cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
ISSN : 19796072     EISSN : 26210193     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Bidang kajian dimuat meliputi agribisnis, teknologi budidaya, sumberdaya perikanan, kelautan, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, bioteknologi perikanan. Sejak tahun 2017 mulai diterbitkan secara elektronik kerjasama Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2013)" : 20 Documents clear
Evaluasi aspek sosial terhadap kegiatan penangkapan ikan kakap merah (Lutjanus) dan pengembangannya di sekitar Perairan Sinjai Teluk Bone Lukman, Erika
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.49-52

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan penangkapan ikan Kakap (Lutjanus) di sekitar perairan Sinjai Teluk Bone dan kemungkinan pengembangannya. Pengambilan sampel diambil secara keseluruhan dengan jumlah responden sebanyak 30 nelayan yang menangkap ikan kakap dengan tiga jenis alat tangkap yang digunakan yaitu pancing tangan, jaring insang tetap, dan bubu. Analisis untuk aspek sosial menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif yang didasarkan pada kriteria-kriteria sosial dengan menggunakan pendapat responden. Berdasarkan hasil penelitian jaring insang dapat diterima secara sosial. Berdasarkan tinjauan dari aspek sosial, alat tangkap terbaik untuk dikembangkan di perairan Sinjai Teluk Bone untuk penangkapan ikan kakap adalah alat tangkap jaring insang tetap.
Strategi pemasaran produk kecap ikan (Studi kasus pada UP2KS Sari Laha di Kota Ternate) Yonete Maya Tupamahu
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.15-27

Abstract

Penelitian dilakukan di UP2KS Sari Laha bertujuan menganalisis kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) pada pemasaran kecap ikan dan merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi agroindustri kecap ikan. Penelitian menggunakan formulasi matriks IFE dan EFE, matriks IE, dan matriks SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan agroindustri kecap ikan adalah produk memiliki ciri khas dan tenaga kerja terampil dan berpengalaman. Kelemahan agroindustri kecap ikan adalah proses produksi secara manual, sederhana, dan tidak kontinu; produk belum distandarisasi, kemasan kurang menarik, promosi produk belum intensif dilakukan, dan harga produk relatif  lebih mahal. Peluang agroindustri adalah pangsa pasar masih lokal, bahan baku dan bahan penolong tersedia dan mudah diperoleh, dan adanya dukungan pemerintah dan instansi terkait lainnya. Ancaman agroindustri adalah banyaknya produk substitusi yang lebih murah, dan meningkatnya pengetahuan konsumen mengenai produk.  Strategi berdasar analisis matriks Internal-Eksternal adalah strategi intensif, sedangkan analisis matriks SWOT menghasilkan empat alternatif strategi yaitu: Strategi SO yaitu perluasan usaha melalui pengembangan pasar dan meningkatkan produksi; Strategi WO yaitu meningkatkan mutu produk melalui proses standarisasi yang baku dan perbaikan teknologi produksi, kemasan, serta promosi ke daerah potensial lainnya, dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah/ instansi terkait; Strategi ST yaitu pengembangan produk serta penentuan harga yang dapat bersaing dengan produk lainnya; dan Strategi WT yaitu melakukan pengamatan lingkungan melalui pencarian peluang pemasaran.
Aspek bio-reproduksi ikan lolosi biru (C. caeulaureus) yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate Provinsi Maluku Utara Irham Irham
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.53-61

Abstract

Ikan lolosi biru (Caesio caerulaureus) adalah salah satu spesies ikan karang yang mempunyai nilai ekonomis pentingyang usaha penangkapannyaoleh nelayan di Maluku Utara di lakukan di secara intensif dan dalam jumlah yang besar secara bebas. Sehingga kecendrungan terjadi eksploitasi yang berlebihan demi memenuhi permintaan yang terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pola pertumbuhan ikan lolosi biru dan menentukan tingkat kematangan gonad, indeks  kematangan gonad serta fekunditas ikan lolosi biru. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada bulan Desember 2011,dengan lokasi pengambilan data di  Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. Parameter yang di amati adalah hubungan panjang berat, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad dan fekunditas dari ikan lolosi biru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pertumbuhan dari ikan lolosi biru baik jantan maupun betina adalah "allometrik mayor" yaitu pertambahan berat lebih cepat dari pertambahan panjang. Tahapan kematangan gonad yang mendominasi pada ikan lolosi biru betina adalah TKG III dan IV, sehinga menunjukan bahwa ikan lolosi biru betina yang tertangkap dibulan Desember tahun 2009 semakin mendekati waktu pemijahan. Adapun rata-rata fekunditas yang di peroleh berkisar antara 7.11788 - 7581.51 butir.
Peramalan penjualan roti kenari arjuns bakery di Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Ruslan Laisouw; Hamka Hamka
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.28-32

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mempelajari  Pola penjualan roti kenari yang di produksi oleh perusahaan Arjuns Bakery dan mengetahui peramalan roti kenari terbaik dengan menggunakan time serial untuk 3 bualan mendatang. Metode yang digunakan adalah metode time serial dengan menggunakan simple Average, Moving Average dan Simple Eksponensial Smoothing.  Hasil penelitian menunjukkan bahawa pola penjualan roti kenari bersifat stasioner atau horisontal, dimana pergerakan data penjualan berada di sekitar rata-rata penjualan roti selama satu tahun sembilan bulan.  Nilai peramalan yang diperoleh dengan menggunakan metode time serial adalah Simple Average  dengan nilai peramalan 8060 dengan SE 572.84,  Moving Average 7713 dengan nilai SE 558.72 yang dianggap baik untuk meramalkan penjualan roti untuk tiga bulan mendatang adalah metode Simple Eksponensial Smoothing  dengan nilai peramalan penjualan roti kenari sebesar  7759 buah, dengan nilai  SE   sebesar  555.03.
Studi pada kualitas bubuk biji kakao lindak sebagai pembanding pada produk kakao bubuk komersial Mustamin Anwar Masuku
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.62-69

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengolah biji kakao menjadi kakao bubuk, mengetahui kualitas produk akhir yang dihasilkan serta membandingkannya dengan produk kakao bubuk komersial dan menentukan titik kendali kualitas kakao bubuk dalam pengolahannya dari biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar air kakao bubuk yang dibuat selama penelitian relatif lebih rendah daripada kakao bubuk komersial (10,35%), merupakan kadar air yang masih ideal untuk produk bubuk. Kadar lemak kakao bubuk yang dibuat selama penelitian relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kadar lemak kakao bubuk komersial. Laju pengendapan kakao bubuk yang dibuat selama penelitian relatif lebih tinggi daripada laju pengendapan kakao bubuk komersial. warna dan tekstur kakao bubuk yang dibuat selama penelitian dinilai kurang kompetitif jika dibandingkan dengan kakao bubuk komersial. Kakao bubuk cukup disukai dari sisi rasa dan tekstur, setara dengan kakao bubuk komersial. Tahap pengecilan ukuran dan pemanasan sebelum  pemisahan lemak menjadi titik kendali kualitas kakao bubuk.
Karakteristik komunitas lamun di perairan Selat Lonthoir Kepulauan Banda Munira Munira; Johny Dobo
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.33-39

Abstract

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juli hingga Desember 2009 yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik komunitas lamun di Selat Lonthoir, Kepulauan Banda, Maluku.  Hasil pengamatan menunjukkan bahwa padang lamun di daerah ini termasuk heterospesifik yang terdiri dari 7 (tujuh) spesies, dengan kerapatan jenis tertinggi adalah Cymodocea rotundata di stasiun I dan II serta Thalassia hemprichii di stasiun III.  Frekuensi kehadiran relatif tertinggi di stasiun II dan II adalah C. rotundata (56,7% dan 42,8%) sedangkan di stasiun III adalah T. hemprichii (39,8%).  Penutupan relatif jenis lamun di stasiun I dan II didominasi oleh C. rotundata masing-masing sebesar 58,39% dan 44,34% sedangkan di stasiun III T. hemprichii merupakan jenis yang memiliki nilai penutupan relative tertinggi yaitu 44,39%.
Kajian sistem imunitas untuk pengendalian penyakit pada ikan dan udang Inem Ode
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.41-43

Abstract

Setiap adanya infeksi mikroorganisme baik bakteri, virus dan parasit maupun jamur ke dalam tubuh, maka ikan atau udang akan memberikan respon dengan sistem pertahanan tubuh. Pada ikan sistem pertahanan tubuh terdiri dari Sistem pertahanan innate atau sistem pertahanan bawaan /alami yang  bereaksi pada semua bahan yang asing bagi tubuh seperti kolonisasi dan infeksi oleh organisme patogen. Sistem pertahanan ini juga disebut sistem pertahanan non spesifik dan Sistem pertahanan dapatan atau yang diinduksi (Acruired) yaitu sistem pertahanan yang akan berfungsi dengan baik harus diinduksi antara lain dengan lain dengan pemaparan pada patogen atau produk-produk yang berasal dari patogen (misalnya : LPS dan vaksin). Berbeda dengan ikan, pada udang tidak mempunyai antibodi oleh karena itu pertahanannya tertumpu pada sistem kekebalan alami.
Pemanfaatan daging ikan tuna sebagai kerupuk kamplang serta karakterisasi fisik dan kimiawi produk yang dihasilkan Sitkun Deni; Linawati Hardjito; Ella Salamah
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.6-14

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperbaiki formulasi kerupuk kamplang. Penelitian pendahuluan meliputi penentuan kualitas fillet daging ikan tuna (pH, TVBN dan TMA), analisis proximat, logam berat dan konsentrasi karagenan. Penelitian utama mencakup penentuan kokmposisi sagu-tapioka, konsentrasi daging ikan tuna, dengan konsentrasi karagenan terpilih pada penelitian pendahuluan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fillet daging ikan tuna memiliki pH 5,44±3,02 mg N/100 g, TVBN  14,15±0,21 mg N/100 g, TMA 2,16±0,31 mg N/100 g, Cu 4.40 ppm, Hg dan Pb tidak terdeteksi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa, daging ikan tuna masih dalam kondisi baik dan aman untuk dikonsumsi. Analisis proximat dari kadar air, protein, abu, lemak dan karbohidrat yang secara berururutan adalah 72,2±0.27 %, 2,14±0.07 %, 21,3±1.17 %, 0,38±0.01%, dan 3,97±0,84 %.  Hasil analisis karakteristik kimiawi kerupuk kamplang menunjukkan bahwa kadar air paling tinggi 11,62±0,02 % pada produk komersial, kadar protein paling rendah 8,24±0,00% pada produk sagu-taioka 2:3 dan daging ikan tuna 30%, dan TPC paling tinggi 2,5 x 104 coloni/g  ditemukan pada produk komersial. Karakteristik fisik kerupuk kamplang goreng menunjukkan tingkat kemekaran paling tinggi 207,08±20,24 % pada produk sagu-tapioka 1:1 dan daging ikan tuna 30 %, dan tingkat kekerasan paling rendah 698,1±7,58 gf  pada produk dari sagu-tapioka 2:3 dan daging ikan tuna 30%.
Pemberian pakan fitoplankton yang berbeda terhadap kepadatan rotifer Brachionus plicatilis skala laboratorium Anita Padang; La Rajaku; M. Sangadji
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.44-48

Abstract

Rotifer merupakan kelompok zooplankton yang mempunyai peran penting sebagai pakan hidup bagi berbagai jenis ikan yang dibudidayakan. Dalam kegiatan budidaya, kultur rotifer merupakan kegiatan yang sangat penting, dimana dalam kegiatan tersebut dapat menggunakan pakan buatan maupun pakan alami fitoplankton. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui jenis pakan fitoplankton yang tepat  terhadap kepadatan rotifer Brachionus plicatilis. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Desember 2010 di Laboratorium Pakan Alami Balai Budidaya Laut Ambon dimana bibit rotifer Brachionus plicatilis ditebarkan ke dalam wadah kultur yang telah steril dengan kepadatan awal 10 ind/ml, kemudian diberi aerasi. Selama 14 hari pemeliharaan rotifer Brachionus plicatilis diberikan pakan alami fitoplankton jenis Chlorella sp, Cocolithophore sp dan Tetraselmis sp. Kepadatan Brachionus plicatilis dengan pakan fitoplankton jenis Tetraselmis sp dan Cocolithophore sp mencapai puncak kepadatan tertinggi pada hari kedelapan sedangkan Chlorella sp lebih lambat yaitu pada hari keduabelas. Tetraselmis sp memberikan kepadatan tertinggi yaitu sebesar 247 ind/ml, Cocolithophore sp sebesar 66 ind/ml dan Chlorella sp sebesar 147 ind/ml.
Pengaruh waktu dan SPL terhadap jumlah hasil tangkapan ikan julung (Hemirhamphus far) Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 2 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.2.1-5

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk melihat pengaruh waktu penangkapan dan suhu permukaan laut terhadap hasil tangkapan ikan julung (Hemiramphus far) dilaksanakan pada bulan April – Juni 2013 di perairan pesisir pulau Tidore dan pulau Ternate dengan menggunakan metode survey untuk mendapatkan data hasil tangkapan, suhu dan waktu operasi penangkapan.  Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi non linier dan uji-t serta analisis deskriptif untuk menjelaskan hasil dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu penangkapan antara pagi dan sore hari cenderung memberikan pangaruh terhadap hasil tangkapan dimana waktu penangkapan terbaik yaitu pada sore hari, hal ini lebih diperkuat dengan hasil analisis regresi non-linier yang menunjukan bahwa suhu permukaan laut juga memberikan pengaruh yang kuat (R2 = 0.7209) terhadap hasil tangkapan pada sore hari dengan kisaran suhu terbaik untuk penangkapan adalah 28 -29 oC.

Page 1 of 2 | Total Record : 20