Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KABUPATEN MINAHASA UTARA Rumimper, Reyner R.; Sompie, Bonny F.; Sumajouw, Marthin D. J.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 5, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Minahasa Utara sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang mengalami pertambahan penduduk positif, dimana peningkatan jumlah penduduk itu menyebabkan kebutuhan akan rumah tinggal meningkat sehingga proyek konstruksi perumahan di daerah dimaksud juga mengalami peningkatan yang cukup besar. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi perumahan pengembang akan dibebani oleh berbagai situasi ketidakpastian yang merupakan kosenkuensi resiko. Dengan demikian, perlu adanya analisis resiko yang mencakupproses identifikasi, mengukur dan menentukan besarnya resiko tersebut kemudian mencari beberapa alternatif untuk menghadapi atau menanggulangi resiko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa yang menjadi aspek utama sumber resiko pada proyek konstruksi perumahan, dan menganalisis klasifikasi tingkatan resiko dari yang paling berpengaruh sampai yang kurang berpengaruh pada pelaksanaan proyek. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Analisis Resiko Kualitatif dengan menggunakan standar pengukuran AS/NSZ 4360:2004.Metode ini didukung dengan survey deskriptif menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengukuran, serta analisis faktor dan analisis komponen utama terhadap data hasil kuesioner. Hasil penelitian yaitu 1) Identifikasi resiko melalui analisis faktor dan analisis komponen utama berdasarkan kejadian menghasilkan 10 (sepuluh) aspek sumber resiko yaitu: aspek perencanaan dan keuangan, aspek peralatan, aspek lokasi dan lingkungan, aspek alam, aspek kebijakan pemerintah, aspek material, aspek sumber daya manusia dan tenaga kerja, aspek pengendalian, aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan aspek kesalahan manusia. 2) Tingkatan Resiko dari yang paling berpengaruh yaitu: High Risk yang terdiri dari aspek K3, aspek kesalahan manusia, dan aspek alam; Significant Risk untuk aspek kebijakan pemerintah; dan Medium Risk yang terdiri dari aspek perencanaan dan keuangan, aspek peralatan, aspek lokasi dan lingkungan, aspek material serta aspek SDM dan tenaga kerja; dan tingkatan Low Risk untuk aspek pengendalian. Kata-kata kunci: Analisis resiko, identifikasi resiko, aspek resiko, tingkatan resiko, High Risk, Significant Risk, Medium Risk, Low Risk  
STUDI EKSPERIMENTAL PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN KAPUR DAN BATU APUNG SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN Melinda, Sintia; Dapas, Servie O.; Sumajouw, Marthin D. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 5 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Gas emisi karbondioksida (CO2) yang di hasilkan pada saat pembuatan semen yang menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Guna meminimalisirkan penggunaan semen portland pada konsrtuksi bangunan dan menguranggi penggunaan limba pada matrial alam, maka pemakaian semen jenis lain perlu dicoba, kapur dan batu apung adalah contoh limbah yang mengandung oksida silika sebagai bahan utama penyusunnya, demikian hal tersebut memberikan sifat pozzolanik sehingga diimanfaatkan sebagai bahan penganti sebagian semen.Penelitan  kali ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur dan batu apung sebagai bahan pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan beton. Menggunakan metode ACI 211.1-91 digunakan untuk menghitung komposisi pada kuat tekan beton. Pengujian kuat tekan beton menggunakan benda uji berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Pengujian dilakukan pada beton umur 14 hari dan 28 hari, dengan variasi presentase benda uji KPR, KPRBA1, KPRBA2, dan KPRBA3.Hasil penelitian uji kuat tekan beton dengan bahan pengganti sebagian semen bahwa seiring bertambahnya variasi batu apung nilai kuat tekan beton menurun. Pada beton dengan bahan tamba KPR 16% dan BA 4% mengalami peningkatan presentase paling optimum sebesar 28,46%. Kata Kunci: Pozzolan, kapur, Batu Apung, Kuat Tekan.
PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN Siahaan, Nathalia Samaria Marisi; Sumajouw, Marthin D. J.; Mondoringin, Mielke R. I. A. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 4 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan kontruksi suatu bangunan yang paling sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Namun beton memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan yang dimiliki beton adalah berat jenis yang besar. Penambahan Styrofoam dalam campuran beton akan membentuk rongga sehingga mengurangi berat beton dan akan membentuk beton ringan den Beton merupakan bahan kontruksi suatu bangunan yang paling sering digunakan oleh masyarakat saat ini. Namun beton memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan yang dimiliki beton adalah berat jenis yang besar. Penambahan Styrofoam dalam campuran beton akan membentuk rongga sehingga mengurangi berat beton dan akan membentuk beton ringan dengan berat volume ≤1900 kg/m3 . Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan Styrofoam sebagai subsitusi parsial agregat kasar terhadap kuat tekandan kuat tarik belah. Untuk menghitung komposisi campuran menggunaan ACI.211.1-91. Penilitian ini menggunaka benda uji silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Pengujian dilakukan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Dengan variasi 0%, 60%, 70% dan 80%. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap substitusi stytrofoam pada campuran beton mengakibatkan penurunan kuat tekan dan kuat tarik belah beton, namun pada berat volume, subtitusi Styrofoam sebanyak 60%,70% dan 80% dapat menjadikan berat volume mencapai spesifikasi beton ringan dengan berat volume secara berturut-turut 1792,377 kg/m3, 1734,211 kg/m3, 1618,220 kg/m3. Kata kunci: Beton Ringan, Styrofoam, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah.
PERENCANAAN STRUKTUR TOWER BTS TIPE SELF-SUPPORTING TOWER Mamarimbing, Ezra Arnoldus; Handono, Banu Dwi; Sumajouw, Marthin D. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 5 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan jaringan komunikasi nirkabel yang baik membutuhkan infrastruktur pendukung sepperti menara pemancar (Base Transciever Station – BTS). Material yang digunakan pada konstruksi menara adalah baja L atau baja siku yang ukuran penampangnya disesuaikan mengikuti disain menara. Perencanaan Struktur Tower BTS Tipe Self-Supporting Tower ini akan direncanakan sesuai dengan standar EIA/TIA-222-F. Perecenaan ini menggunakan program MS.Tower untuk mendapatkan pemodelan dan hasil kontrol tegangan baja terhadap kuat tekan dan kuat tarik, serta kontrol jumlah baut terhadap sambungan. Pembebanan yang ditinjau mengikuti standar EIA/TIA-222-F. Berdasarkan hasl disain struktur baja ini maka, profil-profil yang akan digunakan bervariasi dimulai dari  profil baja 70x70x8 untuk bagian LEG panel paling atas sampai dengan 200x200x20 untuk panel paling bawah, profil baja 60x60x6 sampai dengan 80x80x8 untuk bagian XBR (Cross-Bracing), profil baja 50x50x5 sampai 70x70x7 untuk bagian HOR (Horizontal-Bracing) dan PBR (Plan-Bracing). Kata Kunci: SST, MSTower, EIA/TIA-222-F
KAJIAN KONTRAK TERINTEGRASI RANCANG BANGUN (DESIGN AND BUILD) STUDI KASUS: PEMBANGUNAN UNDERPASS BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA) Lestari, Indun Eka Wahyu; Sumajouw, Marthin D. J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara khususnya Kota Manado setiap tahunnya menyelenggarakan kegiatan pengadaan barang dan jasa untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dimungkinkan untuk dilaksanakannya pekerjaan dengan Sistem Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build). Pola lama pembangunan infrastruktur adalah perancangan (design) kemudian pelelangan (bid) dan pembangunan (build). Namun dengan peraturan baru ini pola barunya adalah perancangan dan pembangunan sekaligus (Design & Build).Lokasi penelitian berada di Kota Yogyakarta dengan studi kasus Pembangunan Underpass Bandara New Yogyakarta International Airport, dimana paket pekerjaan ini menerapkan metode Kontrak Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji keunggulan-keunggulan dari Metode Kontrak Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) sehingga layak untuk dapat diterapkan sekaligus mengukur tingkat kesiapan dari stakeholder (pemangku kepentingan) terkait penerapan metode kontrak ini. Kemudian dilakukan analisis faktor-faktor Design and Build sehingga diperoleh faktor dominan serta korelasinya terhadap tingkat kesiapan stakeholder (pemangku kepentingan) dalam rangka penerapan bentuk Kontrak Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build).Dalam penelitian ini dapat disimpulkan peluang dan keunggulan dari penerapan bentuk Kontrak Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build).  Kata Kunci: Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Kontrak Terintegrasi Rancang dan Bangun, Design and Build, Underpass, Stakeholder.
ANALISA LENDUTAN PADA STRUKTUR BETON BERTULANG TERHADAP WAKTU (TIME-DEPENDENT) Sanapang, Carolus; Sumajouw, Marthin D. J.; Pandaleke, Ronny; Dapas, Servie O.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 3 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring bertambahnya umur suatu struktur balok akan terjadi perubahan bentuk dan momen inersia dari penampang balok yang disebabkan oleh adanya keretakan, mengakibatkan balok yang ada tidak lagi mampu memberikan daya layan yang baik untuk mendukung struktur serta memberi rasa nyaman.Metode-metode yang mengatur batasan-batasan atau kontrol dalam perhitungan mengenai perubahan inersia penampang serta dampaknya terhadap lendutan, diambil dari beberapa literatur. Penelitian ini menggunakan metode balok konjugasi untuk menghitung besar lendutan yang ada dan metode Branson dalam memperhitungkan besar retak yang terjadi, serta dengan menggunakan peraturan SNI03-2847-2002 dalam memperhitungkan besar lendutan yang terjadi akibat adanya penambahan susut dan rangkak untuk perencanaan lendutan jangka panjang. Program komputer dibuat untuk menyelesaikan masalah tersebut.Hasil penelitian ini menunjukkan, dengan menambah kuat tekan dan luas tulangan tekan dari beton serta dengan menambah tinggi penampang efektif, diperoleh nilai momen yang mampu menambah daya dukung penampang terhadap retak yang terjadi. Dan untuk memberi kontrol lendutan yang baik terhadap susut dan rangkak dapat dilakukan dengan menambah tulangan tekan pada balok beton bertulang dengan nilai perbandingan yang besar terhadap tulangan tarik.Kata kunci: Daya layan, inersia penampang, kontrol lendutan.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH) TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON Marthinus, Adrian Philip; Sumajouw, Marthin D. J.; Windah, Reky S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 11 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton menjadi material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur seperti jembatan, jalan raya dan sarana prasarana perkotaan lainnya. Dengan persyaratan yang diperlukan tidak terlalu tinggi, pembuatan beton dapat menggunakan material substitusi parsial semen melalui penggunaan bahan hasil produk sampingan industri (by product material) seperti abu terbang (fly ash). Abu Terbang (fly ash) merupakan produk sampingan hasil pembakaran batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggantian sebagian semen dengan abu terbang (fly ash) terhadap kuat tarik belah beton mutu normal pada kondisi High Volume Fly Ash Concrete. Untuk tipe abu terbang yang digunakan yaitu abu terbang kelas C. Komposisi variasi penambahan abu terbang (fly ash) sebanyak 0%, 30%, 40%, 50%, 60% dan 70% dari berat semen. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk silinder dan balok yang diuji pada umur 7, 14 dan 28 hari. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji silinder (diameter 100 mm dan tinggi 200 mm) dan balok (panjang 400mm, lebar 100mm dan tinggi 100mm) sebanyak 120 sampel dan terdiri dari 6 variasi konsentrasi abu terbang pada pengujian 7, 14, 28 hari dan masing-masing variasi sebanyak 20 sampel. Dari hasil pengujian, penambahan persentase abu terbang (fly ash) sebesar 30%, 40%, 50%, 60%, 70% memiliki nilai kuat tarik belah tertinggi pada persentase abu terbang (fly ash) 30% yaitu sebesar 3,21 MPa untuk umur beton 28 hari. Dan nilai kuat tarik belah terendah pada presentase abu terbang (fly ash) 70% yaitu sebesar 0,82 MPa untuk umur beton 7 hari. Penggunaan High Volume Fly Ash (HVFA) Concrete dengan presentase abu terbang (fly ash) 30% pada umur perawatan 28 hari dapat digunakan untuk konstruksi struktural seperti konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko, rumah tinggal standar, dan untuk presentase abu terbang (fly ash) 40%-50% pada umur perawatan 28 hari dapat digunakan untuk konstruksi non-struktural seperti pembuatan paving blok, plesteran/mortar dan lain sebagainya. Kata kunci : abu terbang (fly ash), kuat tarik belah, struktural, non-struktural
KUAT TEKAN BETON DAN TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI PERSENTASE BATU APUNG DAN ABU SEKAM PADI Rantung, Dranita Dewi; Manalip, Hieryco; Sumajouw, Marthin D. J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 5 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah bahan bangunan yang dibentuk dari pencampuran agregat, pasir, semen dan air. Saat ini, penggunaan beton sebagai material untuk struktur bangunan semakin meningkat. Semen sebagai bahan pengikat beton dalam proses pembuatannya menghasilkan emisi gas karbondioksida (CO2) ke atmosfer yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Guna meminimalkan penggunaan semen portland dalam konstruksi sederhana dan memaksimalkan penggunaan limbah dari material alam, maka pemakaian semen jenis lain perlu dicoba. Abu sekam padi dan batu apung adalah contoh limbah yang mengandung oksida silika sebagai bahan utama penyusunnya, hal tersebut memberikan sifat pozzolanik sehingga dapat dimanfaatkan sebagi bahan substitusi parsial pada semen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu sekam padi dan batu apung sebagai pengganti sebagian semen terhadap kuat tekan beton. Metode ACI 211.1-91 digunakan untuk menghitung komposisi campuran beton. Pengujian kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Pengujian dilakukan pada umur 14 hari dan 28 hari, dengan enam variasi sampel benda uji ASP, ASPBA1, ASPBA2, ASPBA3,ASPBA4, dan ASPBA5.Hasil penelitian beton dengan substitusi parsial semen menunjukan bahwa kuat tekan yang paling optimum terdapat pada beton dengan substitusi parsial ASP 10%, dengan hasil 19,82 MPa pada umur 14 hari dan 23,30 MPa pada umur 28 hari. Kuat tekan beton mengalami peningkatan sebesar 23,30.%. Kata Kunci: Pozzolan, Abu Sekam Padi, Batu Apung, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT LOKAL DAN ABU ARANG TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI SUBTITUSI PARSIAL SEMEN Gregoria Megastia Langitan; Marthin D. J. Sumajouw; Servie O. Dapas
Jurnal Sipil Statik Vol 10 No 2 (2022): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat memberikan dampak terhadap kebutuhan beton sebagai salah satu material konstruksi yang sering digunakan semakin tinggi. Semen sebagai salah satu bahan dasar pembentuk beton dalam proses produksinya melepaskan secara bebas gas CO2 yang kemudian berdampak buruk terhadap lingkungan. Pemanfaatan abu arang tempurung kelapa sebagai subtitusi parsial semen pada campuran beton dapat dijadikan alternative lain dalam upaya mengurangi penggunaan semen. Terdapat unsur-unsur senyawa yang dimiliki abu arang tempurung kelapa yang hampir sama dengan unsur-unsur senyawa yang dimiliki semen. Pengujian kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Pengujian dilakukan pada umur beton 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Penggunaan abu arang tempurung kelapa sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen pada campuran beton. Dari hasil penelitian, kuat tekan maksimum beton dengan abu arang tempurung kelapa sebagai subtitusi parsial semen terdapat pada presentase 5% yaitu sebesar 24,09 MPa pada umur 7 hari, 27,21 MPa pada umur 14 hari dan 31,11 MPa pada umur 28 hari. Kata Kunci: Beton, Kua Tekan, Abu Arang Tempurung Kelapa, Supperplasticizer
STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TARIK LENTUR BETON MENGGUNAKAN SERBUK KAYU SEBAGAI SUBTITUSI PARSIAL AGREGAT HALUS Jeremia Polopadang; Marthin D. J. Sumajouw; Servie O. Dapas
Jurnal Sipil Statik Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Sipil Statik
Publisher : Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu banyak digunakan untuk keperluan manusia, seperti memasak, membuat perabot, bahan bangunan, dan sebagainya. Tidak sedikit dijumpai adanya tempat-tempat atau pabrik-pabrik yang membuat produk dengan kayu sebagai bahan dasar pembuatannya. Pada tempat-tempat tersebut juga sering ditemukan serbuk sisa hasil penggergajian dan pemotongan kayu. Sampai saat ini, pemanfaatan limbah tersebut belum dapat dimaksimalkan, bahkan hanya dibuang maupun dibakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis beton dengan serbuk kayu, yang meliputi kuat tarik lentur, slump flow, dan berat volum beton. Komposisi yang digunakan didapatkan dengan trial mix, dengan variasi penambahan serbuk kayu 0%, 1%, 2,5%, dan 5% dari berat agregat halus. Hasil uji kuat tarik lentur terbesar dengan umur 28 hari didapatkan pada persentase beton mix 0% dengan nilai 5,13 MPa. Kata Kunci: beton, serbuk kayu, kuat lentur, slump, berat volume.
Co-Authors Adrian Philip Marthinus, Adrian Philip Alfian Hendri Umboh Anggie Adityo Aer Arif Lokobal Banu Dwi Handono, Banu Dwi Bonny F. Sompie Carolus Sanapang Christy Merril Rantung Constantine, Fransisca Nikita Ellen J. Kumaat Estrelita V. Y. Waney Femmy Nurul Akbar Fergita Tomigolung Gerry F. Waworuntu Gregoria Megastia Langitan Hanna Yashinta Kuhu Hieryco Manalip Huibert Tarore Irmawati Indahriani Manangin, Irmawati Indahriani Ivonne Jeanette Rosalina Sondakh, Ivonne Jeanette Rosalina Jefri J. H. Simanjuntak Jefri Tumelap Jenefer Teofany Kaontole, Jenefer Teofany Jeremia Polopadang Laily, Rivaldo Lerry M. N. Gerung Lestari, Indun Eka Wahyu Lilik Fauziah Luntungan, Renata Natanael Mamarimbing, Ezra Arnoldus Melinda, Sintia Mielke Mondoringin, Mielke Mielke R. I. A. J. Mondoringin, Mielke R. I. A. J. Missi, Rollan Satrio Pratama Jonas Muaja, Frianto F. Muhammad Igbal Norman Werias Alexander Supit Palallo, Febriani Pangloly, Dewira Rante Porajow, Regina Deisi Grasye Rajak, Febriany Safitri Abd. Rantung, Dranita Dewi Recky Pasila, Recky Reky S. Windah Renaldo Glantino Regar Reyner R. Rumimper, Reyner R. Reza Adeputra Polii, Reza Adeputra Riger Manuahe Rondonuwu, Steeva G. Ronny E. Pandaleke Ronny Pandaleke Roring, Youfrie Rowland Badenpowell Edny Turang Rumajar, Rendy James Sakul, Verrent E. Servie O. Dapas Sesty E. J. Imbar Siahaan, Nathalia Samaria Marisi Sidara, Sthefani Christina Xenalevina Steenie E. Wallah Stevie Andrean, Stevie Tambingon, Fiki Riki Winny J. Tamboto Yohanes Trian Dady, Yohanes Trian