cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 560 Documents
PEMANFAATAN LIMBAH ABU TERBANG YANG RAMAH LINGKUNGAN SEBAGAI BAHN STABILISASI TANAH DASAR Gunawan, G.Gunawan; Fransisko, Silverster
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11904.488 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu penaganan lingkungan yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan limbah abu terbang batu bara dan kapur untuk keperluan material infrastruktur bidang jalan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 85 Tahun 1999  tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah no. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), abu terbang dikategorikan sebagai limbah B3, sehingga dalam pemanfaatannya perlu diperhatikan disamping aspek teknis juga dari aspek lingkungan. Pengujian Laboraturium yang meliputi pengujian laboraturium fisik stabilisasi tanah dengan abu terbang dan pengujian laboraturium Analisis Kandungan Kimia dan Uji TCLP (Toxicity Characteristic Leach at Procodure) dari abu terbang. Metode pengujian kimia dan TCLP dengan metode uji alat AAS (atomic absorbtion speactrofotometric). Penambahan abu terbang dapat meningkatkan nilai CBR tanah. Peningkatan maksiumum terjadi pada penambahan abu terbang 20% dan penambahan 5% kapur dapat meningkatkan nilai CBR campuran tanah dan abu terbang. Hasil kajian lingkungan terhadap pemanfaatan limbah abu terbang adalah : berdasarkan aturan yang berlaku, tempat penimbunan untuk pengelolaan abu terbang di Landfill kategori II (Secure Landfill Single Liner). Hasil Uji TCLP menunjukan bahwa untuk semua kandungan logam beratnya masih dibawah baku mutu standar Lingkungan Hidup dan masih dikategorikan tidak berbahaya (non hazardous materials).Kata kunci : Lingkungan Hidup, limbah B3, abu terbang, stabilisasi tanah, material tidak berbahaya
KAJIAN NILAI EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG BERDASARKAN DATA WAKTU ANTAR PADA RUAS JALAN TOL Prima, Gary Raya; Iskandar, Hikmat; Joewono, Tri Basuki
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 2 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.808 KB)

Abstract

ABSTRAKNilai ekivalensi merupakan faktor konfersi yang digunakan untuk mengubah arus lalu lintas campuran menjadi arus lalu lintas homogen. Nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) perlu di evaluasi menjadi perilaku dan karakteristik lalu lintas mengalami perubahan dari waktu ke waktu. tujuan dari kajian ini adalah menentukan nilai ekivalensi mobil penumpang pada ruas jalan tol, dimana kajian dilakukan pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. Hasil analisis menghasilkan nilai emp yang cenderung lebih besar dari nilai emp MKJI 1997. Nilai emp untuk jenis kendaraan berat menengah berkisar antara 1,88-2,25, untuk truk besar berkisar antara 3,12-3,77, dan untuk bus besar berkisar antara 1,52-1,64. Peningkatan nilai emp tersebut diduga disebabkan oleh bertambahnya jumlah kendaraan, berubahnya kapasitas dan kinerja kendaraan, maupun kondisi geometrik jalan raya. hasil perhitungan nilai emp selanjutnya diaplikasikan untuk menghitung kapasitas jalan dan ditemukan adanya variasi kapasitas, berada pada rentang 1800 hingga 2500 smp/jam, bila dibandingkan dengan MKJI 1997.Kata kunci : ekivalensi mobil penumpang, waktu antara, jalan bebas hambatan, volume, kapasitas
KARAKTERISASI KETAHANAN RUTTING ASPAL KERAS KELAS PENETRRASI BERDASARKAN KRITERIA KELAS KINERJA Nono, M.Eng.Sc, Ir.; Hermandi, Madi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 3 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.16 KB)

Abstract

ABSTRAKDi Indonesia, spesifikasi aspal  keras saat ini masih berdasarkan kelas penetrasi. Nilai penetrasi mengindikasikan nilai konsistensi aspal yang pada perkerasan jalan beraspal digunakan sebnagi indikator empiris dari sifat kerentanan rutting dan kelelahan bahan pengingkat aspal. Secara mekanis, nilai penetrasi tidak dapat secara langsung digunakan dalam suatu perhitungan yang mengindikasikan kinerja perkerasan jalan,  terutama rutting. Hal ini berbeda dengan spesifikasi bahan pengikat aspal berdasarkan kelas kinerja dalam Superior Performing Asphalt Pavement (SUPERPAVE), yang dikembangkan dibawah projek the Strategic Highway Research Program (SHRP). Spesifikasi ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan mekanis dan berbasis kinerja, sehingga sudah mengakomudir perbedaan temperature maksimum, medium dan minimum dari perkerasan jalan dalam kaitannya dengan kinerja. Meskipun spesifikasi kelas kinerja lebih realistik, namun penerapannya di Indonesia mendapati kendala, di antaranya kendala keterbatasan peralatan uji yang memadai dari segi kualitas maupum kuantitas. Sebagai jalan keluar maka perlu dikaji karakteristik aspal keras kelas penetrasi yang memiliki kesetaraan karakteristik dengan spesifikasi kelas kinerja. Metodologi penelitian dil laksanakan dengan cara melakukan kajian leteratur dan selanjutnya melaksanakan pengujian di laboraturium terhadap karakteristik beberapa contoh aspal keras, baik berdasarkan spesifikasi kelas penetrasi maupun kelas kinerja dengan menggunakan Dynamic Shear Rheometer (DSR) untuk Fresh Rutting, untuk kemudian dikorelasikan. Hasil penelitian menunjukan kolerasi yang signifikan antara temperature maksimum kelas kinerja dengan nilai penetrasi dan titik lembek. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa setiap aspal keras kelas penetrasi dapat memiliki ketahanan rutting (deformasi) yang setara dengan kelas kinerja yang di inginkan dengan cara membatasi titik lembeknya.Kata kunci : aspal keras, spesifikasi kelas penetrasi, rutting, spesikasi kelas kinerja, titik lembek
KAJIAN PENGARUH MODULUS RESILIEN DAN KEPADATAN MEMBAL, TERHADAP KEKUATAN DAN KEAWETAN PERKERASAN BERASPAL PANAS Dachlan, A.Tatang; Sjahdanulirwan, M.Sjahdanulirwan
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 29 No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.179 KB)

Abstract

ABSTRAKKinerja campuran beraspal panas biasanya diukur antara lain dengan parameter Marshall, namun belakangan ini perkembangan spesifikasi campuran beraspal dituntut harus memenuhi parameter lain seperti rongga dalam campuran berdasarkan kepadatan membal (refusal density), serta uji modulus elastisitas. Tuntutan tersebut yang disimulasikan dalam suatu kinerja struktur perkerasan jalan, harus kuat dan awet.hasil percobaan lapangan dan kajian laboratorium terhadap campuran beraspal menunjukan bahwa untuk memenuhi persyaratan kinerja tersebut, agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan gradasi tertentu dengan memperhatikan posisi kurfa Fuller dan aspalnya harus lebih tahan terhadap beban berat yaitu memiliki titik lembek yang relative tinggi atau penetrasi rendah. Hasil percobaan lapangan membuktikan bahwa campuran beraspal yang dirancang dengan kepadatan membal disertai dengan mutu bahan yang memenuhi persyaratan, dapat mencapai umur rencana. Hasil uji coba laboratorium terhadap campuran AC-WC dan AC Base menunjukan bahwa gradasi campuran yang memotong kurfa Fuller mempunyai nilai stabilitas Modulus Elastisitas yang lebih tinggi. Nilai Modulus Elastisitas dapat diperkirakan berdasarkan Marshall Quotient dengan salah satu factor kalibrasi. Makalah ini menguraikan lebih rinci aspek kekuatan dan keawetan perkerasan beraspal, ditinjau dari Modulus Elastisitas, kepadatan membal, temperature serta campuran dan kinerjanya.Kata kunci : perkerasan beraspal, modulus elastic, Marshall, kepadatan membal, kekuatan, keawetan
METODE PENILAIAN MEDIA LUAR GRIYA TERHADAP RISIKO KESELAMATAN DI JALAN TOL Cahyadi, Untung
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.037 KB)

Abstract

ABSTRAK Perkembangan ekonomi di Indonesia secara tidak langsung mendorong perkembangan periklanan yang di gunakan oleh produsen barang dan jasa dalam menyampaikan pesan kepada konsumennya. Salah satu media yang banyak digunakan saat ini adalah jenis iklan luar ruangan atau dikenal sebagai Media Luar Griya (MLG) yang terdiri atas balijo, spanduk,, billboard, phamplet dan lainnya. Pemasangan media luar griya saat ini tidak hanya di kawasan perkotaan namun sudah merambah di kawasan jalan tol. Keberadaan media luar griya di kawasan jalan tol menimbulkan permasalahan tersendiri bagi para pemangku kepentingan jalan told an pengguna jalan. Selain memberikan dampak positif  berupa kontribusi bagi pendapatan badan usaha jalan tol, namun di sisi lain keberdaannya berdampak negative berupa potensi risiko terhadap keselamatan penguna jalan akibat gangguan konsentrasi yang ditimbulkan oleh media luar griya yang menghalangi rambu atau menimbulkan beban visual akibat bentuk, konten dan penempatannya terlalu rapat. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun cara penilaian media luar griya eksisting melalui suatu peringkatan bintang berdasarkan aspek perletakan, ergonomic, desain atau layout serta aspek estetika. Hasil penelitian berupa peringkat bintang dapat memberikan gambaran kepada pemangku kepentingan jalan tol dalam pengelolaan media luar griya di jalan tol untuk meminimumkan potensi bagi pengguna jalan.Kata kunci : Media luar griya, penilaian, keselamatan, jalan tol, peringkat bintang.
DAMPAK MANAJEMEN LALU LINTAS CONTRAFLOW TERHADAP DERAJAT KEJENUHAN DAN KESELAMATAN JALAN TOL Pamungkas, R. Sri Bintang; Hidayat, Edwin; M.Hanafiah, Disi
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.263 KB)

Abstract

ABSTRAKVolume kendaraan yang sangat tinggi terutama di daerah Jabodetabek disinyalir menyebabkan tingkat kemacetan yang tinggi pula bahkan kemacetan juga terjadi di Jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas hambata, namun kemacetan yang terjadi hanya bersifat sementara karena terjadi pada jam-jam tertentu, hal ini di indikasikan karena perjalanan komuter dari daerah satelit bodetabek ke Jakarta. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan manajemen lalu lintas contraflow. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh contraflow terhadap waktu terbaik pelaksanaan contraflow, pengurangan derajat kejenuhan dan efaluasi peraturan dari aspek keselamatan jalan. Studi kasus dilakukan di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, pengambilan data primer dilakukan dengan metode video kamera selama 5 kali 24 jam. Kemudian contraflow, serta studi literatur peraturan yang berlaku terkait keselamatan jalan. Dari hasil analisis diketahui bahwa pelaksanaan manajemen lalu lintas contraflow sudah tepat dilaksanakan dari jam 06.00-09.00, kemudian contraflow dapat mengalirkan aliran lalu lintas rata-rata sebesar 800 smp/jam/lajur, dan mengurangi tingkat derajat kejenuhan sebanyak 0,14. Dari hasil kajian literatur contraflow masih dimungkinkan untuk dilakukan dengan persyaratan pembatasan kecepatan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa contraflow mempunyai dampak yang baik dalam mengurangi kemacetan.Kata kunci : contraflow, jalan tol, manajemen lalu lintas, derajat kejenuhan, keselamatan jalan
PENGARUH KUAT TEKAN PAFVING BLOCK MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI DARAT (DALAM KASUS PASIR DI GUNUNG MERAPI) Aini S, Nurul
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 31 No 3 (2014)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.579 KB)

Abstract

ABSTRAK Gunung Merapi yang meletus pada tahun 2010 telah membawa material pasir yang dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan lokasi sumber yaitu sungai dan darat. Penambangan pasir yang di lakukan secara ekonomis adalah pasir sungai, sementara pasir darat belum dimanfaatkan. Oleh sebab itu diperlukan adanya upaya untuk pemanfaatan pasir tersebut dalam pembuatan komponen bahan bangunan yang berupa paving block. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan paving block yang menggunakan bahan baku pasir letusan Gunung Merapi yang diambil dari aliran sungai (pasir sungai) dan pasir darat (di luar badan sungai). Pembuatan paving block menggunakan komposisi campuran satu semen (semen protland komposit/PCC): 6 pasir dan pengujian dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 60 hari. Kekuatan tekan paving block  meningkat dari umur 28 hari ke 60 hari. Kekuatan tekan paving block pasir sungai dan  paving block pasir darat pada umur pengujian 28 hari dan 60 hari, berdasarkan SNI 03-0691-1996 termasuk mutu C dan penerapannya untuk pejalan kaki.Kata kunci  : semen porland komposit, kekuatan tekan, paving block, pasir sungai, pasir darat
CAMPURAN BERSPAL PANAS LAPIS ULTRA TIPIS UNTUK ALTERNATIF PEMELIHARAAN PREVENTIF PERKERASAN LENTUR Nono, M.Eng.Sc, Ir.
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 3 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.492 KB)

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pemeliharaan pada perkerasan sangatlah sangat diperlukan agar umur layanan perkerasan jalan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan hal tersebu maka diperlukan upaya untuk mengoptimalkan strategi pemeliharaan jalan, yaitu dengan penyelenggaraan pemeliharaan preventif. Makalah ini membahas teknologi campuran beraspal panas lapis ultra tipis untuk alternatif pemeliharaan preventif perkerasan lentur. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan cara melakukan kajian literatur dan selanjutnya melaksanakan pengujian di laboratorium. Hasil penelitian diperoleh bahwa campuran beraspal panas lapis ultra tipis dengan gradasi rapat dengan rongga dalam campuran target sekitar 5% memiliki kualitas cukup baik, yang ditunjukkan dengan nilai stabilitas Marshall > 1000 kg dan nilai pelelehan (flow) berkisar antara 3-4 mm atau memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi Michigan. Disamping itu, dengan memiliki stabilitas Marshall > 1000 kg maka memenuhi spesifikasi campuran lapis permukaan Laston modifikasi. Khusus untuk campuran beraspal panas lapis ultra tipis dengan gradasi bawah diperlukan perbaikan nilai sisa, yaitu dengan menggunakan bahan tambah anti pelupas atau penggunaan bahan pengisi seperti kapur. Berhubung dalam perencanaan campuran serta aplikasi teknologi ini relatif sama dengan aplikasi Laston yang selama ini digunakan maka dapat dipertimbangkan sebagai alternatif teknologi campuran beraspal panas untuk pemeliharaan preventif. Namun demikian untuk mengetahui kinerja teknologi ini terhadap pengaruh beban kendaraan serta lingkungan maka sebaiknya dilakukan uji coba skala lapangan.Kata kunci :  Campuran beraspal panas, lapisan ultra tipis, gradasi rapat, pemeliharaan preventif, perkerasan lentur.
PERILAKU AERODINAMIKA GELEGAR DARI JEMBATAN BERUJI KABEL “PALIBAJA” MENGGUNAKAN UJI STASIS TROWONGAN ANGIN DENGAN MODEL SECTION Hardono, Setyo
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 28 No 2 (2011)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (18139.445 KB)

Abstract

ABSTRAKJembatan  beruji kabel Palibaja berlokasi di Sukabumi Jawa Barat dan selesai dibangun oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan tahun 2009. Tipe jembatan Palibaja adalah cable stayed dengan dua pilon. Panjang jembatan adalah 39 m+162 m+39 m sehingga total panjang 240 m dan lebar jembatan dari as ke as rangka adalah 3m. system lantai jembatan merupakan system rangka baja dan pelat lantai menggunakan orthotopik. Mengingat kekakuan system lantai yang kecil dan nilai para meter aerodinamikaa Pb adalah 1.38, maka menurut ketentuan British Standard BD 49/01 perlu dikaji mengenai prilaku aerodinamikaa jembatan. Pada tahap awal kajian aerodinamikaa ditekankan pada pengujian terowongan angin secara statis 2 dimensi. Pengujian dilakukan dengan berbagai kecepatan angin (15,25,40,50 m/detik) dan sudut serang (a) diambil (-10,-5,0,5,10,15,20 25 derajat). Hasil pengujian menunjukan bahwa kondisi angin dengan sudut serang 0 derajat maka model jembatan mengalami negative lift. Permasalahan lain adalah lokasi negative staff terjadi pada sudut serang (a) sekitar 0 derajat, yang berarti problem ketidak linearan secara aerodinamika terjadi pada arah angin horizontal. Dengan kecepatan udara 15 m/detik hingga 50 m/detik, relatif tidak merubah besaraan lift koefisien. Namun demikian karena pengujian masih bersifat statis maka diperlukan uji lanjutan berupa pengujian dua dimensi unsteady sehingga permasalahan aerodinamikaa dinamis dapat terjawab.                                                                                                                                                                           Kata Kunci : jembatan beruji kabel, aerodinamikaa, uji terowongan angin, negative lift, negative stall
PENGEMBANGAN MODEL KERUNTUHAN LAPIS BEERASPAL Gelgel, Nyoman Suaryana; Ronny, Yohanes; Nissa, Anita Jannatun
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 30 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7944.637 KB)

Abstract

ABSTRAK Metode perencanaan tebal perkerasan yang saat ini dikenal terdiri dari metode perencanaan perkerasan secara empiris dan secara mekanistik empiris. Pedoman perencaan tebal perkerasan lentur yang resmi digunakan sebagai pedoman di Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan empiris yang berkembang berdasarkan analisis statistik kinerja perkerasan. Sedangkan metode lain untuk perencanaan tebal perkerasan adalah dengan metode mekanistik empiris. Metode ini menggunakan pendekatan respon dasar material perkerasan seperti tegangan, renggangan, dan deformasi. Metodologi penelitian dilaksanakan dengan pengujian laboratorium serta pengujian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui kinerja perkerasan akibat beban lalu-lintas dan pengaruh lingkungan. Salah satu model fatigue yang banayak diadopsi dalam pedoman perencanaan perkerasan dengan pendekatan mekanistik adalah Persamaan Shell. Untuk mengetahui kesesuaian model fatigue shell dengan tipikal campuran beraspal di Indonesia, dilakukan validasi model fatigue dengan cara membandingkan model fatigue tersebut dengan hasil pengujian fatigue di laboratorium. Dari hasil analisis, umur fatigue hasil pengujian laboratorium cenderung lebih kecil dibandingkan umur fatigue metode Shell dengan perbandingan berkisar antara 0,8 sampai dengan 3 dengan rata-rata 1,8. Hal ini berdasarkan kondisi pengjuian kontrol regangan, temperature 20oC dan frekuensi 10 Hz. Kata kunci :  empiris, fatigue, mekanistik empiris, model keruntuhan, perkerasan lentur

Page 4 of 56 | Total Record : 560


Filter by Year

1984 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue