Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Edukasi Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil di Desa Pulau Lemukutan Nisma Nisma; Nurul Hidayah; Diena Juliana; Nurul Jamil
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10474

Abstract

ABSTRAK Angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih cukup tinggi dan menjadi masalah kesehatan masyarakat dan memerlukan penangangan pencegahan segera. Upaya dalam pencegahan bahaya kehamilan berupa edukasi tanda bahaya kehamilan adalah memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan melalui program promosi kesehatan. Guna menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil, terdapat intervensi yang perlu dilakukan yaitu dengan edukasi tanda bahaya kehamilan di Desa Pulau Lemukutan. Sasaran edukasi pada pengabdian ini adalah ibu hamil di Desa Lemukutan. Pengabdian ini dilaksanakan bermitra dengan Pemerintah Desa Lemukutan. Program ini bertujuan pemberian informasi dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Metode pelaksanaan pada pengabdian ini melalui tiga tahap yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahapan persiapan berupa survei dan persiapan untuk membangun komitmen dalam penyelenggaraan edukasi kesehatah. Pada tahap pelaksanaan berupa penyuluhan kesehatan tetang tanda bahaya kehamilan. Sementara itu, tahap evaluasi program ini dilakukan pre-test dan post-test. Kegiatan ini menunjukan adanya perbedaan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah pelaksanan edukasi Kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat yaitu adanya peningkatan pengetahuan pada ibu hamil sebelum dan sesudah pelaksanaan edukasi Kesehatan. Kata Kunci: Edukasi, Tanda Bahaya, Kehamilan  ABSTRACT The maternal and child mortality rate in Indonesia is still quite high and is a public health problem and requires immediate preventive measures. Efforts to prevent the dangers of pregnancy in the form of pregnancy danger sign education are to provide information about pregnancy danger signs through health promotion programs. In order to reduce mortality and morbidity in pregnant women, there are interventions that need to be carried out, namely by educating the danger signs of pregnancy in Lemukutan Island Village. The target of education in this service is pregnant women in Lemukutan Village.  This service is carried out in partnership with the Lemukutan Village Government. This program aims to provide information in improving maternal knowledge about the danger signs of pregnancy. The implementation method in this service goes through three stages, namely, the preparation, implementation and evaluation stages. The preparation stage is in the form of surveys and preparations to build commitments in the implementation of health education. At the implementation stage in the form of health counseling on the danger signs of pregnancy. Meanwhile, the evaluation stage of this program is carried out pre-test and post-test. This activity shows that there is a difference in the average value of knowledge before and after implementing health education. The conclusion of community service is that there is an increase in knowledge in pregnant women before and after the implementation of health education. Keywords: Education, Danger signs, Paragnancy
Penurunan Stres Akademik dengan Terapi Musik Instrumental Frekuensi 432 Hertz pada Mahasiswa Keperawatan Kota Pontianak: Studi Quasy Experimental Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.11122

Abstract

ABSTRACT In Indonesia, the incidence of academic stress among students reaches a prevalence of 55% and the risk increases every year. Academic stress in nursing students is related to the demands of fulfilling their competency achievements from the lecture process and field practice. Music therapy, sound frequencies from instruments have an important role in influencing brain waves. The frequency of 432 Hertz is a frequency that is close to the natural frequency in humans and is most widely used in sound healing. Music with a frequency of 432 Hertz with slow tempo rhythms and melodies has a physical and mood relaxing effect. This study aims to determine the effectiveness of 432 Hertz frequency instrumental music therapy in reducing academic stress for Pontianak city nursing students. This research method is a quasi experiment with a pre-test post-test approach without control group with a total of 60 respondents. The sampling method uses Accidental Sampling. Marginal Homogeneity statistical test to see changes in academic stress variables before and after being given instrumental music therapy with a frequency of 432 Hertz. Based on the results of the Marginal Homogeneity test analysis, it shows a p-value: 0.000 (p>0.05), which means that there is effectiveness of 432 Hertz frequency instrumental music therapy in reducing academic stress in Pontianak city nursing students. This research shows that instrumental music therapy with a frequency of 432 Hertz is effective in reducing the academic stress of Pontianak city nursing students. Keywords: Music Therapy, Frequency 432 Hertz, Academic Stress  ABSTRAK Di Indonesia, angka kejadian stres akademik pada mahasiswa mencapai prevalensi 55% dan mempunyai resiko semakin bertambah setiap tahunnya. Stres akademik pada mahasiswa keperawatan berkaitan dengan tuntutan pemenuhan capaian kompetensinya dari proses perkuliahan dan praktik lapangan. Terapi musik frekuensi suara dari instrumen memiliki peranan penting dalam mempengaruhi gelombang otak. Frekuensi 432 Hertz adalah frekuensi yang mendekati frekuensi alami pada manusia dan paling banyak digunakan di dalam sound healing. Musik dengan frekuensi 432 Hertz dengan irama dan melodi tempo pelan memiliki efek relaksasi fisik dan mood. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik instrumental frekuensi 432 Hertz terhadap penurunan stres akademik mahasiswa keperawatan kota Pontianak. Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan pendekatan pre-test post-test without control group dengan jumlah 60 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Uji statistik Marginal Homogeneity untuk melihat perubahan variabel stres akademik sebelum dan sesudah diberikan terapi musik instrumental dengan frekuensi 432 Hertz. Berdasarkan hasil analisis uji Marginal Homogeneity menunjukkan nilai p-value: 0,000 (p>0,05) yang dapat diartikan bahwa ada efektivitas terapi musik instrumental frekuensi 432 Hertz terhadap penurunan stres akademik mahasiswa keperawatan kota Pontianak. Penelitian ini menunjukkan terapi musik instrumental frekuensi 432 Hertz efektif dalam penurunan stres akademik mahasiswa keperawatan kota Pontianak. Kata Kunci: Terapi Musik, Frekuensi 432 Hertz, Stres Akademik
Penyuluhan dan Edukasi Psychological Well-Being untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Pesisir di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri; Muhammad Syafri Fakhruddin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13789

Abstract

ABSTRAK Psychological Well-Being diasosiasikan dengan kemampuan untuk beradaptasi terhadap kebutuhan perawatan penyakit yang dialami, mempertahankan hubungan sosial dan kemampuan mencegah komplikasi dimasa depan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir Desa Temajuk tentang Psychological Well-Being. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well-Being. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan yaitu kategori tinggi sebesar 10%, kategori sedang sebesar 33,3% dan kategori rendah sebesar 56,7%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well-Being diperoleh pengetahuan pada kategori tinggi yaitu 76,6% dan kategori sedang yaitu 23,3%. Penyuluhan dan edukasi Psychological Well-Being mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir di Desa Temajuk. Kata Kunci: Penyuluhan Psychological Well-Being, Psikologis Masyarakat Pesisir  ABSTRACT Psychological Well-Being is associated with the ability to adapt to the treatment needs of the illness experienced, maintain social relationships and the ability to prevent future complications. The aim of community service is to increase the knowledge of coastal communities in Temajuk Village about Psychological Well-Being. The method for implementing community service is counseling and education about Psychological Well-Being. The results of community service obtained data on the level of knowledge before being given counseling, namely the high category was 10%, the medium category was 33.3% and the low category was 56.7%. Meanwhile, after being given counseling and education about Psychological Well-Being, knowledge was obtained in the high category, namely 76.6% and in the medium category, namely 23.3%. Psychological Well-Being counseling and education can increase the knowledge of coastal communities in Temajuk Village. Keywords: Psychological Well-Being Counseling, Psychology of Coastal Communities
Analisis Perilaku Merokok Pada Remaja di Dusun Jaya Sakti Desa Kuala Mandor B Nurul Jamil; Nurul Hidayah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i2.13811

Abstract

ABSTRACT Smoking behavior is still an unresolved problem today. This is indicated by the high percentage of smokers in Indonesia. The problem of smoking behavior also occurs in school adolescents. The percentage of school-age adolescent smokers in Indonesia is 9-10% of the total adolescents. This figure is still quite high. The most critical period to initiate smoking among male adolescents in Indonesia is in mid-adolescence or at the age of middle school children. At this time adolescents experience many kinds of changes in themselves, namely physical and psychological changes, both individually and in social roles in the family, school, and society. Many factors influence adolescent smoking behavior. This study aims to obtain an overview of smoking behavior in adolescents in Kuala Mandor Village B. This study will use quantitative research methods with a cross sectional approach. Sampling will be done with purposive sampling technique with a minimum population of 30 adolescents. Smoking behavior in adolescents in Jaya Sakti Hamlet, Kuala Mandor B District shows that almost half of the respondents (46%) have smoking behavior in the category of heavy smokers. With the characteristics of respondents, almost all respondents (93%) were aged 15-25 years, most of the respondents (68%) were unmarried, and most of the respondents (67%) had a high school education. Then almost half of the respondents (41%) said the reason for smoking was because of the influence of friends. It can be concluded that smoking behavior in adolescents in Jaya Sakti Hamlet, Kuala Mandor B Subdistrict, is in the category of heavy smokers.  Keywords: Smoke, Behavior, Adolesence, Health  ABSTRAK Perilaku merokok masih menjadi masalah yang belum teratasi sampai saat ini. Hal ini ditunjukkan oleh masih tingginya persentase perokok di Indonesia. Masalah perilaku meorkok juga terjadi pada remaja sekolah. Persentase perokok usia remaja sekolah di Indonesia 9-10% dari total remaja. Angka ini masih cukup tinggi. Periode yang paling kritis untuk berinisiasi merokok dikalangan remaja laki-laki di Indonesia adalah di pertengahan masa remaja atau pada usia anak sekolah menengah. Pada masa ini remaja banyak mengalami berbagai macam perubahan pada dirinya, yaitu perubahan fisik maupun psikis, baik secara individual maupun dalam  peranan  sosial  dikeluarga,  sekolah,  dan  masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku merokok  pada remaja di Desa Kuala Mandor B. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan tekknik purposive sampling. Perilaku merokok pada remaja di Dusun Jaya Sakti Kecamatan Kuala Mandor B menunjukkan bahwa hampir setengahnya dari responden (46%) memiliki perilaku merokok kategori perokok berat. Dengan karakteristik responden hampir seluruhnya responden (93%) berusia 15-25 tahun, sebagian besar dari responden (68%) berstatus belum menikah, serta sebagian besar dari responden (67%) berpendidikan SMA. Kemudian hampir setengahnya dari responden (41%) mengatakan alasan merokok karena pengaruh teman. Dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok pada remaja di Dusun Jaya Sakti Kecamatan Kuala Mandor B kategori perokok berat. Kata Kunci: Kesehatan, Perilaku, Remaja, Merokok
Psychological Well-Being Pada Pasien Diabetes Melitus Yang Menjalani Rawat Inap Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri
Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute Vol. 7 No. 1 (2023): Citra Delima Scientific journal of Citra Internasional Institute
Publisher : Institut Citra Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33862/citradelima.v7i1.342

Abstract

Long-term treatment for diabetes mellitus (DM) patients makes it difficult to control blood sugar effectively, causing patients to experience biological, psychological, social, and spiritual imbalances. One of the psychological aspects of impact on patients with diabetes mellitus is Psychological Well Being (PWB). Psychological Well Being is a measure to see whether an individual can accept himself as a whole. DM patients who have a low PWB will have an impact on low levels of self-care. This study aims to determine the description of Psychological Well Being in diabetes mellitus patients who are hospitalized. This research method uses a quantitative descriptive survey with a cross-sectional approach. The sampling technique used non-probability sampling with a total sampling technique of 60 respondents. The results of the Psychological Well-Being study were low for 3 respondents (5.0%), medium for 54 respondents (90.0%), and high for 3 respondents (5.0%). Inpatient diabetes mellitus patients who have Psychological Well-Being in the moderate category still need to get more attention because other indicators might cause negative Psychological Well-Being.
Pendampingan Penerapan Model Terapi Modalitas Dan Komplementer Seft (Spiritual Emotional Freedom Tecnique) Dengan Pendekatan Manajemen Stres Nurul Hidayah; Dwin Seprian; Nisma Nisma; Nurul Jamil; Kurnia Wati; Yogasliana Fathudin
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana merupakan kejadian yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dapat disebabkan oleh faktor alam dan/atau non alam, sehingga timbul korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Penyitas bencana memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan fisik dan psikologis. Masalah ini dapat terjadi karena terbatasanya sumber- sumber dukungan sosial, material, dan personal. Pelaksanaan pengabdian ini bertujuan untuk menurunkan Tingkat Stres Pada Remaja Penyintas Bencana serta meningkatkan pengetahuan remaja penyintas bencana dalam melakukan terapi modalitas dan komplementer SEFT.Hasil Pre test dengan menggunakan Kessler Psychological Distress Scale menunjukan bahwa 9 dari 15 remaja mengalami stres ringan dengan skore 20-24, dan setelah diberikan pelatihan SEFT menunjukan 15 orang remaja penyintas bencana dapat melakukan terapi SEFT dengan menerapkan 5 kunci yakni Yakin, Khusyu, Ikhlas, Pasrah dan Syukur, hal ini membuktikan bahwa SEFT ini mempunyai peranan dalam mengatasi berbagai masalah fisik maupun psikologis, terutama untuk penurunan trauma pada korban bencana seperti gempa bumi dan hasil pre test dari kegiatan ini dengan menggunakan alat ukur yang sama yakni Kessler Psychological Distress Scale menunjukan 15 orang remaja rata -rata memperoleh skore dibawah 20 yakni tidak mengalami stress setelah melakukan terapi SEFT.
Uji Efektivitas Model Self Management Education for Pregnancy Risk (SMEERI) dalam Meningkatkan Kemampuan Diri Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Nisma Nisma; Diena Juliana; Nurul Hidayah; Fitriah Fitriah
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 8 (2024): Volume 6 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i8.15166

Abstract

ABSTRACT Pregnancy complications are one of the health problems that contribute to an increase in the prevalence of deaths during pregnancy, childbirth and the postpartum period. The ability to detect early pregnancy risks and danger signs is needed to know more quickly whether the mother is experiencing risks in her pregnancy. This study aims to test the effectiveness of the self management education for pregnancy risk (SMEERI) model in improving the ability to detect early pregnancy risks and danger signs during the pregnancy period of mothers.  The design used in this study will test the SMEERI model using a quantitative study with a quasi experiment design and a pre and post one group design. Based on the results of the paired t test, the p-value is 0.000. This shows the effectiveness of the SMEERI method in improving the mother's ability to detect early pregnancy danger signs.There is a difference in the average ability of mothers to detect early signs of danger of pregnancy before and after the SMEERI model. The SMEERI model effectively improves the ability of mothers in early detection of pregnancy danger signs. Keywords: Self Management Education, Early Detection, Pregnancy Danger Signs  ABSTRAK Komplikasi kehamilan menjadi salah satu diantara masalah kesehatan yang menyumbangkan peningkatan prevalensi kematian selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kemampuan deteksi dini risiko dan tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk mengetahui lebih cepat apakah ibu mengalami risiko pada kehamilannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model self management education for pregnancy risk (SMEERI) dalam meningkatkan kemampuan deteksi dini risiko dan tanda bahaya kehamilan selama masa periode kehamilan ibu. Berdasarkan hasil uji paired t test diperoleh nilai p-value sebesar 0.000. hal ini menunjukan efektifitas metode SMEERI efektif meningkatkan kemampuan ibu dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan . Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan ibu deteksi dini tanda bahaya kehamilan sebelum dan sesudah pemberian model SMEERI. Model SMEERI efektif meningkatkan kemampuan ibu dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan. Kata Kunci: Self Management Education,  Deteksi Dini, Tanda Bahaya Kehamilan