Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana

Desain Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dalam Mengembangkan Keterampilan Scientific Collaboration Siswa pada Mata Pelajaran Fisika Yunia Nabila Aziziy; Wiyanto Wiyanto; Sulhadi Sulhadi; Budi Naini Mindyarto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran Fisika di SMA yang memberdayakan keterampilan Scientific Collaboration belum dilakukan secara sengaja serta belum adanya Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) yang berorientasi pada peningkatan keterampilan Scientific Collaboration. Pembelajaran UKBM yang memberdayakan Scientific Collaboration merupakan unit pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan Scientific Collaboration dengan membiasakan siswa belajar mandiri dan saling berkolaborasi dengan teman sejawatnya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluate) .Keefektifan perangkat pembelajaran berdasarkan tes pemahaman konsep mengalami peningkatan rata-rata N-gain kelas eksperimen dengan kategori tinggi. Keterlaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen pada pertemuan pertama sampai kelima telah dilakukan dengan kategori baik. Guru dan siswa memberikan respon positif terhadap perangkat pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas.
Konstruktivisme Dalam Pembelajaran IPA Abad 21 Riyanti Riyanti; Edy Cahyono; Sri Haryani; Budi Naini Mindyarto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Abad 21 perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi berlangsung sangat cepat dan penuh persaingan. Pendidikan ditantang untuk memusatkan perhatian pada terbentuknya manusia masa depan yang memiliki karakteristik diantaranya kepekaan, kemandirian, dan tanggung jawab. Paradigma pendidikan telah mengalami pergeseran dari paradigma behavioristik menuju konstruktivistik yang ditandai adanya perbedaan orientasi pembelajaran. Tujuan makalah ini adalah untuk menganalisis proses belajar menurut teori konstruktivistik dan implementasinya dalam pembelajaran IPA abad 21.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka. Hal pertama yang dilakukan peneliti yaitu memberikan definisi konstruktivisme dan pembelajaran abad 21. Langkah kedua adalah mencari informasi tentang proses belajar mengajar menurut teori konstruktivistik dan pembelajaran IPA abad 21. Langkah ketiga yaitu peneliti mensintesis beberapa informasi tentang implementasi konstruktivisme dalam pembelajaran IPA abad 21.Berdasarkan kajian pustaka menunjukkan bahwa proses belajar mengajar menurut teori konstruktivistik melibatkan peran guru, siswa, sarana prasarana, dan evaluasi belajar. Implementasi pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajarn IPA abad 21 meliputi keterampilan siswa dalam pemahaman, analisis, penerapan pada kelompok eksperimen dalam berkolaborasi, dan penggunaan bahan ajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: konstruktivisme, pembelajaran IPA, abad 21 Abstract. In the 21st century, the development of science, technology, and information is very fast and full of competition. Education is challenged to draw attention to the formation of a future that is one of them, independent, and responsible. The educational paradigm has experienced a shift from a behavioral paradigm to a constructivist one marked by differences in learning orientation. The purpose of this paper is to analyze the learning process according to constructivist theory and its implementation in science learning in the 21st century.The method used in this research is library study. The first thing the researcher did was to provide a definition of constructivism and 21st century learning. The second step was to find information about the teaching and learning process according to constructivist theory and 21st century science learning. The third step was to synthesize some information about the implementation of constructivism in 21st century science learning.Based on the literature review, it shows that the learning process according to constructivist theory involves the role of teachers, students, infrastructure, and learning evaluation. The implementation of constructivism learning in science learning in the 21st century includes students' skills in understanding, analyzing, applying to experimental groups in collaboration, and using learning materials and can improve student learning outcomes. Key words: constructivism, science learning, 21st century.
Pembelajaran untuk Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Kompleks Eko Juliyanto; Wiyanto Wiyanto; Sunyoto Eko Nugroho; Budi Naini Mindyarto
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikuasai oleh peserta didik pada abad XXI. Kemampuan CPS perlu dikembangkan sejak usia sekolah. Model atau strategi atau pendekatan pembelajaran yang paling tepat untuk mengajarkan kemampuan pemecahan masalah kompleks menjadi pertanyaan yang belum terjawab? Artikel ini bertujuan untuk memberikan pertimbangan tentang pembelajaran seperti apa yang dapat digunakan oleh pendidik untuk dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kompleks. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian systematic literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah, berbasis kasus dan berbasis proyek berpotensi untuk digunakan dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah kompleks jika dipadukan dengan pembelajaran digital dan game edukasi. Namun demikian, hingga saat ini pembelajaran berbasis masalah yang dipadukan dengan pembelajaran digital dan game edukasi yang banyak digunakan untuk pengembangan kemampuan pemecahan masalah kompleks. Bagi peneliti yang akan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kompleks, artikel dapat dijadikan refernsi dalam memilih model pembelajaran.