Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Analisis Pengaturan Tinggi Fluida Pada Passive U-Tube Tank Terhadap Koefisien Damping Untuk Meminimalkan Gerak Rolling Kapal Iqbal, Muhammad; Zakki, Ahmad Fauzan; Shofly, Muhammad Fuad
TEKNIK Vol 40, No. 3 (2019): Desember 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.337 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v40i3.24473

Abstract

Menurunkan gerakan rolling kapal merupakan hal penting untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan kapal dalam beroperasi. Salah satu cara meminimalisir rolling pada kapal adalah menambahkan sistem anti-rolling. Pada penelitian ini, dilakukan analisis Koefisien Damping anti-roll jenis passive tank dengan pengaturan tinggi fluida di dalam tangki jenis U – Tube. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan software berbasis CAD dan CFD kemudian dilakukan analisis perhitungan momen peredam untuk mendapatkan nilai Koefisien Damping. Hasilnya digunakan untuk  peredam tambahan pada analisis gerakan rolling kapal. Hasil analisa menunjukkan bahwa ketinggian fluida passive tank jenis U – Tube pada 3,52 m memberikan nilai Koefisien Damping terbesar dengan nilai 2.018.620 N.m/(deg/s). Model ini adalah yang terbaik ditinjau dari respon momen redaman yang dihasilkan untuk meminimalisir gerakan rolling kapal.
PENGEMBANGAN DESAIN KAPAL LNG DENGAN CARGO CONTAINMENT SYSTEM TIPE MEMBRAN BENTUK PRISMATIK SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF KEBUTUHAN ALAT TRANSPORTASI GAS ALAM CAIR DI INDONESIA Zakki, Ahmad Fauzan; Windyandari, Aulia
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 11, No 3 (2014): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.736 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v11i3.7751

Abstract

Distribusi dengan menggunakan jaringan pipa memiliki beberapa kelemahan yaitu biaya investasi yang sangat tinggi dan bersifat tetap (Fixed Distribution System), sehingga apabila terjadi menurunnya kapasitas produksi LNG atau habisnya cadangan LNG, maka instalasi pipa menjadi sampah konstruksi yang memerlukan biaya pembongkaran instalasi. Berdasarkan kondisi ini penelitian difokuskan pada pengembangan desain hullform kapal LNG tipe membran prismatik dalam menunjang pengembangan desain kapal LNG yang sesuai dengan karakteristik potensi gas alam cair. Linear regression method, geosim procedure method dan cube root format method, digunakan untuk menentukan besarnya ukuran utama. Analisis hidrostatik, perhitungan hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal dilakukan untuk mengetahui kinerja dari hullform yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil evaluasi dari kinerja hullform yang diusulkan, hullform bulbous bow memiliki kinerja yang lebih baik dibanding hullform non bulbous bow. Namun berdasarkan kriteria regulasi, kedua desain yang diusulkan layak dan aman untuk digunakan sebagai alternatif hullform pada kapal LNG tipe membran prismatik.
STUDI KOMPARASI KINERJA HULL FORM METODE SCHELTEMA DENGAN HULL FORM KAPAL IKAN TRADISIONAL TIPE DAERAH BATANG Zakki, A.F.; Manik, Parlindungan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 1 (2008): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.274 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i1.2668

Abstract

This study comparation of hull form performance was analysed becaused there was suggestion that a ship was built by hull form scheming this time (Scheltema, Formdata, NPL Series) is better than a ship that was built traditionally because there is no basic erudite calculation in hull form design. So hull form design was result of natural adaptation. Such performance are ship’s resistance, stability, and ship’s navigation.This research about hull form performance is expected can give information about hull form performance using Scheltema method and can be one of alternative to hull form of fishing vessel design development to the modern design.The result based on the calculation and analysis, show that at a ship speed 9 knot, Scheltema method hull form can reduce wave resistance equal to 29,54% than Batang’s hull form. Meanwhile from stability facet, various condition shows that Batang’s hull form was better than Scheltema method. Meanwhile at wave spectrum 45°, rolling movement of Batang’s hull form was lower than Scheltema method. However at wave spectrum 90° rolling movement of Scheltema method was lower than Batang’s hull form. The over all result show that Scheltema method more comfort than Batang’s hull form
ANALISA KEKUATAN TARIK PENYAMBUNGAN PELAT DENGAN KETEBALAN BERBEDA PADA TYPE SAMBUNGAN BUTT JOINT Zakki, A.F.; Jokosisworo, Sarjito
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.36 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3209

Abstract

Pengelasan merupakan suatu cara untuk menyambung dua buah logam tanpa mengurangi kekuatan dan bentuk material logam tersebut. Pengerjaan Pengelasan memiliki porsi 1/3 dari seluruh pengerjaan pembuatan kapal. Sambungan tumpul atau butt joint adalah jenis sambungan yang paling efisien dan salah satu sambungan yang terbanyak diaplikasikan pada pengerjaan pengelasan konstruksi kapal. Penyambungan pelat dengan type butt joint pada umumnya dijumpai antara pelat yang mempunyai ketebalan yang sama, tetapi didaerah tertentu sering juga dijumpai penyambungan antara pelat yang berbeda ketebalan. Pada penyambungan jenis ini ditemukan dua macam metode dalam penyambungannya, yaitu dengan menyamakan ketebalan pelat pada tepi yang akan dilas (Chamfering) dan tanpa menyamakan ketebalannya(non-Chamfering) sehingga dari kedua metode tersebut akan dibandingkan kekuatan tarik sambungannya disertai analisis teknis dan biayanya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di didapatkan hasil tegangan Tarik, tegangan luluh, dan perpanjangan dari kedua metode penyambungan yaitu antara metode Chamfering dan non-Chamfering memiliki hasil pengujian yang relatif sama dan memiliki persamaan pula  yaitu di daerah yang mempunyai ketebalan pelat yang lebih tipis (pelat berketebalan 6 mm) hal ini membuktikan kekuatan sambungan las dari metode Chamfering dan non-Chamfering lebih besar dari pada kekuatan material/logam induknya masing-masing. Ditinjau dari segi analisa biaya menunjukkan perlakuan dengan metode Chamfeing merupakan metode yang lebih efisien dibandingkan metode non-Chamfering . 
Perbandingan Respon Struktur Kapal Oil Chemical Tanker Di Wilayah North Atlantic Dan Indonesian Waterways Romansah, Dimas; Zakki, Ahmad Fauzan; Mulyatno, Imam Pujo; Firmandha, Topan; Makmun, Sukron
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 14, No 3 (2017): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.676 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v14i3.16490

Abstract

Perhitungan kekuatan konstruksi sangat diperlukan dalam mendesain sebuah kapal. Desain tersebut tidak lepas juga dari regulasi yang digunakan dalam perhitungan. Dalam hal ini, dilakukan analisa perbandingan desain konstruksi kapal yang diberikan 2 pembebanan, yang pertama pembebanan untuk kondisi perairan North Atlantic Ocean, yang kedua pembebanan pada kondisi perairan Indonesian Waterways . Perhitungan pembebanan struktur menggunakan regulasi BKI. Diketahui, regulasi BKI tersebut mempunyai rujukan kondisi lingkungan di daerah Samudera Atlantik Utara (Hw untuk nilai C0). BKI seharusnya mempunyai regulasi desain konstruksi yang disesuaikan dengan kondisi perairan Indonesia, dimana untuk nilai dari C0 dan Hw  lebih kecil. Harapanya dengan hasil ini , perancangan konstruksi dapat lebih efektif dan tidak mubazir. Kapal yang diteliti adalah kapal oil chemical tanker type 3. Analisa menggunakan software MSC Patran. Diketahui hasil respon struktur kapal pada perairan North Atlantic Ocean pada kondisi air tenang adalah 19,1 Mpa, sagging 23,9 Mpa dan hogging 59,1 Mpa. Kemudian pada perairan Indonesian Waterways  pada kondisi air tenang adalah 19,1 Mpa, sagging 12 Mpa , dan hogging 48,4 Mpa. Selisih respon struktur adalah 0%, 49,79% dan 18,10%. Untuk rekomendasi desain, perhitungan nilai modulus profil dan tebal plat yang dapat direduksi tidak boleh lebih dari 27,33%.
STUDI KOMPARASI KINERJA HULLFORM METODE FORMDATA DENGAN HULLFORM KAPAL KAYU TRADISIONAL TIPE BATANG Zakki, Ahmad Fauzan; Manik, Parlindungan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 2 (2008): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.803 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i2.3194

Abstract

At the moment most fisherman in Indonesia still use traditional fishing boat. this immeasurable Traditional ship its for. This matter earn us see almost in every coastal area region of Indonesia have form of desain different ship. Traditional Ship Desain represent result of study of nature, so that there no planning and calculation of standard desain before that ship is woke up but got skill by generations from all its predecessor. Because technical calculation of shipbuilding moment less is paid attention, hence in this research of comparison of performance of hull form among traditional ship of method of formdata. Available expecting of information so that can become an more beneficial alternative for the development of fishing boat hull form in territorial water of Batang. Marginally this research indicate that method ship hull form of formdata yield lower total resistance with difference 13,7%. At stability evaluation of hull method ship form of formdata have righting lever of larger ones. At excess navigation evaluation owned by except to traditional ship of movement of rolling
Normal Modes Analysis of Global Vibration pada Kapal Ikan Tradisional Tipe Purse Seine Daerah Batang, Jawa Tengah, Indonesia Taury, Hafez Ahmad; Zakki, Ahmad Fauzan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 15, No 1 (2018): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.752 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v15i1.19103

Abstract

Getaran kapal dapat diklasifikasikan menjadi getaran global dan getaran lokal. Getaran global kerap kali terjadi pada kapal yang sedang beroperasi akibat adanya resonansi global. Resonansi global disebabkan oleh getaran eksitasi yang memiliki nilai frekuensi yang sama dengan frekuensi naturalnya. Resonansi global dapat menimbulkan terjadinya konsentrasi tegangan yang cukup signifikan pada bagian konstruksi. Selain itu, resonansi global juga dapat menyebabkan excessive deformation apabila terus diabaikan dalam waktu yang cukup lama. Artikel ini akan membahas getaran global pada kapal ikan tradisional tipe purse seine di daerah Batang, Jawa Tengah. Getaran global akan dianalisis menggunakan metode normal modes dalam software MSC. Nastran Patran. Dalam analisis ini akan mengasumsikan kapal bermuatan penuh dan bergetar bebas tanpa boundary condition. Hasil yang didapat dari analisis ini berupa frekuensi natural pada setiap mode getaran globalnya. Frekuensi natural yang dihasilkan antara lain 2,3481 Hz pada vertical vibration mode; 3,2081 Hz pada torsional vibration mode; dan 4,5596 Hz pada horizontal vibration mode. Setiap frekuensi natural yang dihasilkan akan dijumlahkan dengan frekuensi koreksi berdasarkan aturan Ship Vibration Control Guide 2000 guna dijadikan acuan dalam mencegah terjadinya resonansi global.
Analisa Kekuatan Struktur Trimaran Dengan Glass Bottom di Perairan Karimunjawa Menggunakan Metode Elemen Hingga Adinata, Wahyu; Adietya, Berlian Arswendo; Zakki, Ahmad Fauzan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2017): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.693 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v14i1.14568

Abstract

Dengan penetapan karimunjawa sebagai kawasan taman nasional pada tanggal 14 maret 2000(Kep. Menhut No.74/Kpts-II/2001), karimunjawa tumbuh menjadi tempat wisata favorit baru. Sebagai tempat wisata berbasis kelautan tentu banyak menggunaan moda transportasi laut berupa kapal sebagai alat transportasi wisatawan untuk menuju pulau tertentu maupun sebagai wahana wisata itu sendiri. Dengan beragamnya biota laut yang berada di Kariumjawa, tentu banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung. Untuk menunjang daya tarik maka terdapat pilihan berupa kapal wisata glass bottom. Kapal yang diteliti merupakan kapal dengan ukuran kecil sehingga kurang adanya aturan khusus mengenai kapal tersebut yang merupakan tipe special craft yang mengatur dari segi kekuatan struktural kapal. Untuk mengetahui respon struktur digunakan pembebanan hidrostatik kapal itu sendiri pada analisa kekuatan struktur kapal. Konstruksi utama kapal menggunakan konstruksi melintang pada main hull dan demi hull. Pada bagian buritan setelah main hull menggunakan konstruksi melingkar dengan kemiringan derajat tertentu. Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga didapatkan tegangan maksimal kapal trimaran didapat 7,31 x 105 N/m2 pada node 74711 dan deformasi sebesar 4,32 x 10-4 m pada boundary condition satu. Tegangan maksimal didapat sebesar 1,24 x 105 N/m2 terjadi pada node 80433 dan deformasi sebesar 2,14 x 10-4m pada  boundary condition dua.
ANALISIS PENJADWALAN ULANG UNTUK MENEKAN BIAYA AKIBAT KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI Zakki, Ahmad Fauzan; Windyandari, Aulia; Adietya, Berlian Arswendo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 11, No 1 (2014): Februari
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.082 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v11i1.6320

Abstract

Keterlambatan proyek pembangunan Patroli boat 15 meter 2 (unit) di PT. Mahayala Utama Jakarta dapat meningkatkan biaya produksi kapal yang berakhir pada meruginya perusahaan. Keterlambatan ini disebabkan karena terjadinya perbedaan metode pembangunan sehingga terjadi penyimpangan dari jadwal yang telah direncanakan. Critical Path Method digunakan untuk mengkaji ulang tentang penjadwalan untuk mengatasi keterlambatan proyek dengan menggunakan microsoft project. Hasil dari penjadwalan ulang dapat mengurangi biaya pembangunan kapal. Jalur kritis dapat diketahui dengan penjadwalan ini, sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan dalam menyelesaikan permasalahan proyek untuk mempertahankan kulitas dan mutu dari kapal yang dibangun.
ANALISA PERHITUNGAN FAKTOR INTENSITAS TEGANGAN (SIF) DENGAN VARIASI PANJANG RETAK PADA PELAT GELADAK KAPAL “ MT. KLAWOTONG “ MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA (FEM) Zakki, Ahmad Fauzan; Kiryanto, Kiryanto
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 2 (2008): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.399 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i2.3196

Abstract

Adanya cacat retak pada pelat geladak utama merupakan salah satu penyebabkegagalan suatu struktur kapal. Retak terkadang banyak tidak dihiraukan, apalagi bilaretak tersebut kecil dan kurang terlihat oleh mata secara visual. Tanpa kita sadari lambatlaun retak tersebut akan melebar karena pengaruh pembebanan dimana pelat memikulgaya-gaya lateral dan momen lentur. Dengan mempelajari karakteristik retak tersebutdapat diketahui besarnya faktor intensitas tegangan (SIF) pada pelat geladak utama kapalmenggunakan matematis yang disimulasikan dengan model. Model ini didasarkan atasmekanika fraktur (FM) dan metode elemen hingga (FEM). Dengan demikian, perilakupelat geladak utama kapal yang mengalami retak dengan gaya pembebanan dapatdipelajari dengan rinci, sejak saat pelat geladak tersebut mulai dibebani sampaimengalami crack propagation yang masih stabil.Dalam penelitian ini penulis melakukan pencarian data dan wawancara langsungdengan layek yang menangani pembangunan kapal MT. Klawotong, kemudian menentukandaerah yang dikaji adalah pelat geladak utama daerah cargo oil 3. Pengolahan datadimulai dengan menghitung konstruksi profil, kekuatan memanjang, pemodelanmenggunakan program ANSYS Ver. 9.0. dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai faktorintensitas tegangan (SIF).Penelitian tentang kegagalan struktur ini menghasilkan beberapa hal antara lain:kondisi Sagging tegangan pelat 50,34 Mpa dengan faktor keamanan 8,939, panjang retakmaksimal yang dikaji 0,02 m, nilai faktor intensitas tegangan (SIF) KI WD. Pilkey = 12,615Mpa m , KII WD. Pilkey = 0 Mpa m , KI ANSYS = 13,451 Mpa m , KII ANSYS = 0,693 Mpa m ,sehingga diperoleh prosentase kesalahan perhitungan program KI = 0,062 %, KII = 1%dan kondisi Hagging tegangan pelat 15,08 Mpa dengan panjang dengan faktor keamanan29,841, panjang retak maksimal yang dikaji 0,3 m, nilai faktor intensitas tegangan (SIF) KIWD. Pilkey= 14,645 Mpa m , KII WD. Pilkey = 0 Mpa m , KI ANSYS = 15,585 Mpa m , KII ANSYS= 0,352 Mpa m , sehingga diperoleh prosentase kesalahan perhitungan program KI =0,062 %, KII = 1%.