Ricky Indri Hapsari
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AGRIKA

UJI pH, KALIUM TOTAL, C-ORGANIK PADA SAMPEL TANAH DAN KANDUNGAN VITAMIN C BUAH DI PERKEBUNAN JAMBU KRISTAL BUMIAJI BATU Hidayati Karamina; Ricky Indri Hapsari; Ariani Trisna Murti; Teolardus Dodi Gentara
Agrika Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v16i2.3904

Abstract

Jambu biji kristal (Psidium guajava L.) merupakan jambu batu yang memiliki biji kurang dari 3% bagian buah.  Di Jawa Timur salah satu sentra penanaman jambu biji kristal adalah di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Jambu biji kristal disukai karena rasanya renyah, kandungan vitamin C-nya yang tinggi dua kali lebih banyak dibanding buah jeruk, sumber serat yang bagus untuk pencernaan dan antioksidan yang efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Jambu biji kristal memerlukan penanganan budidaya yang tepat supaya dapat tumbuh dan berbuah dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Syarat tumbuh yang diperlukan di antaranya adalah pH tanah, kadar kalium tanah dan C-organik tanah. Jambu biji kristal merupakan tanaman berkayu yang dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dan pH tanah antara 5.5 to 7.5.  Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH tanah, kandungan C Organik tanah, kandungan K total tanah serta kandungan Vitamin C pada buah jambu biji kristal di Bumiaji Kota Batu.  Analisis kesuburan tanah meliputi pH  H2O, kandungan C- organik, kandungan unsur hara Kalium total dan kualitas buah jambu dilakukan pada  lahan dan buah jambu biji kristal dari tanaman berumur  6 tahun, 9 tahun dan 12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin C buah jambu biji kristal dari tanaman berumur 12 tahun memiliki hasil tertinggi dibandingkan umur 9 dan 6 tahun. Pada analisis tanah didapati bahwa kandungan pH H2O tanah di perkebunan jambu kristal tahun ke 6 netral sedangkan tahun 9 dan 12 agak masam. Kandungan C-Organik dan K-total di semua lahan yang diteliti sangat tinggi. ABSTRACTCrystal guava (Psidium guajava L.) is a guava that has seeds less than 3% of the fruit. In East Java, one of the centers for planting crystal guava is in Bumiaji District, Batu City. Crystal guava is preferred because it tastes crunchy, contains twice as much vitamin C as citrus fruits, is a good source of fiber for digestion and is an effective antioxidant against free radicals that can damage cells or tissues. Crystal guava requires proper cultivation handling so that it can grow and bear fruit in good quantity and quality. The growing conditions needed include soil pH, soil potassium levels and soil organic C. Crystal guava is a woody plant that can grow in a variety of soil types and soil pH is between 5.5 to 7.5. Therefore this study aims to determine soil pH, soil organic C content, soil total K content and vitamin C content in crystalline guava fruit in Bumiaji, Batu City. Analysis of soil fertility including pH H2O, C-organic content, total Potassium nutrient content and quality of guava fruit was carried out on land and crystalline guava fruit from plants aged 6 years, 9 years and 12 years. The results showed that crystalline guava fruit vitamin C from 12 year old plants had the highest yield compared to 9 and 6 year olds. In the soil analysis it was found that the pH H2O content of the soil in the 6th year of crystal guava plantations was neutral while the 9th and 12th years were slightly acidic. The content of C-Organic and K-total in all the studied land was very high.
KASGOT LALAT TENTARA HITAM SEBAGAI PUPUK ORGANIK UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN Edyson Edyson; Indawan Indawan; Ricky Indri Hapsari; Hidayati Karamina; Poppy Indri Hastuti
Agrika Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v17i1.4652

Abstract

ABSTRAKTahun 2022 Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 12.923.847 ton di mana 54,2% merupakan sampah sisa makanan, daun, ranting dan kayu. Berdasarkan sumber sampah, 50,6% merupakan sampah rumah tangga dan pasar tradisional. Jika tidak dikelola dengan baik, maka sampah akan menimbulkan berbagai pencemaran. Larva Black Soldier Fly (BSF)  sangat efektif dalam memakan sampah organik dan kotorannya (kasgot) dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Bahan penelitian diperoleh dari Bank Sampah Eltari M-230 Griya Maggot BSF Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang 65138. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menyediakan kandang kawin BSF dan menganalisa kasgot mengenai kandungan unsur hara, logam berat dan cemaran bakteri.  Uji laboratorium menunjukkan bahwa kasgot telah memenuhi syarat SNI dan PTM, kecuali C-org sedikit melebihi standar yang ditetapkan, tidak mengandung logam berat Cd dan mengandung minimum logam berat Pb, Fe dan Zn. Kandungan cemaran bakteri Escherichia coli rendah yaitu kurang dari  3.00 MPN/g dan tidak mengandung Salmonella sp. ABSTRACTIn 2022 Indonesia produces 12,923,847 tons of waste, of which 54.2% is leftover food, leaves, twigs and wood. Based on the source of waste, 50.6% is household waste and traditional markets. If not managed properly, waste will cause various pollution. Black Soldier Fly (BSF) larvae are very effective in eating organic waste and their excrement (kasgot) can be used as organic fertilizer. The research material was obtained from the Eltari M-230 Griya Maggot BSF Waste Bank at Kelurahan Cemorokandang Kedungkandang District, Malang City 65138. The research was carried out by providing BSF mating cages and analyzing the kasgot for its nutrient content, heavy metals and bacterial contamination. Laboratory test results show that the kasgot has met the requirements of SNI and PTM, except that the C-org slightly exceeds the set standards, does not contain the heavy metal Cd and contains a minimum of the heavy metals Pb, Fe and Zn. The content of Escherichia coli bacteria contamination is low, namely less than 3.00 MPN/g and does not contain Salmonella sp.