cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 560 Documents
PENGGUNAAN LWD PUSJATAN PADA JALAN TANAH UNTUK PENGECEKAN KEKUATAN TANAH (THE USE OF PUSJATAN’S LWD ON EARTH ROADS FOR CHECKING STRUCTURAL SOIL STRENGTH) Syafier, Siegfried
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 34 No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.656 KB)

Abstract

ABSTRAKLWD merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan struktural dari suatu sistem perkerasan jalan terutama untuk jalan-jalan yang tanpa penutup. Alat ini cukup praktis karena membutuhkan hanya 2 orang operator dalam pengoperasiannya. Selain itu juga lebih cepat karena hasil pengukuran langsung didapat sesaat setelah pengujian dilakukan. Alat LWD ini terdiri atas beban jatuhan, pelat pembebanan, dan sensor geophone. Beban yang dijatuhkan pada ketinggian tertentu akan menghasilkan gelombang yang ditangkap oleh geophone. Dengan menggunakan prinsip-prinsip teori gelombang kemudian bisa dihitung lendutan yang dihasilkan. Data lendutan ini dengan menggunakan rumus Boussinesq kemudian akan menghasilkan modulus elastisitas yang merupakan parameter kekuatan struktural lapisan tanah. LWD Pusjatan merupakan alat LWD yang dihasilkan dari penelitian tahun anggaran 2013, 2014, dan 2015 pada Puslitbang Jalan dan Jembatan. Alat ini dipakai pada pengujian jalan tanah di Bogor dan Kuningan, dimana untuk masing-masing lokasi diambil 10 titik pengujian. Pada titik pengujian yang sama kemudian juga dilakukan pengujian DCP. Pemilihan DCP sebagai alat pembanding dengan alasan bahwa pada umumnya alat DCP inilah yang biasanya digunakan untuk mengukur kekuatan pada jalan tanah. Hasil pengujian LWD dan DCP kemudian dibandingkan satu dengan yang lainnya. Dari kedua lokasi ini terlihat bahwa perbedaan modulus elastisitas yang didapat dari kedua alat tidak berbeda jauh seperti terlihat dari hasil plotting, dimana hasil yang didapat terlihat berada disekitar garis kesamaan. Kenyataan ini membuktikan bahwa alat LWD Pusjatan bisa digunakan pada pengujian untuk mendapatkan kekuatan struktural pada jalan tanah.Kata Kunci : LWD Pusjatan, kekuatan struktural, jalan tanah, geophone, Boussinesq.ABSTRACTLWD is a equipment that is purposed to measure the structural strength of a pavement system especially unpaved roads. This equipment is quite practical as it only needs 2 people in operation. LWD is quite handy as the data is obtained directly after testing. It consists of falling weight, load plate, and geophones. When the weight falls, it generates vibration recorded by geophones. Applying the basic formulas of vibration engineering, it can then result deflection. The deflection value is used for the calculation of modulus elasticity of layer tested using Boussinesq formula. The modulus elasticity is one of the structural strength parameters. Pusjatan’s LWD is the product of Pusjatan’s research in the fiscal years of 2013, 2014 and 2015. The LWD is applied to test earth roads in Bogor and Kuningan, where in each location it is collected 10 data using LWD and DCP on the same tested points. The main reason of using DCP for comparing Pusjatan’s LWD is that the former equipment used to measure the earth road structural strength. The results in term of modulus elasticity are compared. The results show that the differences obtained of these two equipments are quite close as near as results plotted fall in the equality line. This finding comes to the conclusion that the Pusjatan’s LWD could be used for testing of structural strength of earth roads.Key words: Pusjatan’s LWD, structural strength, earth roads, geophone, Boussinesq.
KAJIAN CELAH YANG DIPERLUKAN UNTUK MENENTUKAN FASILITAS PENYEBRANGAN PEJALAN KAKI tanan, natalia
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 2 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.239 KB)

Abstract

ABSTRAKPerencanaan penyebrangan memerlukan data kemampuan pejala kaki yang menyebrang. Pengambilan keputusan menyebrang pada penyebrangan sebanding tanpa alat pemberian isyarat lalu-lintas adalah keputusan yang subjektif dan berkaitan dengan kemampuan menyebrang. Dalam melakukan penyebrangan, penyebrang akan mempertimbangkan kecepatan menyebrang, volume kendaraan, kecepatan kendarann yang terdekat didepannya, lebar jalan yang disebrangi, dan keberadaan penyebrang lainnya. Kajian ini mengevaluasi kebutuhan fasilitas penyebrangan di luas jalan perkotaan berdasarkat “celah” yang diperlukan antara penyebrang dengan kendaraan terdekat melintas didepannya. Pengumpulan data dilakukan pada suatu ruas jalan di Kota Surabay dan satu ruas jalan di Kota Malang. Dari hasil data yang terkumpul, dilakukan reduksi data. Setelah itu dilakukan perhitungan jarak antara pejalan kaki yang m,enyebrang dengan kendaraan yang terdekat dan kecepatan kendaraan tersebut. Hubungan persentase pejalan kaki yang mampu menyebrang dan jarak pejalan kaki dengan kendaraan terdekat pada rentan kecepatan tertentu dianalisis. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa semakin tinggi kecepatan lalu-lintas, maka semakin besar yang dibutuhkan penyebrangan untuk kecepatan lalu-lintas kendaraan sekitar 34km/jam, besarnya nilai celah yang diperlukan adalah 4,35 detik untuk jarak menyebrang 8,50 m dan 6,61 detik untuk jarak menyebrang 6,90 m.Kata kunci :  pejalan kaki, fasilitas penyebrangan, celah yang diperlukan, jalan perkotaan, ruas jalan
EMTIMASI KAPASITAS BERDASARKAN DATA WAKTU AMTARA PADA JALAN ANTAR KOTA EMPAT LAJUR DUA ARAH TERBAGI Basuki, Tri; Nurcahya, Sidiq Bagus; Pratama, Vicky Satria
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 3 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.634 KB)

Abstract

ABSTRAKDesain dan evalusi prasranan jalan memerlukan parameter lalulintas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas yang nyata. Variasi jumlah,jenis dan dimensi kendaraan serta perilaku pengguna jalan tang beragam menunjukan kemungkinanan variasi nilai para meter lalulintas, misalnya kapasitas jalan, sehingga menjadikan sebagai variable acak. Tujuan dilakukanynya studi ini adalah menentukan nilai kapasits dan menentukan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) jalan antar kota Nagreg-Bandung menggunakan data waktu antara kendaraan. Nilai kapasitas jalan dianalisis dengan metode Dynamics Highway Capacity Estimation dan dilakukan pada dua kondisi, yaitu pada saat lalu lintas campuran dan saat tanpa memperhitungkan sepeda motor. Hasil analisis mengkonfirmasi adanya variasi nilai kapasitas yang mengindifikasikan nilai kapasitas sebagai variable acak. Analiasi menunjukan kapasitas pada kondisi lalulintas campuran adalah sebesar 2538 kendaraan/jam/arah, dan nilai kapasitas pada kondisi lalu lintas sepeda motor adalah 2557 kendaraan/jam/arah. Analisis juga menunjukan bahwa nilai emp untuk  kendaraan berat menengah adalah sebesar 1,41 bis besar 2,09, dan sepeda motor 0,66. Kata kunci : kapasitas, waktu antara, ekivalensi mobil penumpang, jalan anatar kota, empat lajur dua arah terbagi
EVALUASI GAYA ELEMEN HANGER PADA JEMBATAN TIPE PELENGKUNG BAJA DENGAN PENDEKATAN METODE UJI GETAR Sukmara, Gatot
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.557 KB)

Abstract

ABSTRAKJumlah jembatan tipe pelengkung yang memiliki elemen hanger sebagai penopang utama lantai jembatan sudah banyak dibangun di Indonesia. Pemeriksaan kondisi jembatan dilakukan secara rutin baik secara visual maupun pemeriksaan khusus untuk mengetahui tingkat keamanan struktur dimana berhubungan langsung dengan tingkat keselamatan penggunaan jembatan. Pengukuran besar gaya tarik hanger pada elemen jembatan dapat diketahui dengan cara lift off dan cara uji getar. Teknologi pemeriksaan jembatan berdasarkan cara uji getar semakin berkembang dimana salah satu aplikasi dari teknologi ini berupa pemeriksaan gaya hanger eksisting jembatan melalui pengukuran frekuensi alami elemen hanger dan konsep formula string theory. Pengujian dengan cara tidak merusak dilakukan untuk mengetahui mutu material parameter getaran dari hanger jembatan dimana parameter tersebut digunakan untuk evalusi dan analisis kapasitas elemen hanger jembatan. dari hasil evaluasi eksperimental dan analisis pemodelan struktur pemodelan struktur jembatan diperoleh bahwa kondisi eksisting hanger jembatan akibat beban lalu lintas kendaraan dalam kondisi linier elastis. Tingkat akurasi hasil pengujian di lapangan berada pada rentan nilai 4% sampai dengan 6,71% terhadap hasil analisis perhitungan gaya kabel pada pemodelan analisis struktur jembatan tipe pelengkung baja yang sudah dikalibrasikan terhadap parameter hasil eksperimental uji tarik elemen hanger jembatan.Kata kunci : uji getar, gaya tarik hanger, jembatan pelengkung baja, teori string, frekuensi alami
KAJIAN HASIL SISTEM MONITORING JEMBATAN INTEGRAL SINAPEUL DITINJAU DARI REGANG KEPALA JEMBATAN Setiati, N. Retno
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 1 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.347 KB)

Abstract

ABSTRAKPenerapan teknologi jembatan integral di Indonesia belum sepopuler di luar negeri (Inggris, USA, Australia, Jepang, Korea, India, dan Negara lainnya), adalah dalam kenyataannya, teknologi ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan jembatan konvensional, diantaranya dapat mengurangi biaya pemeliharaan jembatan. Penelitian mengenai teknologi jembatan integral sudah banyak dilakukan dibeberapa Negara. Di Indonesia konsep sistem integral ini baru mulai diteliti pada tahun 2017 oleh Dirjen Bina Marga bekerjasama dengan Perguruan Tinggi. Penelitian kemudian dilanjutkan oleh Pusatlitbang Jalan dan Jembatan pada tahun 2009, ahkirnya pada tahun 2012 Pusatlitbang Jalan dan Jembatan uji coba skala penuh jembatan integral gelagar beton bertulang dengan bentang 20 meter di Kabupaten Sumedang . perilaku jembatan integral di Indonesia tentu akan sangat berbeda dengan di luar negeri. Untuk itu dalam masa pembangunannya, jembatan integral Sinapeul dilengkapi dengan beberapa alat sensor untuk mendeteksi dan mengetahui perilaku jembatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi hasil data yang terekam dalam sistem negeri dan toerianalitis. Berdasarkan analisis dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan yaitu regangan kepala jembatan integral Sinepeul dengan panjang bentang 20 meter akibat perubahan temperature 2,88 mm, sedangkan untuk kondisi luar negeri dengan asumsi bentang yang sama adalah 4,80 mm (lebih besar 60% dari regangan jembatan integral di Indonesia). Regangan beton maksimum dari kepala jembatan dan gelagar sebesar 10,59 x 10-6. Nilai regangan ini masih lebih kecil dari regangan desain yang dihitung secara teori analisis yaitu sebesar 150 x 10-6, sehingga jembatan integral Sinapeul masih dalam kondisi utuh.Kata kunci : sistem monitoring, regangan beton, kepala jembatan, integral, perubahan temperature
Bagian ini berisi Ketentuan Penulisan dan Cover Belakang Jurnal, Manager
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 34 No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.488 KB)

Abstract

KARAKTERISTIK TINGKAT EMISI CO2 PADA BERBAGAI DERAJAT KEJENUHAN LALU LINTAS DI JALAN TOL Hidayat, Edwin; Pamungkas, Bintang; Aditya, Redi; Solihin, Ade; Hanafiah, Disi; Arfah, Yuni; Indriyani, Rosma
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.681 KB)

Abstract

ABSTRAKDerajat kejenuhan lalu-lintas merupakan representasi dari kemampuan suatu ruas jalan dapat mengalirkan liran kendaraan, jika dilihat dari aspek lingkungan aliran kendaraan yang melaju di suatu ruas jalan menghasilkan polusi udara, salah satunya emisi CO2. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui karakteristik tingkat emisi CO2  yang didasarkan dari tingkat derajat kejenuhan lalu-lintas dijalan tol. Metode yang digunakan adalah dengan melakuakan studi kasus di jalan tol Jakarta-Cikampek, dengan pengambilan data selama tujuh kali dua puluh empat jam, lokasi pengambilan data primer berada di KM. 58.200 dengan tipe jalan 6/2D dan KM 14+200 dengan tipe 8/2D dimana lokasi penngamatan mempunyai alinyemen horizontal yang lurus dari alinyemen vertical yang rata bukan tanjakan atau turunan. Pengambilan data primer dengan menggunakan kamera video image processing, kemudian menghitung kapasitas serta volume jalan tol sehingga dihasilkan derajat kejenuhan dengan MKJI(1997). Data kecepatan kendaraan digunakan untuk menghitung kebutuhan BBM, dengan pendekatan persamaan dari LAPI ITB (1996) serta penggunaan faktor emisi dari Permen LH No. 12/2010. Kemudian dianalisis dengan uji statistik. Dari hasil kajian didapatkan karakteristik tingkat emisi CO2 dengan beberapa tingkat derajat kejenuhan lalu lintas jalan tol. Analisa dengan uji statistic menghasilkan pula persamaan-persamaan dengan koefisien determininasi yang cukup signifikan diharapkan persamaan-persamaan hubungan tersebut dapat digunakan untuk inventarisir tingkat emisi CO2  dengan dasar tingkat derajat kejenuhan untuk jalan tol di Indonesia, sehingga dapat dimanfaatkan untuk langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.Kata kunci :  Derajat Kejenuhan, Emisi CO2, Bahan Bakar Minyak (BBM), Jalan tol, Kecepatan
PENGARUH KANDUNGAN PARAFIN DAN VASELIN DIDALAM ASPAL -, Leksiminingsih
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 3 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7474.15 KB)

Abstract

ABSTRAKPerkerasan jalan di Indonesia umumnya adalah perkerasan lentur, yang menggunakan bahan aspal sebagai salah satu bahan utamanya. Sifat bahan aspal yang ada di Indonesia umumnya bersifat paraffin base, dimana kandungan paraffin tersebut bisa menyebabkan menurunkan kualitas aspal dan kerusakan pengkerasannya juga. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat reologi aspal yang mengandung faselin atay paraffin terhadap sifat aspal yang tidak mengandung bahan tersebut. Metodologi pengkajian adalah metode eksperimental di laboratorium dengan menggunakan pencampuran paraffin dan paselin dengan kadar yang berfareasi terhadap aspal cair RC 70, dan juga terhadap aspal perentrasi 60 dari perusahaan aspal Pertamina yang mempunyai nilai penetrasi 64 dmm, titik lembek 50*C serta penetration index adalah -0,6. Hasil pengujian penambahan vaselin pada aspal cair rapid curing (RC) 70 yang dibuat dengan penambahan preminium ke dalam aspal pen etrasi 60, memunjukan bahwa kekentalan aspal RC 70 masih dapat dipenuhi, tertapi sifat kelekatannya tidak terpenuhi, yaitu kurang dari 80%. Hal ini berbeda dengan penambahan parafin dimana kekentalannya dipenuhi, tetapi kelekatannya masih bisa memenuhi persyaratan bila kadar parafinnya lebih kecil atau sama dengan 2%. Kadar vaselin pada paraffin yang dicoba anatra 2 sampai 10%. Penambahan paraffin terhadap aspal penetrasi 60 dengan kadar maksimum 2%, menunjukan kualitas aspal yang masih memenuhi persyaratan. Hal ini sesuai dengan toleransi dalam spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI 03.3639)hal yang menyatakan bahwa kandungan maksimum paraffin dalam aspal ialah 2%. Kandungan paraffin dalam aspal harus ditekan seminimal mungkin, karena akan mempengaruhi kualitas aspal yang selanjutnya akan mempengaruhi kualitas campuran beraspalnya dengan akibat perkerasan jalan akan cepat mengalami kerusakan.Kata Kunci : Parafin, vaselin, kekentalan, pelekatan, titik lembek, indeks penetrasi.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN PENANGAN JALAN Suprayoga, Gede Budi; Sailendra, Agus Bari
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12472.813 KB)

Abstract

ABSTRAK Berbagai produk regulasi dan mendorong berkembangnya alternative instrument pembiayaan penanganan jalan di Indonesia. Pengkajian ini bertujuan untuk melakukan pemilihan terhadap penetapan instrument pembiayaan untuk penanganan jalan di Indonesia melalui teknik evaluasi kebijakan. Kajian dilakukan dengan menstrukturkan tujuan pembiayaan jalan kedalam kriteria dan sub kriteria yang mencerminkan pilihan kebijakan yang dianggap ideal dalam kelangka permaaslahan dan kesesuaian pilihan instrumen berdasarkan regulasi. Dengan menggunakan teknik Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh hasil bahwa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembiayaan penanganan jalan di Indonesia meliputi finansial dengan bobot 48.3%, teknis dengan bobot 28,5%, dan sosial politik dengan bobot 32,2%. Kriteria tersebut dapat di kembangkan lebih lanjut kedalam subkriteria yang lebih rinci untuk dipertimbangkan dalam penetrapan alternative. Hasil analisis menunjukan bahwa dana preservasi jalan dapat diterapkan sebagai alternatif pembiayaan jalan di Indonesia didasarkan atas urutan diprioritas dalam analisis, yaitu sebesar 55,9%, diikuti oleh earmarking dan status quo 31,3% dan 12,8% secara berturut-turut. Hasil kajian ini dapat menjadi rekomendasi bagi penetapan alternatif pembiayaan jalan di Indonesia yang berkelanjutan sesuai dengan standar yang ditetapkan.Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, alternatif, dana preservasi jalan, pembiayaan jalan, kriteria.
AKURASI ALAT PENGHITUNG LALU LINTAS PLATO 2.1 BERBASIS PENGOLAHAN CITRA - BACKGROUND SUBSTRACTION (ACCURACY OF TRAFFIC COUNTER PLATO 2.1 BASED ON IMAGE PROCESSING - BACKGROUND SUBSTRACTION) Hanafiah, Disi Mochamad
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 35 No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.848 KB)

Abstract

ABSTRAK Penempatan sensor fisik di dalam lapisan perkerasan jalan sudah tidak memungkinkan lagi untuk diterapkan mengingat banyaknya kendaraan berat yang melintas di ruas jalan dan kegiatan overlay yang menyebabkan sensor mudah tidak berfungsi. PLATO 2.1 merupakan teknologi pengolahan citra video yang dikembangkan di Pusat Litbang Jalan dan Jembatan menggunakan metode background substraction. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui akurasi PLATO 2.1 dalam penghitungan volume lalu lintas. Metode yang dilakukan adalah membandingkan data volume lalu lintas yang dihitung secara manual dengan data yang dihitung menggunakan PLATO 2.1. Selanjutnya algoritma dalam PLATO 2.1 dimodifikasi dan digunakan untuk menghitung volume lalu lintas. Data volume lalu lintas yang dihasilkan dibandingkan terhadap data volume lalu lintas manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penghitungan kendaraan secara manual dan PLATO 2.1 adalah 30% untuk lalu lintas normal dan 3% untuk lalu lintas sedang. Setelah dilakukan modifikasi pada algoritma, yaitu dengan memisahkan algoritma pendeteksian motor dengan mobil dan mengganti metode area counting dari dua menjadi tiga area, ternyata dapat menghasilkan penghitungan yang lebih baik. Perbedaan penghitungan kendaraan PLATO 2.1 dan modifikasi PLATO 2.1 adalah 3% untuk lalu lintas normal dan 5% untuk lalu lintas sedang. Kata kunci: volume lalu lintas, background substraction, modifikasi algoritma, alat penghitung volume lalu lintas, pengolahan citra video ABSTRACT Placement of physical sensors in the pavement layer is no longer possible to apply given the many heavy vehicles that cross the road and overlay activities that cause the sensor easily does not work. PLATO 2.1 is a video image processing technology developed at IRE using the background substraction method. This research intends to know the accuracy of PLATO 2.1 in calculating traffic volume. The method used is to compare the traffic volume data calculated manually with the data calculated using PLATO 2.1. The next algorithm in PLATO 2.1 is modified and used to calculate the volume of traffic. The resulting traffic volume data is then compared against the traffic volume data manually. The results showed that the difference in vehicle count manually and PLATO 2.1 is 30% for normal traffic and 3% for medium traffic. After modification of the algorithm, separating the motor detection algorithm by car and changing the counting area method from two to three, it can produce better calculation. The difference in the calculation of the PLATO 2.1 vehicle and the modification of PLATO 2.1 is 3% for normal traffic and 5% for medium traffic. Keywords: traffic volume, background substraction, algorithm modification, traffic counters, video image processing

Page 3 of 56 | Total Record : 560


Filter by Year

1984 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue