Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH KOLOM PASIR TERHADAP KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG LUNAK Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; Rena Ningsih; Marten Widhi Satriyana Ramadlan Widhi Satriyana
Eco Rekayasa: Jurnal Teknik Sipil Vol. 11. No.1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The  road weaving near Sragen city Central Java has been daily problem  in  last decade. The  existing of high expansive  clay soil in subgrade below the road foundation has been identified as the major cause of this problem. Sand Column become one solution to improve the subgrade since it can ab-sorb the water  from the void of clay soil and drain into the channel. The re-search develops a model of Sand column in laboratorium. The box of 1.0 m x 0.4 m x 0.4 m has been created. 15 cm diameter of sand column then installed at the toe and samples for consolidation test are taken from various distances from the centre of column (i.e. 16.67 cm; 33.33 cm; and 50 cm). The result shows that the Sand Column can improve the soft clay soil in terms of consolidation. The coefficient of consolidation increases as the compression index drops. Consequently, the consolidation settlement can be re-duced significantly.
Analisa Perkuatan Timbunan Tanah dengan Geotekstil Woven sebagai Upaya Pengurangan Gaya Lateral pada Abutmen Qunik Wiqoyah; Rosy Elvry Alawiyah; Anto Budi Listyawan; R Renaningsih
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.213 KB)

Abstract

Kabupaten Sragen memiliki jenis tanah Gromusol, sehingga pada proyek pembangunan Simpang Susun Sragen Timur perlu dilakukan sistem perbaikan tanah dengan menggunakan lapisan geotekstil woven. Penggunaan geotekstil diharapkan menjadi faktor yang dapat mereduksi gaya lateral. Perhitungan perkuatan timbunan tanah menggunakan geotekstil woven bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan geotekstil, kebutuhan geotekstil, nilai faktor keamanan, nilai daya dukung tanah dari tinggi timbunan 7 m, 8 m, 9 m, dan 10 m. Dari hasil perhitungan stabilitas dalam yang terdiri dari perhitungan gaya lateral, jarak spasi, panjang penjangkaran, dan panjang overlapping menunjukan bahwa pada setiap tinggi timbunan memiliki hasil yang berbeda. Akibat pengurangan gaya lateral yang tereduksi sebesar 75% pada lapisan geotekstil dengan kuat tarik 60 kN/m didapatkan jumlah kebutuhan lapisan geotekstil woven pada setiap tinggi timbunan, yaitu pada tinggi timbunan 7m membutuhkan 8 lapisan, tinggi timbunan 8m membutuhkan 10 lapisan, tinggi timbunan 9m membutuhkan 11 lapisan, dan pada tinggi timbunan 10m membutuhkan 13 lapisan. Sedangkan stabilitas luar terdiri dari kemampuan perkuatan lereng dalam menahan gaya geser, gaya guling, dan kuat dukung tanah. Dari perhitungan stabilitas luar tersebut dapat diketahui nilai safety factor (SF) pada setiap tinggi timbunan dapat memenuhi.
Kuat Tekan Bebas Tanah yang Dikontaminsasi Limbah Oli dalam Pressurized Fill Tank Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; Agus Susanto; R Renaningsih; S Sugiyatno; Bagas Andrean; Rifka Fauzia Bilqis
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.953 KB)

Abstract

Limbah oli sering kali dibuang secara sengaja dan dapat mencemari lingkungan. Selain itu banyak pula kasus tumpahan oli dan minyak yang tidak disengaja. Ketika tumpahan oli dan kebocoran terjadi, dimungkinkan tanah dapat terkontaminasi dan mengalami perubahan kualitas dan sifat fisik pada tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kontaminasi limbah oli dengan durasi ½ minggu, 1 minggu, 2 minggu dengan cara memberikan tekanan udara sebesar 65 kPa ke dalam pressurized fill tank terhadap sifat fisis dan mekanis dari tanah lanau Desa Bometen, Kecamatan Gantiwarno. Hasil pengujian sifat fisis tanah yaitu uji kadar air tanah kontaminasi mengalami peningkatan dari tanah asli. Nilai berat jenis dan berat volume tanah kontaminasi semakin turun. Pada uji Atterberg, nilai LL, PL dan SL tanah kontaminasi mengalami penurunan namun untuk nilai PI naik. Klasifikasi tanah asli dan kontaminasi menurut AASHTO masuk dalam kelompok A-7-6, sedangkan menurut USCS masuk kelompok ML. Hasil pengujian sifat mekanis standard proctor tanah asli diperoleh berat volume kering maksimum 1.43 gr/cm3. Nilai kadar air optimum sebesar 23%. Hasil pengujian UCT tanah asli sebesar 332 kN/m2. Kontaminasi limbah oli menyebabkan nilai kuat tekan bebas mengalami penurunan seiring durasi kontaminasi. Hasil dari nilai terendah pada tanah kontaminasi 2 minggu sebesar 76 kN/m2. Untuk nilai modulus elastisitas juga berbanding lurus dengan nilai kuat tekan bebas yaitu mengalami penurunan. Nilai terendah pada tanah kontaminasi 2 minggu sebesar 18.15 kN/m2. Menurut klasifikasi nilai kuat tekan bebas pada tanah asli dan tanah kontaminasi ½ minggu termasuk tanah lanau sangat kaku, sedangkan untuk tanah kontaminasi 1 minggu termasuk lanau kaku dan nilai terendah pada kontaminasi 2 minggu termasuk kedalam lanau sedang.
Analisis Stabilitas Lereng Spilway Bendungan Gondang Kabupaten Karanganyar menggunakan Program Geo Slope dan Metode Fellenius Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; Rizqi Aziza Rahmawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.209 KB)

Abstract

Setiap permukaan di bumi tidak selalu berbentuk datar atau mempunyai perbedaan elevasi dari tempat satu ke tempat yang lain sehingga membentuk suatu lereng (slope). Seperti di daerah Bendungan Gondang Karanganyar terdapat sebuah lereng spillway sandaran kanan yang belum mempunyai perkuatan. Hal tersebut dapat mengakibatkan kelongsoran saat terjadi hujan deras. Maka diperlukannya analisa lereng ini dengan menggunakan metode fellenius secara manual dan program GeoStudio SLOPE/W 2007. Dari hasil analisa stabilitas lereng diperoleh nilai SF sebesar 0,742 untuk perhitungan manual dan 0,918 untuk perhitungan program GeoStudio SLOPE/W 2007. Nilai tersebut menunjukkan bahwa lereng tidak dalam kondisi stabil/rawan longsor karena nilai SF < 1. Maka dari itu diperlukan peningkatan kestabilan lereng dibuat terasering untuk mencegah kelongosran. Pada penguatan teras jenis teras bangku datar diperoleh hasil SF sebesar 1,609 untuk perhitungan manual dan 1,902 untuk perhitungan program GeoStudio SLOPE/W 2007. Nilai tersebut menunjukkan bahwa lereng sudah aman dengan menggunakan perkuatan terasering karena nilai SF ≥ 1,5. Kemudian untuk lebih menyakinan kestabilan lereng dilakukan analisa stabilitas lereng tiap pias terasering yang diperoleh nilai SF sebesar 2,509 untuk perhitungan manual dan 3,302 untuk program GeoStudio SLOPE/W 2007. Nilai tersebut menunjukkan bahwa lereng tersebut sudah sangat aman karena nilai SF ≥ 1,5.
Analisis Nilai Kuat Tekan Bebas Tanah Desa Pengkol Kecamatan Nguter Sukoharjo yang Diperbaiki dengan Menggunakan Pasir Merapi Qunik Wiqoyah; Anto Budi Listyawan; Novitasari Anggraen
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.85 KB)

Abstract

Fenomena yang terjadi di Desa Pengkol Kecamatan Nguter Sukoharjo banyak ditemukan jalan yang retak-retak dan bergelombang. Hal ini di dukung dari hasil uji pendahuluan yang menyatakan tanah di Desa Pengkol mempunyai nilai PI sebesar 37,52% maka tanah tersebut termasuk tanah dengan tingkat plastisitas tinggi karena nilai PI > 17%, sehingga perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan yang dilakukan dengan stabilisasi fisis untuk memperbaiki gradasi tanah dengan penambahan pasir Merapi. Penambahan pasir Merapi sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% terhadap berat sampel bertujuan untuk mengetahui sifat fisis tanah dan mekanis tanah. Hasil pengujian didapatkan nilai kadar air (w) mengalami penurunan, dan nilai berat jenis (Gs) mengalami kenaikan. Pengujian batas Atterberg diketahui bahwa nilai batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) mengalami penurunan, sedangkan nilai batas plastis (PL) dan batas susut (SL) mengalami kenaikan. Hasil uji mekanis tanah campuran diperoleh nilai (wopt) terbesar sebesar 23,8% dan nilai terkecil sebesar 17%, dan nilai (γdmax) terbesar didapat 1,240 sedangkan nilai terkecil 1,440. Hasil nilai kuat tekan bebas (qu) terbesar terjadi pada tanah campuran 20% sebesar 2,440 kg/cm2, serta dapat meningkatkan daya dukung tanah berdasarkan nilai kuat tekan bebas (UCT) dengan kategori baik sebagai subgrade.
Perilaku Konsolidasi Tanah Lempung dengan Kolom Pecahan Beton sebagai Drainase Vertikal Anto Budi Listyawan; Alva Rizki Syahputra
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.708 KB)

Abstract

Tanah lempung lunak mempunyai sifat kohesif, plastis, mempunyai daya dukung yang rendah, dan konsolidasinya sangat lambat. Salah satu metode perbaikan tanah yaitu menggunakan drainase vertikal dengan tujuan mempercepat laju konsolidasi sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan drainase vertikal berbahan pecahan beton yang disusun dengan pola bujur sangkar dan pola segitiga. Pengambilan sampel dilakukan di tengah empat kolom dan dua kolom pada pola bujur sangkar sedangkan pada pola segitiga variasi pengambilan sampel di tengah tiga kolom dan dua kolom, kemudian dilakukan pengujian konsolidasi. Uji fisis menunjukkan tanah di lokasi penelitian menurut AASHTO termasuk kelompok tanah A-7-6 dan menurut USCS termasuk tanah CH. Pada pola bujur sangkar sampel di tengah empat kolom didapatkan nilai Cv sebesar 0,000210 cm²/s; nilai Cc sebesar 0,593; nilai Sc sebesar 0,195 dan pada sampel di antara dua kolom didapatkan nilai Cv sebesar 0,000173 cm²/s; nilai Cc sebesar 0,640; dan nilai Sc sebesar 0,220. Pada pola segitiga sampel di tengah tiga kolom didapatkan nilai Cv sebesar 0,000141 cm²/s; nilai Cc sebesar 0,663; nilai Sc sebesar 0,243 dan pada sampel di antara dua kolom didapatkan nilai Cv sebesar 0,000118 cm²/s; nilai Cc sebesar 0,683; dan nilai Sc sebesar 0,254. Sehingga kolom pecahan beton dengan pola bujur sangkar lebih efisien sebagai drainase vertikal.
Pengaruh Variasi Penambahan Lempung pada Tanah Pasir terhadap Sudut Tenang Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; Shely Eka Setyorini
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Butiran pasir dapat ditemukan di daerah pesisir pantai, sungai, dan lereng gunung berapi. Salah satu material yang berada di lereng yaitu campuran pasir-lempung. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor di lereng dibutuhkan dinding penahan, untuk mendesain strukturnya membutuhkan data sudut tenang. Berdasarkan hasil uji pendahuluan tesebut maka perlu adanya penelitian ini dengan mengetahui nilai sudut tenang campuran pasir-lempung, menggunakan dua jenis pasir yaitu pasir merapi dan pasir pantai. Penelitian yang dilakukan dengan mencampur pasir tersebut dengan lempung dengan persentase 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, variasi tinggi jatuh penuangan 15 cm, 25 cm, 35 cm, dan perbedaan kekasaran dasar permukaan. Sudah dilakukan pengujian untuk mengetahui jenis pasir menurut klasifikasi USCS dengan hasil untuk kandungan lempung 0%, 5%, 10%, 15% termasuk pasir bergradasi buruk (SP) sedangkan untuk kandungan lempung 20%, 25%, 30% termasuk pasir berlempung (SC). Berdasarkan pengujian modulus halus butir menunjukkan pasir pantai memiliki butiran lebih halus daripada pasir merapi. Hasil uji sudut tenang menunjukkan bahwa semakin besar kandungan lempung didapatkan nilai sudut tenang yang semakin besar, dikarenakan ketika kadar lempung semakin banyak menimbulkan gesekan yang tidak terlalu besar karena sifat lempung sudah mulai dominan terhadap benda uji sehingga terbentuk timbunan yang semakin curam. Berbanding terbalik dengan tinggi jatuh penuangan yang semakin besar membuat nilai sudut tenang semakin kecil dikarenakan dengan tingginya penuangan benda uji maka ketika benda uji jatuh menyentuh dasar permukaan menimbulkan kejutan yang besar yang membuat diameter benda uji melebar dan menghasilkan timbunan yang lebih landai. Hasil terakhir dengan semakin kasarnya dasar permukaan membuat nilai sudut tenang semakin besar dikarenakan semakin kasar permukaan yang digunakan maka koefisien gesek yang ditimbulkan akan semakin besar sehingga gesekan antara permukaan dengan material timbunan hanya berlangsung sebentar kemudian membentuk timbunan dengan diameter yang kecil dan tinggi timbunan yang curam.
Perbaikan Sifat Fisis dan Kuat Geser Tanah Lempung Menggunakan Campuran Kapur Dan Difa Ss Agus Susanto; R Renaningsih; Anto Budi Listyawan; Umi Nur Hidayati
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung Desa Beluk, Bayat, Klaten ketika musim kemarau retak-retak karena penyusutan dan ketika musim penghujan lengket serta kuat dukungnya rendah. Hal ini menyebabkan kerusakan jalan yang dibangun di atasnya menjadi cepat rusak. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perbaikan dengan stabilisasi tanah. Penelitian ini berupa stabilisasi tanah tersebut menggunakan kapur dan Difa SS dengan variasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% kapur dan 2,5% Difa SS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis dan kuat geser tanah sebelum dan sesudah di stabilisasi dengan kapur dan Difa SS. Hasil uji fisis tanah asli didapat ω 7,26%, Gs 2,61 gr/cm3, LL 62,41%, PL 34,01%, SL 17,69%, PI 28,40%. Klasifikasi tanah asli menurut AASHTO termasuk kelompok A-7-5 dan menurut USCS termasuk kelompok OH. Setelah distabilisasi nilai kadar air, berat jenis, LL, PL, PI, dan persentase lolos saringan No.200 mengalami penurunan seiring bertambahnya persentase kapur. Klasifikasi tanah setelah distabilisasi 0–5% kapur + 2,5% Difa SS menurut AASHTO termasuk kelompok A-7-5 dan menurut USCS termasuk termasuk OH sedangkan pada 7,5-10% kapur + 2,5% Difa SS menurut AASHTO termasuk A-5 dan menurut USCS termasuk OL. Hasil uji pemadatan tanah asli didapat γdmaks 1,373 gr/cm3, ωopt 28,2% seiring bertambahnya persentase kapur γdmaks mengalami peningkatan dengan nilai terbesar 1,623 gr/cm3 dan ωopt mengalami penurunan dengan nilai terkecil 16%. Hasil Direct Shear Test menunjukkan penambahan kapur dan Difa SS menyebabkan nilai kohesi, sudut gesek dan kuat geser mengalami peningkatan. Nilai kohesi terbesar adalah 1,891 kg/m2, sudut gesek terbesar adalah 37,965º dan kuat geser terbesar adalah 4,897 kg/m2.
Perbandingan Kuat Geser Tanah Lempung Yang Dicampur Pasir Putih Pantai Utara Dan Pantai Selatan Jawa Anto Budi Listyawan; Qunik Wiqoyah; S Sugiyatno; R Renaningsih; Agus Susanto; Ayu Kaputri Parku
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung Beluk di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten termasuk tanah lempung plastisitas tinggi, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara menstabilisasi menggunakan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan untuk memperbaiki struktur tanahnya. Persentase penambahan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan pada tanah lempung yaitu sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Tanah asli dan tanah campuran diuji di laboratorium untuk mendapatkan sifat fisis dan sifat mekanisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air (w) mengalami penurunan, sedangkan berat jenis (Gs) mengalami kenaikan, serta indeks plastisitas (PI) mengalami penurunan. Sesuai AASHTO, tanah terklasifikasi sebagai A-7-5 dan sesuai standar USCS termasuk dalam klasifikasi CH. Pengujian sifat mekanis menunjukkan bahwa kadar air optimum (wopt) tanah asli sebesar 25% dan nilai berat volume kering tanah asli (ɣdmaks) sebesar 1,37 gr/cm3. Dari uji Direct Shear Test (DST), kuat geser tanah 0,991 kg/cm2, nilai kohesi tanah asli (c) sebesar 0,507 kg/cm2, dan sudut gesek dalam tanah asli (φ) sebesar 19,09ᵒ. Nilai kohesi mengalami penurunan seiring bertambahnya prosentase pasir pantai, sebaliknya sudut gesek dalam naik ketika prosentase pasir pantai naik. Penggunaan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan sebagai behan stabilisasi tanah lempung cenderung memiliki efektifitas yang sama dalam memperbaiki sifat fisis dan sifat mekanis tanah lempung
Feasibility Study of Cold Formed Steel Profile on Roof of Type 36 Housing Bumi Findari Mas 2 Maros Regency Muhammad Hamdan Katsir; Anto Budi Listyawan
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cold formed steel construction is one of the materials that is often used in a roof truss onstruction, considering the use of cold formed steel is relatively fast and practical. Bumi Findaria Mas 2 Residence is one of the housing estates that provides subsidized housing for Low-Income Communities, whose roof structure uses lightsteel. With the development of technology at this time there are many applications that make it easier for technicians to analyze a building construction, one application that is often used to analyze structures is SAP2000. In this analysis, the author will try a feasibility study on the roof truss structure of a subsidized house type 36 in the Bumi Findaria Mas 2 under The Directorate General of Housing Maros Regency in the Internship-MBKM program run by the Minister of Education and Culture. The profile used for the roof truss for the Bumi Findaria Mas 2 housing is cold formed steel C75x35x0.65. In the roof truss analysis the authors calculate the roof truss by looking at the Interaction Ratios results from the SAP2000 analysis. The results of the analysis using C75x35x0.65 cold formed steel profiles show a Interaction Ratios of more than one, meaning that the profile is not suitable for use. After knowing the results of the analysis, the authors tried to use the C75x35x1 profile, and the results obtained by the Interaction Ratios were below one, indicating that the steel profile was feasible to use.