Pudyono .
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Rekayasa Sipil

Penentuan Kedalaman Dan Pola Gerusan Akibat Aliran Superkritik Di Hilir Pintu Air Menggunakan End Sill Dan Buffle Block Dengan Simulasi Model Integrasi Numerik Pudyono, Pudyono; Sunik, Sunik
Rekayasa Sipil Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.076 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman dan pola gerusan hasil simulasi dengan integrasi numerik pada loncatan hidraulik yang melalui pintu sorong (sluice gate) dengan menggunakan 3 jenis model yaitu model apron kosong di hilir pintu, model apron- end sill dan model apron-buffle block (Q = 155, 233, 311, 389, 467 l/det, dengan variasi bukaan pintu a1 = 6, 9, 12 cm; a2 = 6 cm dan a1 = 6, 9, 12 cm; a2 = 12 cm.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen berupa simulasi integrasi numerik dengan menggunakan program. Analisis menggunakan apron dan end sill serta buffle block hanya dilakukan pada saluran 1 yaitu saluran mendatar dengan pintu sorong. Ada tiga macam variasi model (M1-M3) yaitu apron kosong; apron dan end sill; apron dan buffle block, lima macam variasi debit (Q1-Q5) dan satu macarn kondisi bukaan pintu hilir (K1) yaitu kondisi loncat air di hilir pintu. Macam-macam model yang dipakai adalah M1 = model dengan apron kosong, M2 = model dengan apron dan end sill, M3= model dengan apron dan baffle block. Kondisi loncat air yang digunakan adalah K1 - kondisi loncat air di hilir pintu hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman gerusan (faktor keamanan pengali untuk ke dua jenis model = 1,5) menggunakan apron-end sill berada dalam range 26 mm – 82 mm (gerusan berkurang sekitar 10%-15% dengan adanya pemasangan end sill) sedangkan kedalaman gerusan menggunakan apron-buffle block berada dalam range 21 mm – 64 mm (gerusan berkurang sekitar 20% - 30% dengan adanya pemasangan buffle block). Pola gerusan pada saat debit pengaliran semakin meningkat bentuknya beragam, bisa terletak dalam satu segmen (satu lokasi) bisa pula terletak berjauhan (tersebar). Ini dapat terjadi karena adanya pengaruh kecepatan aliran, karakteristik aliran (superkritis, kritis dan sub kritis) serta kedalaman aliran (y1,y2,yp,y3). 
Pengaruh Pemasangan Bangunan Peninggi Muka Air (Subweir) Terhadap Gerusan yang Terjadi di Hilir Bendung Pudyono, Pudyono
Rekayasa Sipil Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.92 KB)

Abstract

This research used the dam model from the prototype of the Bakalan Dam in the Kecamatan WagirKabupaten Malang with the 1 : 30 scale as the case of the study. In this model research, in the damdownstream was formed as the moveable bed with the mixing of sand (50%) and the gravel (50% sieve 10mm), with the three discharge variation Q = 6 liter/sec, 9 liter/sec and 12 liter/sec.The aim of this research is finding out the minimum scouring depth occurrence in the downstreamof the dam with the subweir installment. The height variation of the sub weir was Zo = 0; Z1 = 1,66cm; Z2 = 3,33 cm; and Z3 = 5 cm, and the variation of length sub weir installment range in the downstreamof the dam was L1 = 60 cm; L2 = 75 cm; L3 = 90 cm.The result of this research was shown that the minimum downstream dam scouring was occurredfor discharge variation range Q1 = 6 litter/sec until Q2 = 9 litter/sec with the variation of the length subweir installment was 60 cm until 75 cm from the toe of the dam that used the 5 cm of the sub weir height.While for the discharge in the range of Q2 = 9 litter/sec to Q3 = 12 litter/sec with the all of the length ofinstallment and the height of sub weir variation have not gave the significance influence for the depth ofscouring. Its shown that that trend of the scouring depth was followed the trend of the discharge without thesub weir installment (Zo). It is mean hat for the high discharge, installation of the sub weir was having notinfluence to decrease the scouring depth of the downstream dam. 
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air Baku Di Kabupaten Mojokerto Pujiraharjo, Alwafi; Rachmansyah, Arief; Wijatmiko, Indradi; Suharyanto, Agus; Zaika, Yulvi; Pudyono, Pudyono; Hasyim, M. Hamzah
Rekayasa Sipil Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.72 KB)

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia dimana merupakan sumber daya alam yang harus dijaga ketersediaannya. Perubahan dan penggunaan lahan serta perubahan cuaca dapat menimbulkan perubahan pada kondisi sumber air. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi ketersediaan air. Kondisi saat ini di Kabupaten Mojokerto, terdapat beberapa mata air dan sumur yang mengalami penurunan kuantitas. Apabila tidak dilakukan usaha perlindungan dan perbaikan mata air, maka dapat menimbulkan kondisi dimana tidak ada sumber air yang dapat diambil lagi. Untuk lebih memahami masalah kesediaan air di Kabupaten Mojokerto, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi kesediaan air di Kabupaten Mojokerto. Penelitian akan dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan informasi yang dapat digunakan dalam analisis keterssediaan air. Data yang diperoleh dapat berupa data primer dan sekunder. Data-data tersebut kemudian juga akan dianalisis dengan adanya pengaruh perubahan iklim. Akibat perubahan iklim debit banjir andalan dari aliran permukaan (run off) diperkirakan menurun drastis, begitu pula air hujan yang akan meresap menjadi air tanah. 
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Perhitungan Debit Limpasan Di Das Kamoning Kabupaten Sampang Wijatmiko, Indradi; A., M. Ruslin; Pudyono, Pudyono; Amrullah, Usri
Rekayasa Sipil Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.812 KB)

Abstract

Kabupaten Sampang yang dilalui sungai Kamoning sepanjang + 30 Km dengan kecamatan kota sebagai daerah hilir yang seringkali meluap. Oleh karena itu Analisa pengumpulan data dan analisa hidrologi merupakan pijakan awal yang sangat menentukan efektifitas dari langkah perencanaan dan rekayasa di bidang keairan pada DAS Kamoning. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa hidrologi dengan berbasis data spasial, khususnya dalam menghitung debit limpasan akibat banjir. Metode yang dipakai dalam menghtiung debit limpasan akibat hujan menggunakan metode Rasional, dengan data awal yang dipergunakan berupa peta tata guna lahan, topografi, peta batas administrasi, dan data hidrologi berupa data curah hujan harian. SIG digunakan untuk menghitung variabel-variabel dalam persamaan metode rasional dengan analisa overlay, dan analisa proximity yang telah tersedia dalam ArcGis 10.1. perhitungan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan SIG dan cara manual, dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana perbedaan proses dan hasil perhitungan dengan kedua cara tersebut. Pengolahan SIG memperoleh hasil perhitungan berupa luas DAS sebesar + 397,8 Km 2 , sedangkan dengan cara manual sebesar + 391 Km 2 . Besar debit rancangan akibat hujan hasil pengolahan SIG untuk periode ulang 2, 5, dan 10 tahun berurutan sebesar 372,913 m /d, 443,993 m 3 /d, dan 485,725 m 3 /d. Sedangkan besar debit rancangan akibat hujan hasil pengolahan dengan cara manual untuk periode ulang 2, 5, dan 10 tahun berurutan sebesar 348,034 M 3 2 /d, 413,263 M /d, dan 452,106 M 3 /d 
Studi Mengenai Pengaruh Variasi Jumlah Gigi Gergaji Terhadap Koefisien Debit (Cd) dengan Uji Model Fisik pada Pelimpah Tipe Gergaji Pudyono Pudyono; IGN Adipa; Khoirul Azhar
Rekayasa Sipil Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.715 KB)

Abstract

Bendung merupakan komponen utama dari berbagai jenis bangunan air, yang  berfungsi untuk meninggikan muka air mengendalikan dasar sungai dan pergerakan sedimen  serta untuk menampung muatan sedimen. Salah satu bangunan pelengkap yang dimiliki oleh  bendung adalah pelimpah yang berfungsi menjaga waduk dan sistem bendungan dari bahaya  pelimpahan (overtopping), peninggian elevasi muka air diatas pelimpah dapat menimbulkan  masalah utama berupa banjir yang dapat menyebabkan masalah lain seperti masalah  lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Adapun usaha untuk menurunkan tinggi muka air  diatas pelimpah tersebut digunakan pelimpah tipe gergaji yang menggunakan metode  memperlebar atau memperpanjang pelimpah kearah samping kiri dan kanan pelimpah tanpa  memperlebar lebar saluran/sungai. Atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini mencoba  untuk mengkaji pengaruh variasi jumlah gigi gergaji terhadap koefisien debit (Cd) yang  optimum dengan mengalirkan empat variasi debit (Q).Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental murni.  Penelitian ini menggunakan fasilitas laboratorium dan beberapa peralatan yang dibuat sendiri  guna melengkapi proses penelitian. Parameter pada saluran peraga yaitu penampang  segiempat, lebar saluran 0,3 m, tinggi saluran 0,5 m, panjang saluran 9 m, Terdapat dua  macam variabel bebas yakni variasi debit (Q) dan variasi gigi gergaji. Di mana variasi debit  yaitu debit 1 (2,314 ℓ/dt), debit 2 (4,073 ℓ/dt), debit 3 (6,083 ℓ/dt), debit 4 (8,303 ℓ/dt), dan  variasi gigi gergaji yaitu 1 gigi (Beff = 48,54 cm), 2 gigi (Beff = 76,83 cm), 3 gigi (Beff = 80,68  cm), 4 gigi (Beff = 84,72 cm), sedangkan variabel terikatnya adalah koefisien debit (Cd) pada  pelimpah tipe gergaji. 
Penanggulangan Erosi Secara Struktural pada Daerah Aliran Sungai Bango M. Ruslin Anwar; Pudyono Pudyono; Sahiruddin M.
Rekayasa Sipil Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.68 KB)

Abstract

Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya erosi pada daerah aliran sungai adalah tingkat curah hujan dan kondisi tanah, sehingga perlu dilakukan penanggulangan untuk mengurangi tingkat erosi yang terjadi di DAS Bango. Penanggulangan yang dilakukan di daerah studi menggunakan bangunan dinding penahan tanah berbentuk semi grafitasi.Dalam studi ini, untuk mengetahui besarnya erosi dilakukan dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). USLE memungkinkan perencana memprediksi laju erosi lahan pada suatu kemiringan dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis tanah dan penerapan pengelolaan lahan. Erosi yang terjadi tidak boleh melebihi nilai erosi yang diijinkan (12.5 ton/ha/tahun), sehingga erosi yang besar dapat dilakukan penaggulangan sesuai dengan kondisi lahannya.Untuk penanggulangan dengan cara struktural, bangunan struktural yang digunakan untuk menanggulangi erosi adalah dinding penahan semi grafitasi karena bangunan tersebut tidak memerlukan dimensi yang besar untuk menahan tanah. Sehingga digunakan dinding penahan dengan dimensi: tinggi = 2.5 m, lebar = 1.68 m, tebal kaki dinding = 0.25 m, dan tebal dinding = 0.25 m.Dinding penahan tanah semi grafitasi direncanakan pada kemiringan antara 8%- 30%, dengan kondisi tanah yang mudah tererosi atau pada jenis tanah yang sangat peka terhadap erosi yang disebabkan oleh air hujan dan lahan yang memiliki kemiringan lebig besar dari 30% atau kurang dari 80% akan dilakukan penanggulangan secara vegetatif. 
Evaluasi Dan Perencanaan Ulang Saluran Drainase Pada Kawasan Perumahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Suroso Suroso; Agus Suharyanto; M. Ruslin Anwar; Pudyono Pudyono; Dewa Hari Wicaksono
Rekayasa Sipil Vol. 8 No. 3 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.484 KB)

Abstract

Evaluasi dan perencanaan ulang saluran drainase dilakukan dengan memperhatikan tata guna lahan, luas daerah dan intensitas hujan pada kawasan perumahan Sawojajar, dimana area kawasan tersebut sebagian besar adalah area permukiman dan perdagangan. Mengingat Kota Malang adalah kota yang terus berkembang dalam waktu yang cepat, maka dalam perencanaan digunakan perhitungan Banjir Rencana dengan kala ulang 5, 10 dan 25 tahun.Berdasarkan pada hasil evaluasi saluran, didapatkan saluran B, D’, L, dan L’ masih aman untuk debit banjir rancangan kala ulang 5 tahun, hanya saluran B dan L’ masih aman untuk debit banjir rancangan kala ulang 10 tahun dan 25 tahun, sedangkan saluran lainnya masih diperlukan perencanaan ulang karena kapasitasnya tidak memenuhi debit banjir rencana. 
Pengaruh Variasi Panjang Jari-Jari (R) Terhadap Koefisien Debit (Cd) dengan Uji Model Fisik pada Pelimpah Tipe Busur Prastumi Prastumi; Pudyono Pudyono; Fatimatuzahro Fatimatuzahro
Rekayasa Sipil Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1732.409 KB)

Abstract

Untuk memungkinkan beroperasinya bendungan dengan baik, maka diperlukan  adanya bangunan pelengkap, salah satunya yaitu bangunan pelimpah. Pada suatu daerah  yang memiliki kapasitas debit banjir relatif besar, maka dibutuhkan panjang pelimpah  yang besar pula. Dan salah satu alternatif pemecahan dari permasalahan kebutuhan  panjang pelimpah adalah dengan menggunakan pelimpah tipe busur. Atas dasar pemikiran  tersebut, peneliti mencoba untuk mengkaji pengaruh variasi panjang jari-jari (R) terhadap  koefisien debit (Cd) didaerah hulu pada pelimpah tipe busur, dimana ketinggian muka air  diatas mercu pelimpah tipe busur ini akan lebih kecil bila dibandingkan dengan pelimpah  tipe lurus (dengan debit yang sama), sehingga bahaya banjir yang diakibatkan peninggian  elevasi muka air di hulu pelimpah yang berlebihan dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan  untuk menguji secara model fisik pengaruh bangunan pelimpah tipe busur terhadap  besarnya nilai koefisien debit (Cd) yang terjadi dengan memberikan perlakuan variasi  debit (Q), dan variasi panjang jari-jari (R) pelimpah. 
Studi Dampak Rencana Reklamasi Di Teluk Lamong Propinsi Jawa Timur Terhadap Pola Arus Pasang Surut Dan Angkutan Sedimen Alwafi Pujiraharjo; Arief Rachmansyah; Pudyono Pudyono; Agus Suharyanto; Yatnanta Padma Devia; Dwi Ratna Nur F.
Rekayasa Sipil Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.115 KB)

Abstract

Rencana pengembangan Teluk Lamong yaitu peningkatan kapasitas bongkar muat dan terminal peti kemas, pengembangan water front city, dan terminal multi purpose dikhawatirkan akan berdampak negative terhadap pola arus dan sedimentasi di Teluk Lamong, kondisi lingkungan, dan kondisi social masyarakat di sekitar Teluk Lamong. Dampak dari sedimentasi ini dikhawatirkan akan menyebabkan pendangkalan alur pelayaran sungai di Selat Madura. Selain itu juga dikhawatirkan akan mengganggu habitat satwa di Pulau Galang yang merupakan wilayah konservasi. Penelitian ini hanya mengkaji dampak dari rencana reklamasi terhadap perubahan pola arus pasang surut dan sedimentasi di Teluk Lamong. Studi dilakukan dengan menggunakan bantuan simulasi model numerik untuk memprediksi perubahan pola arus dan perubahan pola angkutan dan endapan sedimen di Teluk Lamong dengan adanya reklamasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data batimetri dan topografi Teluk Lamong, data karakteristik sedimen, data detail rencana reklamasi, data debit sungai dan data pasang surut. Data topografi, batimetri dan detail rencana reklamasi digunakan sebagai input geometri Teluk Lamong. Sedangkan data pasang surut, karakteristik sedimen, dan debit sungai digunakan sebagai kondisi batas dalam simulasi pola arus dan sedimen. Analisis hasil simulasi dilakukan terhadap 5 skenario model yang dipilih. Dari hasil simulasi diketahui pola arus pasang surut dan pola penyebaran sedimen di Teluk Lamong. Berdasarkan hasil simulasi ini juga diperoleh prediksi ketebalan endapan sedimen di Teluk Lamong berikut dampaknya terhadap alur pelayaran Selat Madura. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perlu perbaikan bentuk, posisi dan luas area reklamasi terhadap rencana reklamasi yang sudah ada. Perbaikan bentuk area reklamasi disarankan mengikuti Model 5.