Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik)

METODE BERCERITA SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN TRAUMA PASCA BENCANA PADA ANAK USIA DINI Hasiana, Isabella
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p72-76

Abstract

Metode  bercerita adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam proses mendekati anak-anak yang menjadi korban bencana alam, terutama bagi mereka yang mengalami trauma seperti menangis, takut, kesehatan menurun dan sebagainya. Trauma pada setiap anak memiliki rentang waktu pemulihan yang berbeda, tergantung pada kondisi lingkungan yang berperan untuk membantu anak dalam memahami kejadian atau peristiwa  yang mereka alami. Subyek penelitian adalah tiga orang anak usia dini dengan rentang usia  4-5 tahun yang mengalami trauma pasca bencana alam dan significant order dalam hal ini yaitu relawan yang bertugas mendampingi anak.  Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian metode bercerita bagi anak yang mengalami trauma memiliki pengaruh dalam menghilangkan trauma yang dialami.
METODE BERCERITA SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN TRAUMA PASCA BENCANA PADA ANAK USIA DINI Hasiana, Isabella
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p72-76

Abstract

Metode  bercerita adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam proses mendekati anak-anak yang menjadi korban bencana alam, terutama bagi mereka yang mengalami trauma seperti menangis, takut, kesehatan menurun dan sebagainya. Trauma pada setiap anak memiliki rentang waktu pemulihan yang berbeda, tergantung pada kondisi lingkungan yang berperan untuk membantu anak dalam memahami kejadian atau peristiwa  yang mereka alami. Subyek penelitian adalah tiga orang anak usia dini dengan rentang usia  4-5 tahun yang mengalami trauma pasca bencana alam dan significant order dalam hal ini yaitu relawan yang bertugas mendampingi anak.  Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian metode bercerita bagi anak yang mengalami trauma memiliki pengaruh dalam menghilangkan trauma yang dialami.
TERAPI REALITAS UNTUK MENANGANI REMAJA YANG MEMBOLOS SEKOLAH (STUDI KASUS) Hasiana, Isabella
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 4, No 2 (2020): Volume 4 Nomor 2 November 2020
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v4n2.p62-67

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi di dalam perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa  dan pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Pada masa transisi ini pula remaja akan mengalami perubahan pada fisik maupun psikisnya. Selain itu remaja juga mengalami perubahan pada lingkungan sosialnya. Pada diri remaja, lingkungan pergaulan membawa pengaruh yang cukup besar dalam kehidupannya dan ia lebih sering menghabiskan waktu untuk berada di luar rumah. Jika remaja berada dalam lingkungan pergaulan yang positif tentu akan membawa perubahan yang baik bagi dirinya. Begitu juga sebaliknya. Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi realitas dalam menangani remaja yang membolos sekolah. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Subyek dalam penelitian ialah seorang remaja yang berusia 13 tahun dan termasuk remaja yang bermasalah di sekolahnya. Analisis data di dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif.  Hasil akhir dari proses konseling ini dapat dikatakan cukup berhasil dan ditunjukkan dari perilaku konseli yang memiliki komitmen untuk tidak lagi membolos sekolah.