Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

IMPROVING THE ABILITY TO READ THE QURAN THROUGH THE TAHSIN PROGRAM BASED ON THE TALAQQI METHOD Nurzannah Nurzannah; Nurman Ginting
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i2.7228

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemahiran dan kefasihan membaca al-Quran serta kelancaran tahfizh al-Quran Siswa Sekolah Kader Angkatan Muda Muhammadiyah Ranting Pematang Cengal Pantai Cermin, Kabupaten Langkat. Program PKM ini dilaksanakan selama 3 bulan, (12 kali pertemuan), dengan durasi 3 jam per-minggu. Kerangka pelaksanaannya; 1) peserta dibagi menjadi 2 kelompok. 2) masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang, diajar oleh empat orang guru, yang setiap pekan mengajar secara bergantian. Setiap tutor bertanggung jawab terhadap kelompok yang diajarnya dari awal pelaksanaan sampai evaluasi, 3) Tim menyediakan video pembelajaran tahsin yang diunggah di YouTube, dan modul tahsin sederhana. Metode yang digunakan dalam mengajarkan tahsin adalah metode talaqqi. Pelaksanaan Program Tahsin ini dilaksanakan dalam tiga tahap; persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Apabila pada Mid evaluasi tujuannya belum tercapai, maka pelaksanaan akan diulang (dari tahap persiapan). Akan tetapi, jika tujuan telah tercapai, maka dilanjutkan ke tahap menyusun laporan. Evaluasi terhadap pelaksanaan program tahsin ini diawali dengan pre-tes dan diakhiri dengan post-test, menggunakan teknik tulisan dan lisan. Hasil evaluasi yang diperoleh peserta yang terdiri dari 16 orang menunjukkan bahwa, nilai post-tes tertulis rata-rata sebesar 60.9. Sedangkan nilai Lisan (praktik) di akhir kegiatan rata-rata peserta mendapatkan skor 75.31.Abstract: The purpose of this Community Partnership Program (PKM) activity is to improve the proficiency and fluency in reading the Koran and the fluency of tahfizh al-Quran students of the Muhammadiyah Youth Cadre School Branch Pematang Cengal Pantai Cermin, Langkat Regency. This PKM program is carried out for 3 months, (12 meetings), with a duration of 3 hours per week. Implementation framework; 1) participants were divided into 2 groups. 2) each group consists of 8 people, taught by four teachers, who teach alternately every week. Each tutor is responsible for the group he teaches from the beginning of implementation to evaluation, 3) The team provides tahsin learning videos uploaded on YouTube and simple tahsin modules. The method used in teaching tahsin is the talaqqi method. The implementation of the Tahsin Program is carried out in three stages; preparation, implementation, and evaluation. If in the Mid evaluation the goal has not been achieved, then the implementation will be repeated (from the preparation stage). However, if the objectives have been achieved, then proceed to the stage of compiling a report. Evaluation of the implementation of the tahsin program begins with a pre-test and ends with a post-test, using written and oral techniques. The evaluation results obtained by the 16 participants showed that the average written post-test score was 60.9. While the Oral score (practice) at the end of the activity, the average score of the participants was 75.31.
Pembinaan Pelaksanaan Fardu Kifayah dan Pelatihan Imam Anggota Muhammadiyah (Studi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Medan Deli) Zailani Zailani; Nurman Ginting
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ihsan (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.06 KB) | DOI: 10.30596/ihsan.v1i1.3300

Abstract

This service is coaching for Muhammadiyah members in PCM of Medan Deli. It is hoped that from fardhu kifayah training and Imam training there will be a collective awareness of the importance of knowledge and skills in carrying out special worship. This service was partnered with the PCM of Medan Deli and Leadership of Majelis Tablig of Muhammadiyah Medan Deli. These two partners have different responsibilities. For the PCM of Muhammadiyah Medan Deli, he was responsible for the policy of ordering the three Branches under his guidance, namely the Ranting of Tanjung Mulia, Hilir, Tanjung Mulia Darat and Mabar to be able to send training participants to implement fardhu kifayah and imam. Whereas the Medan Deli Tabligation Assembly has authority in operational aspects. The method used includes lectures, discussions, questions and answers and simulations. The target is to be achieved, the participants understand well about the ins and outs of the implementation of fardhu kifayah. As for the imam, the emergence of awareness that not all pilgrims have the ability to become imam.
Pengembangan Ekonomi Keluarga Berbasis Mompreneur Bagi Ibu-Ibu Di Pimpinan Cabang Aisyiyah Duriankota Medan Albara Albara; Riyan Pradesyah; Nurman Ginting
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.102 KB) | DOI: 10.30596/ihsan.v1i2.4721

Abstract

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia terus mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari data yang telah dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik atau BPS, yang sampai saat ini kemiskinan meningkat sekitar 13%. Hal ini tentu saja menunjukan bahwa, banyak program-program pemerintah yang belum berjalan optimal, di dalam pengentasan kemiskinan yang ada di Indonesia. Banyaknya program pemerintah yang dilakukan dalam pengentasan kemiskinan, bukan menjadi suatu hal yang baru, tetapi sudah cukup lama dan banyak program-program yang dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan. Hanya saja, pemerintah kurang memperhatikan program tersebut, sehingga program tersebut tidak berjalan sesuai dengan rencana. Bila dilihat dari data jenis kelamin yang telah di publikasi oleh BPS, maka perbandingan jenis kelamin laki-laki dan perempuan jauh lebih banyak berjenis kelamin perempuan, maka dari data tersebut, pengembangan ekonomi berbasis MomPreneur dapat membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Dimana target dari pengabdian ini adalah ibu-ibu rumah tangga, yang nantikan diberikan bekal untuk membantu mengembangkan perekonomian keluarga. Kata Kunci: Pengembangan, Ekonomi Keluarga, MomPrenuer
STRATEGI PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (STUDI KASUS LEMBAGA ZAKAT MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN) AL Bara; Riyan Pradesyah; Nurman Ginting
Misykat al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Islamic Studies, University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2644.997 KB) | DOI: 10.24853/ma.2.2.%p

Abstract

The purpose of this study was to look at the system of providing productive zakat funds in the Muhammadiyah zakat institution in Medan City. The current management of zakat still causes controversy. Where, the distribution of zakat funds is still less effective. The zakat management institution shows less transparent and accountable performance. The principle of justice is something that must be enforced. Where, the intended justice is being able to manage and distribute the zakat funds appropriately and quickly. The implementation of zakat in alleviating poverty and improving the economy should be immediately relocated through improving the performance of the zakat institution itself. Because the role of zakat on the lives of mustahik is very strategic if managed wisely. The development of productive zakat, which should be an alternative in alleviating poverty, is now a financing provided to the community. In fact, productive zakat is the provision of funds to mustahik or the poor, in the development of the economy, not the provision of funding that must be returned to the zakat institution. So for that, here the researcher wants to see the concept of giving productive zakat to the Muhammadiyah zakat institution in Medan. This research will be carried out for 3 months and will carry out observations and conduct direct interviews with the Muhammadiyah Zakat Institution in Medan City.To achieve the results of this study, this study uses a qualitative descriptive research method where researchers are actively involved in meeting, observing, and interviewing participants to uncover productive zakat management strategies in alleviating poverty, with the case study of the Medan City Muhammadiyah Zakat Institute.
PELATIHAN DAI MUHAMMADIYAH DI DAERAH MINORITAS (PIMPINAN DAERAH PEMUDA MUHAMMADIYAH KARO DAN DAIRI ) Munawir Pasaribu; Salman Nasution; Nurman Ginting
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.230-240

Abstract

Muhammadiyah merupakan organisasi yang terbesar di Indonesia, bahkan Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang paling eksis di dunia ini. Muhammadiyah mempunyai amal usaha yang begitu banyak, mulai dari Sekolah, Panti Asuhan, dan juga tempat peribadahan seperti Masjid dan Musholla. Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang tersebar hampir seluruh wilayah Indonesia, peran aktifnya dirasakan langsung oleh masyarakat yang ada di daerah, jangkauan dakwah muhammadiyah tidak ada batasannya, Muhammadiyah mempunyai peranan dakwah baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Kendala yang terjadi terkadang di daerah pedesaan tingkat pemahaman dainya kurang bagus atau tidak terlalu berani dalam berdakwah padahal, di sana ada sarana dakwah yang harus diurus oleh seluruh kalangan anggota Muhammadiyah yang berada didaerah tersebut. Salah satu kasus yang ada sekarang ini adalah di beberapa daerah minoritas yang ada di Sumatera Utara ini yaitu daerah Karo dan Dairi. Di daerah ini sarana dakwah Muhammadiyah seperti Masjid dan Musholla ada namun para pengisinya untuk menjadi dai ataupun penceramah yang tidak mencukupi. Oleh sebab itu diadakanlah pelatihan dai yang berada di daerah ini supaya mereka di daerah ini mampu melaksanakan ceramah di berbagai kegiatan yang di butuhkan seperti, Khutbah Jumat, Ceramah Ramadhan, mengisi pengajian dalam takziah, dan juga ceramah ketika pernikahan. Dalam kegiatan ini dilaksanakan pelatihan Dai kepada kader-kader muda Muhammadiyah yaitu mereka yang masuk di Pemuda Muhammadiyah di daerah karo dan Dairi. Mitra dalam pengabdian ini adalah Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara yang mana mitra ini memberikan solusi bagaimana cara pelaksanaan Dai di daerah miboritas dan juga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara yang mana mitra ini menyiapkan peserta kegiatan yang langsung dilatih dari tiap daerah yaitu Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Karo dan Pimpinan Daerah Dairi. Dalam program kemitraan ini   di harapkan ada generasi pelanjut untuk meneruskan dakwah amar makruf nahi mungkar di daerah minorotas ini. 
MEMPERKUAT NALAR TEOLOGI ISLAM MODERAT DALAM MENYIKAPI PANDEMI COVID-19 DI PIMPINAN RANTING PEMUDA MUHAMMADIYAH BANDAR PULAU PEKAN Nurman Ginting; Riyan Pradesyah; Amini Amini; Hadi Sahputra Panggabean
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i1.30-40

Abstract

Religion for some people in the world is a guideline for determining the direction to be directed in their life. In life in this world, the most important thing is a peace of mind and body in society. In keeping up with the current changes, a good reasoning process is urgently needed as a solution to addressing this to break the chain of the spread of the Covid-19 outbreak. Moderate Islam is a teaching that is able to keep up with the times and does not abandon the teachings afterwards. So that Moderate Islam is a religion that is able to balance the movement of changes in life in society. The understanding of moderate Islamic values is currently being eroded by the changing times, so that many young people tend to be pragmatic, exclusive and intolerant in responding to the situation and conditions of the Covid-19 pandemic which is spreading so rapidly today.
PENGARUH KEMAMPUAN BACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN ALQURAN HADIS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BARUS KAB. TAPANULI TENGAH. Isman Efendi Limbong; Nurman Ginting
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 6, No 1 (2021): AL-MUADDIB : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL DAN KEISLAMAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v6i1.35-44

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Penelitian ini merupakan kejadian-kejadian yang ada di lapangan dengan adanya sumber yaitu dari siswa. Sebagai penunjang terlaksananya kemampuan baca Alquran siswa di Madrasah Aliyah Negeri Barus dan terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran Alquran Hadis. Sehingga Untuk mengetahui kemampuan baca Alquran siswa dalam memahami pelajaran Alquran Hadis. Untuk memperkaya Ilmu Pengetahuan guna meningkatkan kualiatas baca Alquran terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran Alquran Hadis.Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang pengaruh kemampuan baca Alquran terhadap prestasi pada mata pelajaran Alquran Hadis.
IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TERPADU DI SEKOLAH ISLAM TERPADU ULUL ILMI ISLAMIC SCHOOL KOTA MEDAN Nurman Ginting; Hasanuddin Hasanuddin
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 5, No 2 (2020): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v5i2.293-304

Abstract

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan kejadian di lapangan sebagaimana adanya. Adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah dan guru wali kelas. Sebagai penunjang terlaksananya konsep ini Sekolah Islam Terpadu Ulul Ilmi Islamic School Medan menggunakan kurikulum 2103 dan menggunakan kurikulum khas yang merupakan pengembangan dari kurikulum madrasah, yang pada pengembangannya meluaskan aspek life skill sehingga memiliki porsi yang sama dengan mata pelajaran umum. Konsep pendidikan Islam terpadu yang diimplementasikan di Sekolah Islam Terpadu Ulul Ilmi Islamic School Medan berorientasi pada pembentukan kepribadian dan akhlak peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kemudian faktor penghambat yang dalam implemetasi konsep ini adalah berkaitan pada kompetensi pengetahuan keagamaan guru yang berbeda-beda hal ini disebabkan tidak semua guru memiliki latar belakang pendidikan dari lembaga pendidikan Islam.
OTONOMI PENDIDIKAN DI MASA KRISIS PANDEMI COVID-19 (Analisis Peran Kepala Sekolah) Amini Amini; Nurman Ginting
Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial & Keislaman Vol 5, No 2 (2020): Al-Muaddib : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/muaddib.v5i2.305-314

Abstract

Peran otonomi pendidikan dalam masa krisis yang disebabkan oleh pandemi covid-19 sangat dibutuhkan sebagai dasar dalam pelaksanaan proses pembelajaran dalam kondisi krisis seperti saat ini. Banyak strategi dan pendekatan yang dapat dilakukan dengan peran otonomi pendidikan tersebut, untuk tetap dapat melaksanakan proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang terdapat pada pemerintahan daerah. Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud No 3 Tahun 2020 tentang "langkah pencegahan covid-19 pada satuan pendidikan", dan Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020 tentang " pelaksanaan pendidikan pada masa covid 19". Selama pandemi covid-19 siswa belajar di rumah, dan guru mengajar dari rumah. Sehingga harus dilakukan proses perubahan yang sangat cepat dan melakukan penyesuaian yang sangat cepat dengan kondisi ini. Maka peran dari kepala sekolah dalam memfasilitasi, mendukung, mendorong, monitorin jadi sangat penting dalam rangka menjaga kualitas proses pembelajaran yang akan berlangsung. Tanggung jawab kepala sekolah di masa covid-19 ini hanya ada satu yaitu menjamin kualitas belajar murid di rumah melalui pelaksanaan fungsi manajemen dan kepemimpinan. Pengelolaan pembelajaran di masa andemic covid-19 saat ini, sangat membutuhkan peran kepala sekolah yang inovatif dengan menyusun berbagai perencanaan untuk menunjang proses pembelajaran bagi peserta didik dan kesiapan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemic covid-19.
Map of The Needs of UMSU Students on Al-Islam and Muhammadiyah Curriculum Nurzannah Nurzannah; Mahmud Yunus Daulay; Nurman Ginting
Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 3 (2021): Islamic Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.675 KB) | DOI: 10.31538/nzh.v4i3.1722

Abstract

The purpose of this study was to produce a map of the needs of UMSU students for Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK) courses. This type of research is qualitative research that uses survey techniques. Data collection was carried out by questionnaires and interviews. The data analysis techniques used are; describe the data, analyze, and interpret, and conclude. The results showed that the map of the needs of UMSU students for AIK courses were: 1) Students with religious understanding backgrounds other than Muhammadiyah (92 people/76.8%) of the 396 respondents stated that the provision of Worship courses, in particular, not through doctrine and coercion, but must pay attention to the background of the religious understanding they already profess. 2) Non-Muslim students generally state that Worship courses are not taught in the form of doctrine as given to Muslim students but must consider their religious background, and AIK courses should be taught in the form of Islamology courses, or the like. 3) Students from Muhammadiyah schools tend to want the provision of AIK courses to be packaged with other programs. Or by combining face-to-face in class with more interesting programs, not just face-to-face routines. 4) Most of the respondents stated that learning strategies and methods need to be adapted to the needs of students.