Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PEDAGOGI

MENGAJARKAN DAILY LIFE SKILL PADA ANAK USIA 6 TAHUN YANG MENDERITA RETARDASI MENTAL DENGAN PENDEKATAN MONTESSORI Adhani, Dwi Nurhayati; Mayangsari, Dewi; Fitroh, Siti Fadjryana
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 3a (2017): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.364 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v3i3a.1033

Abstract

Anak usia  dini mengalami beberapa bentuk perkembangan, yaitu perkembangan kognitif, sosial emosional, fisik motorik, bicara bahasa, kreativitas. Namun adakalanya seorang anak memiliki perkembangan yang kurang optimal dikarenakan anak tersebut termasuk anak dengan retardasi mental. Retardasi mental memiliki karakteristik yaitu memiliki intelejensi dibawah rata-rata  dan memiliki kemampuan kecakapan hidup (daily life skills) yang dibawah standar usianya. Kemampuan kecakapan hidup sangat penting bagi seorang anak yang memiliki retardasi mental karena akan bermanfaat bagi kemandirian. Kemampuan kecakapan hidup (daily life skills) yang diajarkan pada anak usia 5-6 tahun yang menderita retardasi mental disesuaikan dengan kemampuan mana yang belum ia kuasai, misalnya mengancingkan baju. Penggunaan daily life skills dapat diajarkan salah satunya dengan pendekatan Montessori. Pendekatan Montessori yang digunakan menggunakan alat peraga yanghampir menyerupai alat sebenarnya. Kata kunci : Anak usia dini, retardasi mental, pendekatan Montessori
Tanggung Jawab Negara Atas Hak Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus A’an Efendi; Dwi Nurhayati Adhani
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.099 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v4i2.1940

Abstract

Hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilihat dari dua sisi. Bagi anak berkebutuhan khusus sebagai pemegang hak ia tidak hanya dapat berharap hak itu diperolehnya tetapi dapat menuntut pelaksanaanya. Dari aspek negara, negara terikat kewajiban hukum untuk menghormati dan melaksanakan hak itu. Kegagalan melaksanakan kewajiban hukum yang berakibat timbulnya kerugian bagi pemegang hak menyebabkan negara dapat dibebani tanggung jawab hukum untuk memberikan ganti kerugian. Hak atas pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah hak konstitusional yang dijamin konstitusi yang selanjutnya harus diatur penjabarannya lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan di bawah konstitusi. Pengaturan hak dalam aturan-aturan hukum yang mengikat itu harus ditindaklanjuti dengan tindakan pelaksanaan hak supaya tidak sekadar menjadi hak di atas kertas.