Noer Rahmi Ardiarini, Noer Rahmi
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

EVALUASI KESERAGAMAN DALAM AKSESI BUNGA MATAHARI (Helianthus annus L.) BERDASARKAN KARAKTER GENERATIF Putri Warastuti, Intan Dwi; Sugiharto, Arifin Noor; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/478

Abstract

Perbaikan varietas tanaman menyerbuk silang bisa dilakukan dengan perbaikan populasi.Pada proses penggaluran atau pembuatan varietas baru diperlukan adanya kemurnian genetik pada populasi.Bunga matahari merupakan tanaman menyerbuk silang.Penanaman bunga matahari dilakukan pada satu tempat yang sama tanpa kontrol persilangan, sehingga potensi persilangan antar aksesi sangat tinggi. Perkawinan secara acak dapat meningkatkan heterozigositas suatu populasi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasikeseragaman dalam aksesi  aksesi bunga matahari dan mengetahui hubungan filogenetik pada setiap aksesi sehingga mempermudah kegiatan pemuliaan tanaman selanjutnya. Evaluasi keseragaman dilakukan dengan uji kekerabatan menggunakan analisis cluster. Hasil analisis cluster menunjukkan bahwa dari 29 aksesi yang digunakan dalam penelitian, terdapat 13 aksesi yang telah seragam(HA 1, HA 7, HA 8, HA 10, HA 11, HA 25, HA 27, HA 28, HA 39, HA 40, HA 44, HA 45 dan HA 47) berdasarkankarakter bunga dan 7 aksesi yang telah seragam (HA 1, HA 18, HA 25, HA 28, HA 44, HA 45 dan HA 46) berdasarkan karakter biji.
KERAGAMAN PLASMA NUTFAH BAMBU DI KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR Prajaka, Nanang Wahyu; Yulianah, Izmi; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/480

Abstract

Bambu merupakan tanaman monokotil (berkeping satu) dan termasuk keluarga rerumputan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bambu berdasarkan karakter morfologi, serta mengetahui keragaman jenis bambu yang ada di Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan mulai April hingga Juli 2015 di 4 kecamatan di Kabupaten Malang yaitu Kecamatan Tajinan, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Wajak, dan Kecamatan Kromengan. Alat yang digunakan meliputi alat tulis, penggaris, form pengamatan karakter morfologi bambu, kamera, meteran, pisau, gunting, parang, gergaji, cetok, pedoman color chart RHS, termometer, klinometer, dan altimeter. Bahan yang digunakan meliputi kertas label, plastik sampel, tali rafia dan plasma nutfah bambu di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang meliputi observasi, wawancara dan pengamatan karakter morfologi tanaman bambu. Hasil dari penelitian bambu di Kabupaten Malang diperoleh 13 jenis (spesies) yang termasuk ke dalam 5 marga yaitu Bambusa, Schizostachyum, Gigantochloa, Dendrocalamus dan Phyllostachys. Pada identifikasi tingkat spesies, masing-masing bambu yang ditemukan dengan masih menggunakan nama lokal dapat ditentukan masing-masing nama ilmiahnya. Nama-nama bambu yang ditemukan sebagai berikut Bambu Ampel (Bambusa vulgaris), Bambu Apus (Gigantochloa apus), Bambu Jabal (Schizostachyum aequiramosum), Bambu Jakarta (Phyllostachys aurea), Bambu Jawa (Gigantochloa atter), Bambu Kuning (Bambusa vulgaris var. Striata.), Bambu Ori (Bambusa blumeana), Bambu Petung (Dendrocalamus asper), Bambu Rampal Kuning (Schizostachyum brachycladum), Bambu Rampal (Schizostachyum zollingeri), Bambu Tutul (Bambusa maculata), Bambu Wuluh (Schizostachyum silicatum), dan Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea).
UJI KESERAGAMAN GALUR DAN KEKERABATAN ANTAR GALUR KACANG BOGOR (Vigna subterranea (L.) Verdc.) HASIL SINGLE SEED DESCENT KEDUA Nugraha, Aldita Adin; Ardiarini, Noer Rahmi; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.562 KB) | DOI: 10.21776/494

Abstract

Pemuliaan kacang bogor masih belum banyak dilakukan. Koleksi galur lokal yang telah ada menjadi langkah yang dapat dipilih, sebagai upaya pengambangan varietas. Pemanfaatan galur lokal dihadaptakn pada masalah keragaman yang luas. Single Seed descent adalah metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan keseragaman agar didapatkan galur dengan kemurnian genetik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui keseragaman dalam galur kacang bogor dan kekerabatan antar galur kacang bogor.  Uji keseragaman dalam galur dilakukan menggunakan nilai koefisien keragaman genotip dan fenotip serta analisis cluster antar tanaman dalam galur, Kekerabatan antar galur diduga melalui analisis cluster antar galur. Berdasarkan parameter kuantitatif, 20 galur kacang bogor memiliki karakter yang seragam. Berdasarkan parameter kualitatif, didapatkan satu galur dengan tingkat keseragaman dalam kisaran 0,9 – 1, serta tujuh belas galur dengan tingkat keseragaman dalam kisaran 0,8 – 0,9. Kekerabatan antar galur menunjukkan galur UB Cream memiliki kekerabatan terjauh dengan galur lain. Kekerabatan yang dekat antar galur dari daerah  yang sama diketahui antara galur PWBG 5.1.1 dengan PWBG 3.1.1, PWBG 5.3.1 dengan GSG 1.1.1, GSG 1.5 dengan GSG 2.1.1 dan GSG 2.5 dengan GSG 3.1.2 serta galur dari daerah berbeda seperti JLB 1 dengan BBL 6.1.1.
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH JENIS BAP TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET SUB KULTUR JARINGAN TANAMAN NANAS (Ananas comosus L. Merr) Purita, Shela Yaka; Ardiarini, Noer Rahmi; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/495

Abstract

Teknik kultur jaringan merupakan alternatif untuk memecahkan masalah rendahnya produktifitas tanaman nanas yang belum mampu memenuhi permintaan pasar. Teknologi ini telah banyak digunakan untuk pengadaan bibit seragam dan kualitasnya terjamin terutama pada berbagai tanaman hortikultura. Melalui kultur jaringan, tanaman dapat diperbanyak setiap waktu sesuai kebutuhan sehingga dapat dihasilkan bibit yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi BAP (Benzyl Amino Purin) yang baik untuk mempercepat pertumbuhan tunas planlet tanaman nanas yang diperbanyak melalui sub kultur jaringan. Penelitian dilaksanakan pada bulan pril hinggal Juni 2015. Penelitin dilaksanakan di Laboraturium Kultur Jaringan Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, menggunakan Rancangan Acak Lengkap, Bahan planlet sub kultur yang digunakan adalah mata tunas dari mahkota nanas kultivar MD2. Peneletian ini terdiri dari satu faktor perlakuan penamabahan zat pengatur tumbuh BAP, (P0) kontrol: (P1) 0,5 ppm: (P2) 0,75 ppm: (P3) 1 ppm: (P4) 1,5 ppm: (P5) 2 ppm. Analisis data yang digunakan adalah uji F. Apabila uji F memberikan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil Penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian BAP dengan konsentrasi 2 ppm berpengaruh nyata terhadap planlet tumbuh, awal munculnya tunas, awal munculnya daun, jumlah tunas, jumlah daun, dan tinggi planlet.
EVALUASI POTENSI DAN DESKRIPSI DELAPAN GENOTIP KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus L.) Laras Sukma, Dyah Ayu; Kuswanto, Kuswanto; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 9 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.228 KB) | DOI: 10.21776/524

Abstract

Indonesia memiliki keragaman kecipir terbesar sehingga perlu untuk diketahui potensinya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi dan mendeskripsikan delapan genotip kecipir. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu delapan genotip kecipir lokal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015-Juli 2015 di Kebun Percobaan Jatikerto Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian disusun menggunakan petak tunggal dengan metode pengamatan tanaman tunggal (single plant). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan genotip kecipir yang berpotensi dikembangkan di Indonesia. Salah satu yang, memiliki potensi terbesar dan disukai konsumen adalah genotip Semarang 2. Semarang 2 memiliki ciri-ciri rasa manis dan renyah, serta
KARAKTERISTIK AGRONOMI 14 FAMILI F5 CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) DI DATARAN MENENGAH Dewi, Martina Sari; Soetopo, Lita; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.699 KB) | DOI: 10.21776/586

Abstract

Produktivitas cabai merah di Indonesia masih rendah, rataan nasional hanya 5,5 t ha-1, sedangkan potensinya dapat mencapai 20 t ha-1. Upaya perbaikan terhadap hasil cabai merah di dataran menengah dapat dilakukan melalui program pemuliaan tanaman, yaitu perakitan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik 14 famili cabai merah di dataran menengah dan mengetahui famili yang memiliki potensi hasil tinggi. Percobaan menggunakan rancangan blok tunggal, dengan 14 famili sebagai perlakuan dan 3 tetua sebagai kontrol. Pengamatan menggunakan teknik single plant. Penelitian dilaksanakan di Desa Kepuharjo, Karangploso, Malang, pada bulan Februari hingga Agustus 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata umur berbunga paling cepat pada famili B5.27.20 dan B6.42.14, umur panen paling cepat yaitu famili B2.58.5, jumlah buah per tanaman tertinggi yaitu famili A4.92.14, bobot buah per tanaman tertinggi dan bobot per buah tertinggi yaitu famili A1.26.19, diameter buah tertinggi yaitu famili A5.17.17, panjang buah tertinggi yaitu famili A1.54.14, tebal daging buah tertinggi yaitu famili A4.92.14, dan tinggi tanaman tertinggi yaitu famili B2.58.5. Seluruh famili memiliki tekstur permukaan buah dominan halus dan bentuk buah memanjang. Famili F5 cabai merah yang terpilih yaitu A1.26.19, B2.58.20, A4.92.14, A1.54.14, dan A1.8.14.
PENDUGAAN LUAS DAUN BERDASARKAN KARAKTER BATANG DAN TANGKAI DAUN PADA BEBERAPA KULTIVAR PISANG Nabila, Ardan Rizki; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/640

Abstract

Pengukuran luas daun secara konvensional menggunakan leaf area meter (LAM) harus menggunakan metode destruksi pada daun serta membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup banyak. Pengukuran luas daun alternatif adalah secara pendugaan luas daun. Pengukuran ini memiliki kelebihan menggunakan metode non-destruktif dan dengan cara yang mudah dan murah. Metode ini juga dapat digunakan secara berkelanjutan dari tanaman yang sama  dibanding dengan pengambilan sampel destruktif. Salah satu cara pendugaan luas daun adalah menggunakan persamaan regresi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi terbaik pada Pisang Raja dengan memakai keliling batang untuk mengestimasi rata-rata luas daun dapat dihitung dengan  persamaan y = -0.428 + 0.28x dengan R2 82.6%.
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Calon Varietas Jagung (Zea mays) pada Lahan Masam di Nunukan, Kalimantan Utara Orlimao, Sanu Dwi; Jaenun, M.; Sugiharto, Arifin Noor; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/991

Abstract

Pertumbuhan dan hasil jagung di lahan masam masih sangat rendah karena belum adanya benih jagung yang spesifik memiliki ketahanan terhadap pH masam. Kondisi lahan masam juga mengakibatkan hubungan antara pertumbuhan dan hasil yang berbeda bila dibandingkan dengan lahan yang bersifat netral. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil dari 10 calon varietas jagung yang diuji pada lahan masam di Nunukan, Kalimantan Utara. Korelasi antara pertumbuhan dan hasil dari 10 calon varietas jagung yang di uji juga dianalisis untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan dan hasil jagung pada lahan masam. Bahan yang digunakan adalah benih dari 10 calon varietas jagung, pupuk kompos, NPK, Urea, KCl dan dolomit. Penelitian menggunakan RAK dengan 3 kali ulangan. Karakter yang diamati sebanyak 9 karakter pertumbuhan dan 11 karakter hasil dan komponen hasil. Penelitian dilaksanakan pada Februari-Mei 2017 di Desa Semengkadu, Kelurahan Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dengan ketinggian tempat sekitar 3 mdpl. Hasil penelitian pada lahan masam di Nunukan, Kalimantan Utara menunjukan adanya dua calon varietas yang dapat direkomendasikan sebagai benih alternatif untuk produksi jagung dilahan masam yaitu yaitu UB 1 dan UB 11 yang memiliki pertumbuhan yang baik dan nilai produksi yang setara dengan varietas pembanding yaitu BISI-18. Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hasil tanaman jagung memiliki korelasi yang positif dengan tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, jumlah daun, bobot kering, laju asimilasi bersih (LAB) dan luas daun, selain itu hasil juga memiliki korelasi yang negatif dengan umur tasseling, umur silking, dan umur panen.
TOLERANSI GENOTIPE PADI (Oryza sativa L.) PADA FASE VEGETATIF DAN FASE GENERATIF TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN Afrianingsih, Siti; Susanto, Untung; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.392 KB) | DOI: 10.21776/653

Abstract

Kekeringan merupakan kendala utama pada budidaya padi lahan sawah gogo dan lahan tadah hujan. Kekeringan tolerant varietas padi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di lahan kering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kekeringan calon genotipe padi yang toleran kekeringan. Penelitian ini menggunakan dua rancangan percobaan yaitu pada fase vegetatif dan fase generatif untuk pemilihan pada 30 calon genotipe yang toleran terhadpa kekeringan. Digunakan rancangan pola tersarang di fase vegetative dan rancangan petak terbagi pada fase. Hasil seleksi pertama di fase vegetatif pada 30 genotipe  menunjukkan bahwa enam genotipe terpilih toleran kekeringan pada fase vegetatif adalah Dro1, Huanghuazan, Situ Bagendit, Gajah Mungkur, Salumpikit dan BP-14352e-2-3-3Op-JK-0. Pemilihan itu berdasarkan skoring dari karakter morfologi (menggulung daun, mengering daun dan tanaman recovery). Pada pemilihan fase generatif berdasarkan nilai STI (Stres Indeks Toleransi) (0,8) menunjukkan bahwa Dro1, Huanghuazan, Situ Bagendit, Gajah Mungkur, dan BP-14352e-2-3-3Op-JK-0 sebagai calon genotipe toleran kekeringan.
UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN DELAPAN GALUR HARAPAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) GENERASI F6 DI DATARAN MENENGAH Wahidatun, Wahidatun; Yulianah, Izmi; Ardiarini, Noer Rahmi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.383 KB) | DOI: 10.21776/726

Abstract

Cabai ialah tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Produktivitas cabai besar (Capsicum annuum L.) di Indonesia tergolong rendah yaitu 8.35 ton ha-1, sedangkan potensi produksinya bisa mencapai 20–40 ton ha-1. Upaya meningkatkan produktivitas cabai besar adalah menggunakan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hasil delapan galur harapan cabai besar (Capsicum annuum L.) generasi F6 di dataran menengah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Februari sampai Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan (8) galur harapan cabai besar generasi F6 hasil persilangan TW2 X PBC 473 sebagai perlakuan dan varietas Tombak sebagai varietas pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak terdapat galur harapan yang memiliki daya hasil lebih besar dari varietas pembanding. Daya hasil delapan galur harapan cabai besar mempunyai potensi yang sama dengan varietas pembanding di dataran menengah.
Co-Authors Abdurrakhman Abdurrakhman Afrianingsih, Siti Ainnurasjid, Ainnurasjid Andrian Samosir Andy Soegianto Aniek Herwati Ariffin, Ariffin Arifin Noor Sugiharto Arisandi, Finsa Dwi Bambang Heliyanto Basuki, Nur Budi Waluyo Damanhuri Damanhuri Damanhuri Damanhuri Danniary Ismail Faronny Darmawan Saptadi Descha Giatri Cahyaningrum Dewi Liesnoor Setyowati Dewi, Martina Sari Djumali Djumali Eries D. Mustikarini Fajriani, Sisca Nur Farida, Dwi Ghina Finsa Dwi Arisandi Firmansyah, Fendy Bayu Fitriana, Riza Anissatul Gumilang, Gusti Angger Harahap, Gabe Pangihutan Herlina, Della Indah, Ayu Nurlaila Intan Widia Santika Izmi Yulianah Jaenun, M. Kurniawan, Puput Kuswanto Kuswanto Kuswanto, Kuswanto Laras Sukma, Dyah Ayu Lita Soetopo Maharani Mega Candra Kartika Meilia, Anggita Adha Mochammad Roviq Muhamad Firdaus Nabila, Ardan Rizki Nadira Genta Ganeswara Novitry Wahyu Siptyansyah Gani Nugraha, Aldita Adin Nur Basuki Nur Safa’ah Octriviana, Riskyhanti Orlimao, Sanu Dwi Permatasari, Santi Prabawati, Dian Prajaka, Nanang Wahyu Pratama, Harun Prihasto Setyanto Puput Kurniawan Purita, Shela Yaka Putri Warastuti, Intan Dwi Putri, Galuh Rahma Prandiny Putro, Moh Yusup Ridho Respatijarti Respatijarti Rufaidah, Ranny Safa’ah, Nur Saptadi, Darmawan Sari, Della Novita Setyanto, Prihasto Siti Fatimah Sri Lestari Purnamaningsih Sujoko, Anang Sumeru Azhari Susanto, Untung Wahidatun, Wahidatun Wahyuningtyas, Diah Widi Astuti Winawanti, Nanik Indah Dwi Yulistyarini, Titut Zulfaidah Penata Gama