Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ETOS KERJA PEREMPUAN SUKU DAYAK DI PINGGIRAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KAHAYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (Studi Pada Perempuan Suku Dayak Desa Tangkahen Kecamatan Banama Tingang Kabupaten Gunung Mas) Rahmaniar, Rahmaniar; Ajahari, Ajahari
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Wilayah alam Kalimantan Tengah yang begitu luas yakni 153.564 Km2 atau 28 % dari luas kepulauan Indonesia dan lapangan pekerjaan yang tidak terkonsentrasi pada satu bidang pekerjaan serta banyaknya wilayah yang tidak tergarap memberikan kesan seolah-olah masyarakat Kalimantan Tengah sangat dimanjakan oleh alam tidak memiliki etos kerja yang tinggi. Untuk membuktikan apakah masyarakat Dayak Kalimantan Tengah memang tidak memiliki etos kerja yang tinggi dan sangat dimanjakan oleh alam, maka disinilah perlunya dilakukan penelitian secara mendalam Ada tiga hal yang menjadi fokus penelitian ini adalah : 1) Bagaimana pola kerja perempuan Dayak di Desa Tangkahen; 2) Bagaimana etos kerja perempuan Dayak di Desa Tangkahen, dan 3) Apa saja faktor pendukung maupun faktor penghambat etos kerja perempuan Dayak di desa Tangkahen.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis.  Adapun metode pengumpulan data  yang digunakan meliputi : 1) Participant Observation (pengamatan terlibat), 2) Depth Interview (wawancara mendalam), dan 3) Dokumentasi.Setelah melakukan penelitian di lapangan menunjukan bahwa :Pertama, berkaitan dengan  pola kerja perempuan Dayak di Desa Tangkahen tampaknya menunjukan pola kerja yang relatif homogen dan dalam beberapa kasus tertentu  polanya sedikit bervariasi. Secara umum perempuan Suku Dayak tergolong sebagai tipe pekerja dan pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang dilakukan di luar rumah. Menyadap karet merupakan pekerjaan utama mereka di samping sebagai pedagang, dan ada beberapa orang sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi jumlahnya relatif kecil. Pekerjaan menyadap karet mereka lakukan pada waktu pagi hari sekitar pukul 05.00-12.00 Wib. Sementara pada sore hari mereka gunakan untuk melakukan pekerjaan sampingan, mengikuti kegiatan  sosial kemasyarakatan dan sosial keagamaan. Sedangkan pada malam hari mereka melakukan kegiatan domestik. Kedua, dilihat dari etos kerja perempuan suku Dayak yang tinggal di DAS (Daerah Aliran Sungai) Kahayan tampaknya menunjukan etos kerja yang relatif tinggi. Hal ini terbukti bahwa mereka rata-rata sebagai pekerja di luar rumah. Mereka juga sangat tekun dan rajin serta memiliki keuletan dalam bekerja. Bagi mereka bekerja di luar rumah merupakan suatu kebiasaan atau tradisi yang dilakukan secara turun temurun dan bahkan ada satu pandangan bahwa bekerja merupakan salah satu ciri perempuan masyarakat Dayak.Ketiga, faktor-faktor yang mendorong mereka memiliki etos kerja yang tinggi tersebut antara lain faktor teologis yakni melaksanakan ajaran agama, kesadaran akan arti dan hakikat hidup,  keinginan untuk hidup yang lebih layak, faktor tuntutan hidup dan lingkungan, dan faktor tradisi yang memberikan keleluasaan bagi perempuan untuk bekerja di luar rumah serta tersedianya sumber daya alam. Sedangkan faktor penghambat adalah ketergantungan mereka terhadap musim, tingkat pendidikan yang masih relatif rendah, belum adanya infrastruktur yang layak dan belum terbentuknya wadah organisasi yang dapat membina potensi dan keterampilan serta menyalurkan aspirasi yang mereka miliki. 
MENGGALI POTENSI UMAT MELALUI ZAKAT (Studi terhadap Pelaksanaan Zakat di Kota Palangka Raya) Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Zakat, baik itu zakat fitrah atau zakat mal (harta), sebenarnya telah dilaksanakan oleh umat Islam sejak 14 abad yang silam. Rukun Islam yang ke-empat ini pun bukan menjadi fenomena unik lagi pada masyarakat sekarang, sebab semua orang Islam, bahkan non-muslim, telah mengetahui tentang dimensi filantropis Islam ini. Namun uniknya, justru komunitas termiskin di dunia, dari seluruh komunitas agama yang ada, adalah komunitas muslim. Negara-negara yang berstatus sebagai negara berkembang (bukan negara maju) pun rata-rata adalah negara yang banyak dihuni oleh orang Islam.Ada apa sebenarnya dengan zakat ini? Bagaimana sebenarnya pelaksanaan zakat dimaksud? Termasuk pula di sini bagaimana pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaannya? Demi menjawab pertanyaan tersebut, tentu tidak mungkin dilakukan hanya dengan melihat selintas aktivitas zakat yang ada di masyarakat, namun perlu dilakukan suatu penelitian yang mendalam untuk masalah ini. Dan merupakan suatu kemustahilan pula jika harus meneliti keseluruhannya dalam scope suatu negara, hingga untuk ini, penelitian dalam kerangka menggali potensi umat melalui zakat ini dibatasi pada suatu distrik (kota) yang menjadi bagian dari wilayah negara Indonesia, yakni Kota Palangka Raya, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi,wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan model analisis interaktif. Melalui penelitian ini ditemukan fakta bahwa pelaksanaan zakat yang ada di Kota Palangka Raya pada dasarnya diselenggarakan dalam 2 (dua) pola dasar, yakni pola perorangan, masjid/langgar/mushallo, dan pola Badan Amil Zakat Kota Palangka Raya sendiri, atau yang sering diistilahkan dengan BAZIS.Berawal dari dua pola dasar di atas – terutama sekali pada pola pertama – inilah diketahui sebab musababnya mengapa dana zakat yang selama ini semestinya bisa menjadi potensi besar bagi perekonomian umat menjadi tidak tergali secara maksimal.
Kemampuan Merumuskan Hipotesis Fisika Pada Peserta Didik Kelas XMIA SMA Barrang Lompo Rahmaniar, Rahmaniar; Haris, Abd; Martawijaya, M Agus
JURNAL PENDIDIKAN FISIKA Vol 3, No 3 (2015): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.77 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto yang bersifat deskriptif-survei bertujuan mendeskripsikan seberapa besar kemampuan merumuskan hipotesis fisika peserta didik  kelas X(MIA)  SMA Barrang Lompo, semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X(MIA) SMA Barrang Lompo yang terdaftar pada tahun 2014/2015 dengan jumlah peserta didik 41 orang dengan 21 orang peserta didik sebagai sampel penelitian. Untuk mengetahui skor rata-rata dan kategori kemampuan merumuskan hipotesis fisika peserta didik dapat dilihat dari hasil tes menelaah buku peserta didik yang disediakan.  Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitan ini adalah data mengenai kemampuan merumuskan hipotesis fisika peserta didik dalam tiga jenis hipotesis, yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif. Pemberian skor yang diberikan menggunakan lembar observasi. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran secara kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diperoleh skor kemampuan merumuskan hipotesis fisika peserta didik rata-rata 58 dari skor ideal yaitu 84%. Dari 21 orang peserta didik, umumnya memiliki kemampuan merumuskan hipotesis fisika dapat dikatakan baik.Kata kunci: Penelitian Ex Post Facto bersifat deskrpitif-survei, kemampuan merumuskan hipotesis fisika data kuantitatif. This study is the Ex Post  Facto descriptive-survey aims to describe how large the ability to formulate hypotheses of physics student of class XMIA high School Barrang Lompo, first semester of the school year 2014/2015. The subjects were student of class XMIA high school Barrang Lompo registered in the year 2014/2015 the number of student 41 to 21 students as a sample. To find the average score and category ability to formulate hypotheses of physics student can be seen from the result of tests examining books learners are provided. Data collection techniques performed in this research is the data on the ability t formulate hypotheses of physics students in the three thypes of hypotheses, is  hypotheses desciptive, comparative hypotheses, and hypotheses associative. Scoring is given using observation sheet. Data colleted was analyzed using descriptive statistics to obtain a quantitative desciption. Based on the results of the data analysis and discussion of the obtained scores physical ability learners formulate hypotheses on average 58 of the ideal score is 84. Of the 21 students, generally have the ability to formulate hypotheses of physics can be said to be good.Key words: Ex Post Pacto research is descriptive-survey, the ability to formulate hypotheses physic quantitative data.
MASA SIMPAN KOMPON KARET LIS KACA KENDARAAN BERMOTOR BERPENGISI BATU APUNG DAN TANAH LIAT Bondan, Aprillena Tornadez; Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.671 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi optimal penyimpanan dan masa simpan kompon karet lis kaca kendaraan bermotor berbahan pengisi silika dari batu apung dan tanah liat. Formulasi kompon karet dilakukan dengan memvariasikan bahan pengisi silika dari batu apung dan tanah liat. Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 2 (dua) faktor, terdiri dari 3 (tiga) perlakuan suhu (T) yaitu 25 oC, 35 oC dan 45 oC, serta 5 (lima) perlakuan masa penyimpanan (t) yaitu 1, 3, 6, 9, dan 12 hari. Penentuan masa simpan menggunakan metode Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) dengan pendekatan Arrhenius pada parameter uji yang memiliki energi aktivasi (Ea) paling rendah. Parameter uji yang diamati untuk energi aktivasi kompon adalah kekerasan, tegangan putus, dan perpanjangan putus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa energi aktivasi (Ea) kompon yang terendah terdapat pada parameter uji kekerasan, yaitu sebesar 3435,78 kal/mol dengan masa simpan (t) kompon karet 75,26 hari pada suhu (T) 25 oC. Hasil uji kompon yang didapat pada perlakuan ini memenuhi syarat SNI 06-1490-1989 tentang Kompon Lis Karet Kaca Kendaraan Bermotor, yaitu kekerasan 73 Shore A, tegangan putus 161 kg/cm2, dan perpanjangan putus 506%.
PEMANFAATAN PASIR KUARSA SEBAGAI BAHAN PENGISI DALAM PEMBUATAN KARPET KARET Nuyah, Nuyah; Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.142 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir kuarsa sebagai bahan pengisi dalam pembuatan karpet karet, serta mendapatkan komposisi yang tepat dan memenuhi persyaratan. Penelitian ini menggunakan variasi bahan pelunak yaitu minyak biji ketapang dan variasi bahan pengisi yaitu pasir kuarsa. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), Faktor pertama konsentrasi minyak biji ketapang (A) : A1:0,5 phr, A2:1 phr, A3;1,5 phr. Faktor kedua variasi bahan pengisi pasir kuarsa (B) : B1 :70 phr, B2 : 80 phr dan B3: 90 phr. Hasil pengujian secara organoleptis dan fisika didapat  karpet karet yang terbaik  pada formula A1B1 (bahan pelunak 0,5 phr dan bahan pengisi 70 phr) dan hasilnya memenuhi persyaratan SNI Karpet karet (SNI 12-1000-1989). Hasil uji  secara organoleptis terhadap keadaan dan kenampakan yang merata dan tidak mengalami kecacatan setelah dilakukan pencetakan. Hasil pengujian secara fisika diperoleh nilai  kekerasan  70 Shore A, dan tegangan putus 70,67 kg/cm2. 
KARAKTERISTIK KARET PERAPAT PADA KATUP TABUNG LPG MENGGUNAKAN BAHAN PENGISI DARI PASIR KUARSA Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.755 KB)

Abstract

Produk karet perapat (rubber seal) pada katup tabung LPG merupakan karet yang digunakan sebagai kelengkapan untuk perapat (seal) pada katup tabung Liquied Petroleum Gas (LPG) pada saat regulator dipasang yang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran gas pada waktu pengisian atau penggunaan tabung LPG serta memperkuat kedudukan regulator (SNI 7655:2010). Formulasi kompon karet dilakukan dengan variasi ukuran partikel  bahan pengisi pasir kuarsa yaitu 100 mesh dan 400 mesh, dan variasi pasir kuarsa yang digunakan yaitu 50 phr, 55 phr dan 60 phr. Parameter uji yang diamati  adalah kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan pampatan tetap. Hasil pengujian karet perapat (rubber seal) pada katup tabung LPG yang baik memenuhi syarat SNI 06-1490-1989 terdapat pada formula A2B1 didapat nilai kekerasan 56 Shore A, tegangan putus 17,6 MPa, perpanjangan putus 590% dan pampatan tetap 5,81%.
MINYAK JARAK EPOKSI SEBAGAI BAHAN PELUNAK UNTUK PEMBUATAN KOMPON RUBBER WASHER Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 21, No 2 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9850.408 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v21i2.3173

Abstract

The research objective was to determine a proper formulation in rubber compound processing by addition of jarak oil epoxy to make rubber washer compound the quality specification.The experimental design used in this study was Complete Randomized Design (CRD) with two replications and two factors. The first factor was the concentration of epoxidized castor oil (P1 : 3 phr, A2 : 2 phr and A3 : 3 phr). The tested parameters were hardness, elongation at break, abrasive resistance and flex resistance, The result showed that the addition castor oil and antioxidants and its interaction had significant effect on the elongation at break and abration resistance. The addition of epoxide castor oil gave insignificant effect on the hardness of the rubber compound. The best treatment was found at epoxy castor oil concentration of 3 phr and antioxidant of 3 phr having characteristic of rubber washer compound that consisted hardness 48 Shore A, elongation at break 2682%, abrasive Resistance 131 DIN mm and flex resistance : no flex.
PENGGUNAAN PUREE NENAS DAN PEPAYA PADA PEMBUATAN DODOL Nurhayati, Chasri; Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7356.136 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v21i1.3162

Abstract

The objective of this research ae making dodol from admixture of fruits and knowng about formula of the dodol so can product the foods fulfill requiments. This research varies five (5) treatment and three(3) repetitions. First treatment is proportion between peneaple and papaya are treatment A4500g,750 g, treatment A3=700g,550g treatment A4=800g,450g and treatment A5=1000g, 250g. paramenter tested are water content ,protein content, ash content, couarse fiber and sugar content. The best treatment was gotton from treatment A4(additional of 800 g pinapple pure. Product characteristic produced are water content : 5,34%,ash content : 0,50%, couarse fiber : 0,33% and sugar content : 40,03%.
THE CHARACTERISTICS OF CONVEYOR BELT OF RUBBER COMPOUND BY USING COCONUT SHELL CHARCOAL AS THE FILLER Daud, Dewantara; Rahmaniar, Rahmaniar
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 28, No 2 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1304.304 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v28i2.2783

Abstract

A research have been conducted about the characteristics of belt conveyor by using coconut shell charcoal filler material. The study aims to compare the physical properties of rubber compound for belt conveyor using coconut shell charcoal filler with carbon black filler material. The composition of rubber compound consist of natural rubber, polymer, mineral oils, TBBS, coconut shell charcoal and carbon black. Substitution of coconut shell charcoal to carbon black was done by varying the weight of coconut shell charcoal for 25 phr, 35 phr and 50 phr for comparison, data characteristic of belt conveyor rubber compound using carbon black type for ISAF, HAF, and FEF is used. The results showed the use of coconut shell charcoal as filler for belt conveyor compound has not been able to provide good physical properties such as carbon black. The highest physical properties of compound is obtained at the weight of coconut shell charcoal at 50 phr with the value of tensile strength (70 kg/cm2), elongation at break (320%), tear resistance (36 kg/cm2), hardness (62 shore A) and abrasion resistance (1.1 mm/kgm). 
PEMBUATAN BARANG JADI KARET MENGGUNAKAN SULFUR Rahmaniar, Rahmaniar; Marlina, Popy; T.B, Aprillena
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 21, No 1 (2010): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7651.146 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v21i1.3157

Abstract

The objective of the research was to obtain the rubber compound formulation with nano sulfur application in vulcanization process to produce vechicle rubber compound that will fulfill the standard specification. The experiment held by crushing the sulphr to covert intonano size through mechanical milling. Nano Sulphur were characterized with XRD method (X-RAY Difraction) and SEM method (Scanning Eletronical magnetic). The steps for making the rubber compound are mastication/milling the rubber and mixing with other supporting chemicals (activator, filler, softener, antioxidant, resin, accelerator) using the open mill, continued with vulcanization processwhich using nano sulphur as the vulcanization agent untilthe rubber compound ready to be molded.the experimental research used factorial completely  randomized design with two factor as treatments, and each combination was replicated for three time. The first factor is the variation of vulcanization temperature (140 ˚C and 170˚C) and the second factor is the variation of suphur size (40nm,60nm,80nm, and 400nm). Tested parameters are modulus,elongation at break ,tear strength and density of rubber compound from the vehicle. The result showed that the variation of vulcanization elongation at break ,tear strength ,and density of rubber compound of the vehicle. The best treatment is obtained in temperature variation 140˚C and sulfur size 60nm (T1S2),with compound rubber characteristic of vehicle for modulus 108N/cm2,elongation at break 565% tear strength 90 kg/cm2, and density 1,220g/cm2.