Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usahatani Cabai Merah dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya Boby Suhendra; Mhd. Buhari Sibuea; Faiz Ahmad Sibuea
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 5, No 2 (2022): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v5i2.11003

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani cabai merah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara dan mengetahui R/C ratio usaha tani cabai merah. Peneliti mengambil sampel sebanyak 75 petani cabai merah. Hasil penelitian diperoleh nilai R2 sebesar 0,713 yang berarti bahwa 71,3% pendapatan usahatani cabai merah dipengaruhi oleh faktor luas lahan, sarana produksi, tenaga kerja dan harga jual yang digunakan dalam usahataninya. Hasil uji t (parsial) dan uji F (serempak), yaitu sarana produksi (X1), harga jual (X2), tenaga kerja (X3) dan luas lahan (X4) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani cabai merah (Y). Lalu hasil analisis dapat diperoleh dengan total biaya Rp 1.300.957.500 petani di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara memperoleh penerimaan sebesar Rp 2.984.010.000. Jadi, besar pendapatan usahatani cabai merah adalah sebesar Rp 1.683.052.500. Harga pokok produksi usahatani cabai merah di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batubara dengan total keseluruhan adalah Rp 272.158 dengan rata- rata Rp 3.629. Besar nilai Kelayakan R/C atas biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 1,77
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KARET RAKYAT DI KABUPATEN NIAS SELATAN Ujianhati Zega; Buhari Sibuea
JURNAL AGRICA Vol 7, No 1 (2014): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v7i1.1356

Abstract

The form of this research is descriptive quantitative research with observational methods (survey) and field observations. The analysis used the descriptive analysis of the literature study for quantitative analysis of secondary data and primary data collected for the research instrument in the form of a list of questions. Research sample were 105 respondents from 95 districts sampled farmers and 10 key figures in the study area. The results of this study are: The results of the analysis of internal strategic factors consist of 1) the power factor: land availability, high employment, good soil fertility to the rubber, the availability of human and socio-cultural factors. 2) Factors weakness :, no rubber factories, rubber prices are still low, there is no rejuvenation program, farmers and low capital. External strategic factors in South Nias consists of 1) Factor odds: high export demand, the expansion of the land is still available, the strong commitment of the local government, land use and does not require any displaced high-tech. 2) Factors :, threats land conversion, farmers shift to other sectors, climate change, pests and diseases and premature felling of rubber trees productive. Offered an alternative strategy for the development of rubber in South Nias are: 1) Establish farmer groups as a means of counseling, education, the introduction of technology and access permodalan.2) Capital to petani.3) rejuvenation program to clone old unggul.4) Utilize budget autonomy to increase rubber production needs industri.5) Cooperation with investors to build a processing plant karet.6) increasing cultivation technology of rubber. 7) Expanding plantations of rubber.8) Promoting the use of seedlings (clones) superior. Keywords: Agribusiness, Development, Rubber
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DI KECAMATAN LEUSER KABUPATEN ACEH TENGGARA Jasa Ginting; Muhammad Buhari Sibuea; Rahmanta Ginting
JURNAL AGRICA Vol 9, No 1 (2016): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v9i1.398

Abstract

The productivity of oil palm plantations in the district Leuser tends to decrease, this is not in line with the area's increasing crop yield. Decreased productivity impact on the incomes of farmers who have land transformation, this condition is certainly not expected of farmers. The purpose of this study to formulate appropriate strategies to improve the income of farmers in the district of palm Leuser Southeast Aceh district. By using SWOT analysis, the results showed that the resulting strategy is a strategy of business diversification of the diversity of both interrelated or not interrelated to increase farmers' income palm.Keywords: SWOT, Strategy Diversification, Farmers' Income
Analisa Ekonomi Usaha Ternak Itik Pedaging di Kabupaten Langkat Muhammad Buhari Sibuea
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.843 KB)

Abstract

The research was conducted in Pematang Cengal Barat Village, Tanjung Pura Subdistrict, Langkat Regency with the aim of identifying and knowing the availability of production inputs, business management systems, the amount of business income, and the contribution of broiler duck business income to overall income who also works as a rice farmer. The research area was determined purposively considering the unique characteristics of this business and the entire population of 30 people was used as the research sample. The data obtained were analyzed descriptively. From the research results, it is found that proportionally the availability of inputs or production factors for this business is quite good. Meanwhile, the broiler duck business management system is still carried out in a simple and traditional manner but has shown quite good results. The income received by broiler duck breeders is quite high in the season and it turns out that the contribution of the broiler duck business to the total income of the farmers is actually greater than their main business from lowland rice farming, which is 59.03%. The results of the research recommend that farmers who are also breeders make this business the main business whose maintenance can be carried out extensively and intensively so that it can produce better productivity.
P3L: Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Faiz Ahmad Sibuea; Muhammad Buhari Sibuea; Fadhil Pahlevi Hidayat
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 2 (2022): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

Abstract

Lembaga keuangan mikro agribisnis (LKMA) Karya Berseri di Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lembaga permodalan usahatani bagi petani yang tergabung didalam kelompok tani di daerah tersebut. Ketika petani mengalami kekurangan modal maka petani tidak bisa melakukan proses produksi bertani secara maksimal. Oleh sebab itu petani sering melakukan pinjaman dengan melakukan utang kepada rentenir dengan tingkat bunga yang tinggi. Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Karya Berseri ialah satu dari sekian banyak lembaga keuangan yang terbentuk dari program-program pemberdayaan masyarakat. Lembaga ini terbentuk dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Namun, petani yang sudah mengakses peminjaman modal hanya sedikit dimana dari total 547 petani yang ada didaerah tersebut tercatat 236 orang sudah menjadi anggota LKM-A. Jika dilihat dari persentasenya hanya 43% yang masih bergabung. Hal ini menunjukkan partisipasi petani dalam LKM-A belum optimal. Untuk itu, perlu dilakukan sosialiasasi dan monitoring untuk peningkatan jumlah nasabah yang masuk kedalam keanggotaan LKMA Karya Berseri. Kegiatan yang dilakukan mengarah kepada khalayak sasaran terutama kemampuan dalam melakukan komunikasi secara persuasif untuk mengajak petani bergabung kedalam LKMA. Kemudian khusus kepada pengelola lembaga keuangan mikro agribisnis diberikan sosialisasi berupa penerapan prinsip manajemen modern sehingga mampu berkontribusi dalam memanjukan lembaga keuangan mikro agribisnis sesuai dengan potensi sumber daya modal dan sumber daya manusia yang tersedia secara tepat sasaran  yang pada akhirnya akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat tani di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
Analisis Rantai Pasok Umkm Sapu Lidi di Kabupaten Deli Serdang Faiz Ahmad Sibuea; Mhd. Buhari Sibuea; Azwana Azwana; Sitirahmah Sibuea
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 6, No 1 (2022): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v6i1.11574

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja rantai pasok usaha mikro kecil dan menengah pada usaha sapu lidi di daerah penelitian menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP. Sampel dalam penelitian ini adalah pemasok bahan baku dan pengusaha sapu lidi yang terdiri dari 5 orang pemasok dan 30 orang pengusha sapu lidi. Lokasi penelitian terletak di Kabupaten Deli Serdang yang berjarak 22 km dari Kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum, rantai pasok usaha mikro kecil dan menengah pada usaha sapu lidi di daerah penelitian ini adalah pemasok - pengusaha sapu lidi - pedagang pemasar konsumen. Kinerja rantai pasok di daerah penelitian sudah cukup konsisten dengan nilai rasio konsistensi sebesar 0,083 dengan adanya kerjasama yang baik dari kemitraan seperti pemasok bahan baku yang saat ini masih dapat memenuhi permintaan dari para pengusaha, kemudian konsistensi yang diperoleh dari metode ini juga berhubungan dengan tenaga kerja yang cukup terampil membantu mengembangkan usaha dan dapat menunjang perkembangan pemasaran produk.Kata Kunci : Rantai Pasok, Sapu Lidi, Pengusaha, AHP