Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan

Benarkan Prempuan Bekerja dan Berpendidikan Mmpengaruhi Tingkat Perceraian? Kasus Jawa Barat Nenny Hendajany; Ae Suaesih
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan 2020: Vol. 13, No.2, Agustus 2020 (pp.211-356)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEKT.2020.v13.i02.p05

Abstract

Tingginya tingkat perceraian menjadi sesuatu yang berdampak besar. Fenomena perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi disinyalir sebagai pemicu tingginya perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi terhadap tingkat perceraian yang terjadi di Jawa Barat. Data diambil dari Susenas 2018 dengan memilih responden adalah wanita yang telah menikah. Variable dependen dalam bentuk dummy, dimana 1 untuk wanita yang bercerai dan 0 untuk wanita yang tidak. Kategori cerai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cerai hidup. Variabel independen yang diambil adalah pendidikan, status pekerjaan, dan usia pernikahan pertama. Pendidikan dibuat dalam bentuk variabel dummy, 1 untuk pendidikan SMP ke bawah. Status pekerjaan dibuat dalam bentuk dummy, 1 untuk wanita karir (bekerja). Sedangkan variabel perkotaan diambil sebagai kontrol dalam model. Metode analisis yang digunakan selain OLS (Ordinary Least Square) adalah Probit dan Logit. Hasil menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja memberi kecenderungan meningkatkan kemungkinan terjadinya perceraian, juga wanita dengan pendidikan yang lebih rendah cenderung menurunkan kemungkinan terjadinya perceraian. Usia pernikahan dini memperlihatkan meningkatnya kecenderungan terjadinya perceraian.
Benarkan Prempuan Bekerja dan Berpendidikan Mmpengaruhi Tingkat Perceraian? Kasus Jawa Barat Nenny Hendajany; Ae Suaesih
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan 2020: Vol. 13, No.2, Agustus 2020 (pp.211-356)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEKT.2020.v13.i02.p05

Abstract

Tingginya tingkat perceraian menjadi sesuatu yang berdampak besar. Fenomena perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi disinyalir sebagai pemicu tingginya perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak perempuan bekerja dan berpendidikan tinggi terhadap tingkat perceraian yang terjadi di Jawa Barat. Data diambil dari Susenas 2018 dengan memilih responden adalah wanita yang telah menikah. Variable dependen dalam bentuk dummy, dimana 1 untuk wanita yang bercerai dan 0 untuk wanita yang tidak. Kategori cerai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cerai hidup. Variabel independen yang diambil adalah pendidikan, status pekerjaan, dan usia pernikahan pertama. Pendidikan dibuat dalam bentuk variabel dummy, 1 untuk pendidikan SMP ke bawah. Status pekerjaan dibuat dalam bentuk dummy, 1 untuk wanita karir (bekerja). Sedangkan variabel perkotaan diambil sebagai kontrol dalam model. Metode analisis yang digunakan selain OLS (Ordinary Least Square) adalah Probit dan Logit. Hasil menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja memberi kecenderungan meningkatkan kemungkinan terjadinya perceraian, juga wanita dengan pendidikan yang lebih rendah cenderung menurunkan kemungkinan terjadinya perceraian. Usia pernikahan dini memperlihatkan meningkatnya kecenderungan terjadinya perceraian.
Beta Convergence and Sigma Convergence: Evidence from Indonesian District-Level Data Nenny Hendajany; Didin Saepudin; Ae Suaesih
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan 2017: Vol. 10, No. 1, Februari 2017 (pp. 1 - 107)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.51 KB) | DOI: 10.24843/JEKT.2017.v10.i01.p03

Abstract

In this paper, we describe three things, (1) Evidence  of Beta-convergence’s existence in  Indonesian  districts-level data, (2) the reason of why Sigma-convergence may not accompany Beta-convergence, and (3) the demonstration to show that  Sigma-convergence cannot be detected at the districts  level across Indonesia using Indonesian  districts -level data that contains over 277 cross-sectional observations. If Indonesian individual provinces are considered separately, we find only 2 out of 25 provinces with detected Sigma-convergence. But also, in many cases statistically significant Sigma-divergence is found. 
Co-Authors Ae Suaesih Aghnia Rusyda Ahmad Zulfahmi Ubaidillah Ajeng Istiqomah Akrom, Akrom Anggun Ahmad Fauzi Anindita Asokawati Anita Syafariah Aryanti Ratnawati Asep Dion Nugraha Bagus Efan Sanusi Bambang Rustandi Bambang Susanto Bambang Susanto Bias Pratista Lembayung Biller Pandjaitan Cecep Deni Mulyadi Deden Rizal R Delvi Yulianda Demsi Minar Dhera Aditia Didi Supardi Didin Saepudin Djoko Pitoyo Dody Kusmana Dwi Siti Sulistyowati Dyah Saputri Edo Wardo Haloho Eny Sulistyaningrum Erik Nugraha Erna Garnia Eva Rachmawati Fajar Fajar Farhan Fikri Faturohman Fauzi Ramadhan Finny Redjeki Fitria Lilyana Ghibanna Bakhrain Hasna Nur Azizah Helgi Ginanjar Henda Hendawati Heri Husni Kamal Ida Farida Ine Aprianti Ira Setiawati Ivany Syarief Ketut Abimanyu Munastha Komara, Erwan M. Hafiz Akmal Nugraha Magdalena Magdalena Maulana Yusuf Mirwan Malik Kustoni Muchamad Rizky Muhammad Fadil Muhammad Lukmanul Hakim Muhammad Reza Gunawan Muhammad Sayyid Alshiddiqi Noviani Dewi Nunung Fauziah Nurhidayati Putri Nursahidah Nursahidah Pitri Novianti Pusvita Ira R. Didin Kusdian Ramadhania Wati Resyifa Dirdantini Rima Desyana Mawaddah Rodiah Rodiah Roni Tabroni Rusmin Nuryadin Sanusi, Nunung Setiawan, Audita Shendy Susanto Shinta Nuraeni Sifa Nurasiah Silvia Kartika Sindi Yasinta Siti Meli Slamet Risnanto Solihin, Hanhan Hanafiah Sri Wahyuni Suhanda Suhanda Suharjanta Wisnu Pitara Suharsono, Teguh Nurhadi Sukardi, Hadi Ahmad Tasya Nurahliana Tata Zaenal Mutaqin Terezinha Pereira Barreto Tia Sugiri Tiktik Sartika Tri Nuryanti Tri Widodo Tri Widodo Tri Widodo Triyani Hayati Windi Lestari Wisnu Wijaya Wiwin Sukiati Wuri Handayani Y. Ony Djogo Yuli Nawangsasi Yuni Indriani Yushar Kadir