cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
BERDIKARI : Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks
ISSN : 22528172     EISSN : 26215896     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 234 Documents
Peningkatan Daya Saing TK ABA Berbasis Penguatan Organisasi dan Teknologi Informasi Melalui Program Sister School Mutiarin, Dyah; Sakir, Sakir; Widyaningsih, Titik Sunarti
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 5, No 2 (2017): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.5225

Abstract

Berdasarkan pengamatan, TK ABA PCA Wilayah Banguntapan Utara masih memiliki beberapa permasalahan di antaranya masih lemahnya manajemen organisasi PCA Wilayah Banguntapan Utara dan pembelajaran pada TK ABA PCA Banguntapan Utara karena belum menggunaan teknologi informasi. Selain itu, kurangnya pemanfaatan media online sebagai sarana informasi termasuk institusi Aisyiyah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, digunakan pendekatan kemitraan sekolah yang disebut Sister School. Sister school dilaksanakan untuk membantu Peningkatan Daya Saing TK ABA wilayah Pimpinan Cabang Aisyiah (PCA) Banguntapan Utara berbasis penguatan organisasi dan teknologi informasi. Sister school ini mengadopsi konsep pembangunan yang berpusat pada rakyat (People Centred Development). Konsep ini memandang inisiatif rakyat sebagai sumberdaya pembangunan yang paling utama dan memandang kesejahteraan material dan spiritual sebagai tujuan yang ingin dicapai. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menghasilkan Sister School yang berisi program-program unggulan sekolah yang bermitra dan pembuatan website yang bisa digunakan sebagai media pelayanan dan promosi.Kata Kunci: Peningkatan daya saing, penguatan organisasi, sister school.
Penataan Kelembagaan dan Sumberdaya Manusia Pengelola Wisata Volcano Merapi Pribadi, Ulung; Zaenuri, Muchamad
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 5, No 1 (2017): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.5116

Abstract

Tourism activities are very affected by the disaster, not exception in the Special Region of Yogyakarta, the perpetra-tors of tourism is devastated by the eruption of Mount Merapi. When Mount Merapi erupts, the number of tourist visits in Yogyakarta drops dramatically to 80% (BPS DIY, 2012). Similarly, it happened in Sleman regency, one of the regencies located in the north of the Special Province of Yogyakarta which is an area with many interesting objects and tourist attraction (ODTW). The impact of this eruption is hitting both the government and Sleman communities especially those directly affected by the impact of the disaster. Although now the eruption is over but still leaves the problem, whether it is a socio-economic problem in the vicinity of Mount Merapi and tourism itself. After conducive situation, local government also can not do the maximum. The availability of human resources (HR) to manage these newly emerging disasters is also not available. It also gives the impression that between the ranks of local government and village government there is no coordination. After the issuance of a letter from the Sleman Regent then the Umbulharjo Village Government was given the authority to manage the Merapi volcano tour area. Through the village regulations finally formed the team of volcano area tour manager of Merapi. The performance of this team after working for 3 (three) years is still not optimal, after through the pre-survey and direct observation to the location it can be seen that the main problem now related to the institutional and human resources supporters. In connection with the above, it is necessary to have community service activities to assist the institutional arrangement and improvement of human resources competence of the manager. Activities that have been carried out include the fulfillment of minimal requirements for secretarial office, nameplate and brochures for the purpose of the existence of organization and tourism services, the preparation of strategic plan documents (renstra) that can be used as a reference for the preparation of work programs, organizational structure and job descriptions that can be used all members to work directed and appropriate field of duty, and websites that can be used for service and tourism promotion. After this community service program ends, most of Merapi volcano tour managers are able to manage the organization and mobilize resources effectively. Keywords: institutional, human resources, volcano tour of Merapi.
Pengembangan Potensi Masyarakat Dusun Klajuran Melalui Pemberdayaan Pertanian Organik Diwant, Dyah Pikanthi
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 6, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.6131

Abstract

Dusun Klajuran masuk dalam kecamatan Nanggulan yang dikenal sebagai kecamatan PHP (Pengendali Hama Terpadu) yang sudah dideklarasikan sejak 5 tahun yang lalu melalui Dinas Pertanian Kulonprogo. Pembangunan kecamatan PHP didukung oleh semua pihak di tingkat kelurahan maupun Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Tanjung Lestari. Gapoktan telah berkembang kurang lebih 4 tahun terdiri atas 12 kelompok tani dan 5 kelompok wanita tani (KWT). Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki dusun dalam bidang pertanian. Metode kegiatan antara lain, jasa penyuluhan, Jasa pelatihan, Jasa pendampingan dan menghasilkan Produk dari pengolahan Biferia sebagai obat Hama/ wereng, pengolahan pupuk organik dari kotoran sapi dan hasil produk keduanya dimanfaatkan kembali oleh warga untuk pertanian organik. Hasil dan implikasi pemberdayaan masyarakat yakni produk olahan organik yang dilengkapi leaflet tentang proses pembuatan pupuk organik dan Biferia yang sangat bermanfaat bagi petani. Tumbuh sikap dan antusiasme petani untuk memetakan potensi wisata di Dusun Klajuran dalam bidang Agrowisata. Simpulan program, wujud partisipasi serta dukungan warga petani melalui program pertanian organik sebagai modal sosial untuk tindaklanjut pengembangan dan keberlanjutan potensi Agrowisata di Dusun Klajuran. Kata Kunci : pengembangan potensi masyarakat, pemberdayaan pertanian organik, pupuk organik, Biferia
Pemberdayaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga Menuju Keluarga Sehat Di Desa Sumberadi, Mlati, Sleman Febriansah, Rifki
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 5, No 2 (2017): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.5221

Abstract

Pengembangan tanaman berkhasiat obat telah mengalami percepatan hingga pada penemuan obat maupun teknologi baru. Teknologi terapan harus dapat diimplementasikan agar mendatangkan manfaat luas hingga lapisan terbawah melalui kelompok-kelompok masyarakat. Kelompok tani dan masyarakat pedesaan memiliki peran vital dalam pembangunan masyarakat, tidak hanya dalam kemandirian pangan, namun juga dapat diarahkan pada kemandirian kesehatan melalui pengembangan tanaman obat keluarga. Kelompok Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Dusun Warak Kidul dan Dusun Gabahan VI adalah kelompok tani rintisan di Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, wilayah yang dekat dengan perkotaan namun kondisi masyarakatnya masih membutuhkan pembinaan. TOGA identik dengan jamu yang berasal dari tanaman obat yang berasa pahit, tidak memiliki nilai estetika dan tidak enak dikonsumsi, sehingga pengembangannya masih terbatas karena kurang diminati. Masyarakat belum menyadari bahwa sayuran dan bumbu dapur juga merupakan herbal berpotensi obat, sehingga dapat dikategorikan sebagai TOGA. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga masyarakat khususnya anggota kelompok TOGA dalam pemanfaatan dan pengolahan tanaman obat menjadi bentuk sediaan yang lebih ekonomis. Kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dengan pembentukan kelompok TOGA yang beranggotakan para ibu rumah tangga di dusun tersebut. Selanjutnya dilakukan penyuluhan tentang khasiat tanaman obat, pembuatan kebun TOGA yang benar, proses pembuatan obat herbal yang tepat dan pembentukan pos herbal desa sebagai fasilitator dan pendamping para anggotanya. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat meningkat terkait pemanfaatan tanaman obat dan dapat meningkatkan taraf perekonomian khususnya para anggota kelompok TOGA di Desa Sumberadi. Kata Kunci : Desa Sumberadi, kebun TOGA, penyuluhan, sediaan obat herbal, pos herbal desa
Penghitungan Ketenagaan Dengan Metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN) Di RS PKU Muhammadiyah Temanggung Rosa, Elsye Maria; Sari, Novita Kurnia
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 4, No 2 (2016): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.4212

Abstract

Penyusunan pola ketenagaan ini merupakan hal krusial dalam kegiatan perencanaan sumber daya manusia di rumah sakit. Banyaknya keluhan dari kepala unit tentang tingginya beban kerja dan kurangnya jumlah tenaga menyebabkan pelayanan kepada pasien kurang optimal. Pelaksanaan pelatihan penghitungan ketenagaan keperawatan dan non medis ini merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya beban kerja lebih dan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatnya kemampuan kepala unit dalam menyusun pola ketenagaan dan analisis kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja di unit masing masing. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, simulasi, dan praktik. Hasil pelatihan yang telah dilakukan, semua peserta mampu melakukan simulasi penghitungan ketenagaan keperawatan dan non medis. Untuk unit kamar bedah, sudah didapatkan hasil akhir penghitungan jumlah tenaga. Beberapa faktor pendukung keberhasilan pelatihan ini antara lain manajemen RS memberikan dukungan yang sangat tinggi, memberikan fasilitas pelatihan yang sangat baik, peserta memiliki kemauan dan sangat antusias selama pelatihan. Beberapa kendala yang dihadapi selama pelatihan yaitu tidak semua peserta pelatihan membawa laptop sehingga saat simulasi dan praktik para peserta harus bergantian dengan kelompok lain dan arena sebagian besar peserta adalah kepala unit di RS sehingga beberapa diantaranya beberapa kali harus meninggalkan ruang pelatihan karena ada hal penting yang harus diselesaikan di ruangan.Kata Kunci : WISN, ketenagaan, penghitungan tenaga, perencanaan SDM, pelatihan.
Kewirausahaan Jamur Tiram Di Pondok Pesantren Widodo, Widodo; Kamardiani, Diah Rina; Aini, Lis Noer
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 4, No 1 (2016): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.413

Abstract

Pondok pesantren Asy Syifa’ dan Ar Rahmah menerapkan pola “kepesantrenan” dengan fokus hafalan Al-Qur’an (tahfidul Qur’an). Santri menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Asy Syifa’ setelah menyelesaikan pendidikan dasar (SD) atau setelah menyelesaikan pendidikan setingkat SMP. Pondok Pesantren menyelenggarakan pendidikan formal keagamaan Islam setingkat SMP dan SMA. Setelah lulus pendidikan setingkat SMP beberapa santri memutuskan untuk berpindah tempat pendidikan atau berhenti mengikuti pendidikan, namun pada umumnya santri yang memilih berhenti sekolah, bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri atau bahkan menanggung kehidupan keluarganya. Oleh karena itu, bekal ketrampilan untuk dapat berusaha mandiri sangat diperlukan oleh santri. Bekal ketrampilan hidup yang diberikan pondok pesantren masih sangat terbatas, karena tenaga pengasuh pondok mempunyai latar belakang pendidikan yang tidak berkaitan dengan kewirausahaan. Persoalan prioritas yang diselesaikan selama kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah pengembangan pendidikan kewirausahaan kepada santri yang dilaksanakan oleh pondok pesantren sebagai sarana pembelajaran ketrampilan bekal kehidupan santri dengan usaha jamur tiram. Kegiatan tersebut dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan usaha produksi, pelatihan pengolahan jamur tiram. Kegiatan tersebut mampu meningkatkan ketrampilan santri untuk mengusahakan jamur tiram dan juga pengolahan jamur tiram. Kegiatan ini mampu membangkitkan motivasi santri untuk berwirausaha. Kata kunci: Jamur tiram, pesantren, kewirausahaan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Keterampilan Pembuatan Hand Made Berbasis Rumah Tangga Humaini, Arif
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 6, No 1 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.6135

Abstract

Ekonomi mempunyai nilai yang sangat penting dala kehidupan masyarakat suatu bangsa. Kedamaian, kesejahteraan, ketentraman merupakan harapan utama kehidupan suatu masyarakat yang banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi..Tujuan inisiasi peningkatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat di Dusun Karang Desa Jetis Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pelaksanaan program melalui pelatihan keterampilan pembuatan hand made (kerajinan tangan) yang meliputi, pemanfaatan bahan kain perca atau kain bekas yang sudah tidak berguna diolah menjadi barang yang bernilai tambah seperti bros, dan pemanfaatan bahan produk pertanian yang melimpah seperti jagung yang diolah menjadi kerupuk. Program pelatihan ini dikhususkan bagi ibu rumah tangga dan kaum remaja putri. Hasil pelatihan memberikan kesadaran masyarakat untuk merintis usaha berbasis rumah tangga, yang menghasilkan keuntungan serta meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat di Dusun Karang. Bila perekonomian rumah tangga meningkat, tentu berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraannya. Kata Kunci: Pelatihan hand made, usaha berbasis rumah tangga
Peningkatan Kualitas Layanan Dan Tata Kelola Pendidikan Anak Usia Dini Kenanga Panggung Harjo, Sewon, Bantul Qamari, Ika Nurul; Suryono, Leli Joko
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 5, No 2 (2017): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.5226

Abstract

Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 13 Tahun 2005 merupakan jenis pendidikan non formal. Penyelenggaraan PAUD utamanya ditujukan untuk pendidikan pra sekolah, yaitu untuk anak-anak usia dini (0 - 6 tahun). PAUD Kenanga dalam penyelenggaraannya telah mengalami berbagai perubahan pengelola, dimana pada mulanya diselenggarakan menurut keberadaan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) untuk kesehatan ibu dan anak di setiap dusun (Pedukuhan Glugo ada 4 dusun). Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan PAUD dan perbaikan tata kelola (manajemen) baik dari sisi struktur pengelolaan maupun administrasi PAUD. Metode pendekatan partisipatif dengan focus group discussiondilaksanakan dengan melibatkan kelompok ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Kepala Pedukuhan Glugo, dan ibu-ibu sukarelawan yang selalu siap sedia melaksanakan kegiatan PAUD. Hasil dan Implikasi meliputi terpadunya penyelenggaraan PAUD di Pedukuhan Glugo, yang sebelumnya diselenggarakan di setiap dusun, saat ini telah terpadu menjadi satu, yakni Satuan PAUD Sejenis Kenanga. Kualitas layanan juga meningkat, dengan terpadunya tata kelola di tingkat pedukuhan. Beberapa peningkatan kualitas layanan yang terlaksana adalah dibangunnya ruang bermain dan belajar, pembelian dan pengadaan alat-alat bermain indoor dan outdoor, pengadaan seragam untuk peserta didik, pengadaan seragam untuk pengelola dan pendidik, penyelenggaraan rekreasi untuk ibu dan anak, mendatangkan guru menyanyi dan pengenalan musik.Kata Kunci: pendidikan anak usia dini, kenanga, kualitas layanan, tata kelola
Image Recovery Pariwisata-Bencana di Lereng Merapi Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi Sulaksono, Tunjung; Winarsih, Atik Septi
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 5, No 1 (2017): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.5117

Abstract

The image recovery on post-disaster tourism is an important activity to restore tourism business back to normal. Unfortunately tourism actors do not have appropriate capacity to deal with and strategy to implement to. Mount Merapi eruption in 2010 resulting lodging business-owners in its slope areas hit by the drastic decline of tourist arrivals rate. Despite the recovery image activities are still conducted by the local government but those have not penetrated all the affected areas. Lodging owners have created their own efforts by creating web blog and producing related printing materials, yet those have not resulted in satisfying results since the involved information technology was still modest and has not been designed in interactive format yet. Moreover, the design of printed materials was too common. Based on these issues it is necessary to conduct community service activities to accelerate the image recovery efforts based on information technology. Those activities succeeded in enabling the business owners to create more interactive internet domain and eye-catching sign boards. To improve the competence of the manager or owner of lodge business, training has also been carried out in order to take into account the tourism risk and hospitality issues. Keyword: disaster-tourism, recovery image, information technology
Pendampingan Pengolahan Ubi Ungu Berbasis Value Added Method Kusumawati, Rita
Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks Vol 4, No 2 (2016): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bdr.428

Abstract

Program ini bertujuan membantu petani ubi ungu di daerah Sanden Bantul untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui peningkatan nilai (value added) hasil pertanian mereka. Peningkatan nilai dilakukan dengan cara mengolah ubi menjadi tepung, kemudian diolah menjadi makanan ringan, produk dikemas dengan baik dan menarik sehingga bisa dipasarkan di toko toko/supermarket dan dengan pemasaran via internet. Metode yang digunakan adalah: pelatihan pembuatan tepung ubi ungu, pelatihan manajemen usaha dan pemasaran tepung ubi ungu, pelatihan pembuatan Inovasi Produk Stik Ubi Ungu, pelatihan pemasaran produk stik Ubi Ungu. Hasil dari program ini adalah masyarakat antusias dalam mengikuti rangkaian pelatihan yang diadakan, terlihat dari peserta yang hadir disetiap kegiatan pelatihan. Dari kegiatan pelatihan tersebut muncul kelompok unit usaha pengolahan ubi ungu menjadi tepung dengan merk “Olet” dan kelompok usaha makanan ringan dengan merk “Stik Echo’Kata kunci: pengolahan ubi ungu, value added

Page 2 of 24 | Total Record : 234