABLISHING A SUSTAINABLE COMMUNAL SPACE Agus Rochani; Nany Yuliastuti; Budi Sudarwanto
Journal of Islamic Architecture Vol 7, No 1 (2022): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jia.v7i1.15310

Abstract

In Indonesia, the number of urban settlements continues to grow, while the paucity of communal space in urban areas persists. Therefore, it is vital to support local potential to achieve long-term success. Waqf generosity is one form of social development that has been institutionalized in society. Waqf, or benevolent generosity in surrendering personal possessions for the public good, is practiced by almost the entire Muslim community worshiping Allah SWT. This research aims to uncover the role of waqf in the formation of public spaces from a long-term viewpoint. This study employs a case study method to comprehend the real life of the waqf spatial entity in the urban village. The research location is Tugurejo Village, Tugu District, Semarang City. The study deviates from the grand theory to investigate the events at the study site. Interviews, observation, and secondary data are used to acquire data; descriptive methods are used to analyze the data, and the research findings are fed back into the grand theory. The research found that sustaining communal ownership rights and productivity advantages between generations ensures the sustainability of waqf as a communal space, resulting in a sustainable community structure.
PENGARUH ELEMEN INTERIOR STUDIO ANIMAXX TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN Ronald Justice; Atik Suprapti; Budi Sudarwanto
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i3.878

Abstract

Abstract: Dynamic education must be able to follow the progress of the times that continue to develop. The demands of 21st century skills have an impact on improving the quality of vocational education through innovation of educational facilities and infrastructure that are in line with sustainable development goals in realizing quality education. To achieve this goal, the school seeks to improve the quality of learning through structuring the interior elements of the learning space. The purpose of this study was to describe the interior elements of Animaxx studio in terms of lighting, color, shape, and material aspects and to determine the effect of interior elements on the learning process in terms of motifs, affective, and learning achievement. Combined research methods (mix methods) were used in this study, quantitative methods were used to collect data about user perceptions of interior elements and responses to motives, affective, and learning achievement through questionnaire collection. Strengthened by qualitative methods with data collection techniques through interviews, literature studies and direct observation to the object of research. The data collected were analyzed descriptively and hypothesis testing through regression analysis. From this research, it was found that the effect of user perception on Animaxx studio interior elements had an effect on motive and affective. While the motive and affective simultaneously affect the achievement of learning. So it can be concluded that there is a significant influence between Animaxx studio interior elements on the learning process.Abstrak: Pendidikan yang dinamis harus dapat mengikuti kemajuan zaman yang terus berkembang. Tuntutan keterampilan abad 21 berdampak pada peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui inovasi sarana dan prasarana pendidikan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Maka dari itu sekolah berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penataan elemen interior ruang pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan elemen interior studio Animaxx ditinjau dari aspek pencahayaan, warna, bentuk, dan material dan mengetahui pengaruh elemen interior terhadap proses pembelajaran yang dilihat dari motif, afektif, dan ketercapaian pembelajaran. Metode penelitian kombinasi (mix methods) digunakan dalam penelitian ini, metode kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi pengguna terhadap elemen interior dan respon tentang motif, afektif, dan ketercapaian pembelajaran melalui pengumpulan kuesioner. Dikuatkan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi literatur dan observasi langsung ke obyek penelitian. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan uji hipotesis melalui analisis regresi. Dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian adanya pengaruh persepsi pengguna terhadap elemen interior studio Animaxx berpengaruh terhadap motif dan afektif. Sedangkan motif dan afektif secara simultan berpengaruh terhadap ketercapaian pembelajaran. Sehingga disimpulkan ada pengaruh signifikan antara elemen interior studio Animaxx terhadap proses pembelajaran.