Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA NILAI THRUST DAN TORQUE PROPELLER TIPE B-SERIES PADA KAPAL SELAM MIDGET 150M DENGAN VARIASI SKEW ANGLE DAN BLADE AREA RATIO (AE/AO) MENGGUNAKAN METODE CFD Setyabudi, Putra Bangkit; Chrismianto, Deddy; Rindo, Good
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 13, No 3 (2016): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.865 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v13i3.12352

Abstract

AbstrakKapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.70, 29.70 dan 31.70) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,70 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s.Kata kunci : Kapal Selam, Propeller, Skew Angle, Blade Area Ratio (Ae/Ao), Kort Nozzle, dan CFD
Pengukuran Olah Gerak Ponton Tabung Dengan Penambahan Heaving Plate Segitiga dan Strip Plate Pada Gelombang Reguler Menggunakan Mikrokontroler Berbasis Wireless Caesar, Agung Al; Hadi, Eko Sasmito; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1298.514 KB)

Abstract

Penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui secara terus menerus dapat mengakibatkan ketersediaan sumber daya alam tersebut semakin menipis sehingga perlu adanya sebuah inovasi baru sebagai pengganti sumber daya alam tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan olah gerak dan pengaruh terhadap stabilitas ponton setelah ditambahkan heaving plate segitiga dengan variasi jarak strip plate. Dengan ini direncanakan bentuk heaving plate segitiga dan ditambahkan strip plate dengan variasi jarak 10 mm, 20 mm,30 mm,40 mm dan 50 mm. Penelitian ini menggunakan alat berupa Arduino untuk mikrokontroller, sensor HS-SR04 untuk mengukur tinggi gelombang dan heaving, sensor MPU untuk mengetahui pitching dan rolling, load cell untuk mengetahui beban yang diakibatkan oleh heaving plate dan menggunakan XBee S2C sebagai komunikasi dari Arduino ke PC (wireless). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dengan penambahan heaving plate segitiga dan strip plate pada ponton dapat mereduksi gerakan ponton dimana menghasilkan pitching sebesar 7o, sedangkan pada ponton tanpa heaving plate nilai pitching yang dihasilkan sebesar 15o.  Untuk nilai rolling ponton dengan heaving plate menghasilkan nilai rolling 4o, sedangkan untuk ponton tanpa heaving plate menghasilkan nilai rolling sebesar 5o. Pada nilai heaving menunjukkan hasil yang berbeda dimana nilai heaving yang dihasilkan oleh ponton dengan heaving plate sebesar 29 mm lebih besar jika dibandingkan dengan ponton tanpa heaving plate yaitu sebesar 25 mm. Hal ini membuktikan bahwa dengan ditambahkannya heaving plate pada ponton dapat mengurangi gerakan pitch dan roll pada ponton, dan dapat meningkatkan nilai heaving dimana dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya untuk pembangkit listrik.
ANALISA PERFORMANCE PROPELLER TIPE B-SERIES PADA KAPAL SELAM MIDGET 150M DENGAN VARIASI SKEW ANGLE DAN BLADE AREA RATIO (AE/AO) MENGGUNAKAN METODE CFD Budi, Putra Bangkit Setya; Chrismianto, Deddy; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 4 (2016): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1242.07 KB)

Abstract

Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.70, 29.70 dan 31.70) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 3 (27,70 & 0,70) putaran 400 RPM dengan nilai thrust sebesar 21,66 kN, rata-rata tekanan 66,58 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,51 m/s serta nilai effisiensi sebesar 0,868.
STUDI PENGGUNAAN LAYAR SEBAGAI SUMBER UTAMA PENGGERAK KAPAL Nugroho, Azis Anjas; Trimulyono, Andi; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.647 KB)

Abstract

Dalam pengoperasion penangkapan ikan dibantu layar, perlu mendapatkan desain layar kapal yang baik. Layar merupakan salah satu dari berbagai macam alat penggerak yang digunakan untuk menggerakan kapal. Besarnya gaya dorong yang dihasilkan oleh layar sangat dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin. Di samping itu, besarnya gaya dorong juga dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran layar. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bentuk layar yang memberikan kontribusi kecepatan paling optimal pada kapal tersebut. Analisa ukuran layar dengan luas 60 m2 dilakukan dengan variasi layar utama kapal, yaitu berbentuk segitiga, segiempat dan oval. Analisa gaya dorong dilakukan dengan menggunakan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamic). Analisa gaya dorong dilakukan pada kecepatan angin 10 knot dengan variasi sudut datang angin 0, 15o, 45o, 75o, dan 90o. Dari hasil analisis CFD (Computational Fluid Dynamic) didapatkan bahwa kontribusi terbesar layar terhadap kecepatan adalah 0,81 knot pada layar segitiga dengan nilai hambatan 12,80 kN dan kontribusi layar pada pengujian langsung rata – rata sebesar 0,6 knot pada kecepatan angin 7,61 knot. Kemudian penganalisaan yang dilakukan menggunakan software Maxsurf Hydromax 13,01 untuk menunjukkan stabilitas yang terbaik adalah nilai GZ maksimal sebesar 3,425 meter dan periode oleng sebesar 10,44 detik.
Studi Kasus Puntiran Pada Konstruksi Bangunan Baru Kapal Kontainer Sunship Eurocoaster Daichi, Rogit Billy; Zakki, Ahmad Fauzan; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1851.189 KB)

Abstract

Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas yaitu luas laut kedaulatan 3,1 juta km², dan luas laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km². Kapal adalah alat transportasi yang digunakan di laut untuk mengangkut barang ke berbagai pulau dan negara. Kemudain muncul kapal kontainer sebagai pengangkut muatan yang terkemas pada peti-peti kemas. Kapal ini mempunyai bukaan palkah yang lebar , maka harus diperhatikan besar tegangan kapal saat kapal berlayar. Puntiran terjadi akibat adanya gaya yang bekerja berlawanan arah terhadap kedua ujungnya . Dalam Pelayarannya kapal mengalamai puntiran . Puntiran pada kapal terjadi akibat peletakan barang yang tidak simetris terhadap bidang centre line , hal ini berpengaruh pada kekuatan kapal , maka dari itu Konstruksi kapal dibuat sedemikian rupa sehingga barang yang ada didalamnya terjamin keamanan dari kerusakan dan lain-lain. Kapal yang diteliti adalah kapal kontainer bangunan baru Sunship Eurocoaster dan belum terdapat rules tentang puntiran pada BKI . Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga . Dengan menggunakan Rules Germanischer Lloyd didapatkan tegangan maksimum (von misse) sebesar 3,12 x 108 N/m² pada respon I , 2,87 x 108 N/m² pada respon II , 2,48 x 108 N/m² pada respon III dan deformasi sebesar 9,62 x10-2m pada respon I , 2,12 x10-1m pada respon II , 3,11 x10-1m pada respon III.  Dengan menggunakan Rules Nippon Kaiji Kyokai didapatkan Tegangan maksimal (von misse) sebesar 2,99 x 108 N/m² terjadi pada respon I , 2,75 x 108 N/m² pada respon II , 2,37 x 108 N/m² pada respon III dan deformasi sebesar 9,20 x 10-2 m pada respon I , 2,03 x 10-1 m pada respon II , 2,97 x 10-1 m pada respon III .
STUDI PERANCANGAN KAPAL INDUK PERAMBUAN TIPE KATAMARAN UNTUK DISTRIK NAVIGASI TANJUNG PINANG ( KEPRI ) A.M Napitupulu, Benny; Manik, Parlindungan; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.135 KB)

Abstract

Distrik Navigasi Tanjung Pinang memiliki wilayah kerja yang cukup luas dan terdiri dari kurang lebih 220 rambu-rambu laut sehingga diperlukan kapal induk perambuan yang memenuhi jam kerja serta wilayah kerja distrik navigasi tanjung pinang oleh karena desain lambung KN.JADAYAT di desain dengan tipe lambung katamaran yang mampu membawa 10 rambu suar serta diharapkan mampu bekerja optimal untuk memenuhi kebutuhan SBNP distrik navigasi tanjung pinang. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan beberapa langkah desain yaitu perhitungan dimensi utama, pembuatan rencana garis, perencanaan umum, analisis stabilitas kapal juga olah gerak kapal. Dan peralatan pendukung kapal, pemilihan mesin utama menurut perhitungan tenaga mesin yang dibutuhkan dari resistensi yang dialami oleh kapal. Perancangan kapal menggunakan metode perbandingan dan solver untuk mendapatkan ukuran utama kapal yang optimal, pemodelan dan analisa karakteristik kapal menggunakan software berbasis CAD dan software analisis. Ukuran utama kapal didapatkan yaitu LOA : 67,78 m, LWL : 63,10 m, BOA : 18 m, H : 8,7 m, T : 5,7 m, Vs : 13 knot, dengan displacement 3994,10 ton dan Cb = 0,6. Dari analisa didapatkan performa kapal yang stabil dalam 4 kondisi muatan namun dalam hal olah gerak kapal kurang efektif saat kapal berlayar pada kecepatan maksimum 13 knot di gelombang setinggi 2 meter.
ANALISA BENTUK OSCILLATING WATER COLUMN UNTUK PEMANFAATAN GELOMBANG LAUT SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC ( CFD ) Royyana, Mita Buwana Noor; Budiarto, Untung; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.658 KB)

Abstract

Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah besar yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia ini termasuk Indonesia.Penggunaan energi fosil di Indonesia masih mendominasi dibandingkan energi terbarukan.  padahal potensi energi alternatif dan ramah lingkungan di Indonesia dapat dimaksimalkan, misalnya energi gelombang laut. Pada penelitian ini difokuskan pada analisa model bentuk oscillating water colomn dan mengenai besarnya daya yang dihasilkan gelombang laut menggunakan teknologi OWC (Oscillating Water Column). Untuk mengetahui potensi tenaga gelombang laut tipe owc jika diterapkan di pantai Siung Yogyakarta maka dilakukan perhitungan dan simulasi berdasarkan data-data ombak di pantai Siung.Pada penelitian ini menggunakan percobaan model dengan bantuan software CFD. CFD (Computational Fluid Dynamic) adalah ilmu yang mempelajari cara memprediksi aliran fluida, perpindahan panas, dan reaksi kimia dengan menyelesaikan persamaan matematika/numerik dinamika fluida. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menggunakan CFD dari 3 model balok,piramida dan silinder didapatkan 1 model dengan nilai daya terbesar yaitu model piramida lebar kolom 4 meter menghasilkan 197,53 kilowatt. Dari hasil simulasi didapatkan perkiraan nilai daya rata rata tertinggi pada model piramida sebesar 97,30 killowatt
Analisa Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Baja ST 40 Dengan Metode Pengelasan FCAW Posisi 2G Dengan Variasi Arus Pengelasan Yosua, Palti; Budiarto, Untung; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.152 KB)

Abstract

Pengelasan merupakan proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas, maka logam yang disekitar daerah las mengalami perubahan struktur metalurgi, deformasi dan tegangan termal. Di zaman yang semakin maju ini semakin banyak penyambungan antara dua buah pelat baja menggunakan metode pengelasan oleh karena itu diperlukannya informasi penelitian yang mendetail untuk mendapatkan hasil pengelasan yang maksimal sehingga akan terus meningkatkan produktivitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, di mana pelaksanaannya dimulai dari persiapan benda uji sampai proses pengujian material dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan kekuatan las FCAW(Flux Cored Arc Welding) dengan variasi kuat arus listrik menggunakan baja ST 40 yang dilakukan di laboratorium teknik. Pada penelitian kali ini penulis meneliti mengenai Pengelasan FCAW dengan 3 variasi kuat arus yaitu 135A, 150A dan 165A dimana material tersebut akan dilakukan pengujian tarik, impak dan mikrografi. Peneliatian ini mendapatkan hasil dimana arus 135A memiliki nilai tengangan rata-rata sebesar 472.36 MPa dan regangan rata-rata sebesar 29.45% dan pada arus 150A mendapatkan nilai tegangan rata-rata sebesar 133.81 MPa dan regangan rata-rata sebesar 38.92% dan pada arus 165A mendapatkan nilai tengangan rata-rata sebesar 446.88 MPa dan regangan rata-rata sebesar 24.85% dimana dapat disimpulakan bahwa arus 150A merupakan arus maksimal untuk melakukan pengelasan pada material ST40 dibuktikan dengan arus 165A yang mendapatkan nilai tegangan regangan yang menurun dari 150A bahkan nilainya lebih kecil dibandingkan dengan 135A. Pada pengujian tarik 135A mendapatkan nilai uji impak 1.56 J/mm2 dan pada arus 150A mendapatkan nilai uji impak sebesar 2.24 J/mm2 dan pada 165A mendapatkan nilai uji impak sebesar 2.39 J/mm2dimana dapat disimpulkan bahwa material 150 A merupakan material dengan modulus elastisitas paling kecil dengan tegangan dan hasil uji impaknya yang paling besar pada penelitian ini.
ANALISA FATIGUE CRUDE OIL TANKER 306507 DWT BERDASARKAN COMMON STRUCTURAL RULES ( CSR ) OIL TANKER Choirudin, Daris Dwi Nur; Zakki, Ahmad Fauzan; Rindo, Good
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.934 KB)

Abstract

Kapal menjadi alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang dengan jumlah besar. Banyak faktor teknis yang dapat mempengaruhi kinerja kapal dalam berlayar,salah satunya adalah fatigue strength. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan umur konstruksi dari suatu kapal dengan merujuk pada aturan Common Structural Rules untuk perhitungan umur fatigue .  Analisa yang digunakan adalah analisa beban dinamis untuk mengetahui fatigue life dan letak hotspot kegagalan terbesar pada konstruksi kapal berdasarkan variasi pembebanan pada CSR. Hasil analisa fatigue ya ng  di lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa nilai perkiraan umur kapal masih memenuhi standar persyaratan dari  Common Structural Rules, yaitu 25 tahun sebagai batas minimum umur kapal yang di perbolehkan.
Verifikasi Deep-V Planing Hull Menggunakan Finite Volume Method Pada Kondisi Air Tenang Samuel, Samuel; Jokosisworo, Sarjito; Iqbal, Muhammad; Manik, Parlindungan; Rindo, Good
TEKNIK Vol 41, No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v0i0.29391

Abstract

Pengujian eksperimen menggunakan towing tank adalah salah satu cara yang digunakan untuk memprediksi hambatan kapal. Metode alternatif lain yang dapat digunakan adalah metode Computational Fluid Dynamics (CFD). Metode ini menjadi trend di industri maritime karena biaya pengujian eksperimen pada towing tank semakin mahal dan diikuti dengan perkembangan ilmu dan teknologi tentang mekanika fluida menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) yang sangat pesat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memverifikasi performa kapal cepat menggunakan metode komputasi. Metode CFD yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mekanika fluida ini adalah dengan menggunakan persamaan Reynolds-Averaged Navier-Stokes untuk menggambarkan model turbulensi dengan k-ε, dengan menggunakan aliran multiphase Euler yang diasumsikan air dan udara. Dynamic Fluid Body Interaction (DBFI) adalah modul yang mensimulasikan gerakan benda sebagai respon terhadap gaya yang diterapkan oleh kontinum fisika. DBFI heave dan pitch pada penelitian ini diasumsikan bergerak bebas untuk dapat menghitung gerakan kapal. Hasi penelitian ini menunjukkan bahwa CFD dapat membantu dalam mempredisksi hambatan, trim dan kenaikan titik gravitasi.