Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL AGROHITA

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAGNESIUM DAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) TERHADAP FASE VEGETATIF TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea Mayz Saccharata Sturt) PADA TANAH ULTISOL Arif Amrizal; Warnita Warnita; Armansyah Armansyah
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i1.3245

Abstract

Tanah ultisol merupakan tanah yang miskin unsur hara luasannya mencapai 25% dari luasan daratan indonesia, magnesium termasuk salah satu unsur hara makro yang ketersediaan bagi tanaman relatif susah. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) merupakan organisme yang mampu hidup ditanah marginal dan mampu bersimbiosis dengan baik dengan berbagai jenis akar tanaman salah satunya jagung manis, aplikasi magnesium dan FMA diharapkan jadi solusi untuk pengoptimalan fungsi lahan budidaya jagung manis pada tanah ultisol. Tujuan penelitian untuk melihat respon tanaman jagung manis terhadap pemberian pupuk magnesium dengan FMA, melihat interaksi pupuk magnesium dengan FMA pada fase vegetative tanaman jagung manis. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari Faktor pertama (A) pemberian pupuk magnesium dan faktor kedua (M) pemberian  mikoriza, didapat 8 kombinasi percobaan dengan 3 ulangan sehingga didapat 24 satuan percobaan. Faktor pertama (A) pemberian pupuk Magnesium dengan 4 taraf perlakuan (A1) 2 0 kg/ha, (A2) 30 kg/ha, (A3) 40 kg/ha, dan (A4) 50 kg/ha. Faktor kedua (M) pemberian mikoriza dengan 2 taraf perlakuan. Tanpa mikoriza (M₀) dan Pemberian micoriza (M1). Pengamatan Tinggi tanaman, Diameter batang, Luas Daun, Laju Asimilasi Bersih  (LAB), Laju Tumbuh Relatif  (LTR), Umur keluar bunga jantan dan umur keluar bunga betina, Pengamatan FMA. Hasil penelitian pada fase vegetatif tanaman jagung manis seperti tinggi tanaman, luas daun dan LAB tanaman tidak memberikan pengaruh pada tanaman, sedangkan diameter batang, LTR dan infeksi akar menunjukkan perbedaan pada pemberian FMA, pemberian pupuk Mg tidak berbeda nyata. Umur muncul bunga pemberian FMA tidak berbeda nyata sedangkan pemberian pupuk Mg ada perbedaan.
APLIKASI PUPUK HIJAU KIRINYUH PADA PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) Adek Tia Jusman; Y. Yulistriani; W. Warnita
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.5520

Abstract

Kirinyuh (Chromolaena odorata) merupakan tumbuhan yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk hijau karena kandungan N, P dan K yang dimiliki tergolong tinggi. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Kampus 3 UNAND Dharmasraya, dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Februari 2020. Tujuan dari penelitian ini  untuk mempelajari dan mendapatkan dosis pupuk hijau kirinyuh yang terbaik sebagai campuran media tanam terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) klon BL-50. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kali ulangan sehingga seluruhnya 20 satuan percobaan. Pada satu satuan percobaan terdapat 4  tanaman sehingga totalnya yaitu 80 tanaman. Perlakuan yang diberikan yaitu, 250,300,350,dan 400 g/polybag. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun, diameter batang, panjang akar dan rasio tajuk akar bibit tanaman kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hijau kirinyuh dengan dosis 400 g/polybag memberikan pengaruh yang baik terhadap variabel yang diamati terutama pada tinggi bibit dan diameter batang.
MODIFIKASI MEDIA TANAM DAN JUMLAH BUKU STEK MINI UNTUK PERBAIKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL UMBI KENTANG G0 Hadi Rafindo; Indra Dwipa; Warnita Warnita
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 2 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i2.6323

Abstract

Kentang merupakan komoditas yang memegang peranan penting dalam mencukupi kebutuhan masyarakat terutama dalam ketersediaan bahan pangan. Peningkatan produksi kentang juga dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas benih. Beberapa faktor dalam upaya peningkatan kualitas benih dan produktifitas kentang adalah pemilihan media tanam dan bahan tanam. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh komposisi media dan jumlah buku stek mini yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil umbi G0 kentang. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2021 yang dilaksanakan di Pusat Alih Teknologi dan Pengembangan Kawasan Pertanian Universitas Andalas di Alahan Panjang (PATPKP)  Kabupaten Solok. Bahan yang digunakan adalah media tanam (tanah, pasir, arang sekam, pukan ayam, cocopeat dan kompos) serta stek mini kentang. Alat yang digunakan adalah meteran, timbangan digital dan alat tulis.  Percobaan merupakan percobaan faktorial 2 faktor dengan 3 ulangan  dalam  Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah komposisi media tanam yaitu: tanah, tanah:pasir:arang sekam 1:1:1, tanah:pasir:pukan ayam 1:1:1, tanah:pasir:cocopeat 1:1:1 dan tanah:pasir:kompos 1:1:1. Faktor kedua adalah jumlah buku stek mini kentang yaitu : satu buku, dua buku dan tiga buku. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kentang yaitu pada komposisi media tanam tanah:pasir:kompos (1:1:1).
APLIKASI KONSORSIUM Bacillus spp DAN SOLID DECANTER UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PRE NURSERY PADA TANAH BEKAS TAMBANG BIJI BESI Rusmanida Rusmanida; Warnita Warnita; Irfan Suliansyah; Yulmira Yanti
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.6405

Abstract

Kelapa sawit.merupakan komoditas unggulan bagi Indonesia dalam perdagangan internasional. Berbagai.upaya.dilakukan.oleh.pemerintah maupun perusahaan besar.untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kelapa sawit,.terutama.pada.lahan-lahan yang bermasalah seperti.lahan.bekas.tambang yang mempunyai unsur hara yang rendah dan Fe yang tinggi serta keadaan tanah yang masam yang menyebakan tanah tambang ini tidak dapat digunakan oleh petani. Solid decanter merupakan,limbah,padat,dari proses .pengolahan pabrik.kelapa,sawit yang digunakan sebagai.pupuk.organik, sedangkan konsorsium Bacillus spp. adalah bakteri yang bermanfaat untuk,meningkatkan,pertumbuhan,tanaman. Penelitian,ini,bertujuan,untuk,memperoleh dosis solid decanter dan jenis konsorsium Bacillus spp. yang terbaik untuk diaplikasikan pada tanah tambang biji besi. Penelitian telah dilaksanakan pada Juli-November 2021 di. Nagari.Talao.Sungai.Kunyit,.Kecamatan.Sangir.Balai.Janggo,.Kabupaten.Solok Selatan dengan menggunakan Percobaan faktorial 2 faktor dengan 5 kalli ulangan dalam .Rancangan.Acak.Lengkap Faktorial.(RAL). Faktor.pertama.yaitu solid decanter yang,terdiri dari 4 taraf.yaitu : 0g/polybag,400 g/polybag,800g/polybag dan 1200g/polybag, faktor ke 2 yaitu konsorsium Bacillus spp. yang terdiri dari :tanpa konsorsium, konsorsium Bacillusthuringiensis+Bacillustoyonensis,konsorsium Bacillus toyonensis+Bacillus cereus,  dan konsorsium Bacillus thuringiensis+Bacillus cereus. Hasil penelitian menunjuukkan bahwa pemberian solid decanter 800 g/polybag dan konsorsium Bacillus thuringiensis+Bacillus cereus memberikan memberikan pengaruh nyata terhadap klorofil daun, P pada daun, diameter bonggol, dan stomata tanaman sawit di pembibitan pre nursery.