Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KARAKTERISASI ARANG PASARAN UNTUK PEMURNIAN AIR Saryati, Saryati; Sumardjo, Sumardjo; Sutisna, Sutisna; Handayani, Ari; Suprapti, Siti
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 3, No 1: OKTOBER 2001
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1510.172 KB) | DOI: 10.17146/jusami.2001.3.1.5251

Abstract

KARAKTERISASI ARANG PASARAN UNTUK PEMURNIAN AIR. Dalam rangka pembuatan bahan pemumian air minum dari komposit arang-zeolit, telah dipelajari karakterisasi arang berdasarkan profil porositas arang dan daya serap arang Untuk keperluan ini telah digunakan tiga macam arang yang ada di pasaran, yaitu arang dari tempurung kelapa, arang dari kayu dan arang aktif. Profil porositas arang dipelajari dengan mikroskop elektron SEM-EDX dan untuk daya serap arang dipelajari dengan sampel air simulasi yang mengandung beberapa ion metal dengan konsentrasi sepuluh kali lebih besar dari pada konsentrasi maksimum ion yang diperbolehkan dalam air minum. Dari analisis mikroskopi permukaan butiran diketahui bahwa arang aktif mempunyai pori-pori yang lebih banyak dibandingkan dengan arang yang tidak aktif, sementara arang kayu mempunyai pori-pori yang lebih teratur dan pada arang tempurung kelapa. Daya serap arang cenderung dipengaruhi oleh pH larutan, tetapi pengaruh tersebut tidak berbanding lurus. Daya serap ketiga arang yang dipelajari hampir sama, untuk ion-ion Al3+, Cr3+, Ag1+, dan Pb2+ cukup besar (> 60%), untuk ion- ion Mn2+, Fe3+, Se4+, Cd2+, dan Ba2+ berkisar 20% - 60% dan untuk ion ion Mg2+, Na1+, Ca2+, dan Zn2+ kurang dari 20%. Pada umumnya daya serap arang kayu dan arang tempurung kelapa lebih kecil dalam larutan pH 4 dibandingkan dalam larutan pH 5-7.
OPTIMALISASI PERAN MEDIATOR DALAM MEMEDIASI KASUS PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA CIBINONG BOGOR Maulana, Robi; Sutisna, Sutisna; Gustiawati, Syarifah
Aksara Public Vol 4 No 1 (2020): Februari (2020)
Publisher : EDUTECH CONSULTANT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana upaya optimalisasi peran mediator dalam memediasi kasus perceraian di Pengadilan Agama Cibinong Bogor serta apa saja faktor-faktor yang menyebabkan belum optimalnya peran Mediator dalam memediasi kasus perceraian di Pengadilan Agama Cibinong Bogor. Proses mediasi di pengadilan dalam pelaksanaannya sering kali mengalami kegagalan atau tidak tercapainya perdamaian antara para pihak yang beperkara sehingga upaya yang dilakukan oleh mediator dalam memediasi kasus perceraian dapat dikatakan belum optimal. Dengan direvisinya Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan patut diuraikan faktor-faktor yang menyebabkan Mediasi belum berhasil secara optimal dalam menyelesaikan perkara perceraian khususnya di Pengadilan Agama Cibinong Bogor. Berdasarkan hasil penelitian belum optimalnya peran mediator dalam memediasi kasus perceraian di Pengadilan Agama Cibinong Bogor dikarenakan terdapat beberapa faktor yaitu diantaranya karena tidak adanya itikad baik para pihak yang berperkara serta budaya masyarakat yang masih memandang remeh proses mediasi ini. Berdasarkan kasus yang diputus oleh Pengadilan Agama Cibinong Bogor tahun 2018 sebanyak 7119 dan perkara yang masuk proses mediasi hanya berjumlah 790 dan yang berhasil dimediasi hanya sebesar 147 perkara, jika di prosentasikan tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Cibinong Bogor pada tahun 2018 adalah sebesar 18,6 %. Oleh karenanya proses mediasi yang berlangsung belum optimal mampu mendamaikan kedua belah pihak.
STUDY KOMPERATIF PROSEDUR PERNIKAHAN THAILAND DAN INDONESIA Sutisna, Sutisna; Nawawi, Kholil; Safitri, Ratna
Jurnal Akrab Juara Vol 5 No 3 (2020)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah agar banyak mahasiswa khususnya al akhwalusyakhsiyyah mengetahui terkait prosedur pernikahan sesuai dengan bidang yang telah di dalami, dan juga untuk mengetahui prosedur pernikahan di Thailand dan prosedur pernikahan di Indonesia serta ingin mengetahui persamaan dan perbedaan prosedur pernikahan Thailand dan Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif diskriptif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan persamaan dan perbedaan yang terjadi di negara Thailand dan juga Indonesia, persamaan yang terjadi di Thailand dan Indonesia terletak pada prosedur pencatatan dalam pernikahan, yang kedua adalah sesuai syari’at melaksanakan pernikahan sesuai rukun dan syarat menikah. Perbedaan yang terjadi terletak pada fungsi dan tempat di Thailand dan Indonesia memiliki banyak perbedaan yang telah di sediakan untuk mengurus pernikahan, perbeda’an selanjutnya terletak pada biaya pernikahan, selanjutnya adalah persyaratan pernikahan di dalam negara, dan juga perbedaan yang terletak pada pelatihan pernikahan di Thailand tidak di adakan nya pelatihan pernikahan dan di Indonesia wajib mengikuti pelatihan pernikahan sebelum melaksanakan pernikahan
DAMPAK WANITA KARIER TERHADAP KEUTUHAN RUMAH TANGGA (Study Kasus di Wilayah Hukum KUA Kecamatan Tamansari) Sutisna, Sutisna; Suyud, Suyud; Milah, Milah
Jurnal Akrab Juara Vol 6 No 3 (2021)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai seorang wanita sering gundah ketika ingin bekerja diluar, karena sering kali keinginan tersebut berbenturan dengan syariat islam yang mengharuskan seorang wanita tetap dirumah. Akan tetapi menjadi wanita karir pun tidaklah mudah karena harus menjalankan berbagai peran baik sebagai seorang istri, ibu rumah tangga maupun sebagai wanita karir. Belakangan ini sering terjadi wanita yang mengabaikan hak dan kewajibannya sebagai seorang istri yang berdampak kepada keutuhan rumah tangga dikarenakan istri terlalu sibuk bekerja. Rumusan masalah dalam penelitian ini membahas tentang apakah wanita diperbolehkan untuk berkarir? Apasaja hak dan kewajiban seorang suami dan istri? Serta dampak apa saja yang dirasakan bagi wanita yang berkarir? Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan studi kasus penelitian, yang mana data dan informasi bersumber dari wanita-wanita karir di Kecamatan Tamansari serta adanya dokumentasi sebagai data dari penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa dampak wanita karir terhadap keutuhan rumah tangga di kecamatan tamansari berdampak negatif dan positif. Berpengaruh positif ketika banyak diantara mereka yang mengalami perkembangan pesat dalam segi ekonomi tetapi dalam bersosialisasi sangatlah minim, adanya sikap saling pengertian satu sama lain sehingga tidak menyulitkan mereka dalam berkomunikasi membangun keluarga yang harmonis. Berdampak negatif apabila diantara mereka ada yang saling mengandalkan satu sama lain tanpa ada sikap saling pengertian, mengabaikan hak dan kewajibannya sebagai suami dan istri sehingga terjadi pertengkaran dan membuat rumah tangga menjadi tidak harmonis.
Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan Sutisna Sutisna
An-Nidhom Vol 4 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/annidhom.v4i1.4428

Abstract

Kajian ini bertujuan Untuk mengetahui pengertian filsafat ilmu pengetahuan, mengetahui perbedaan ilmu dan pengetahuan, serta mengatui tujuan, objek dan lingkup kajian filsafat ilmu pengetahuan. perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Untuk mengatasi gap antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul. Oleh karena itu, maka bidang filsafatlah yang mampu mengatasi hal tersebut. Terlepas dari berbagai macam pengelompokkan atau pembagian dalam ilmu pengetahuan, kita dapat mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan. Karena itu implikasi yang timbul bahwa ilmu yang satu sangat erat hubungannya dengan cabang ilmu yang lain serta semakin kaburnya garis batas antara ilmu dasar-murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis
PENINGKATAN KEMAMPUAN MANAJERIAL USAHA MIKRO KECIL DI DESA SUKADANA, KECAMATAN CIMANGGUNG, KABUPATEN SUMEDANG Sutisna Sutisna; Endah Djuwendah
Dharmakarya Vol 8, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i4.23964

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu roda penggerak perekonomian di kawasan perdesaan karena merupakan sektor yang potensial dalam menciptakan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun UMKM sering dianggap kelompok usaha yang tidak efisien dan tidak kompetitif sehingga sulit berkembang menjadi usaha besar yang modern. Berdasarkan hal tersebut diperlukan upaya meningkatkan kemampuan manajerial pelaku UMK guna meningkatkan daya saing. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMK dalam mengelola usahanya. Metode yang digunakan adalah FGD, penyuluhan dan pelatihan. Materi yang diberikan mengenai pelatihan kewirausahaan, e-commerce dan pembuatan website desa. Program ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMK dalam mengelola usaha dan memanfaatkan informasi teknologi dalam pemasaran produknya melalui pembuatan websiste. Faktor pendorong keberhasilan progam ini adalah adanya dukungan dari aparat desa, partisipasi aktif pelaku UMK dan dukungan dari instansi terkait . 
PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS NILAI IMTAQ PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI – IPA SMA NEGERI 1 MANDIRANCAN Sutisna Sutisna; Eka Fitriah; Anda Juanda
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.248 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.548

Abstract

Bangsa indonesia saat ini sedang mengalami krisis akhlak khususnya dikalangan pelajar seperti tawuran antar pelajar, tindak kekerasan, perilaku seks yang tidak normal, seks bebas dikalangan pelajar dan lain-lain sepertinya sudah menjadi penghias rutin setiap berita dimedia massa. Peran guru sebagai agent of change (agen perubahan) sangatlah penting dalam pendidikan dan pembelajaran. Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa mendapatkan pengalaman belajar dalam membangun kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) untuk mencapai puncak prestasi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mandirancan, tepatnya dikelas XI IPA 1 (Kelas eksperimen) dengan jumlah siswa 27 siswa dan kelas XI IPA 3 (kelas kontrol) dengan jumlah siswa 27 siswa. Penelitian menggunakan desain Pre test Post test Control Group Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji t (hipotesis). Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran biologi berbasis nilai imtaq. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata N-Gain 0,61 dengan kriteria  sedang pada kelas ekperimen dan 0,43 pada kelas kontrol dengan kriteria  sedang. Aktivitas on task siswa pada kegiatan awal, kegiatan pembelajaran dan kegiatan evaluasi sebesar 72,48% dengan off task sebesar 27,52% pada kelas eksperimen dan respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis nilai imtaq sangat baik dengan rata-rata pernyataan positif memperoleh persentase 68,79% dengan kriteria kuat, sedangkan rata-rata pernyataan negatif memperoleh presentase 64,31% dengan kriteria kuat. Kata Kunci : Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Nilai Imtaq, Hasil Belajar
Kritik Hukum Islam Terhadap Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Di Indonesia Sutisna Sutisna
Mizan: Journal of Islamic Law Vol 4, No 1 (2016): Mizan
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/mizan.v4i1.176

Abstract

Abstract: Islam is a comprehensive religion, which means organizing all aspects of human life. One arranged in Islam is about the election of the head of state. Islam set the global mechanism, so it is possible to modify and adapt with the times. Islam in the contemporary era contributed a model state elections which are applied in the selection of the head of state in Indonesia. The method used is a normative legal studies with a qualitative approach, because the data is qualitative. This study shows that the mechanism of selecting the head of state in Islam is not regulated in detail, so it is possible to modify it. Keyword: Head of State, Elections, President  Abstrak: Islam adalah agama komprehensif, yang berarti mengatur seluruh sendi kehidupan manusia. Salah satu hal yang diatur dalam Islam adalah mengenai pemilihan kepala negara. Islam mengatur secara global mekanismenya sehingga sangat memungkinkan untuk memodifikasi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Islam di era kekinian memberikan kontribusi model pemilihan kepala negara yang teraplikasikan dalam pemilihan kepala negara di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif legal studies dengan pendekatan kualitatif, karena data-data yang digunakan bersifat kualitatif. Penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme pemilihan kepala negara dalam Islam tidak diatur secara detail, sehingga sangat memungkinkan untuk memodifikasinya.  Keyword: Kepala Negara, Pemilu, Presiden
Studi Komparatif Pemikiran Imam Nawawi dan Yusuf al-Qardhawi Tentang Berjabat Tangan Dengan Bukan Mahram Dalam Islam Dani Ahmad Ramdani; Sutisna Sutisna
Mizan: Journal of Islamic Law Vol 2, No 1 (2018): MIZAN
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/mizan.v2i1.212

Abstract

Abstract:Today's phenomenon that occurs in the community, namely shaking hands instead of mahram is considered normal. There are differences in views between people, there are those who forbid it and some allow it. The purpose of this study is to know exactly how the law shakes hands instead of mahram based on the thoughts of Imam Nawawi and Yusuf Qardhawi. Based on the results of the study, shaking hands instead of mahram is a difference of views between the Ulama. The majority of the Salaf and Khalaf scholars in the Syafi'iyyah School of Religion namely Imam Nawawi forbade shaking hands instead of mahram whatever the conditions and conditions. While the majority kontemporer Contemporary scholars are represented by Yusuf Qardhawi that shaking hands instead of mahram is permissible as long as there is no lust.Keywords: Shaking hands, Imam Nawawi, Yusuf Qardhawi Abstrak:Fenomena yang terjadi di tengah masyarakat saat ini yaitu berjabat tangan dengan bukan mahram menjadi hal yang dianggap lumrah. Terjadi perbedaan pandangan antar masyarakat, ada yg mengharamkannya dan ada yang membolehkannya.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui secara pasti bagaimana hukum berjabat tangan dengan bukan mahram berdasarkan pemikiran Imam Nawawi dan Yusuf Qardhawi. Berdasarkan hasil penelitian, berjabat tangan dengan bukan mahram merupakan perbedaan pandangan di antara para Ulama. Mayoritas Ulama salaf dan khalaf di kalangan Madzhab Syafi’iyyah yaitu Imam Nawawi mengharamkan berjabat tangan dengan bukan mahram apapun kondisi dan keadaanya. Sementara mayoritas ‘Ulama kontemporer diwakili oleh Yusuf Qardhawi bahwa berjabat tangan dengan bukan mahram diperbolehkan selama tidak ada syahwat. Kata Kunci: Berjabat tangan, Imam Nawawi, Yusuf Qardhawi
EDUKASI DAN PEMBUATAN MASKER FILTER KARBON AKTIF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI KEC. KAWALU, KOTA TASIKMALAYA Aripin; Sutisna Sutisna; Linda Faridah; Anto Purwanto
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.041 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.597

Abstract

Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya adalah daerah dengan paparan Covid-19 cukup tinggi sebanyak 15 kasus positif dan 1 kasus meninggal dunia. Kec. Kawalu mempunyai pergerakan sosial masyarakat cukup tinggi dibandingkan kecamatan yang lain karena pusat home industri bordir dengan 1080 unit usaha. Masalah yang terjadi di Kec. Kawalu adalah sebagai berikut: frekuensi aktivitas pelaku usaha home industri bordir untuk melakukan perjalanan ke zona merah (Tanah Abang, Jakarta) masih sangat tinggi dan kesadaran masyarakat terutama karyawan home industri bordir untuk pencegahan covid-19 masih sangat rendah. Untuk menghadapi kejadian ini dibutuhkan upaya yang sigap baik dari pemerintah maupun masyarakat agar penularan virus ini tidak menyebar luas ke masyarakat. Salah satu langkah untuk memutus rantai penularan covid-19 adalah himbauan wajib untuk menggunakan masker terutama saat keluar beraktivitas, tetapi ketersediaan masker sangat langka di musim pandemi ini. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan karyawan home industri bordir di Kec. Kawalu dalam pembuatan filter karbon aktif dan kemudian memberikan masker tersebut kepada para karyawan home industri bordir. Jumlah peserta adalah 30 orang anggota Karang Taruna Gunung Gede dan Tanjung. Pelaksanaan pelatihan adalah tanggal 25 dan 31 Oktober 2020. Metode pelatihan adalah memberikan edukasi kesadaran para pelaku usaha dan karyawan home industri bordir untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Metode praktek dilakukan dengan mempraktekan langsung pembuatan filter karbon aktif dan memberikan bantuan masker kepada peserta sebagai karyawan industri bordir. Hasil angket menunjukkan bahwa ketertarikan peserta dalam kegiatan ini terkatagori sangat baik terutama untuk kesesuaian tema kegiatan dengan situasi dan kondisi dari Covid-19. Hasil juga menunjukkan bahwa di atas 80% peserta terampil dalam semua aspek kegiatan pembuatan masker filter karbon aktif, yang mengindikasikan bahwa peserta dapat membuat masker filter karbon aktif secara mandiri tanpa bantuan pendampingan.