Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

SINTESIS ZNO SERBUK DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI FOTOANODA PADA SEL SURYA TERSENSITISASI WARNA DAVI PUTRI HANAVI; CHOIRY GINA AFRILIA; LUSI SAFRIANI; ANNISA APRILIA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 9, No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.573 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v9i01.24323

Abstract

Partikel ZnO dibuat dalam bentuk serbuk, pasta, dan lapisan tipis yang kemudian diaplikasikan sebagai fotoanoda pada Sel Surya Tersensitasi Warna (DSSC). Proses sintesis yang dilakukan menggunakan metode sol-gel, dengan penambahan doping berupa adalah Al(NO3)3. Berdasarkan hasil karakterisasi sifat optik menggunakan spektroskopi  UV-Vis (Ultra-Violet Visible) , menunjukkan bahwa nilai energi gap untuk serbuk partikel ZnO, dan yang terdoping aluminium (AZO) 0,5%massa, 1%massa beturut-turut adalah 3,31eV, 3,28eV, dan 3,26eV. Analisa XRD (spektrum difraksi sinar-X) dalam bentuk serbuk untuk serbuk ZnO yang dihasilkan, menunjukkan struktur kristal berupa heksagonal wurtzite. Hasil analisa pemindaian dengan mikroskop elektron menunjukkan morfologi yang terbentuk pada lapisan tipis gel memiliki struktur permukaan yang lebih halus saat diberikan dopan Al. Sedangkan pada lapisan tipis pasta terlihat morfologi permukaan memiliki tingkat kekasaran yang lebih tinggi membentuk butiran partikel. Selain itu, teramati dari hasil TEM penambahan dopan Al yang optimum yaitu pada ZnO terdoping Al 0,5%massa yang dapat mereduksi ukuran partikel. Lapisan tipis pasta ZnO kemudian dikombinasikan dengan TiO2 mesopori dan diaplikasikan sebagai fotoanoda pada DSSC dan diperoleh efisiensi ZnO sebesar 0,39%, AZO 0,5%massa sebesar 1,5%, dan AZO 1%massa sebesar 0,81%. Terdapat peningkatan nilai efisiensi yang cukup signifikan ketika lapisan ZnO terdoping aluminium (0,5 %massa) digunakan sebagai fotoanoda. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai kerapatan arusfoto (dari 1,8 menjadi 6,52 mA/cm2). Meningkatnya nilai arusfoto disebabkan oleh penambahan dopan Al pada ZnO yang diketahui dapat meningkatkan nilai konduktivitas ZnO.
Sifat Fotokatalitik Serbuk ZnO terdoping Aluminium dalam Mendegradasi Larutan Metil Biru ANNISA APRILIA
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.519 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v4i1.26143

Abstract

Pengujian sifat fotokatalitik serbuk nano ZnO terdoping Aluminium dalam mendegradasi larutan metil biru (MB) telah berhasil dilakukan. Sifat fotokatalitik serbuk ZnO terdoping Al dikaitkan dengan karakteristik fotoluminesensi, morfologi serbuk dan struktur kristal. Serbuk ZnO tanpa doping turut diuji struktur-morfologinya beserta sifat fotokatalitik sebagai pembanding.  Senyawa dopan yang digunakan adalah Al(NO3)3 dengan konsentrasi 0,5% massa terhadap senyawa prekursor Zn(CH3COOH)2.2H2O. Diketahui bahwa penambahan dopan Al dapat mereduksi ukuran partikel dan ukuran kristal yang memiliki orientasi bidang (002). Selain itu, berdasarkan hasil pencitraan SEM (scanning electron microscope), terdapat perbedaan morfologi serbuk akibat penambahan aluminium. Pada serbuk ZnO terdoping Al, terbentuk morfologi berupa kepingan yang kemungkinan merupakan penumpukan serbuk berukuran nano. Berdasarkan pengujian karakteristik fotoluminesensi diketahui bahwa terjadi penurunan intensitas emisi (fotoluminesensi) pada sampel ZnO terdoping Al.  Penurunan intensitas fotoluminesensi tersebut dapat dikaitkan dengan berkurangnya peristiwa rekombinasi pasangan elekton dan hole. Pasangan elektron dan hole yang akhirnya menjadi pembawa muatan bebas kemudian akan bereaksi dengan OH dan juga oksigen yang akhirnya membentuk hidroksil radikal. Hidroksil radikal inilah yang selanjutnya akan memutus ikatan metil biru di dalam air. Hal ini turut menjelaskan sifat fotokatalitik pada sampel ZnO terdoping Al 0,5 %massa yang ternyata memiliki laju kinetik degradasi yang lebih besar dibandingkan dengan ZnO.
Pengaruh Penambahan Nanopartikel ZnO Terhadap Morfologi Nanokomposit TiO2/ZnO Lusi Safriani; Adelia Septyani; Annisa Aprilia
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.886 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v6i2.41201

Abstract

Lapisan fotoanoda yang pada umumnya berupa material semikonduktor oksida merupakan bagian penting pada sel surya tersensitasi dye. Fotoanoda memfasilitasi transfer elektron dari dye sensitizer ke sirkuit luar dan injeksi elektron dari dye sensitizer. Fotoanoda sebaiknya memiliki luar permukaan dan pori  yang tinggi sehingga dapat menampung kapasitas dye sensitizer dengan optimal. Untuk meningkatkan fungsi fotoanoda berbasis TiO2, dapat dilakukan dengan menambahkan nanopartikel ZnO. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa penambahan nanopartikel tidak mengubah struktur masing-masing komponen, ZnO memiliki struktur hexagonal wurtzite sedangkan TiO2 memiliki struktur tetragonal pada fasa anatase. Morfologi permukaan nanopartikel ZnO, TiO2 dan nanokomposit TiO2/ZnO cukup homogen dengan partikel berbentuk sferis. Penambahan nanopartikel ZnO mempengaruhi luas permukaan spesifik dan volume pori nanokomposit TiO2/ZnO. Dibandingkan dengan luas permukaan spesifik dan volume pori TiO2, penambahan nanopartikel ZnO meningkatkan luas permukaan spesifik sebesar 68% dan volume pori-pori spesifik menjadi tiga kali volume pori-pori TiO2.
Pengaruh Penambahan Material Spiro-TAD dan Spiro-TPD Sebagai Hole Transport Material Pada Karakteristik DSSC Lusi Safriani; Winna Prasita Primawati; Euis Siti Nurazizah; Cukup Mulyana; Annisa Aprilia
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1090.146 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v4i1.26349

Abstract

Dye sensitized solar cells atau DSSC merupakan sel surya yang sedang dikembangkan karena memiliki beberapa kelebihan yaitu biaya fabrikasi yang murah, proses fabrikasi sederhana dan dapat dioperasikan pada intensitas cahaya yang rendah. Akan tetapi, efisiensi DSSC masih jauh lebih rendah dibandingkan sel surya berbasis silikon. Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi DSSC adalah dengan menambahkan lapisan Hole Transport Material (HTM) untuk membantu proses difusi dan transport muatan sehingga didapatkan efisiensi yang lebih baik. Material spiro merupakan material yang memiliki stabilitas yang baik sehingga cocok untuk dijadikan sebagai HTM pada divais sel surya. Dua di antara contoh material spiro adalah Spiro-TAD dan Spiro-TPD. Keduanya memiliki nilai mobilitas hole yang cukup baik. Dalam penelitian ini, DSSC dengan struktur FTO/TiO2/dye-Ru/HTM/mosalyte/Pt/FTO telah berhasil difabrikasi. Selain itu dilakukan pula proses pemanasan sebelum proses perendaman dye-Ru dilakukan dengan tujuan menghilangkan molekul oksigen yang terperangkap pada lapisan mesopori TiO2. Hasil pengukuran rapat arus dan tegangan (J-V) menunjukkan bahwa Power Conversion Efficiency (PCE) tertinggi didapatkan dari DSSC dengan HTM Spiro-TPD yaitu sebesar 2,94%.
Fabrikasi Sel Surya Tersensitisasi Dye dengan ZnO Nanorod sebagai Fotoanoda dan Material Spiro sebagai Hole Transport Material (HTM) Afifah Nurida; Ayunita Chintia; Sheila Sakkyananda; Annisa Aprilia; Tuti Susilawati; Cukup Mulyana; Lusi Safriani
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.937 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v1i02.11195

Abstract

Dalam penelitian ini, kombinasi antara oksida logam ZnO nanorod dan TiO2 mesopori telah berhasil digunakan sebagai fotoanoda pada sel surya tersensitisasi warna. Selain itu, untuk meningkatkan difusi muatan di dalam sel, digunakan spiro-TPD (N,N’- Bis-(3-methylphenyl)-N,N’-bis(phenyl)-9,9’-spirobifluorene) sebagai lapisan penghantar hole (HTM-hole transport material). Lapisan tipis ZnO dengan/tanpa aluminium (ZnO:Al seed layer (0 wt%, 0,5 wt% dan 1 wt%)) digunakan sebagai seed layer (lapisan penumbuh) dan dideposisikan di atas substrat FTO menggunakan teknik spin coating. Kemudian, ZnO nanorod ditumbuhkan di atas FTO/ZnO:Al seed layer menggunakan metode self-assembly dengan merendam FTO/ZnO:Al dalam larutan prekursor pada suhu 100°C selama 150 menit menggunakan oven elektrik. ZnO nanorod yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM, dan hasil pengukurannya memperlihatkan bahwa  ZnO nanorod yang ditumbuhkan di atas FTO/ZnO:Al (0,5 wt%) memiliki diameter rata – rata yang terkecil sebesar 123 nm dan estimasi panjang sekitar 1,11 μm. Hasil spektrum XRD memperlihatkan bahwa seluruh sampel ZnO nanorod memiliki struktur heksagonal wurtzite dengan orientasi bidang hkl (002), dan memiliki ukuran bulir sekitar 15-25 nm. Kombinasi ZnO nanorod dan TiO2 mesopori digunakan sebagai fotoanoda pada DSSC dengan struktur FTO/ZnO:Al/ZnO nanorod/TiO2/ruthenizer 535-bis TBA-dye/Spiro-TPD/ mosalit/Pt/FTO.  Efisiensi tertinggi yang berhasil dicapai adalah 0,46% di bawah penyinaran 30 mW/cm2 dengan menggunakan ZnO:Al seed layer (0,5 wt%).
Studi proses sintesis serbuk nano ZnO beserta karakterisasi Choiry Ghina Afrilia; Annisa Aprilia; Lusi Safriani; Ayi Bahtiar; Davi Putri Hanavi
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.593 KB) | DOI: 10.24198/jiif.v3i2.23063

Abstract

Studi pembuatan beserta karakterisasi serbuk ZnO berukuran sub-nano telah berhasil dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat lapisan tipis ZnO yang berasal dari serbuk ZnO yang disintesis menggunakan metode sol-gel pada bersuhu rendah (150°C). Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pencucian ketika sintesis, yang berkaitan dengan keberhasilan dalam pembentukan kristal ZnO pada temperatur rendah. Untuk mengetahui sifat optik, morfologi serta struktur dari serbuk ZnO, dilakukan beberapa karakterisasi menggunakan spektroskopi UV-Vis, spektroskopi FTIR, spektroskopi fotoluminesensi (PL), scanning electron microscopy (SEM), tunnelling electron microscopy (TEM) dan difraksi sinar-X (XRD). Berdasarkan spektrum absorbansi dan fotoluminesensi, energi gap nanopartikel ZnO sekitar 3,25 eV. Puncak emisi yang teramati pada panjang gelombang daerah ultra-violet (381 nm) berkaitan dengan nilai energi gap. Sedangkan puncak emisi pada daerah hijau-kuning menunjukkan defect berupa oxygen vacancy dan surface trap. Hasil karakterisasi FTIR, ikatan Zn-O telah terbentuk dan mendominasi, meskipun masih adanya keberadaan gugus karbonil yakni ikatan C=O dan ikatan C-O. Hal tersebut kemungkinan besar berkaitan dengan proses pemanasan yang hanya mencapai 150°C. Sedangkan, kemurnian tinggi dimiliki film tipis yang ditandai dengan ketidakberadaannya gugus karbonil pada spektrum FTIR dan hanya menyisakan gugus Zn-O saja. Berdasarkan karakterisasi SEM dalam bentuk film tipis, ukuran partikel yang dapat teramati berkisar 50 nm. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran menggunakan TEM pada serbuk ZnO, ukuran partikel terkecil berkisar 15 nm. Berdasarkan hasil karakterisasi XRD, serbuk nano dan lapisan tipis ZnO memiliki struktur kristal hexagonal wurtzite. Berdasarkan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa proses sintesis dengan pemanasan suhu rendah dapat menghasilkan serbuk ZnO berukuran nano, yang selanjutnya dapat dibuat dalam bentuk lapisan tipis ataupun sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
Pengalokasian Dana Bagi Hasil Dari Sumber Daya Alam Tambang Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Fransiska N.G. Purba; Annisa Aprilia; Raka Anggara; Arsenius Felix Kusbintoro
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 12 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8078627

Abstract

The enactment of Law No. 23/2014 on Regional Government, regulates the provisions of profit sharing funds, namely the acquisition of funds through state budget revenues and allocated to producing regions in terms of percentage digits to minimize disparities in financial capacity between the central and regional governments. Central finance refers to the financial management and administration of financial resources carried out by the central government or central institutions of a country. This entails the collection of revenues and expenditures, budget planning, financial supervision, and financial reporting related to the activities of the central government. Meanwhile, the Profit Sharing Fund is a profit sharing mechanism based on a predetermined percentage between the central and local governments. This money usually comes from sources of state revenue such as taxes, excise, or natural resource revenues. For national mining policy, it has a crucial value, resulting in regional autonomy becoming an added point for national mining policy makers, especially when accompanied by central and regional financial balance. This article examines more specifically the policies, problems, optimization and DBH system of mining natural resources.
Pengolahan Ikan Sebagai Nugget Untuk Pencegahan Stunting di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur Fania Rahman; Nazri Al Ayyubi; Muhamad Taufik Hidayat; Ahmad Hasa Fahrurozi; Annisa Aprilia; Vini Vionadhia Indriyani; Citra Wulandari; Soleha Az Zahra; Serlu Ayu Cahyani; Salsabila Mustaan; Muhammad Yusup
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.4526

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time due to the provision of food that does not match nutritional needs. The problem of stunting occurs in various villages, one of which is Obel-obel Village. Obel-obel Village is one of the villages in Sambelia District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The problem of stunting in Obel-obel Village occurs in several families. This village is also a village that has high food potential, but the processing process is said to be lacking, therefore the Obel-obel Village KKN team tried a new variation, namely processing marine fish nuggets to prevent stunting.
The Electrical Characteristic Analysis of Reduced Graphene Oxide in Pt-Free DSSC Using Single Diode Model and Electrochemical Impedance Spectroscopy Aprilia, Annisa; Yuliasari, Fitri; Siregar, R.E; Syakir, Norman; Bahtiar, Ayi; Safriani, Lusi; Hidayat, Sahrul; Hanipah, Iip; Fitrilawati, Fitrilawati
POSITRON Vol 12, No 2 (2022): Vol. 12 No. 2 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/positron.v12i2.54272

Abstract

We studied the characteristic of reduced graphene oxide (rGO) as a counter electrode (CE) in Pt-free dye-sensitized solar cell (DSSC) using single diode model equation based on current density-voltage (J-V) measurement. The electrical characteristics of DSSC was investigated by electrochemical impedance spectroscopy (EIS) in order to knowing the catalytic properties of rGO as counter electrode. The rGO thin film as CE was deposited on fluorine-doped tin oxide (FTO) substrate and stacked with FTO/TiO2/ruthenium dye/mosalyte/rGO/FTO DSSC structure. The rGO film was obtained from GO (graphene oxide) film that was thermally reduced at 200°C for one hour under argon flow. The performance of DSSC with rGO as CE was characterized by current-voltage measurement and the interface between each layer was observed by Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS).   The device efficiency (η) of DSSC that used GO and rGO film as CE are 0.09% and 3.43%, respectively. DSSC parameters such as series resistance (RS) shunt resistance (RSH), and ideality factor (n) were obtained from J-V curve which analyzed using single diode model equation. All samples have a Rs value of 2 indicates that all devices have a good ohmic contact. The RSH of device using rGO-1mg/ml is increase (from 2850 to 3670 Ω.cm2) compared with GO indicate that thermal reduction is successes. The rGO film shows a comparable performance to Pt-conventional CE thus it is a good candidate as alternative of DSSC counter electrode.