Eko Surbiantoro
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Bandung

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series: Islamic Education

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak terhadap Orang Tua dalam Q.S Luqman Ayat 14 Fahrezi Yusron Huda; Eko Surbiantoro; Dewi Mulyani
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.234 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v1i1.50

Abstract

Abstract. As good Muslims, we must have perfect morals towards our people. Even in this day and age, there are many cases that are happening now to the murder of parents with trivial matters. From the above problems, the decline in morals and morals that should be something that should not be underestimated and should be prioritized, because moral education will be just decorative words in life without an application that is in accordance with real Muslim morals, namely akhlakul karimah as taught by Rasulullah SAW. This study uses a qualitative method, while the technique used in this research is a literature study/book survey by examining in depth various interpretations and books related to the main research problem. The content according to the mufassirins in supervising the QS. Luqman verse 14 explains how great the services and sacrifices of parents are that Allah SWT wills for every human being to do good to both of them. Regarding mother, she has gone to great lengths to produce and give birth as well as educate and nurture. From here a child should always do good for both parents and glorify parents and do not forget to always be grateful and grateful to both parents. Abstrak. Sebagai muslim yang baik, yaitu kita harus memiliki akhlak sempurna terhadap orang kita. Bahkan di zaman sekarang ini banyak terjadi kasus-kasus penganiayaan sampai pembunuhan terhadap orang tua dengan masalah sepele. Dari persoalan diatas bahwa kemerosotan akhlak dan moral yang seharusnya menjadi hal yang tak boleh dipandang sebelah mata dan harus diprioritaskan, karena pendidikan akhlak akan menjadi kata-kata hiasan saja dalam kehidupan tanpa aplikasi yang sesuai dengan akhlak muslim yang sesungguhnya yaitu akhlakul karimah seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature/book survey dengan mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Isi kandungan menurut para mufassirin dalam menafsirkan QS. Luqman ayat 14 menjelaskan begitu besar jasa dan pengorbanan orang tua sehingga Allah Swt mewasiatkan kepada setiap manusia untuk berbuat baik kepada keduanya terlebih pada ibu. Mengenai ibu, dia telah bersusah payah mengandung dan melahirkan serta mendidik dan mengasuh.
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an melalui Program Sekolah Mengaji Shafira Nur Amalina Putri; Eko Surbiantoro; Khambali
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.372 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.2531

Abstract

Abstract. In order to improve the reading and writing skills of the Qur’an through the school program for students in Elementary School, an effort is needed, especially here is the effort of PAI teachers. Because students at the elementary level there are still students who have not correctly read the Qur’an when school takes place. Kordon 02 Public Elementary School is one of the public elementary schools in the cimenyan sub-district which aims to enable students who are Muslims to read, write, and memorize the Qur’an. The results showed that: 1) planning of Al-Qur’an reading and writing learners through the school program, guided by the rules that have been set in the school program handbook; 2) the process of implementing Al-Qur’an reading and writing learning through the school program, referring to the stages that have been set in the school program; 3) supporting factors and inhibiting factors in learning the school program, parents who lack understanding of science and children play more often than students; 4) evaluation and results obtained through daily evaluation, evalution of iqro’ increase, and final evaluation. Abstrak. Dalam rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an melalui program sekolah mengaji pada siswa di Sekolah Dasar, diperlukan upaya-upaya guru khususnya disini adalah upaya guru PAI. Karena siswa pada tingkat SD masih ada siswa yang belum benar membaca Al-Qur’annya ketika sekolah mengaji berlangsung. Sekolah Dasar Negeri Kordon 02 merupakan salah satu sekolah dasar negeri di kecamatan cimenyan yang memiliki tujuan agar para siswanya yang beragama Islam mampu membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) perencanaan pembelajaran baca tulis al-qur’an melalui program sekolah mengaji, berpedoman pada aturan-aturan yang telah ditetapkan buku panduan program sekolah mengaji; 2) proses pelaksanaan pembelajaran baca tulis al-qur’an melalui program sekolah mengaji, merujuk kepada tahapan-tahapan yang telah ditetapkan program sekolah mengaji; 3) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran program sekolah mengaji, orang tua yang kurang pemahaman tentang ilmu tajwid dan anak lebih sering bermain dibandingkan mengaji; 4) evaluasi dan hasil yang didapatkan yaitu melalui evaluasi harian, evaluasi kenaikan iqro’ dan evaluasi akhir.
Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas XI IPS di SMA Pasundan 2 Bandung Maisarah Rezeki; Eko Surbiantoro; Alhamuddin
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.236 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3162

Abstract

Abstract. School environment and learning motivation are factors that affect student achievement. A good school environment and strong learning motivation will help students achieve learning achievements as expected. This is in accordance with the results of interviews with several students who stated that PAI subjects are easy subjects, so students who think that it is easy do not have strong motivation in learning PAI subjects which will then have an impact on student achievement. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) How is the influence of the school environment on PAI learning achievement for students in class XI IPS in SMA Pasundan 2 Bandung? (2) How is the influence of learning motivation on PAI learning achievement for students of class XI IPS at SMA Pasundan 2 Bandung? (3) How is the influence of the school environment and learning motivation together on PAI learning achievement for students of class XI IPS at SMA Pasundan 2 Bandung?. Researchers used the method of correlation analysis techniques using a quantitative approach. The population selected in this study were students of class XI IPS SMA Pasundan 2 Bandung, amounting to 106 students. With the sampling technique that is Random Sampling obtained the number of research samples as many as 36 students. Data collection techniques used in this research are questionnaires, observation, and documentation. The data analysis technique used in this study is the classical assumption test and hypothesis testing. The results of this study are: there is a positive and significant effect of the school environment and learning motivation together on the PAI learning achievement of class XI IPS students at SMA Pasundan 2 Bandung in the 2021/2022 academic year as indicated by the Fcount 66,485 > Ftable 3,285 and the significance value 0.000 < 0.05. Abstrak. Lingkungan sekolah dan motivasi belajar merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan sekolah yang baik dan motivasi belajar yang kuat akan membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar seperti yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa siswa yang menyatakan bahwa mata pelajaran PAI adalah mata pelajaran yang mudah, sehingga siswa yang menganggap mudah tersebut kurang memiliki motivasi yang kuat dalam belajar mata pelajaran PAI yang kemudian akan berdampak kepada prestasi belajar siswa. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas XI IPS di SMA Pasundan 2 Bandung? (2) Bagaimana pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas XI IPS di SMA Pasundan 2 Bandung? (3) Bagaimana pengaruh Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas XI IPS di SMA Pasundan 2 Bandung?. Peneliti menggunakan metode teknik analisis korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 2 Bandung yang berjumlah 106 siswa. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu Random Sampling diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneitian ini adalah kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar PAI siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan 2 Bandung tahun ajaran 2021/2022 yang ditunjukkan dengan nilai Fhitung 66,485 > Ftabel 3,285 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05.
Upaya Guru PAI dalam Menangani Problematika Pembelajaran di MI Al-Hidayah Mayak Cianjur Ananda Luthfiatunnisa; Nan Rahminawati; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.644 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3333

Abstract

Abstract. Education very often with educators, educators or Islamic religious education teachers must not only have competence but must have a learning plan and must have competence in teaching. Teaching at madrasah ibtidaiyah requires teachers to be able to teach Arabic. There are learning problems in the ability of students at Mi Al-Hidayah Mayak Cianjur, including a very minimal understanding of students, but because of the efforts of teachers at the school which makes researchers enthusiastic about conducting research at the school with the aim of research to find problems faced by students (2 ) Find the method used, and (3) Identify the steps used by the teacher. This study uses a descriptive approach, namely looking for answers, exploring and understanding fundamentally, writing data and facts collected in the form of words or pictures or numbers expressed in the field to support the contents of the report. The results of this study are (1) the main problem faced by students is the lack of motivation in students and there are several factors that influence students' problems such as, fig language is a language that is not used in everyday language, students' IQ limitations, laziness on the students themselves i(2) The method used by the teacher at the school is to deal with the problems that exist in students, the method used is the visual or image method because the method is a popular medium in the 4.0 education era, but apart from this method, the teacher focusing on practicing conversation in the form of practice. (3) the steps taken by the teacher in dealing with problems according to the lesson plan, and special steps according to the method the teacher obtained. Abstrak. Pendidikan sangat kerap sekali dengan tenaga pendidik, pendidik atau guru pendidikan agama islam tidak hanya harus memiliki kompetensi saja melainkan harus memiliki perencanaan pembelajaran serta harus memiliki komptensi dalam pengajaran. Pengajaran di madrasah ibtidaiayah menuntut guru untuk bisa mengajarkan bahasa arab. Terdapat problematika pembelajaran dalam kemampuan siswa di Mi Al-Hidayah Mayak Cianjur, diantaranya pemahaman sisiwa yang sangat minim, namun karena adanya upaya guru di sekolah tersebut yang membuat peneliti berantusias melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan tujuan penelitian Untuk menemukan permasalahan yang di hadapi siswa (2) Menemukan metode yang digunakan , dan (3) Mengidentifikasi langkah-langkah yang di gunakan guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yaitu mencari jawaban, menggali dan memahami secara mendasar, Penulisan data dan fakta yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar maupun angka yang diungkapkan di lapangan untuk mendukung isi laporan. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) Masalah utama yang di hadapi siswa adalah tidak adanya motivasi dalam diri siswa serta ada beberapa faktor yang berpengaruh pada problematika siswa seperti, Bahasa ara bmerupakan bahasa yang tidak digunakan dalam bahasa sehari-hari, keterbatasan IQ siswa, kemalasan pada siswa itu sendir i(2) Metode yang digunakan guru di sekolah tersebut adalah untuk menangani problematika yang ada pada siswa, metode yangdigunakan adalah metode visual atau gambar karena metode tersebut merupakan media yang populer di era pendidikan 4.0, namun selain dari metode tersebut, guru memfokuskan berlatih percakapan dalam bentuk di praktik.(3) langkah yang dilakukan guru dalam menangani problematika sesuai RPP, dan langkah khusus sesuai dengan metode yang guru peroleh.
Implikasi Pendidikan Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 59 tentang Kewajiban Muslimah Menutup Aurat dalam Adab Berbusana Nadhifah Rahma Aisyah Hamdani; Enoh Nuroni; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.632 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3376

Abstract

Abstract. Islam already ordered to the women in QS Al-Ahzab verse 59 to stretched out her hijab all over the body so that his private parts are covered and protected from the disturbance of the wicked. Hijab has the meaning as long Muslim clothing or commonly referred to as syar'i clothing. Al-Ahzab verse 59, knowing the Islamic review about covering the genitals, and to determine the educational effects of QS Al-Ahzab verse 59 about dressing manners. By reading and evaluating numerous interpretation books and other research-related sources, this study employs a procedure known as a literature study strategy. The findings of the research on QS Al-Ahzab verse 59 are: 1) Muslim women are required to cover their body parts. 2) Muslim women extend their hijab throughout their bodies in accordance with the Shari'a. 3) Muslim women who have not hijab yet are encouraged to immediately use the hijab. Therefore, educators direct students to stretch out their headscarves all over their bodies and wear syar'i clothing within the framework in dressing manners. Abstrak. Islam telah memerintahkan umatnya para wanita, dalam QS Al-Ahzab ayat 59 untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya agar aurat tertutup dan terhindar dari gangguan orang-orang fasik. Jilbab memiliki arti sebagai busana muslim yang panjang atau biasa disebut juga sebagai pakaian yang syar’i. Adapun tujuan penelitian ini merupakan buat mengetahui makna QS Al-Ahzab ayat 59 berdasarkan mufassir, untuk mengetahui esensi tafsir QS. Al-Ahzab Ayat 59, mengetahui tinjauan islam tentang menutup aurat, dan buat mengetahui implikasi pendidikan dari QS Al-Ahzab ayat 59 tentang adab berbusana. Adapun penelitian ini menggunakan metode berupa teknik study literature menggunakan mempelajari serta analisis dari beberapa buku tafsir serta asal lainnya yg berhubungan dengan penelitian. akibat asal penelitian QS Al-Ahzab ayat 59 artinya : 1) Wanita muslimah wajib menutupi auratnya. 2) Seorang wanita Muslim membentangkan jilbabnya ke seluruh tubuhnya sesuai dengan Syariah. 3) wanita muslimah yang belum berjilbab dianjurkan untuk segera menggunakan jilbab. Karena itu, para pendidik mengarahkan para peserta didik untuk mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh dan menggunakan pakaian yang syar’i; dalam kerangka pembinaan adab berbusana.
Implementasi Pendidikan dari Q.S An-Nisa Ayat 9 tentang Quranic Parenting terhadap Qaulan Sadidan Nadila Oktaviyani; Sobar Al Ghazal; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.203 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3547

Abstract

Abstrak.Upaya yang berupa tindakan membentuk keluarga merupakan hal yang wajar bagi setiap manusia untuk menciptakan generasi yang unggul. Untuk mencapai tujuan hidup tersebut, diperlukan konsep yang baik dan mempersiapkan generasi yang sesuai dengan Al-Qur'an. Allah menurunkan Surat An-Nisa ayat 9 yang di dalamnya memerintahkan manusia untuk menjaga ahli warisnya dengan bertakwa dan menggunakan kutipan yang baik (qaulan sadidan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode deskriptif-analitis, jenis penelitiannya adalah Library Research (penelitian kepustakaan) dengan pengumpulan data studi kepustakaan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak harus mengacu kepada Al-Qur’an dengan keikhlasan dan cinta serta kasih sayang serta memiliki rasa tanggung jawab dengan kesabaran dan keikhlasan. Dalam mengasuh dan mendidik anak, orang tua membutuhkan pola komunikasi yang baik dengan anaknya, yaitu dengan kutipan yang baik (qaulan sadidan). Implementasi yang terkandung dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa ayat 9 adalah (1) Membimbing anak-anak yang mengacu pada Al-Qur'an. (2) Orang tua takut kepada Allah dalam menjaga anaknya. (3) Orang tua menjamin kesejahteraan anak. (4) Orang tua harus mengucapkan kata-kata yang baik (qaulan sadidan) kepada anak-anaknya. Abstrak. Upaya berupa tindakan membentuk suatu keluarga merupakan fitrah bagi setiap manusia agar menciptakan generasi yang unggul. untuk mencapai tujuan hidup tersebut diperlukannya sebuah konsep yang baik serta menyiapkan generasi yang sesuai dengan Al-Qur'an. Allah menurunkan surat An-Nisa ayat 9 yang didalam nya memerintahkan kepada manusia untuk menjaga ahli warisnya dengan bertakwa kepada Allah serta menggunakan kutipan yang baik ( qaulan sadidan ). Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan, metode deskriptif-analisis, jenis penelitian yaitu Library Research (penelitian kepustakaan) dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur. Dari penelitian ini, diperolah simpulan bahwa orang tua ketika melakukan bimbingan kepada anak harus mengacu kepada Al-Qur’an dengan modal keikhlasan serta cinta dan kasih sayang kepada anak dan memiliki rasa tanggung jawab dengan penuh kesabaran dan penuh kesungguhan. Dalam mengasuh dan mendidik anak, orang tua memerlukan pola komunikasi yang baik dengan anaknya yaitu dengan perkataan yang baik (qaulan sadidan). Implementasi yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 9 adalah (1) Membimbing anak mengacu kepada Al-Qur’an. (2) Orang tua hendaknya bertakwa kepada Allah dalam mengurus anak. (3) Orang tua hendaknya menjamin kesejahteraan anak. (4) Orang tua harus berbicara dengan tutur kata yang baik (qaulan sadidan) kepada anak.
Upaya Guru Madrasah dalam Peningkatan Kemampuan Hafalan Qs. An-Naba [78] dan Qs. An-Nazi’at [79] melalui Irama Murattal terhadap Siswa Kelas F di MDT Ulul Ilmi Rida Fitrianingsih; Nan Rahminawati; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.353 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3577

Abstract

Abstract. Teachers 'efforts affect the success of students in a learning, both in a change of attitude and improving the students' ability itself. This study aims to analyze the learning program, identify learning steps, examine the learning method, finding supporting factors and healing. This research uses a qualitative descriptive approach. This data collection technique uses observation methods, interviews, and documentation. The results of this study are: (a) the program of the membrane of the Qur'an is developed using murattal. (b) The learning steps are initiated learning by dyingho, using muruttal rhythm, giving new haphazards by adding three verses every day, students imitate reading and repeating it to hat, depositing his memorization, and ending learning with dyingho using Murattal Irah. (c) the method used is ziyadah, sima’i, jama', kitabah, and takrir (d) supporting factors are student interest, parental support, repeating haphas while listening to muruttal rhythm, and complete facility. While the inhibitory factor is the lazy sense of students. Abstrak. Upaya guru mempengaruhi keberhasilan siswa di dalam suatu pembelajaran, baik dalam suatu perubahan sikap maupun peningkatan kemampuan siswa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan menganalisis program pembelajaran, mengidentifikasi langkah-langkah pembelajaran, mengkaji metode pembelajaran, menemukan faktor pendukung dan penghambanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu: (a) Program pembelajaran hafalan Al-Qur’an dikembangkan dengan menggunakan irama murattal. (b) Langkah pembelajarannya yakni memulai pembelajaran dengan berdo’a menggunakan irama murattal, memberikan hafalan baru dengan menambah tiga ayat setiap harinya, siswa meniru bacaan dan mengulangnya hingga hafal, menyetorkan hafalannya, dan mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a menggunakan irama murattal. (c) Metode yang digunakan yaitu ziyadah, sima’i, jama’, kitabah, dan takrir (d) Faktor pendukung yaitu minat siswa, dukungan orangtua, mengulang hafalan sambil mendengarkan irama murattal, dan lengkapnya fasilitas. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu rasa malas siswa.
Pengulangan Kata AIlaahu Ma’allah dari Q.S An-Naml Ayat 60-64 sebagai Landasan Metode Pengulangan dalam Pembelajaran Aqidah Ade ayu Shella setiyani; Nan Rahminawati; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.174 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.3613

Abstract

Abstract. This research is motivated by several phenomena that occur in today's era of rampant polytheism among people who claim to be Muslims for this reason, it is necessary to cultivate aqidah which really must be instilled in the soul, not only to recognize themselves as Muslims but must be applied in daily morals and worship. day. This statement leads to the need to analyze Qs. An-Naml verses 60-64. The purpose of this study was to determine: 1) Opinions of the commentators about the content of Qs. An-Naml verses 60-64, 2) The essence contained in Qs. An-Naml verses 60-64, 3) Opinions of educational experts about the method of cashing in learning aqidah, 4) Educational implications of repetition methods in learning aqidah. Thus, in this study, it is expected to know the method that will be applied in learning aqidah. This study uses a qualitative approach and the method used in the interpretation research is the Tahlili interpretation method and literature study. This study explains about aqidah, which is faith or belief which is an absolute requirement that underlies self-servitude and fully commits oneself to Allah SWT. For that we need an appropriate method or method to instill the aqidah education. The conclusions contained in Qs. An-Naml verse 60-64 is about faith in Allah SWT which is very important and is an important subject in human life. Because in faith in the true and strong God can uphold sharia and noble character and avoid shirk and kufr, this requires planting aqidah education to children with the right method, effective and efficient, namely the method of repetition combined with a way of thinking and paying attention to everything. Allah's creation. From the results of this study, it can be seen that the cultivation of aqidah will truly be embedded if it uses an appropriate method or method in learning, for that we need several aspects that encourage this both in terms of educators, from the infrastructure and the environment and society in order to achieve this. goal that everyone hopes for. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa fenomena yang terjadi dizaman sekarang maraknya kemusryikan dikalangan masyarakat yang mengaku dirinya sebagai muslim untuk itu diperlukanlah penanaman aqidah yang benar-benar harus ditanamkan di dalam jiwa bukan hanya sekedar mengakui dirinya sebagai umat Islam tetapi harus diaplikasikan dalam akhlak dan ibadah sehari-harinya. Pernyataan ini mendorong kepada perlunya menganalisis Qs. An-Naml ayat 60-64. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Pendapat para mufasir tentang isi Qs. An-Naml ayat 60-64, 2) Esensi yang terkandung di dalam Qs. An-Naml ayat 60-64, 3) Pendapat para ahli pendidikan tentang metode penguangan dalam pembelajaran aqidah, 4) Implikasi pendidikan tentang metode pengulangan dalam pembelajaran aqidah. Dengan demikian dalam penelitian ini diharapkan dapat mengetahui metode yang akan diterapkan dalam pembelajaran aqidah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian tafsirnya adalah metode tafsir Tahlili dan studi kepustakaan. Penelitian ini menjelaskan tentang aqidah merupakan iman atau kepercayaan yang menjadi syarat mutlak yang melandasi penghambaan diri serta mengikatkan diri sepenuhnya kepada Allah Swt .untuk itu diperlukanlah sebuah cara atau metode yang tepat untuk menanamkan pendidikan aqidah tersebut Kesimpulan yang terdapat dalam Qs. An-Naml ayat 60-64 yaitu tentang keimanan kepada Allah Swt yang sangat penting dan merupakan pokok penting dalam kehidupan manusia. Karena dalam keimanan kepada Allah yang benar dan kuat dapat tegaknya syariah dan akhlak yang mulia serta terhindarnya dari perbuatan syirik dan kekufuran maka hal ini memerlukan penanaman pendidikan aqidah kepada anak dengan metode yang tepat efektif dan efesien yaitu metode pengulangan yang dipadukan dengan cara berpikir dan memperhatikan segala ciptaan Allah Swt. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penanaman aqidah itu akan benar-benar tertanam jika menggunakan sebuah cara atau metode yang pas dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan beberapa aspek yang mendorong hal tersebut baik dari segi pendidik, dari sarana prasarananya dan lingkungan serta masyarakat supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh semua orang.
Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Peserta Didik di SDIT Generasi Cendekia Kec. Wanasalam Kab. Lebak-Banten Masyitoh Fathonah Khoiriyah; Nan Rahminawati; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.94 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4036

Abstract

Abstract. Reading the Qur'an with makhrajul letters according to the correct rules of tajwid science is an obligation for every Muslim. To teach tajwid science in the learning process can be done by islamic religious education teachers. The technique that Islamic Religious Education teachers can do this is to plan learning in reading the Qur'an to students. At SDIT Generasi Cendekia, activities to improve reading the Qur'an and memorization are contained in the educational curriculum and provide motivation for teachers in improving the quality of the Qur'ani generation. This study aims to; (1) The program of improving the reading of the Qur'an and memorization, namely the difficulty of reading the Qur'an to students, then with this there is an effort by the school and teachers to carry out the process learning is used to learn the Qur'an in schools and outside of school kbm as well. (2) The steps taken by Islamic Religious Education teachers in improving the reading ability of classes IV, V, and VI, namely first, opening learning with tadaradus together. Second, the teacher recites verses of the Qur'an and then the learners imitate them. Third, students are given motivation and reminded not to forget to memorize. Fourth, reading the do'a finishes the lesson. (3) The method used by the teacher of Islamic Religious Education Iqro Method', in that method the teacher carries out a learning process about recognizing the letter hijaiyah and its pronunciation according to the letter makhrajul. The Tallaqi method, by making a circle below so that students are closer, then the Islamic Religious Education teacher reads 5-10 verses in reading, then students imitate what is read. (4) Factors faced by Islamic Religious Education teachers, namely, the principal, the family environment, students, and facilities and infrastructure. As for the inhibiting factors, namely the lack of awareness of parents, as well as the feeling of laziness that hits students. Abstrak. Membaca Al-Qur’an dengan makhrajul huruf sesuai kaidah ilmu tajwid yang benar merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Untuk mengajarkan ilmu tajwid dalam proses pembelajaran dapat dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam. Teknik yang bisa dilakukan guru PAI melakukan hal tersebut adalah dengan melakukan perencanaan pembelajaran dalam membaca Al-Qur’an terhadap peserta didik. Di SDIT Generasi Cendekia kegiatan peningkatan membaca Al-Qur’an serta hafalan tertuang dalam kurikulum pendidikan serta memberikan motivasi untuk para guru dalam meningkatkan kualitas generasi Qur’ani. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Program peningkatan membaca Al-Qur’an serta hafalan yakni adanya kesulitan membaca Al-Qur’an pada peserta didik, maka dengan hal tersebut adanya upaya pihak sekolah dan para guru untuk melakukan proses pembelajaran yang digunakan untuk belajar Al-Qur’an disekolah dan diluar KBM sekolah juga. (2) Langkah-langkah guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca kelas IV, V, dan VI yakni pertama, membuka pembelajaran dengan tadaradus bersama. Kedua, guru membacakan ayat-ayat Al-Qur’an lalu peserta didik menirunya. Ketiga, peserta didik diberikan motivasi serta diingatkan untuk tidak lupa mnyetorkan hafalan. Keempat, membaca do’a selesai pelajaran. (3) Metode yang digunakan oleh guru PAI Metode Iqro', dalam metode itu guru melakukan proses pembelajaran tentang mengenali huruf hijaiyah dan pengucapannya sesuai dengan huruf makhrajul. Metode Tallaqi, dengan membuat lingkaran dibawah agar peserta didik agar lebih dekat, selanjutnya guru PAI membacakan 5-10 ayat dalam membaca, lalu peserta didik meniru apa yang dibacakan. (4) Faktor yang dihadapi guru PAI yakni, kepala sekolah, lingkungan keluarga, peserta didik, dan sarana dan prasarana. Sedangkan untuk faktor yang menghambat yakni minimnya kesadaran orang tua, serta rasa malas yang melanda peserta didik.
Implikasi Pendidikan dari Al-Quran Surat An-Nur Ayat 30-31 tentang Perintah Menjaga Pandangan terhadap Pendidikan Akhlak Dicky Mohammad Ilham; Aep Saepudin; Eko Surbiantoro
Bandung Conference Series: Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Education
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.466 KB) | DOI: 10.29313/bcsied.v2i2.4078

Abstract

Abstract. This research is motivated by how Muslims and Muslim women in association can protect themselves, hold their views and maintain their genitals according to the perspective of the Qur'an. This study uses a descriptive-analytical method of collection technique, namely library research by examining in depth various interpretations and books related to the main research problem. His study aims to determine: (1). The contents of the content of Q.S An-Nur verses 30-31 according to the opinions of the commentators. (2). The essence of Q.S An-Nur verses 30-31 (3). Opinions of experts on moral education. (4). The educational implications contained in Q.S An-Nur verses 30-31 about maintaining the view of a Muslim towards moral education. From this study, the contents of Q.S An Nur verses 30-31 which contain the values of moral education that humans must keep their eyes, maintain their genitals and cover their genitals. The concept of covering the genitals for men is that they are ordered to keep their gaze and their genitals on women who are not their mahram. Likewise, women are commanded to guard their gaze and their private parts towards men who are not their mahram. In Islam, the female genitalia limit is the entire body except the face and palms, while the male genitalia limit is between the navel to the knees. The implications contained in the Qur'an Surah An Nur verses 30-31 (1). The behavior of a Muslim must be based on the Qur'an and Hadith, because a Muslim is obliged to keep his eyesight in order to avoid immoral acts. (2). Islam is very concerned about the distribution of sexual desire in accordance with the right rules and ethics. (3). Covering the aurat for every Muslim is an obligation that must be fulfilled. By covering the genitals, you can avoid crimes such as sexual harassment, and avoid other dangers. So from the importance of self-awareness and guidance from the family about covering the genitals for every Muslim. (4). Reflect on yourself by regretting the sins that have been committed in earnest. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bagaimana kaum muslim dan muslimah dalam pergaulan agar dapat menjaga diri, menahan pandangannya serta memelihara kemaluan sesuai perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis teknik pengumpulan yaitu kepustakaan (library reasearch) dengan mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan buku yang berhubungan dengan pokok masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1). Isi kandungan Q.S An-Nur ayat 30-31 menurut para pendapat para mufassir. (2). Esensi Q.S An-Nur ayat 30-31 (3). Pendapat para ahli tentang pendidikan akhlak. (4). Implikasi pendidikan yang terkandung dalam Q.S An-Nur ayat 30-31 tentang menjaga pandangan seorang muslim terhadap pendidikan akhlak. Dari penelitian ini, diperoleh isi kandungan Q.S An Nur ayat 30-31 yang mengandung nilai-nilai pendidikan akhlak bahwa manusia harus menjaga pandangan mata, memelihara kemaluannya serta menutup aurat. Konsep menutup aurat bagi kaum laki-laki yaitu diperintahkan untuk menjaga pandangan dan kemaluannya terhadap perempuan yang bukan mahramnya. Demikian juga bagi perempuan diperintahkan untuk menjaga pandangan dan kemaluannya terhadap laki-laki yang bukan mahramnya. Dalam Islam batas aurat perempuan yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, sedangkan batas aurat laki-laki yaitu antara pusar sampai lutut. Implikasi yang terdapat dalam Al-Qur’an Surat An Nur ayat 30-31 (1). Perilaku seorang muslim harus berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist, sebab seorang muslim di wajibkan untuk menjaga pandangan agar terhindar dari perbuatan maksiat. (2). Islam sangat memperhatikan penyaluran hasrat seksual sesuai dengan aturan dan etika yang benar. (3). Menutup aurat bagi setiap muslim adalah suatu kewajiban yang harus ditunaikan. Dengan menutup aurat dapat terhindar dari kehajatan seperti pelecehan seksual, dan terhindar dari marabahaya lainnya. Maka dari pentingnya kesadaran diri dan bimbingan dari keluarga tentang menutup aurat bagi setiap muslim. (4). Muhasabah diri dengan menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan dengan sungguh-sungguh.