Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Gradien

DETEKSI GEN CVPDr PADA BEBERAPA TANAMAN JERUK DI BALI I Gusti Ayu Diah Yuniti
Jurnal Teknik Gradien Vol 10 No 2 (2018): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CVPD merupakan penyakit tanaman jeruk yang disebabkan oleh bakteri L. asiaticus, menyebabkan daun tanaman menguning, kualitas buah menjadi rendah, rasanya masam dan banyak merugikan petani. Fragmen DNA CVPDr berperan dalam ketahanan tanaman jeruk terhadap penyakit CVPD, ditemukan pada tanaman jeruk yang tahan atau relatif tahan terhadap penyakit CVPD yaitu T. trifoliata dan C. aurantifolia var. seedless, akan tetapi fragmen DNA CVPDr ini juga ditemukan pada C. nobilis var. Kintamani yang merupakan tanaman jeruk yang rentan terhadap penyakit CVPD. Semua gen tersebut belum diketahui dengan pasti secara molekuler. Ada kemungkinan bahwa fragmen DNA CVPDr tidak dapat berperan dengan baik memberi ketahanan terhadap penyakit CVPD, sehingga pada tanaman timbul ekspresi penyakit CVPD Semua tanaman jeruk budi daya rentan terhadap serangan penyakit CVPD. Beberapa jenis tanaman jeruk, terutama tanaman jeruk yang tidak dibudidayakan secara ekonomi dan beberapa tanaman kerabatnya, diketahui ada yang tahan terhadap penyakit CVPD. Jenis tanaman jeruk dan kerabatnya yang tahan CVPD ini untuk selanjutnya disebut tanaman jeruk CVPDr. Gen CVPDr berlokasi pada kromosom tanaman jeruk, tetapi mekanisme kerja tingkat molekulnya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya polymorfisme gen CVPDr anatara beberapa jenis tanaman jeruk untuk melihat kemungkinan seperti adanya mutasi dan mengidentifikasi serta mengisolasi protein yang disandi oleh gen CVPDr atau protein CVPDr pada beberapa jenis tanaman jeruk. Sampel tanaman jeruk diambil dari beberapa sentra jeruk di Bali secara acak. Hasil sekuensing menunjukkan bahwa terjadi polymorfisme gen CVPDr pada tanaman jeruk.
PERSENTASE PENYAKIT DAN INTENSITAS KERUSAKAN TANAMAN JERUK TERSERANG CVPD DI DESA PENGOTAN KABUPATEN BANGLI I Gusti Ayu Diah Yuniti
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 1 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jeruk adalah buah lokal yang cukup banyak beredar di pasaran, kualitas buah jeruk dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain serangan penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). CVPD adalah salah satu penyakit tanaman jeruk, yang dikenal dengan citrus greening, yellow shoot, leaf mottle (Filipina), likubin atau decline (Taiwan), citrus dieback (India), blotchy-mottle atau mottling disease (Afrika); dengan nama internasional huanglongbing (China). Penyakit CVPD tergolong salah satu penyakit penting pada tanaman jeruk yang telah berkembang luas dan menjadi kendala utama usaha pengembangan dan peningkatan produksi jeruk di Bali. Analisis PCR untuk mendeteksi keberadaan penyakit CVPD dilakukan dengan menggunakan primer spesifik dari 16S rDNA. Berdasarkan hasil pengamatan gejala di desa Pengotan persentase serangan CVPD berkisar antara 61% sampai dengan 87%. Hasil rata-rata persentase tanaman jeruk yang menunjukkan gejala serangan CVPD sebesar 72,67%, persentase terendah dialami oleh jeruk keprok dan tertinggi ditunjukkan oleh jeruk Selayar (87%).
“BAKTERI LIBEROBACTER ASIATICUM MENYEBAR PADA TANAMAN JERUK DENGAN BERBAGAI GEJALA SERANGAN PENYAKIT CVPD” I Gusti Ayu Diah Yuniti
Jurnal Teknik Gradien Vol 8 No 2 (2016): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) merupakan penyakit terpenting tanaman jeruk. Mekanisme infeksi penyakit belum banyak diketahui, sehingga usaha–usaha pengendalian penyakit belum memadai. Pada penelitian ini kami mencoba mendeteksi penyebaran bakteri penyebab penyakit CVPD (Liberobacter asiaticum) dalam tubuh tanaman menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri Liberobacter asiaticum dideteksi hanya pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala. Sedangkan pada tanaman yang terserang berat Liberobacter asiaticum terdeteksi keberadaannya pada seluruh bagian tanaman. Hasil penelitian ini memberi indikasi bahwa bakteri Liberobacter asiaticum pertama–tama berkembang dan menimbulkan gejala penyakit di tempat terjadinya infeksi dan bersamaan dengan waktu menyebar ke bagian tanaman lainnya melalui pembuluh phloem yang kemudian menimbulkan gejala di bagian–bagian tanaman lainnya. Hasil penelitian ini mematahkan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa bakteri Liberobacter asiaticum berakumulasi di akar dan kemudian menimbulkan gejala penyakit. Ditemukan pula bahwa ada bagian tanaman yang bergejala tetapi tidak terdeteksi adanya Liberobacter asiaticum, yang menunjukkan bahwa ada senyawa virulen yang dihasilkan oleh bakteri patogen dapat menyebar dan menimbulkan gejala penyakit, dibagian tanaman lainnya.