Claim Missing Document
Check
Articles

Characterization and dissolution studies of Furosemide solid dispersions using polyethylene glycol (PEG), talc and PEG-talc as dispersion carriers Yandi Syukri; Diny Rizayulianty; Yuni Darty
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 15 No 1, 2004
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.518 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp37-43

Abstract

Solid dispersions of furosemide were prepared by melting and solvent methods using polyethylene glycol (PEG) 6000, talc and PEG – talc as dispersion carrier in order to improve furosemide dissolution. The increase of dissolution and physical properties of its powder was evaluated. Only furosemide solid dispersions with combination of PEG – talc 1 : 3 showed a good physical properties. The assay of the effect of PEG – talc ratio on furosemide dissolution showed that the increase of ratio of PEG – talc increased significantly dissolution rate.Key Word : furosemide, solid dispersion, dissolution
PENGEMBANGAN EKSIPIEN SEDIAAN TABLET DARI PATI SINGKONG (Manihot esculenta, Crantz.) TERMODIFIKASI SECARA FISIKOKIMIA UNTUK PENINGKATAN SIFAT FARMASETIKANYA mega octavia; Yandi Syukri; Feris Firdaus
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.361 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i2.54

Abstract

Pati singkong alami sangat potensial untuk dikembangkan di industri farmasi. oleh karena itu, harus memenuhi spesifikasi persyaratan farmasetika yang diinginkan oleh industri farmasi agar dapat digunakan sebagai eksipien tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan eksipien sediaan tablet dari pati singkong yang dimodifikasi secara fisikokimia untuk meningkatkan sifat farmasetikanya. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, pertama, tahap ekstraksi pati singkong, kedua, tahap modifikasi pati singkong dengan panas langsung, penambahan pentanol-1 dan penambahan asam asetat, ketiga, analisis sifat farmasetika. Analisis hasil menggunakan metode deskriptif-komparatif. Hasil uji kompaktibilitas, pati termodifikasi dengan pentanol-1 memiliki kekerasan yang lebih baik (1,69±0,29) di bandingkan dengan pati alami (1,08±0,09). Sedangkan untuk hasil pengukuran partikel menunjukkan bahwa pati termodifikasi dengan asam asetat memiliki ukuran partikel lebih besar (12,5±1,9) dibandingkan dengan pati alami (11,9±1,28). Pati termodifikasi dengan pentanol mempunyai sifat alir yang lebih baik (CI=18,9%±1,52) dari pati modifikasi lain akan tetapi masih lebih baik pada pati alami (CI=13,2%±2,99). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa karakteristik pati singkong termodifikasi potensial untuk dijadikan sebagai pengikat dan penghancur sediaan tablet dibandingkan dengan pati yang tidak di modifikasi.
FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) MENGUNAKAN AMILUM UBI JALAR PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR Aji Winanta; Yandi Syukri; Lutfi Chabib
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.608 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i2.56

Abstract

Buah naga (Hylocereus polyrhizus) telah dikenal oleh masyarakat sebagai tanaman yang kaya akan kandungan antioksidan sehingga mempunyai manfaat sebagai antikanker. Sediaan dari buah naga belum banyak digunakan oleh masyarakat luas, oleh karena itu dibuat suatu formulasi sediaan tablet dari ekstrak buah naga yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai suplemen kesehatan yang dapat dengan praktis dikonsumsi. Tablet ekstrak buah naga dibuat dengan menggunakan amilum pregelatinasi ubi jalar sebagai bahan penghancur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar amilum ubi jalar pregelatinasi (kadar 5%; 6,5%; 8%; dan 10%) terhadap sifat fisik tablet ekstrak buah naga. Ekstraksi buah naga dilakukan dengan metode maserasi dan proses penabletan menggunakan metode granulasi basah. Hasil yang diperoleh pada formula I mempunyai kekerasan 7,97 Kg, kerapuhan 0,29%,waktu hancurnya 41,69 menit. Formula II mempunyai kekerasan 6,23 Kg, kerapuhan 0,58%, waktu hancur 36,43 menit. Formula III memiliki kekerasan 7,65 Kg, kerapuhan 0,46%, waktu hancur 35,15 menit. Dan pada Formula IV mempunyai kekerasan 7,43 Kg, kerapuhan 1,18% dan waktu hancur 32,03 menit. Kesimpulannya semakin tinggi konsentrasinya akan membuat kekerasan tablet menurun, kerapuhan menjadi semakin besar dan waktu hancur tablet semakin cepat.
FORMULATION OF CHLORPHENIRAMINE MALEATE TABLETS USING CO-PROCESSED EXCIPIENT AS A FILLER AND BINDER Yandi Syukri; Romdhonah Romdhonah; Anisa Nur Fazzri; Rio Fandi Sholehuddin; Aris Perdana Kusuma
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.142 KB) | DOI: 10.24071/jpsc.001717

Abstract

Co-Processed Excipient (CPE) is technological innovation for tablet preparation through the direct compression method with a quick and straight forward manufacturing process because it improves the compressibility and flowability. This research aimed to formulate and evaluate of chlorpheniramine maleate tablets using spray dried CPE as filler and binder. The spray dried CPE containing MCC PH 101, and Kollidon K30 was made into tablets through a direct compression method. Meanwhile, Ludipress and Avicel PH 102 were used as filler-binder comparators. All the prepared tablet formulations were then evaluated for weight variation, hardness, friability, disintegration time, content uniformity of active ingredient, and dissolution test. The physical properties of tablets with CPE as a filler and binder produced an average weight of 151.65 1.53 mg, 5.92 0.38 kg of hardness, 0.06 0.051% friability, 520.00 2.00 seconds of disintegration time, and 99.24 0.15% content uniformity of active ingredient. The comparators indicated better disintegration time than CPE (p0.05), while the dissolution test showed that more than 80% (Q) of the amount of active ingredient was dissolved in 30 minutes. CPE could be successfully used to prepare tablet dosage form, and the tablets had fulfilled the standards of pharmacopoeia.
Aktivitas Antikarsinogenesis Ekstrak Etanol Daging Buah Mahkota Dewa pada Mencit yang Diinduksi 7,12-Dimetilbenz(a)antrasena YANDI SYUKRI; SAEPUDIN SAEPUDIN
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 6 No 2 (2008): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.377 KB)

Abstract

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Boerl.) was used empirically for treatment of any kind of diseases, including cancer. The aim of this research is to explore the carcinogenesis inhibition effect of mahkota dewa epicarp extract. The effect was examined using 7,12-dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) induced new born mice which Were divided into five groups. All groups received 0.25 mg single intraperitoneal injection of DMBA, except group of normal control. The extract was tested onto three different groups of the mice at the age of 28 days which Was separated from their parental with the doses of 6.25 mg, 12.5 mg, and 25 mg for 16 Weeks and one group Was used as negative control. Anticarcinogenic effect of the extract was evaluated after 16 Weeks by observing the histopathology and total number of all types of neoplasm in hepar, kidney, lung, gastric, intestine, and lymphatic tissue. The result showed that the extract at 6.25 mg, 12.5 mg, and 25 mg decreases carcinogenesis event by 50%, 83%, and 100% , respectively, compared with negative control. In conclusion, the dose of 25 mg extract improved several organs carcinogenesis than other dose, and thereby can be developed as a potential anticancer agent.
Aplikasi Gold Nanopartikel dengan Bahan Alam sebagai Kosmetik Pemutih Wajah: Tinjauan Sistematis Lisnawati Tiara Putri; Yandi Syukri; Sista Werdyani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.426 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.116-127.2021

Abstract

Penggunaan bahan alam sebagai pemutih memiliki keuntungan lebih aman meskipun penyerapan dalam kulit relatif rendah. Oleh karenanya, pengembangan nanopartikel emas (AuNPs) bahan alam dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Review ini bertujuan untuk mengumpulkan data terkait pengembangan bahan alam dengan nanopartikel emas yang berkhasiat sebagai agen pemutih. Identifikasi dilakukan dengan mencari literature melalui media pubmed, Science Direct, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci ‘gold nanoparticle’, ’natural ingredients’, ’ cosmetics’, ‘tyrosinase inhibition’,’ melanin’ dan ’whitening’. Pencarian didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah di tetapkan. Hasil evaluasi literatur menunjukkan pengembangan bahan alam sebagai pemutih kulit telah banyak dikembangkan, namun dikarenakan  sifat senyawa aktif sulit terserap menyebabkan hasil yang kurang maksimal dalam menghambat aktivitas tirosinase. Sehingga dilakukan modifikasi dalam bentuk nanopartikel emas untuk mempermudah proses penyerapan. Hasil pengujian aktivitas tirosinase bahan alam dalam bentuk nanopartikel emas lebih baik jika dibandingkan dengan bahan alam dalam bentuk ekstrak. Hal ini ditunjukan dengan nilai IC50 yang semakin kecil jika dibandingkan dengan dengan bahan alam dalam bentuk ekstrak
Pengembangan Self-Nano Emulsifying System (SNES) Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza): Formulasi, Karakterisasi, dan Stabilitas Hannie Fitriani; Annisa Fitria; Isnatin Miladiyah; Yandi Syukri
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 8, No 3 (2021): J Sains Farm Klin 8(3), Desember 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.661 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.8.3.332-339.2021

Abstract

Ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang sukar larut dalam air sudah banyak dikaji dan potensial untuk pengobatan berbagai penyakit. Pembuatan Self-Nano Emulsifying System (SNES) merupakan salah satu metode yang mampu meningkatkan kelarutan dan ketersediaan hayati suatu zat aktif obat dengan mencampurkannya ke dalam pembawa yang sesuai. Penelitian bertujuan untuk memformulasi, karakterisasi dan menguji stabilitas SNES ekstrak temulawak. Pembuatan SNES dimulai dari skrining dan optimasi pembawa ekstrak temulawak yang terdiri beberapa minyak, surfaktan dan kosurfaktan. SNES ekstrak temulawak dikarakterisasi meliputi pengukuran transmittan, ukuran partikel, indeks polidispersi (IP), potensial zeta, penentuan stabilitas termodinamika, uji ketahanan dan uji stabilitas dipercepat. Formula optimal SNES ekstrak temulawak adalah kombinasi Labrasol (20%), Tween 20 (60%), dan propilenglikol (20%), dengan drug loading ekstrak temulawak adalah 23%. Nilai parameter karakterisasi yang didapatkan adalah transmittan 100,2 ± 0,0%, ukuran partikel 13,0±1,4 nm dengan IP 0,3 ± 0,1, dan potensial zeta -42,4 ± 0,6 mV. Uji stabilitas termodinamika menunjukkan tidak terjadi pemisahan fase. Uji ketahanan menunjukkan bahwa ukuran partikel stabil selama proses pengenceran. Selain itu, SNES ekstrak temulawak stabil selama uji stabilitas dipercepat selama 3 bulan. Disimpulkan bahwa, SNES ekstrak temulawak menghasilkan sediaan yang stabil dengan drug loading yang tinggi.
Fabrikasi dan Studi Stabilitas Self-Nano Emulsifying Propolis menggunakan Minyak Kesturi sebagai Pembawa Yandi Syukri; Ziyyatul Kholidah; Lutfi Chabib
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 3 (2019): J Sains Farm Klin 6(3), Desember 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.244 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.3.265-273.2019

Abstract

Propolis merupakan resin yang sukar larut dalam air yang dihasilkan lebah, berkhasiat sebagai antibakteri, antioksidan, serta antiinflamasi. Salah satu metode untuk meningkatkan kelarutan obat adalah teknologi self-nano emulsifying (SNE). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi, karakterisasi, dan studi stabilitas SNE propolis dengan pembawa minyak kesturi, cremophor RH 40, dan PEG 400. Preparasi SNE dilakukan dengan mencampurkan propolis dengan pembawa. Area nanoemulsi ditentukan dengan konstruksi diagram fase terner. Karakterisasi dilakukan dengan penentuan ukuran partikel, zeta potensial, transmitan, stabilitas termodinamika, uji ketahanan, dan uji stabilitas dipercepat. Daerah nanoemulsi terdapat pada F1-F9 dengan range komposisi minyak kesturi (10-30%), cremophor RH 40 (40-80%), dan PEG 400 (10-40%). Kesembilan formula menghasilkan nilai transmitan pada 96-99%, ukuran partikel 10-40 nm, serta zeta potensial kurang dari -40 mV. Uji ketahanan menunjukkan hasil yang baik pada F4 (1: 5: 4), F5 (2: 7: 1), dan F6 (2: 6: 2). Uji stabilitas dipercepat, F5 (2: 7: 1) menghasilkan SNE yang paling optimal karena tidak teramati pemisahan fase dan pengendapan, dengan karakterisasi nilai transmitan antara 97-99%, ukuran partikel antara 16-19 nm, dan nilai PDI 0,1-0,2. Dapat disimpulkan bahwa SNE propolis dengan pembawa minyak kesturi, cremophor RH 40, dan PEG 400 menghasilkan karakteristik dan profil stabilitas yang baik.
Validasi Penetapan Kadar Isolat Andrografolid dari Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) Menggunakan HPLC Yandi Syukri; Agung Endro Nugroho; Ronny Martien; Endang Lukitaningsih
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 2, No 1 (2015): J Sains Farm Klin 2(1), November 2015
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.282 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2015.2.1.42

Abstract

The aim of study was to develop quantitative analysis of isolated andrographolide from Andrographis paniculata and different solvent for prelimenary studies to preperation Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) using HPLC. The separation was acquired on Sunfire C18 column with an isocratic mixture of methanol and water at a ratio of 6:4, v/v as a mobile phase. The method to determine the content of isolated andrographolide showed an adequate precision, with a RSD smaller than 1%. The accuracy was analyzed by adding the standard andrographolide, and good recovery values were obtained for all concentrations used. The HPLC method developed in this study showed specificity and selectivity with linearity in the working range and good precision and accuracy, making it very suitable for the quantification of isolated andrographolide. Compared to the standard, the purity of the isolated andrographolide was 95.74 ± 0.29 %. Prelimenary study to determined the highest solubility of isolated andrographolide in oil, surfactant and co-surfactant phases for preperation of SNEDDS were obtained 1.226 ± 0.009 of Capryol-90, 2.965 ± 0.014 of tween 20, and  6.074 ± 0.101 mg mL-1 of PEG 400, respectively. Conclusion, this method suitable used to determination solublity of isolated andrographolide for preperation SNEDDS. 
Penggunaan D-Optimal Mixture Design untuk Optimasi dan Formulasi Self-Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEEDS) Asam Mefenamat Yandi Syukri; Bambang Hernawan Nugroho; Istanti Istanti
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 7, No 3 (2020): J Sains Farm Klin 7(3), Desember 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.819 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.7.3.180-187.2020

Abstract

This study aimed to optimize and formulate the poorly water-soluble mefenamic acid in the self-nano emulsifying drug delivery system (SNEDDS) using D-optimal mixture design. The initial screening was carried out to determine phases of the oil, surfactants, and co-surfactants used to prepare the ternary phase diagram. D-optimal mixture design was used to optimize SNEDDS loading mefenamic acid by selecting SNEDDS composition as an independent factor and SNEDDS characterization as a response. SNEDDS in the optimal formula were characterized, including transmittance, particle size, polydispersity index (PDI), and zeta potential. Oleic acid, Tween 80, and polyethylene glycol (PEG) 400 were the selected oil, surfactant, and co-surfactant phases for their greatest ability to dissolve mefenamic acid. The optimization results showed that the optimal formula was that using 10% oleic acid, 80% of Tween 80, and 10% of PEG 400. SNEDDS loading mefenamic acid produced nanoemulsion with 88.5% of transmittance, 190.03 ± 1.18 nm of particle size, 0.469 ± 0.03 of PDI, and -44.1 ± 1.69 mV of zeta potential. This study concludes that the D-optimal mixture design can be used to optimize and prepare the SNEDDS loading poorly-water soluble mefenamic acid.
Co-Authors Ade Herlin Aditya Sewanggara Amatyawangsa Wicaksana Aditya Sewanggara Amatyawangsa Wicaksana Agita Dyah Permatasari Agung Endro Nugroho Agung Endro Nugroho Aji Winanta Aldia Dwi Karina Ningrum Aldia Dwi Karina Ningrum Amalia Humairah Amelia Arum Prasetya Anik Ariyani Anisa Nur Fazzri Annisa Fitria Arba Pramundita Ramadani Arifa Caryn Dea Aris Perdana Kusuma, Aris Perdana Asih Lestari Asih Triastuti Bambang Hernawan Nugroho Budy Wijiyanto Denox Asih Pertiwi Diny Rizayulianty Elfi Susanti V. H. Endang Lukitaningsih Endang Lukitaningsih Farida Ulfa Feris Firdaus Fissy Rizki Utami Galuh Annaba Maharani Hakim, Lukman Hannie Fitriani Hannie Fitriani Herianto Pandapotan Iqmal Tahir Isna Qiftayati Isnatin Miladiyah Istanti Istanti Ivan Julio Joko Tri Wibowo Kartika Puspitasari Larysa Fernenda Laryssa Fernenda Lelita Ayu Saputri Lisnawati Tiara Putri Lukman Hakim Lutfi Chabib, Lutfi M. Hatta Wibowo Maulia Ulfa mega octavia Melinda Dewi M Mira Amaliasari Sitorus Muhammad Sulaiman Zubair Muhammad Sulaiman Zubair Muhammad Sulaiman Zubair Mulyanti, Eka Mulyanti, Eka Mutiara Herawati, Mutiara Nadia Hazami Nur Asita Nurul Ainah Octavia, Mega Prima Aulia Putra Primadara Damayanti Ratih Dyah Listianingrum Ratih Lestari Ratih Lestari Redjeki, Tri Rini Utami Rio Fandi Sholehuddin Ririk Purwati Rochmy Istikaharah Rochmy Istikharah Romdhonah Romdhonah Ronny Martien Ronny Martien Saepudin Saepudin Septiani Eka Cahyani Sherina Nabila Putri Hakim Shinta Dewi Sista Werdyani Sista Werdyani Siti Zahliyatu T. N. Saifullah Tamhid, Hady Anshory Tasya Salsabila Tatang Shabur Julianto Tedjo Yuwono Utomo, Suryadi Budi Wintari Taurina Yoga Febriana Yuni Darty Yuwono, Tedjo Ziyyatul Kholidah