Claim Missing Document
Check
Articles

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MULTIKULTURAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN HUKUM DAN KESADARAN BERKONSTITUSI Zuriah, Nurul
Jurnal Wawasan Yuridika Vol 23, No 2 (2010)
Publisher : Sekolah Tinggi Hukum Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.01 KB) | DOI: 10.25072/jwy.v23i2.13

Abstract

Multicultural Citizenship Education in the college environment is one of the strategic and fundamental instrument in the frame of national education. Civics assumed an important role as a vehicle for character education and transformation, desimenation nation and character building which has the legal awareness and high constitution, in the middle of heterogeneity, pluralism and multiculturalism which became the main characteristic of the Indonesian nation. Strategic role of civic education is expected to foster nationalism and the dynasty of high ideals in college students. This is based out of a sense of nationalism and aspirations can be achieved dynasty taken for granted or trial and error, on the contrary should be sought in a systematic, programmatic, integrated, sustainable.Keywords: Multicultural Citizenship Education - Nation and Character Building  - Legal Awareness
Analisis Teoritik tentang Etnopedagogi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi Zuriah, Nurul
SOSIOHUMANIKA Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESUME: Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan konsep dan teori tentang etnopedagogi PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) sebagai wahana pendidikan budaya dan karakter bangsa di Perguruan Tinggi. Sampel penelitiannya adalah tiga universitas besar sebagai sampel bertujuan, yaitu: UB (Universitas Brawijaya), UM (Universitas Negeri Malang), dan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) di Jawa Timur, Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi langsung, DKT (Diskusi Kelompok Terbatas), wawancara mendalam, serta partisipasi terlibat langsung. Hasil dan analisis data menunjukkan bahwa: (1) Pengetahuan, sikap, dan perilaku guru, siswa, dan ketua program studi dalam mengajar PKn di institusi mereka sekarang cenderung menunjukkan beragam fenomena; (2) Ada beberapa alasan penting, kebutuhan yang mendasari upaya inovasi dan analisis teoritis belajar tentang etnopedagogi PKn sebagai wahana pendidikan budaya dan karakter bangsa di perguruan tinggi; dan (3) Formulasi rancangan analisis teoritis tentang etnopedagogi PKn sebagai wahana pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan sesuai dengan semangat demokratisasi, melalui: Orientasi Model (alasan dan pengembangan model) serta Model Komponen (belajar sintaks).KATA KUNCI: Etnopedagogi, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan budaya, karakter bangsa, guru, mahasiswa, ketua program studi, dan lembaga perguruan tinggi. ABSTRACT: “Theoretical Analysis on the Ethnopedagogy of Citizenship Education as a Vehicle of Cultural Education and Nation Character in Higher Education Institution”. The purpose of the research is to formulate the concepts and theories on ethnopedagogy of citizenship education as a vehicle of cultural education and nation character in the college. The research sample is purposively sampling at three major universities, namely: UB (Brawijaya University), UM (State University of Malang), and UMM (Muhammadiyah University of Malang) in East Java, Indonesia. Data collection was done by using direct observation, FGD (Focus Group Discussions), in-depth interviews, as well as participation involved. The results and analysis of the data showed that: (1) Knowledge, attitudes, and behavior of teachers, students, and heads of the study program in teaching the civic education in their institutions tend to show the phenomenon vary; (2) There are several important reasons, the underlying need for innovation efforts and theoretical analysis of learning on ethnopedagogy of civic education as a vehicle for cultural education and nation character in the universities; and (3) Formulation draft of theoretical analysis on ethnopedagogy of civic education as a vehicle of cultural education and nation character is desired by the stakeholders in accordance with the spirit of democratization, through: Model Orientation (the rationale and development of a model) and Component Model (syntax learning).KEY WORD: Ethnopedagogy, civic education, cultural education, nation character, teacher, student, chair of the study program, and higher education institution.About the Author: Dr. Nurul Zuriah adalah Dosen di Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan atau Civic Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNMUH (Universitas Muhammadiyah) Malang di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk kepetingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat e-mail: zuriahnurulzuriah@yahoo.co.idHow to cite this article? Zuriah, Nurul. (2014). “Analisis Teoritik tentang Etnopedagogi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.7(2) November, pp.175-188. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, UNHAS Makassar, and UNIPA Surabaya, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (December 10, 2013); Revised (July 3, 2014); and Published (November 20, 2014).
Revolusi Mental melalui Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk Penguatan Kemandirian Pangan dan Cinta Produk Indonesia Syaifudin, Mohammad; Zuriah, Nurul; Taufik, Marhan
SOSIOHUMANIKA Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESUME: Pendidikan karakter bangsa mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan suatu “grand desain” pendidikan karakter sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa. Regulasi pendidikan karakter diatur dalam UU (Undang-Undang) Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konstruksi model pendidikan karakter bangsa dalam mendukung kemandirian pangan dan cinta produk Indonesia berbasis tri pilar pusat pendidikan (informal, formal, dan nonformal) yang berlaku di Indonesia, dari masa pemerintahan Orde Lama (1959-1966), Orde Baru (1966-1998), sampai dengan masa Reformasi (1998-sekarang). Hasil penelitian menunjukan bahwa konstruksi model pendidikan karakter bangsa untuk mendukung kemandirian pangan dan cinta produk Indonesia, yang pernah berlaku di Indonesia, sangat beragam; dan semuanya itu tergantung pada politik pendidikan dan kebijakan pemerintah serta nomenklatur masyarakat. Pada  masa pemerintahan Orde Lama, pendidikan karakter bangsa dilakukan dalam kerangka “nation and character building”; pada masa pemerintahan Orde Baru, pendidikan karakter dilakukan dalam kerangka stabilitas nasional dan pemantapan jati diri bangsa; serta pada masa Reformasi, pendidikan karakter dilakukan dalam kerangka totalitas proses psikologis, sosial, kultural, dan bersifat multidimensional.KATA KUNCI: Pendidikan Karakter; Pembangunan Bangsa; Revolusi Mental; Kemandirian Pangan; Cinta Produk Indonesia. ABSTRACT: “Mental Revolution through Model of National Character Education for Strengthening the Food Self-Sufficiency and Love Indonesian Products”. National character education has a strategic role in national development. To meet this is needed a grand design on character education as part of efforts to build the nations character. Character education regulation stipulated in Law Number 20 Year 2003 on National Education System. This study specifically aims to study the construction of the nations character education model to support food self-sufficiency and love Indonesian products based on three central pillar of education prevailing in Indonesia (informal, formal, and nonformal educations), since the governments era of Old Order (1959-1966), New Order (1966-1998) until the Reform era (1998 to date). The results showed that the construction of the nations character education model to support food self-sufficiency and love Indonesian products, that ever applied in Indonesia, is very diverse; and overall is depending on the political education and government policies as well as the nomenclature of the community. At the time of the Old Order government, the nations character education carried out within the framework of nation and character building; in the era of New Order government, the nations character education is done within the framework of national stability and the consolidation of national identity; and in the Reform era, it carried out within the framework of the totality of the psychological, social, cultural, and multidimensional manners.KEY WORD: Character Education; Nation’s Building; Mental Revolution; Food Self-Sufficiency; Love Indonesian Products.    About the Authors: Mohammad Syaifudin, Nurul Zuriah, dan Marhan Taufik adalah Staf Pengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Jalan Raya Tlogomas No.246 Malang, Jawa Timur, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: mfud03@yahoo.com.au, zuriahnurul@gmail.com, dan marhantaufik@yahoo.co.idHow to cite this article? Syaifudin, Mohammad, Nurul Zuriah & Marhan Taufik. (2016). “Revolusi Mental melalui Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk Penguatan Kemandirian Pangan dan Cinta Produk Indonesia” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.9(2) November, pp.221-234. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press and UPI Bandung, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (January 29, 2016); Revised (July 15, 2016); and Published (November 30, 2016).
Model Adaptasi Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sastra Berkarakter Sunaryo, Hari; Zuriah, Nurul; Kusniarti, Tuti
SOSIOHUMANIKA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : ASPENSI in Bandung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

RESUME: Pendidikan dan pembelajaran sastra di sekolah, sebagai bagian tak terpisahkan dari gerak pembangunan manusia Indonesia, memiliki peran strategis. Sifat pembelajaran sastra yang menekankan pada sisi humanistik, dipandang tepat untuk dijadikan wahana bagi usaha pengaktualisasian nilai-nilai kearifan lokal. Dengan melakukan adaptasi-adaptasi, nilai kearifan lokal menjadi bersesuaian dengan konteks kekinian. Pembelajaran sastra di sekolah, dengan demikian, harus dimaksimalkan untuk membekali siswa agar dapat mengembangkan aspek nilai intelektual, moral, dan sosial. Salah satu upaya inovatif yang dapat dilakukan adalah menekankan aspek karakter melalui eksplorasi nilai kearifan lokal. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh formulasi rancangan konsep dasar (filosofis) model adaptasi nilai kearifan lokal dalam pengembangan pembelajaran sastra. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa adaptasi dilakukan dengan penggunaan kearifan lokal sebagai sumber dan media pembelajaran; serta membuat komponen bangunan sastra karya kreatif dengan siswa. Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada prinsip-prinsip pembelajaran yang: kreatif, inovatif, koperasi, demokratis, dan kontekstual; bergantung pada nilai kearifan lokal yang memiliki fleksibilitas makna kontekstual; serta prosedur pembelajaran dengan tahapan orientasi, eksplorasi, penciptaan dan aktualisasi, presentasi, dan evaluasi.KATA KUNCI: Adaptasi Nilai; Kearifan Lokal; Inovasi Pembelajaran Sastra; Konsep Dasar; Karakter Siswa. ABSTRACT: “Adaptation Model of the Local Wisdom Value in Characterized Literature Learning”. Education and learning literature in schools, as an integral part of the human development movement of Indonesia, has a strategic role. The nature of literature learning that emphasizes the humanistic side, it is considered appropriate if then used as a vehicle for business actualizing the values of local wisdom. By adaptations, the value of local wisdom to be in accordance with the contemporary context. However, learning literature in schools should be maximized to equip students to be able to develop aspects of intellectual, moral, and social values. One of the innovative efforts that can be taken is to emphasize this aspect of the character through the exploration of the value of local wisdom. The purpose of this study was to obtain basic concept design formulation (philosophical) model of adaptation values of local wisdom in the development of literature learning. The research was conducted with a qualitative approach. Based on data analysis, it was concluded that the adaptation is done by the use of local wisdom as a resource and learning media; and making the building component of literature of creative works by students. Learning implementation based on the principles of learning: creative, innovative, cooperative, democratic, contextual; rely on the value of local wisdom that has flexibility contextual meaning; and the learning procedure with phases orientation, exploration, creation and actualization, presentation, and evaluation.KEY WORD: Value Adaptation; Local Wisdom; Literature Learning Innovation; Basic Concept; Students’ Character.    About the Authors: Dr. Hari Sunaryo adalah Dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Indonesia. Dr. Nurul Zuriah adalah Dosen pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/Civics Hukum FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Tuti Kusniarti, M.Pd. adalah Dosen dan Ketua Program Studi pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat e-mail: harinaryo@yahoo.co.id, zuriahnurul@gmail.com, dan kusniarto@yahoo.comHow to cite this article? Sunaryo, Hari, Nurul Zuriah & Tuti Kusniarti. (2017). “Model Adaptasi Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sastra Berkarakter” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Vol.10(1) May, pp.107-116. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (November 25, 2016); Revised (March 2, 2017); and Published (May 30, 2017).
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA Fatimah, Siti; Zuriah, Nurul; Syahri, M
Jurnal Civic Hukum Vol 1, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v1i1.10459

Abstract

The purpose of this study is: (1) To identify and describe the implementation ofcharacter education in addressing student misbehaviour in SMP Negeri 8 Malang. (2) To identify and describe the factors that cause delinquency students in SMP Negeri 8 Malang. (3) To determine and describe the obstacles and supporting elements in the face in the implementation of character education in dealing with student misbehaviour in SMP Negeri 8 Malang. (4) To identify and describe the solutions taken by the school to address the factors inhibiting the implementation of character education in dealing with student misbehaviour inSMP Negeri 8 Malang. This study uses qualitative research techniques. Where researchers go directly into the field to gather information related to the title of the review. The data collection was obtained by interview, observation and documentation. The informant information that needs to be explored is the principal, teachers PPKn SMP Negeri 8 Malang, Islamic Teacher SMP Negeri 8 Malang, Teacher Guidance Counseling (BK) SMP Negeri 8 Malang, andinformant of class VII students of SMP Negeri 8 Malang. Based on research conducted by researchers at SMP Negeri 8 Malang The results obtained are (1) Implementation of character education in dealing with student misbehaviour in SMP Negeri 8 Malang in accordance with the Vision and Mission of SMP Negeri 8 Malang, and through all subjects and extracurricular activities through SMP Negeri 8 Malang. (2) Causes of Delinquency students occurrence due to the influence of the external environment that influences society and the mass media technology and increasingly sophisticated. (3) Obstacles and Supporting implementation of character education in dealing with student misbehaviour in SMP Negeri 8 Malang is, the inhibiting factor because fulgar outside media such as the internet and the mass media that children easy access to the things that cause the destruction of morals of the nation while the supporting factors of all components of the school is good that all the teachers and administrative staff who have been part of the support. (4) The solution in overcoming factors inhibiting the implementation of character education that is conducted by the school SMP Negeri 8 Malang is to be arranged in the system, the role of government itself must care for the child as a future asset, and there must be cooperation between all the components in schools SMP Negeri 8 Malang.
FENOMENA DISHARMONISASI PARTAI POLITIK BERBASIS ISLAM PADA PEMILIHAN UMUM 2019 DI KOTA MALANG Rohman, Baitur; Syahri, M; Zuriah, Nurul
Jurnal Civic Hukum Vol 4, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i2.9249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Karakter partai-partai Islam dalam menghadapi pemilihan umum 2019 di Kota Malang, (2) Faktor penyebab permasalahan disharmonisasi partai-partai Islam dalam menghadapi pemilu 2019 di Kota Malang, dan (3) Solusi untuk mengatasi permasalahan disharmonisasi partai-partai Islam dalam menghadapi pemilu 2019 di Kota Malang. Fokus pada penelitian ini adalah permasalahan disharmonisasi partai-partai Islam dalam menghadapi pemilu 2019 di kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di kantor DPC PPP kota Malang, PKS kota Malang, PAN kota Malang, dan PKB kota Malang. Prosedur penelitian terdiri dari tahapan pra penelitian, pelaksanaan, dan analisis data. Teknis analisis data meliputi empat tahapan yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan empat tahapan yakni, Credibility, Dependability, Confirmability, dan Transferability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kordinasi internal partai sangat berpengaruh terhadap kinerja dari suatu karakter partai di Masyarakat. (2) Faktor terjadinya permasalahan disharmonisasi partai-partai Islam di kota Malang meliputi faktor internal yakni adanya ketidaksesuaian langkah poltik yang dilakukan pengurus partai dengan ideologis partai. Faktor eksternal yakni adanya peran media yang kurang kredibel dalam menyampaikan informasi. (3) Solusi untuk mengatasi permasalahan disharmonisasi yakni harus ada kordinasi internal yang bagus dan peran aktif setiap kader dalam menanggapi isu-isu yang sedang beredar di media atau dimasyarakat.
MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PPKN BERBASIS ANDROID DI SMPN 25 MALANG Kautsar, Naufal Muhammad; Zuriah, Nurul; Widodo, Rohmad
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i2.8662

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kondisi kegiatan belajar dan mengajar PPKn sebelum adanya penerapan pengembangan media pembelajaran berbasis android. (2).Mengetahui pengembangan media pembelajaran berbasis IT yang ada di SMPN 25 Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian research and development. Sumber data dipilih kepala sekolah, guru kelas VIII, serta peserta didik kelas 8 di SMP Negeri 25 Malang. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih memerlukan waktu 6 bulan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk akhir media pembelajaran berbasis aplikasi android yang disebut dengan media BENEKO Educapp. Pengembangan media dikembangkan melalui lima tahapan (analisis, design, development, implementation and evaluation). Berdasarkan hasil uji coba lapangan yang dilakukan pada kelas kecil dan besar. Uji coba kelas kecil dilakukan pada kelas VIII B dengan sampel random sebanyak 5 peserta didik, memperoleh hasil 82.6% , disimpulan produk ini layak digunakan.Hasil uji coba luas dilakukan kepada kelas A, B, D. Hasil yang diperoleh 29 peserta didik kelas VIII A SMPN 25 Malang memperoleh respon dengan presentase 78,2%, disimpulkan produk ini layak untuk digunakan. Uji coba luas dilakukan kepada 28 peserta didik kelas VIII C SMPN 25 Malang memperoleh respon dengan presentase 74.7 %, disimpulkan produk ini cukup layak untuk digunakan. Uji coba luas dilakukan kepada 29 peserta didik kelas VIII D SMPN 25 Malang memperoleh respon dengan presentase 87, 6%, disimpulkan produk ini sangat layak untuk digunakan.Terakhir uji coba lapangan dilakukan kepada guru PPKn kelas VIII SMPN 25 Malang memperoleh respon dengan skor 92, 7 %, disimpulkan produk ini sangat layak untuk digunakan.Kata Kunci: Android, BENEKO Educapp, Media, PPKn.ABSTRACTThis study aims to: (1) Know the condition of teaching and learning activities of PPKn before the implementation of the development of android-based learning media. (2). Knowing the development of IT-based learning media in SMPN 25 Malang. The type of research used in this study is the type of research and development research. As a data source selected principals, teachers class VIII, and 8th graders in SMP Negeri 25 Malang. This study was conducted approximately 1-6 months.This development research produces the end product of instructional media based on android application called BENEKO Educapp media. Media development is developed through five stages (analysis, design, development, implementation and evaluation).Based on field trials conducted on small and large classes. For small classes done in class VIII B with random samples of 5 students, obtained 82.6% results, this product concluded feasible to use. For extensive testing conducted to class A, B, D. The results obtained by 29 students of grade VIII A SMPN 25 Malang get response with percentage of 78.2%, it is concluded that this product is suitable for use. Extensive trials conducted to 28 students of grade VIII C SMPN 25 Malang get response with a percentage of 74.7%, concluded this product is quite feasible to use. Extensive trials were conducted to 29 students of grade VIII D SMPN 25 Malang obtained response with 87% percentage, 6%, concluded this product is very feasible to use. The last field trial was done to the teacher of Vocational School VIII SMPN 25 Malang get response with score 92,7%, concluded this product very feasible to be used.Keywords: Android, BENEKO Educapp, Media, PPKn
PERANAN GURU PKN DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR (WANGSA CITA) DI ERA GLOBALISASI PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG Cahyaning Asih, Eka Nur; Zuriah, Nurul; Budiono, Budiono
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7725

Abstract

ABSTRAKWawasan kebangsaan dan cinta tanah air melahirkan sebuah pemahaman, kesadaran, dan sikap dari elemen anak bangsa terhadap pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dan menjadikan sebagai orientasi, perwujudan nilai dan tingkah sehari-hari. Melalui peranan guru PKn , pendidikan wangsa cita dapat tumbuh dan meningkat pada anak bangsa, karena guru PKn merupakan seseorang yang harus memiliki kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik sesuai dengan karakteristik pembelajaran PKn. Selain menjadi tenaga pengajar, guru PKn juga diharapkan dapat menjadi tauladan yang baik bagi peserta didiknya, dapat memperbaiki moral siswa dan mampu mengurangi dampak globalisasi pada siswa. Hal ini dikarenakan PKn merupakan pendidikan yang mengajarkan tentang bagaimana rakyat Indonesia harus memiliki wawasan kebangsaan dan cinta tanah air terhadap Negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data tersebut  dianalisis secara deskriptif analisis. Teknik keabsahan data dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Guru PKn sudah mampu untuk meningkatkan wangsa cita siswa di SMA Muhammadiyah 1 Malang. Hal ini terbukti dari sikap siswa yang disiplin, patuh pada guru dan aturan sekolah, serta jujur meskipun belum seluruh siswa yang memiliki wangsa cita tersebut. Namun demikian meningkatkan wangsa cita siswa tidak terlepas dari hambatan yang ada seperti, tidak semua siswa yang mematuh peraturan sekolah dengan baik, dan tidak semua siswa memiliki wangsa cita yang baik pula, khususnya terkait pada era globalisasi yang ada saat ini. Solusi dalam menyikapi hambatantersebut adalah mengajak ikut serta semua guru di SMA Muhammadiyah 1 Malang untuk dapat meningkatkan wangsa cita pada siswa, memanggil siswa yang bermasalah kekantor untuk dibina agar dapat dinasehati dan diberi pengarahan tentang wangsa cita pada dirinya. Selain solusi tersebut guru PKn beserta guru-guru yang lain harus lebih sabar dalam menghadapi siswa.Kata Kunci : Wangsa Cita, Wawasan Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Peranan Guru PKn.ABSTRACTThe concept of Nasionalism and patriotism give mean to an understanding, a ware nessand attitude as thechildren?selement thenation against thepillars of national life and make the orientation, value of realization and everyday behavior. As the role of civics teacher, educational of patriotism can grow and increase in children , because the Civics teacher is someone who should have the ability to manage the learning of students with the characteristics of civics lesson. In addition to being a teacher, civics teachers are also expected to be the good models for their students, they can improve students? morale andwere able to reduce the impact of globalization on the students. Civics is a subject that teaches about how the people of Indonesia should have the nationalism and patriotism toward Indonesia. This study is a qualitative research. The data obtained by observation, interview and documentation. Then the data were analyzed descriptively.The validity of  The data were using the state of credibility, transferability, dependability, and conformability. The civics teachers have been able to increase the wangsacita of students in SMAMuhammadiyah 1 Malang. This was seen as the attitude of the students were disciplined, obedient to the teachers and school rules and being honest even though some of them haven?t got the wangsa citayet. Nevertheless, in improving students? wangsacita cannot be separated from the existing obstacles such as not all of the students obey the school rules, and not all of the students have the good manner of wangsacita, especiallyin the era of globalization today. The solution in facing these obstacles all the teachers in SMA Muhammadiyah 1 Malang are invited to participate in improving the wangsacita towards the students, calling the troubled students to the office in order to be advised and briefed on the wangsacitaon them. In addition, the Civics teachers along with other teachers should be more patient in dealing with the students.Keywords: Wangsa Cita, Nasionalism, Patriotism, The Role of Civics Teachers.
IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA Rizal, Samsu; Zuriah, Nurul; Tinus, Agus
Jurnal Civic Hukum Vol 4, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa di Desa Naru Kec. Sape Kab. Bima NTB, (2) Partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa di Desa Naru Kec. Sape Kab. Bima NTB, (3) Efektitas peran masyarakat dan pemerintahan desa dalam pembangunan desa di Desa Naru Kec. Sape Kab. Bima NTB. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Desa Naru Kec. Sape Kab. Bima NTB. Sumber data yang digunakan adalah Kepala Desa Naru dan Tokoh Masyarakat DesaNaru dan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi, observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di Desa Naru selama dua bulan pada tanggal 10 Juli s/d 17 September 2018. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dinilai kurang maksimal dikarenakan pemahaman masyarakat desa mengenai pelaksanaan Undang-Undang Desa ini terbatas; (2) keterlibatan masyarakatdesa dalam melakukan pembangunan desa sangat tinggi dengan semangat gotong royong baik partisipasi dalam bentuk tenaga, ide, gagasan maupun materi namun masyarakat desa tidak dapat berpartisipasi secara penuh terkendala kesibukannya mencari nafkah; (3) Pemerintahan desa membuka ruang kepada masyarakat desa agar dapat berperan aktif dalam melakukan pembangunan. Masyarakat dan pemerintahan desa memahami peran,hak, serta kewajibannya dalam melaksanakan pembangunan desa dan adanya transparansi kegiatan antara pemeritahan desa dengan masyarakat desa namun pemerintah desa masih mendominasi dalam melaksanakan pembangunan desa sehingga pelaksanaan pembangunan ada yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat desa karena dinilai tidak sesuai dengan skala prioritas desa.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) DI DESA REJOTANGAN, KECAMATAN REJOTANGAN, KABUPATEN TULUNGAGUNG Adeliya, Nungky; Widodo, Rohmad; Zuriah, Nurul
Jurnal Civic Hukum Vol 2, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6864

Abstract

AbstrakPemerintah desa wajib mengelola keuangan desa secara transparan, bertanggung jawab, partisipatif, dan dilakukan secara tertib dan disiplin. Pelaksanaan APBDes memiliki peran penting dalam mensukseskan pembangunan daerah. Keikutsertaan masyarakat dalam penyusunan APBDes akan meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat karena didasarkan dengan kebutuhan riil yang ada di masyarakat. Partisipasi masyarakat pada setiap program pembangunan menjadi kunci utama suksesnya pembangunan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes, dan (2) faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah masyarakat Desa Rejotangan dengan kriteria usia diatas 20 tahun. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan (1) proses partisipasi masyarakat Desa Rejotangan dalam penyusunan APBDes hanya terwakili oleh orang tertentu yang diundang saat musyawarah perencanaan pembangunan desa; (2) faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes yaitu adanya kesempatan yang diberikan pemerintah desa kepada masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya terkait dengan pembangunan di desa. Kurangnya informasi yang diberikan pemerintah desa terkait penyusunan APBDes menjadi faktor penghambat dalam penelitian ini.Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat dan APBDes AbstractThe village government is obliged to manage village finances transparently, accountably, participatively and conducted in an orderly and disciplined manner. Implementation of APBDes has an important role in the success of regional development. Community participation in the preparation of APBDes will improve the quality of the decisions made because it is based on real needs in the community. Community participation in every development program is the key to successful development.This study aims to describe: (1) community participation in the preparation of APBDes, and (2) supporting and inhibiting factors of community participation in the preparation of APBDes. The research method used is case study with qualitative approach. The data source used is Rejotangan Village people with age criteria above 20 years. Data collection was collected by interview technique, documentation and questionnaire. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and conclusion.The results of the research show that (1) the community participation process of Rejotangan Village in the preparation of APBDes is only represented by certain people invited during village development planning consultation; (2) supporting factors of community participation in the preparation of APBDes is the opportunity given by the village government to the community to channel their aspirations related to the development in the village. The lack of information provided by the village government related to the preparation of APBDes becomes an obstacle factor in this researchKeywords:Community Participation and APBDes