cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 55 Documents
PEMAKAIAN GAYA BAHASA DAN DIKSI TOKOH MASYARAKAT DALAM SURAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMASEANTIK) Fransiska Budi Fitriana; Pranowo Pranowo; Yuliana Setianingsih
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.283 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan dengan menggunakan tinjauan pragmasemantik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan para tokoh masyarakat yang terdapat dalam berita politik dan hukum di harian Kompas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, mendapat dua kesimpulan. Pertama, pemakaian gaya bahasa tokoh (a) ditemukan gaya bahasa yaitu, simile, metafora, personifikasi, antitesis, hiperbola, litotes, ironi, zeugma, metonimia, sinekdoke, kilatan (alusi) dan eufemisme, (b) gaya bahasa memiliki cara untuk menempatkan posisi di dalam kalimat yaitu, melalui kesamaan makna, dekatan makna, dan penerapan makna, (c) maksud pemakaian gaya bahasa pada umumnya untuk mengefektifkan tuturan, menegaskan suatu kritikan atau perintah, dan menyatakan penjelasan tentang suatu hal, membandingkan suatu hal, menyindir secara halus, dan saling menyerang antara politikus. Kedua, pemakaian diksi tokoh masyarakat (a) ditemukan sepuluh jenis diksi yaitu, makna denotatif, makna konotatif, kata umum, kata khusus, kata bersinonim, kata berantonim, kata konkret, kata abstrak, kata berasa, dan kata lugas. Diksi yang sering digunakan adalah makna konotatif dan kata abstrak, (b) makna yang ditemukan dalam diksi tersebut yaitu, makna denotatif, makna konotatif, makna emotif, makna referensial, makna konseptual, makna ideasional, dan makna umum, (c) diksi digunakan untuk maksud memberi kritikan, menyampaikan ide, member penjelasan dengan rincian, memberi kesaksian, mengungkapkan perasaan, memengaruhi, memperjelas pernyataan, dan mempertegas makna.
PENERAPAN METODE KARYA WISATA DALAM MENULIS CERPEN SISWA KELAS VIII SMP Yuyun Setiawan Putra; Hendro Dwi Kartiko; Indah Fitria
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.332 KB)

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan hasil belajar penerapan metode karya wisata dalam menulis cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Suka Merindu tahun pembelajaran 2015--2016. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif. populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Suka Merindu berjumlah 110 siswa. teknik pengambilan sampel sampling sistematis berjumlah (23 siswa). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Dari hasil tes menulis cerpen menerapkan metode karya wisata didapat nilai rata-rata siswa yaitu 73,04. Hasil observasi terhadap peneliti dapat dikategorikan berhasil dalam menerapkan metode pembelajaran tersebut, ini bisa dilihat dalam lembar observasi, rata-rata nilai dalam lembar penilaian tersebut yaitu rata-rata 4,00 (baik) Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam diterapkannya metode karya wisata dalam menulis cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Suka Merindu tahun pembelajaran 2015--2016 bisa dikatakan baik.
PENGGUNAAN BLOG SEBAGAI SARANA PENUNJANG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH Ernalida Ernalida; Yenni Lidyawati; Ahmad Rizqi Turama
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.798 KB)

Abstract

Media pembelajaran adalah alat, bahan, atau keadaan yang digunakan sebagai perantara komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu blog. Penggunaan blog sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi dengan baik dan menyenangkan. Dari sudut pandang pendidikan, blog/weblog adalah pengembangan catatan pembelajaran konvensional bagi siswa dan guru, baik sebagai pelengkap pembelajaran konvensional atau sebagai pembelajaran elektronik atau e-learning. Dengan blog guru dapat memberikan materi secara kreatif sehingga tidak membosankan. Hal ini juga berdampak kepada peningkatan kemampuan guru dalam bidang teknologi informasi. Bagi siswa, penggunaan blog dalam pembelajaran dapat memberikan pemahaman materi secara kreatif. Di samping itu, pembelajaran menyenangkan dan juga melatih siswa agar melek teknologi informasi.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI Serli Lestari; Mulyadi Eko Purnomo; R.H.M Ali Masri
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.561 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model PBLlebih berpengaruh dalam pembelajaran memproduksi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Palembang dibandingkan dengan model konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan perhitungan uji-t dengan menggunakan SPSS 20. Taraf signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata tes awal (pretes) memproduksi teks eksposisi kelas eksperimen 58.632 dan kelas kontrol 57.263. Nilai rata-rata tes akhir (postes) memproduksi teks eksposisi kelas eksperimen 82,184 dan kelas kontrol 70,316. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan memproduksi teks eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 8 Palembang pada kelas eksperimen sebesar 23.553. Hasil analisis dengan uji-t menunjukkan bahwa Nilai thitung (6,095) > ttabel (1,993) dengan df = 74 pada tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Dengan demikian Ho yang berbunyi “Tidak ada perbedaan antara siswa yang diajar menggunakan model PBL dan siswa yang diajar dengan model konvensional dalam pembelajaran memproduksi teks ekspsosisi (μ1 = μ2)”ditolak. Dengan ditolaknya Ho maka dengan sendirinya Ha yang berbunyi “Ada perbedaan kemampuan memproduksi teks ekspsosisi antara siswa yang diajar menggunakan model PBL dan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model konvensional (μ1 ≠ μ2)” diterima. Dengan diterimanya Ha, maka dapat dikatakan bahwa penerapan model PBL lebih berpengaruh dibandingkan model konvensional pada siswa kelas X SMA Negeri 8 Palembang.
PENGENALAN SYAIR “SULTAN ABDUL MULUK”: INTERPRETASI MELALUI BUDAYA LITERASI Nyayu Lulu Nadya
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.328 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengenalkan syair “Sultan Abdul Muluk” kepada mahasiswa, khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tridinanti Palembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dan sampel yang digunakan adalah sebanyak 10 orang mahasiswa. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Di masa kini, pemahaman mahasiswa hanya terbatas pada pengertian syair yang merupakan salah satu bentuk puisi lama. Syair “Sultan Abdul Muluk” adalah salah satu tulisan Raja Ali Haji. Penelitian ini fokus pada membaca syair. Dengan membaca syair, mahasiswa dapat mengetahui bahwa syair ini terdiri dari 1818 bait dan berisi tentang sosok utama seorang Sultan Abdul Muluk pemimpin negeri Barbari. Selain itu, mahasiswa memiliki bermacam pendapat tentang sisi keteladanan, kekuasaan, dan keadilan yang terdapat pada syair “Sultan Abdul Muluk”.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA CEPAT DAN PEMAHAMAN UNTUK SISWA KELAS V SD Inawati Inawati; Muhamad Doni Sanjaya
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.971 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk bahan ajar yang efektif untuk siswa kelas V SD tentang membaca cepat. Metode yang digunakan R&D dengan menggunakan pendekatan model pengembangan Jolly dan Bolitho. Sampel penelitian berjumlah 251 siswa dan 8 guru SDN OKU. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan, bahan ajar hasil pengembangan berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan membaca cepat dan pemahaman siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa. SDN 1 OKU, nilai rata-rata pretest hanya mencapai 45,68 dan posttest meningkat menjadi 70,00. SDN 3 OKU, nilai rata-rata pretest hanya mencapai 50,26 dan posttest meningkat menjadi 70,26. SDN 4 OKU nilai rata-rata pretest hanya mencapai 54,17 dan posttest meningkat menjadi 73,33. SDN 5 OKU nilai rata-rata pretest hanya mencapai 40,45 dan posttest meningkat menjadi 68,18. SDN 11 OKU nilai rata-rata pretest hanya mencapai 50,33 dan posttest meningkat menjadi 72,33. SDN 12 OKU nilai rata-rata pretest hanya mencapai 47,59 dan posttest meningkat menjadi 65,52. SDN 18 OKU nilai rata-rata pretest hanya mencapai 51,54 dan posttest meningkat menjadi 70,38. SDN 24 OKU nilai rata-rata pretest hanya mencapai 43,94 dan posttest meningkat menjadi 69,39. Hal ini berarti bahan ajar hasil pengembangan Mari Membaca Cepat layak digunakan siswa SD Kabupaten OKU.
PEMANFAATAN MEDIA VIDEOSCRIBE-SPARKOL UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI GURU DAN PESERTA DIDIK Zahra A; Asnimar Asnimar; Srirarasati Srirarasati; Yenny L
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.842 KB)

Abstract

Fakta memprihatinkan terungkap bahwa kemampuan membaca dan menulis masyarakat Indonesia sangat ketinggalan. Dari pemeringkatan literasi internasional, Most Literate Nations in the World, yang diterbitkan Central Connecticut State University Maret 2016, dinyatakan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-60 dari total 61 negara. Hal itu sangat mengejutkan, di tengah kehidupan masyarakat yang tidak terlepas dari kesibukan menggunakan media elektronik dengan berbagai akun sosialnya, ternyata budaya literasinya rendah. Mengembangkan budaya literasi, khususnya di lingkungan sekolah, memang tidak mudah. Budaya literasi di sekolah dapat dikembangkan dengan berbagai kegiatan menarik yang bisa membuat guru dan peserta didik dapat terlibat langsung di dalamnya. Dalam ‘motivator pendidikan’ ditawarkan sepuluh tip menarik untuk mengembangkan budaya literasi di sekolah. Berdasarkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan bagi guru-guru di SMP Ilir Barat 1 Palembang, 10 tip tersebut penulis kemas dalam pemanfaatan media videoscribe-sparkol dalam pembelajaran untuk meningkatkan budaya literasi guru dan peserta didik. Kegiatan yang dilakukan guru untuk menyiapkan dan melaksanakan, serta menilai penggunaan media tersebut dapat menumbuhkan budaya literasi di kalangan guru. Untuk menyiapkan media tersebut, guru perlu membaca dan mempelajarinya terlebih dahulu. Guru juga perlu mengetahui ketepatan penggunaannya dalam pembelajaran, dengan sendirinya guru harus membaca sebelum menulis. Hal itu sekaligus juga dapat memotivasi tumbuhnya budaya literasi di kalangan peserta didik, mereka akan terangsang untuk belajar, membaca tayangan yang ada dalam media, selanjutnya mereka akan termotivasi untuk selalu membaca dan menulis.
BUDAYA ‘MARSIALAP ARI’ REFLEKSI PEMBENTUKAN KARAKTER MASYARAKAT MANDAILING Dedi Zulkarnain Pulungan
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.029 KB)

Abstract

Budaya marsialap ari yang diharapkan akan membentuk karakter masyarakat mandailing yang memiliki suasana kekeluargaan, kolaborasi, kekompakan, dan semangat berkerja. Melalui pemahaman terhadap budaya marsialap ari maka perkerjaan menjadi mudah, dan pengalaman-pengalamannya dapat direfleksikan. Oleh karena itu, budaya marsialap adanya tindakan yang nyata terhadap pembentukan karakter dan perubahan di masyarakat mandailing. Jika suatu budaya marsialap ari memerlukan usaha mengubah kondisi dan pembentukan karakter, maka dimensi budaya marsialap ari menjadi sangat sentral.
FUNGSI PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Fauziah Nasution; Elissa Evawani Tambunan
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.01 KB)

Abstract

Pada hakikatnya sebuah bahasa dan sastra dapat didekati melalui berbagai cara, hal ini yaitu norma estetika, sastra, dan moral. karya sastra itu mampu memperlihatkan peristiwa kebudayaan, sosial, keagamaan, atau politik masa lalu dalam kaitannya dengan peristiwa masa kini dan masa datang. Pada sisi lain, karya sastra juga mengandung nilai-nilai kearifan yang mampu memperhalus akal budi dan mempertajam etika dan daya estetika. Nilai-nilai yang ada dalam karya sastra itu dapat menjadi patokan dan dasar dalam menciptakan kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Model Seni Pertunjukan Sastra Lokal dalam Mengembangkan Kemampuan Literasi Pemelajar BIPA Rita Inderawati
Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2017): SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
Publisher : Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.984 KB)

Abstract

Indonesia memiliki beragam karya sastra lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar BIPA seperti cerita rakyat dan legenda. Keragaman cerita rakyat yang dimiliki setiap daerah dapat menambah wawasan budaya pembelajar BIPA. Berdasarkan hasil penelitian Inderawati (2009), kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa dapat ditingkatkan dengan mengaplikasikan Model Seni Pertunjukan Sastra Lokal. Bertolak dari hasil penelitian tersebut, makalah ini mencoba menggagas sastra lokal dalam pembelajaran BIPA melalui model seni pertunjukan untuk mengintegrasikan kemampuan berbahasa penutur asing tingkat lanjut. Model seni pertunjukan sastra lokal tersebut mengolaborasikan tujuh strategi respons pembaca (merinci, menjelaskan, menafsirkan, memahami, menyertakan, menghubungkan, dan menilai) dan dua dimensi respons simbol visual (tablo dan sosiogram). Kolaborasi kedua respons menghasilkan pembelajaran bahasa yang kreatif dan menyenangkan yang tersusun dalam sintaks berikut: 1) pembelajar membaca cerita rakyat dan menulis respons mereka, 2) pembelajar melakukan monolog tentang isi cerita rakyat, 3) pembelajar mendiskusikan dalam kelompok cerita rakyat yang telah dibaca, 4) pembelajar memeragakan tablo dengan cara memilih satu paragraf yang menarik dan kelompok lain menebak isi dari peragaan tersebut, 5) pembelajar mendiskusikan dan memperdebatkan isi tablo, dan 6) pembelajar memeragakan tablo dalam bentuk sosiogram sebagai akhir dari pertunjukan.