Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS GROUP INVESTIGATION LEARNING PADA MATA KULIAH PEMESINAN STANDAR KOMPETENSI PEMBUATAN PRODUK MENGGUNAKAN MESIN BUBUT Panca Wahyudi, Fendi; Rusiyanto, Rusiyanto; Boenasir, Boenasir
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji apakah penggunaan model pembelajaran Group Investigation pada mata kuliah pemesian  dikatakan  efektif.  Sedangkan  pembelajaran  dapat  dikatakan  efektif  apabila  terjadi  peningkatan  nilai praktik mahasiswa. Populasi adalah 23 mahasiswa semester VI program keahlian Pendidikan Teknik Mesin. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes praktik serta lembar pengamatan.   Penggunaan model pembelajaran Group Investigation berjalan dengan efektif. Nilai pre-test awal siswa pada kelompok eksperimen adalah 40,17 namun setelah mendapatkan perlakuan meningkat sebesar 76,74 dan rata-rata prosentase kenaikan adalah 62%. Hal ini berbeda dengan kelompok kontrol yang hanya meningkat 38% dari nilai awal pre-test 38,59 menjadi 62,11. Adapun hasil dari uji t diperoleh thitung = 0,879 untuk pre-test proses praktik dan thitung= 0,282 untuk pre-test hasil praktik, kemudian diadakan post-test thitung= 3,213 untuk proses praktik dan thitung= 2,399 untuk hasil praktik. Secara simultan (R2) penggunaan model pembelajaran Group Investigation pada mata kuliah pemesinan Standar Kompetensi Pembuatan Produk dengan Menggunakan Mesin Bubut meningkat sebesar 79,3%.
PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH-KAOLIN W, Rahmat Doni; Rusiyanto, Rusiyanto
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 9, No 1 (2011): June 2011
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v9i1.5524

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu sinter terhadap densitas komposit keramik fly ash/Kaolin, mendapatkan suhu sinter terbaik pada komposit keramik fly ash/Kaolin, mengetahui pengaruh penambahan komposisi Kaolin sebesar 0 %, 5 %, 10 %, 15 % dan 20 % berat terhadap kekuatan bending pada komposit keramik fly ash/Kaolin. Penelitian ini menggunakan bahan dasar fly ash dan Kaolin (teknis) dengan variasi penambahan Kaolin sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% berat. Pencetakan dilakukan dengan beban kompaksi sebesar 3000 kgf atau sama dengan tekanan kompaksi 166,42 MPa untuk spesimen silinder (d = 15 mm dan t = 8 mm) dan 58,84 MPa untuk spesimen balok (B = 10mm, W = 8 mm, dan L = 50mm). Dilanjutkan proses sintering pada suhu 1100, 1150 dan 1200 oC yang kemudian diambil suhu sinter terbaik. Pengujian meliputi uji komposisi fly ash dan Kaolin, uji densitas dengan metode Archimedes, dan uji kekuatan bending dengan four point bending test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa densitas komposit keramik fly ash/ Kaolin meningkat pada suhu sinter 1100-1150oC dan turun kembali pada suhu sinter 1150-1200oC. Suhu sinter optimum komposit keramik fly ash/Kaolin adalah 1150oC. Kekuatan komposit keramik fly ash/Kaolin paling tinggi yaitu pada komposisi 95% fly ash dan 15% Kaolin sebesar 16,20 Mpa.
PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING TERHADAP SIFAT MEKANIS MATERIAL BAJA EMS-45 DENGAN METODE PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) Rusiyanto, Rusiyanto; Widayat, Widi; Saputro, Danang Dwi
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 10, No 1 (2012): June 2012
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v10i1.5547

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui nilai kekerasan Vickers material Baja EMS-45 sebelum proses pengelasan dan setelah dilakukan proses pengelasan tanpa post weld heat treatment annealing, Untuk mengetahui berapakah suhu optimal post weld heat treatment annealing untuk material baja EMS-45 dengan variasi suhu yang digunakan 350 o C, 550 o C, dan 750 C. Untuk mengetahui struktur mikro dari material baja EMS-45 akibat variasi suhu post weld heat treatment annealing pada proses pengelasan dengan menggunakan metode pengelasan shielded metal arc welding. Bahan atau material dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah Baja EMS-45 dengan ketebalan pelat 10 mm, lebar pelat 20 mm dan panjang 100 mm. Berdasarkan hasil pengujian nilai kekerasan tertinggi setelah proses pengelasan terletak pada daerah Logam Las. Pengelasan non PWHT memiliki nilai kekerasan paling tinggi setelah proses pengelasan yaitu sebesar 183,2 VHN. Suhu optimal Post Weld Heat Treatment Annealing untuk material baja EMS-45 adalah pada suhu 750 C. Karena pada PWHT pada suhu tersebut mengalami penurunan kekerasan yang besar yaitu sebesar 127,2 VHN, sehingga material baja EMS-45 dapat memperbaiki sifat mampu mesinnya. Struktur mikro dari material baja EMS-45 sebelum proses pengelasan berupa grafit serpih, perlit dan ferit, setelah dilakukan proses pengelasan mempunyai struktur mikro berupa matrik ferit dan grafit pada daerah logam las, matrik perlit kasar dan grafit serpih pada daerah HAZ dan struktur perlit, grafit serpih dan ferit pada daerah logam induk o o
PENGUATAN INDUSTRI GARAM NASIONAL MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK Rusiyanto, Rusiyanto; Soesilowati, Etty; Jumaeri, Jumaeri
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i2.5572

Abstract

Penelitian bertujuan : mendesain sistem produksi garam yang berkualitas dan diversifikasi produk garam. Penelitian mempergunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan locus PT Garam Mas. Data dianalisis secara interaktif dan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil produksi garam menggunakan membran HDPE lebih putih dan bersih daripada produk garam konvensional “solar evaporation”. Garam konsumsi bermutu tinggi memiliki kandungan NaCl 97%, kadar air dibawah 0,05%, warna putih bersih, butiran kristal halus, digunakan untuk garam meja, penyedap makanan, camilan, industri sosis dan keju, serta industri minyak goreng. Garam konsumsi kelas menengah memiliki kadar NaCl 94,7-97% dan kadar air 3-7% untuk garam dapur, industri kecap, tahu, pakan ternak.Garam konsumsi mutu rendah memiliki kadar NaCl 90-94,7%, kadar air 5-10%, warna putih kusam, digunakan untuk pengasinan ikan dan pertanian. Kualitas dan kuantitas garam dipengaruhi oleh temperatur, iklim/cuaca, kekentalan air yang digunakan dan kedisiplinan petani.Penggunaan air kurang dari 23 Be berakibat produk garam tidak berkualitas. Optimasi proses pengolahan garam bahan baku menjadi garam konsumsi beriodium perlu dilakukan, sehingga memenuhi standar SNI. Sedangkan untuk membangun kelembagaan di tingkat petani diperlukan integrasi kebijakan antar stakeholder yang terkait melalui pembentukan kawasan minapolitan garam. o
HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KOMPETENSI MENGGAMBAR TEKNIK MESIN DENGAN HASIL BELAJAR MOMPETENSI PROSES PEKERJAAN MEMBUBUT Rusiyanto, Rusiyanto; Nasir, Abdul
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: seberapa besar nilai hasil belajar kompetensi menggambar teknik mesin, seberapa besar ketrampilan pekerjaan membubut, dan seberapa besar tingkat hubungan antara kompetensi menggambar teknik mesin terhadap kompetensi proses pekerjaan membubut. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Adiwerna, Kab. Tegal jurusan teknik pemesinan yang berjumlah 32 siswa. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling berdasarkan proporsi. Metode pengumpulan data dengan tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif dan teknik analisis regresi sederhana. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa hasil belajar kompetensi menggambar teknik mesin termasuk dalam kategori sangat baik dengan hanya 3 siswa yang tidak mencapai KKM. Sedangkan untuk nilai hasil belajar kompetensi proses pekerjaan membubut juga dalam kategori sangat baik dimana siswa yang tidak mencapai KKM hanya 5 siswa. Hasil analisis regresi diperoleh nilai F = 105.104, sig = 0,000, yang berarti terdapat hubungan antara hasil belajar kompetensi menggambar teknik mesin terhadap hasil belajar kompetensi proses pekerjaan membubut. Berdasarkan hasil uji pengaruh menunjukan bahwa hasil belajar menggambar teknik mesin berpengaruh kuat terhadap hasil belajar proses pekerjaan membubut sebesar 77,8%.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENIGKATKANHASIL BELAJAR STANDAR KOMPETENSI SHIELD METAL ARC WELDING MATA DIKLAT TEKNIK PENGELASAN Sunaryo, Joko; ., Rusiyanto
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol 16, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar sebelum dan sesudah penggunaan model pembeljaran. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pre test – post test control group design. Populasi penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI TP SMK Bhina Tunas Bangsa berjumlah 97 peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive rndom sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar post test t hitung =3.67< t tabel = 1.67. Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar pre test kelas eksperimen 62.23 dan kelas kontrol 64.31. Rata-rata hasil belajar post test kelas eksperimen 82.19, sedangkan kelas kontrol 75.73. Kesimpulan penelitian sebagi berikut 1) Rata-rata hasil belajar pre test pada kedua kelas relatif sama; 2) Rata-rata hasil belajar post test kelas eksperimen 84.20 sedangkan kelas kontrol 77.31; 3) Kedua kelas terjadi peningkatan yang signifikan; 4) Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET KAYU SENGON PADA TEKANAN KOMPAKSI 5000 PSIG Naim, Darun; Dwi Saputro, Danang; -, Rusiyanto
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 2 No 1 (2013): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPotensi limbah industri pengolahan kayu sengon sangat banyak, mulai dari potongan rant-ing, kulit dan sisa gergajian. Limbah dari sisa gergajian pohon sengon saat ini masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sampah tumbuhan tersebut apabila diolah dengan zat pengikat polutan akan menjadi suatu bahan bakar padat buatan yang lebih luas penggu-naannya sebagai bahan bakar alternatif yang disebut briket. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur cetakan terhadap karakteristik briket kayu sengon dengan cara menguji sifat fisik, kimia dan kekuatan mekan-iknya. Pembuatan briket diawali dengan penjemuran serbuk gergaji kayu sengon hingga kadar airnya kurang dari 14% kemudian digiling, diayak lolos mesh 60 dan ditimbang 3,5 gram se-tiap sampel. Pembriketan dilakukan dengan cara mengkondisikan bahan baku pada tempera-tur 800C untuk temperatur cetakan 1000C, 900C untuk temperatur cetakan 1200C, dan 1000C untuk temperatur cetakan 1400C. Setelah mencapai temperatur yang diinginkan briket dipa-datkan dengan cara pengepresan pada tekanan 5000 Psig dan waktu penahan 1 menit. Pem-buatan briket dilakukan tanpa menambahkan bahan perekat. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan briket dengan metode cetak panas berpengaruh terhadap sifat fisik yaitu stability dan shatter index, dari hasil uji yang dilakukan briket terbaik berada pada variasi temperatur cetakan 1200C, karena pada suhu ini lignin dapat mengikat partikel briket dengan baik, tetapi metode cetak panas tidak berpengaruh terhadap densitas, akan tetapi densitas berpengaruh terhadap tekanan kompaksi. Pembuatan briket dengan metode cetak panas berpengaruh den-gan briket yang dihasilkan, karena mampu untuk meniadakan bahan perekat sehingga proses pembuatan briket lebih cepat, briket langsung dapat digunakan tanpa proses pengeringan dan mampu mempertahankan nilai kalor bahan baku.AbstractPotential industrial waste processing sengon very much, ranging from pieces of twigs, bark and sawn rest. Waste from the rest of the tree sawn sengon is still rarely used by local people. Waste plant when mixed with a binder pollutants will be a solid fuel made wider use as an alternative fuel called briquettes. The objectives of this study was to determine the effect of temperature variations on the characteristics of wood briquettes mold sengon by examining the physical, chemical and mechanical strength. Making briquette begins with drying sawdust sengon until the water level is less than 14% then ground, sieved pass 60 mesh and weighed 3.5 grams of each sample. Pembriketan done by conditioning the raw material at a temperature of 800C to 1000C mold temperature, mold temperature 900C to 1200C, and 1000C to 1400C mold temperature. After reaching the desired temperature by pressing briquettes compacted at a pressure of 5000 psig and a 1-minute barrier. Making briquettes made without added adhesives. Results showed manufacturing briquettes to heat molding method affects the stabil-ity and physical properties Shatter index, the results of tests conducted briquettes are best at 1200C mold temperature variation, because at this temperature the particles can bind lignin briquettes well, but the heat does not print method effect on the density, but the density effect on the compacting pressure. Making briquettes to heat molding method affects the briquettes produced, because it is able to eliminate the adhesive so that the briquette-making process faster, briquettes can be used directly without drying process and are able to maintain calorific value of raw materials.
PENGARUH TEMPERATUR ANNEALING SAMBUNGAN LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING)TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN FISIS BAJA K-945 EMS-45 Yustiar Prabowo, Riski; -, Rusiyanto; Widayat, Widi
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 1 No 1 (2012): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STUDI KOMPARASI ANTARA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PRAKTIK PEMESINAN Afroni, Zaenal; Rubai Wijaya, M Burhan; -, Rusiyanto
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 2 No 2 (2013): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH PROSES ANNEALINGPADA SAMBUNGAN LAS SMAW TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA S45C -, Miftakhudin; -, Rusiyanto; -, Masugino
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 1 No 1 (2012): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract