Pudyono .
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Studi Mengenai Pengaruh Variasi Jumlah Gigi Gergaji Terhadap Koefisien Debit (Cd) dengan Uji Model Fisik pada Pelimpah Tipe Gergaji Pudyono Pudyono; IGN Adipa; Khoirul Azhar
Rekayasa Sipil Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.715 KB)

Abstract

Bendung merupakan komponen utama dari berbagai jenis bangunan air, yang  berfungsi untuk meninggikan muka air mengendalikan dasar sungai dan pergerakan sedimen  serta untuk menampung muatan sedimen. Salah satu bangunan pelengkap yang dimiliki oleh  bendung adalah pelimpah yang berfungsi menjaga waduk dan sistem bendungan dari bahaya  pelimpahan (overtopping), peninggian elevasi muka air diatas pelimpah dapat menimbulkan  masalah utama berupa banjir yang dapat menyebabkan masalah lain seperti masalah  lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Adapun usaha untuk menurunkan tinggi muka air  diatas pelimpah tersebut digunakan pelimpah tipe gergaji yang menggunakan metode  memperlebar atau memperpanjang pelimpah kearah samping kiri dan kanan pelimpah tanpa  memperlebar lebar saluran/sungai. Atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini mencoba  untuk mengkaji pengaruh variasi jumlah gigi gergaji terhadap koefisien debit (Cd) yang  optimum dengan mengalirkan empat variasi debit (Q).Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental murni.  Penelitian ini menggunakan fasilitas laboratorium dan beberapa peralatan yang dibuat sendiri  guna melengkapi proses penelitian. Parameter pada saluran peraga yaitu penampang  segiempat, lebar saluran 0,3 m, tinggi saluran 0,5 m, panjang saluran 9 m, Terdapat dua  macam variabel bebas yakni variasi debit (Q) dan variasi gigi gergaji. Di mana variasi debit  yaitu debit 1 (2,314 ℓ/dt), debit 2 (4,073 ℓ/dt), debit 3 (6,083 ℓ/dt), debit 4 (8,303 ℓ/dt), dan  variasi gigi gergaji yaitu 1 gigi (Beff = 48,54 cm), 2 gigi (Beff = 76,83 cm), 3 gigi (Beff = 80,68  cm), 4 gigi (Beff = 84,72 cm), sedangkan variabel terikatnya adalah koefisien debit (Cd) pada  pelimpah tipe gergaji. 
Penanggulangan Erosi Secara Struktural pada Daerah Aliran Sungai Bango M. Ruslin Anwar; Pudyono Pudyono; Sahiruddin M.
Rekayasa Sipil Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.68 KB)

Abstract

Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya erosi pada daerah aliran sungai adalah tingkat curah hujan dan kondisi tanah, sehingga perlu dilakukan penanggulangan untuk mengurangi tingkat erosi yang terjadi di DAS Bango. Penanggulangan yang dilakukan di daerah studi menggunakan bangunan dinding penahan tanah berbentuk semi grafitasi.Dalam studi ini, untuk mengetahui besarnya erosi dilakukan dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). USLE memungkinkan perencana memprediksi laju erosi lahan pada suatu kemiringan dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis tanah dan penerapan pengelolaan lahan. Erosi yang terjadi tidak boleh melebihi nilai erosi yang diijinkan (12.5 ton/ha/tahun), sehingga erosi yang besar dapat dilakukan penaggulangan sesuai dengan kondisi lahannya.Untuk penanggulangan dengan cara struktural, bangunan struktural yang digunakan untuk menanggulangi erosi adalah dinding penahan semi grafitasi karena bangunan tersebut tidak memerlukan dimensi yang besar untuk menahan tanah. Sehingga digunakan dinding penahan dengan dimensi: tinggi = 2.5 m, lebar = 1.68 m, tebal kaki dinding = 0.25 m, dan tebal dinding = 0.25 m.Dinding penahan tanah semi grafitasi direncanakan pada kemiringan antara 8%- 30%, dengan kondisi tanah yang mudah tererosi atau pada jenis tanah yang sangat peka terhadap erosi yang disebabkan oleh air hujan dan lahan yang memiliki kemiringan lebig besar dari 30% atau kurang dari 80% akan dilakukan penanggulangan secara vegetatif. 
Evaluasi Dan Perencanaan Ulang Saluran Drainase Pada Kawasan Perumahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Suroso Suroso; Agus Suharyanto; M. Ruslin Anwar; Pudyono Pudyono; Dewa Hari Wicaksono
Rekayasa Sipil Vol. 8 No. 3 (2014)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.484 KB)

Abstract

Evaluasi dan perencanaan ulang saluran drainase dilakukan dengan memperhatikan tata guna lahan, luas daerah dan intensitas hujan pada kawasan perumahan Sawojajar, dimana area kawasan tersebut sebagian besar adalah area permukiman dan perdagangan. Mengingat Kota Malang adalah kota yang terus berkembang dalam waktu yang cepat, maka dalam perencanaan digunakan perhitungan Banjir Rencana dengan kala ulang 5, 10 dan 25 tahun.Berdasarkan pada hasil evaluasi saluran, didapatkan saluran B, D’, L, dan L’ masih aman untuk debit banjir rancangan kala ulang 5 tahun, hanya saluran B dan L’ masih aman untuk debit banjir rancangan kala ulang 10 tahun dan 25 tahun, sedangkan saluran lainnya masih diperlukan perencanaan ulang karena kapasitasnya tidak memenuhi debit banjir rencana. 
Pengaruh Variasi Panjang Jari-Jari (R) Terhadap Koefisien Debit (Cd) dengan Uji Model Fisik pada Pelimpah Tipe Busur Prastumi Prastumi; Pudyono Pudyono; Fatimatuzahro Fatimatuzahro
Rekayasa Sipil Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1732.409 KB)

Abstract

Untuk memungkinkan beroperasinya bendungan dengan baik, maka diperlukan  adanya bangunan pelengkap, salah satunya yaitu bangunan pelimpah. Pada suatu daerah  yang memiliki kapasitas debit banjir relatif besar, maka dibutuhkan panjang pelimpah  yang besar pula. Dan salah satu alternatif pemecahan dari permasalahan kebutuhan  panjang pelimpah adalah dengan menggunakan pelimpah tipe busur. Atas dasar pemikiran  tersebut, peneliti mencoba untuk mengkaji pengaruh variasi panjang jari-jari (R) terhadap  koefisien debit (Cd) didaerah hulu pada pelimpah tipe busur, dimana ketinggian muka air  diatas mercu pelimpah tipe busur ini akan lebih kecil bila dibandingkan dengan pelimpah  tipe lurus (dengan debit yang sama), sehingga bahaya banjir yang diakibatkan peninggian  elevasi muka air di hulu pelimpah yang berlebihan dapat dihindari. Penelitian ini bertujuan  untuk menguji secara model fisik pengaruh bangunan pelimpah tipe busur terhadap  besarnya nilai koefisien debit (Cd) yang terjadi dengan memberikan perlakuan variasi  debit (Q), dan variasi panjang jari-jari (R) pelimpah. 
Studi Dampak Rencana Reklamasi Di Teluk Lamong Propinsi Jawa Timur Terhadap Pola Arus Pasang Surut Dan Angkutan Sedimen Alwafi Pujiraharjo; Arief Rachmansyah; Pudyono Pudyono; Agus Suharyanto; Yatnanta Padma Devia; Dwi Ratna Nur F.
Rekayasa Sipil Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.115 KB)

Abstract

Rencana pengembangan Teluk Lamong yaitu peningkatan kapasitas bongkar muat dan terminal peti kemas, pengembangan water front city, dan terminal multi purpose dikhawatirkan akan berdampak negative terhadap pola arus dan sedimentasi di Teluk Lamong, kondisi lingkungan, dan kondisi social masyarakat di sekitar Teluk Lamong. Dampak dari sedimentasi ini dikhawatirkan akan menyebabkan pendangkalan alur pelayaran sungai di Selat Madura. Selain itu juga dikhawatirkan akan mengganggu habitat satwa di Pulau Galang yang merupakan wilayah konservasi. Penelitian ini hanya mengkaji dampak dari rencana reklamasi terhadap perubahan pola arus pasang surut dan sedimentasi di Teluk Lamong. Studi dilakukan dengan menggunakan bantuan simulasi model numerik untuk memprediksi perubahan pola arus dan perubahan pola angkutan dan endapan sedimen di Teluk Lamong dengan adanya reklamasi. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data batimetri dan topografi Teluk Lamong, data karakteristik sedimen, data detail rencana reklamasi, data debit sungai dan data pasang surut. Data topografi, batimetri dan detail rencana reklamasi digunakan sebagai input geometri Teluk Lamong. Sedangkan data pasang surut, karakteristik sedimen, dan debit sungai digunakan sebagai kondisi batas dalam simulasi pola arus dan sedimen. Analisis hasil simulasi dilakukan terhadap 5 skenario model yang dipilih. Dari hasil simulasi diketahui pola arus pasang surut dan pola penyebaran sedimen di Teluk Lamong. Berdasarkan hasil simulasi ini juga diperoleh prediksi ketebalan endapan sedimen di Teluk Lamong berikut dampaknya terhadap alur pelayaran Selat Madura. Hasil simulasi menunjukkan bahwa perlu perbaikan bentuk, posisi dan luas area reklamasi terhadap rencana reklamasi yang sudah ada. Perbaikan bentuk area reklamasi disarankan mengikuti Model 5. 
THE USE OF SATELLITE REMOTE SENSING DATA AND GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS ON CRITICAL LAND ANALYSIS Agus Suharyanto; Ery Suhartanto; Pudyono Pudyono
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i2.182

Abstract

Critical land classification can be analyzed using combination between Top Soil Thickness - Land erosion method, and BRLT methods. Both methods are needed soil erosion data as one of input data. The soil erosion data can be analyzed using USLE and MUSLE methods. The combination of two critical land analyses methods with input soil erosion data from two analyses methods will be produced four combinations of critical land classification. In this research, four of the critical land classification and two soil erosion classification will be analyzed using GIS. The best method to classify critical land will be investigated in this research. The best classified critical land is the classified critical land data is nearest with the field condition.Percentage of vegetation cover (PVC) is one of the most important input data in the critical land classification analysis using BRLKT method. This data have 50% weight. PVC condition is classified into five categories i.e. very good, good, fair, poor, and very poor. Each category have score 5, 4, 3, 2, 1 respectively. To analyze this PVC classification, NDVI generated from satellite remote sensing data is used in this research. From the four methods of land critical classification analyses used in this research, critical land classified using BRLKT method with input soil erosion analyzed using method is produced the critical land classification nearest with the critical land condition in the field.Keywords: Critical land, Land erosion, GIS, Satellite Remote Sensing Data, NDVI