cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Published by Universitas Kuningan
ISSN : -     EISSN : 25982052     DOI : -
Core Subject : Social,
EMPOWERMENT adalah media penerbitan karya tulis berbasis hasil pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa, menerima tulisan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan/multidisipin. Jenis naskah yang dipublikasikan adalah naskah asli/orisinal hasil pengabdian kepada masyarakat, jurnal ini terbit dalam 6 (enam) bulanan. EMPOWERMENT diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 02 (2019): Empowerment" : 12 Documents clear
BANTUAN HUKUM BAGI PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN SELAJAMBE, KUNINGAN Akhmaddhian, Suwari; Dialog, Bias Lintang
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2040

Abstract

Every citizen has the right in law and justice, because of that the government made Law number 16 of 2011 concerning Legal Aid to protect its citizens in the event of a disaster that befalls the community. The purpose of community service is more focused on the people or villagers, while the other objectives of this counseling are the parents who can add information related to the process of handling criminal acts and how to follow up in the event of a crime. The method used is by way of lectures and discussions then ends with questions and answers. The results obtained from this community service are more sensitive people and know how the criminal proceedings associated with brands, patents, business licenses, taxes, illegal fees, financing or financing agreements with third parties and legal assistance and response to legal issues in particular those in connection with various threats to criminal acts at this time, it is expected that with the dedication to this community, parents can become equipped in protecting their families from various possibilities related to criminal acts and legal aid.Keywords: Legal Aid, Prevention, Socialization AbstrakSetiap warga negara mempunyai hak dalam hukum dan keadilan, oleh kerana itu pemerintah membuat Undang-Undang nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum untuk melindungi warganya dalam hal terjadi musibah yang menimpa masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini lebih menitik beratkan kepada orang-orang atau warga desa, adapun sasaran lain yang menjadi tujuan dari diadakannnya penyuluhan ini yaitu para orang tua yang mana dapat menambah informasi terkait dengan proses penanganan tindak pidana dan bagaimana menindaklanjuti apabila terjadi tindak pidana. Metode yang digunakan yaitu dengan cara ceramah dan diskusi kemudian diakhiri dengan tanya jawab. Hasil yang diperoleh dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu masyarakat lebih peka dan mengetahui bagaimana proses tindak pidana yang terkait dengan  merek, paten, izin usaha, pajak, pungutan liar, perjanjian pembiayaan atau pendanaan dengan pihak ketiga dan bantuan hukum serta respon terhadap permasalahan hukum khususnya yang berkaitan dengan berbagai acaman tindak pidana pada sekarang ini, diharapkan dengan adanya pengabdian kepada masyarakat ini para orang tua dapat menjadi bekal dalam menjaga keluarganya dari berbagai kemungkinan yang terkait dengan tindak pidana dan bantuan hukum.Kata Kunci: Bantuan Hukum, Pencegahan, Sosialisasi.
PENYULUHAN HUKUM TENTANG PROSEDUR PENANGANAN PERKARA PIDANA DI DESA SANGIANG, MAJALENGKA Akhmaddhian, Suwari
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2060

Abstract

Every citizen has the right in law and justice, because of that the government made Law number 16 of 2011 concerning Legal Aid to protect its citizens in the event of a disaster that befalls the community. The purpose of community service is more focused on the people or villagers, while the other objectives of this counseling are the parents who can add information related to the process of handling criminal acts and how to follow up in the event of a crime. The method used is by way of lectures and discussions then ends with questions and answers. The results obtained from this community service are that the community is more sensitive and knows how criminal law and the process of resolving criminal acts, starting from the investigation and investigation, prosecution and court decision. defendant. Keywords: Legal Aid, Prevention, Socialization.AbstrakSetiap warga negara mempunyai hak dalam hukum dan keadilan, oleh kerana itu pemerintah membuat Undang-Undang nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum untuk melindungi warganya dalam hal terjadi musibah yang menimpa masyarakat. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini lebih menitik beratkan kepada orang-orang atau warga desa, adapun sasaran lain yang menjadi tujuan dari diadakannnya penyuluhan ini yaitu para orang tua yang mana dapat menambah informasi terkait dengan proses penanganan tindak pidana dan bagaimana menindaklanjuti apabila terjadi tindak pidana. Metode yang digunakan yaitu dengan cara ceramah dan diskusi kemudian diakhiri dengan tanya jawab. Hasil yang diperoleh dari pengabdian kepada masyarakat ini yaitu masyarakat lebih peka dan mengetahui bagaimana hokum pidana dan proses penyelesaian tindak pidana yaitu mulai dari penyelidaikan dan penyidikan, penuntutan dan putusan pengadilan.masyarakat mengetahui tentang tahapan-tahapan dalam proses penyelesian perkara pidana yang dilalui seorang tersangka atau terdakwa. Kata Kunci: Bantuan Hukum, Pencegahan, Sosialisasi.
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA MABULUGO, KABUPATEN BUTON Nurcahyo, Edy; Ernawati, Ernawati
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.1940

Abstract

Legal Counseling activities on household waste management in Mabulugo village aim to create awareness of the village community in environmental preservation through understanding the new paradigm of waste management as regulated in Government Regulation No. 81/2012 concerning Management of Household and Trash-like waste. Legal Counseling on household waste management uses a statutory approach by first reviewing the legal materials related to household waste management. The waste management paradigm with 3R system (reduce, reuse, and Recycle) is a solution to preserve the environmentKeywords: Community awareness, Management, Household Waste AbstrakKegiatan Penyuluhan Hukum tentang pengelolaan sampah rumah tangga di desa Mabulugo bertujuan untuk mewujudkan kesadaran masyarakat desa dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui pemahaman paradigma baru pengelolaan sampah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan sampah Rumah Tangga dan Sampah sejenis Sampah Rumah Tangga. Penyuluhan hukum tentang pengelolaan sampah rumah tangga menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dengan terlebih dahulu menelaah bahan hukum yang berkaitan dengan pengelolaan sampah rumah tangga. Paradigma pengelolaan sampah dengan sistem 3R menjadi solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan.Katakunci: Kesadaran Masyarakat, Pengelolaan, Sampah Rumah Tangga.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PENGGIAT PARIWISATA BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG DALAM PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR, DESA KARANGSARI, KECAMATAN DARMA, KABUPATEN KUNINGAN Supartono, Toto; Nasihin, Iing
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2041

Abstract

The natural tourism area should not only present an element of natural beauty, but must also be able to provide education for visitors and the community through integrated activities to utilize the surrounding resources; one of which is the utilization of vegetable waste into liquid organic fertilizer. In this activity, the manufacture of liquid organic fertilizer uses an anaerobic approach that involves Kompepar natural tourism of Pasir Batang as the implementing partner. Partners have followed each phase of the activity from the time of explaining the purpose and objectives, collecting raw materials, preparing the place, cutting raw materials, watering with EM4 liquid to giving a lid to the composer. This activity shows that the implementing partners involved responded well to making liquid organic fertilizer.Keywords: conservation, education, liquid organic fertilizer, nature tourism. AbstrakAreal wisata alam sebaiknya tidak hanya menyajikan unsur keindahan alam, tetapi juga harus mampu  memberikan edukasi bagi para pengunjung dan masyarakat melalui kegiatan terpadu pemanfaatan sumberdaya yang ada di sekitarnya; salah satunya adalah pemanfaatan sisa sayuran menjadi pupuk organik cair.  Pada kegiatan ini, pembuatan pupuk organik cair menggunakan pendekatan anaerob yang melibatkan Kompepar wisata alam Pasir Batang sebagai mitra pelaksana.  Mitra telah mengikuti setiap tahap kegiatan mulai saat penjelasan maksud dan tujuan, pengumpulan bahan baku, penyiapan tempat, pencacahan bahan baku, penyiraman dengan cairan EM4 sampai pemberian tutup pada komposer.  Kegiatan ini menunjukkan bahwa mitra pelaksana yang terlibat memberikan respon yang baik terhadap pembuatan pupuk organik cair.Kata kunci: edukasi, konservasi, pupuk organik cair, wisata alam.
AKTUALISASI WANITA BERPENDIDIKAN PADA ERA GLOBALISASI DALAM MENJAGA ETIKA DAN MORAL LINGKUNGAN Hindriana, Anna Fitri; Suryani, Yeyen; Lismaya, Lilis
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2116

Abstract

The development of moral and environtmental ethics must be started early. This is because someone’s success is deeply affected by their characther that has been nurtured since childhood. 0 – 5 years old is the period when the children are capable to do information accomodation processing from their suroundding very quicky, thus the ealy years of children is an opportunity to give them understanding about proper ethics and environtmental moral. The nurture of ethics and environtmental moral is not only the obligation of the teacher but also parents. In accordance with that, the aim of this community service is to 1) give understanding to parents about the necessity of sinergy between parents and pre-school teachers for children’s ethics and environtmental moral development, 2) enhance pre-school teachers’ and parents’ understanding about the principals that need to be applied in developing ethics and evinrontmental moral. The method used in this activity were 1) Training for pre-school teacher and parents on early childhood ethics and moral development, 2) assistance in creating ethics and moral based lesson plan for pre-school teachers. The result that attained is the improvement of pre-school teachers’ and parents’ understanding on ethics and moral and the improvement of ethics and moral based lesson plan quality.Abstrak Indonesia tengah mengalami proses kehilangan, mulai kehilangan aspek fisik, alam hayati, manusia dan budaya. Wanita mampu berperan baik di bidang pendidikan dan domestik sebagai  pendidik pertama dan utama yang harus mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan generasi bangsa. Pengembangan moral dan etika lingkungan harus dimulai sejak dini,  hal ini dikarenakan  keberhasilan dan kesuksesan  seseorang sangat dipengaruhi oleh karakter yang terbangun semenjak kecil, usia 0 sampai 5 tahun yang merupakan  masa dimana anak melakukan proses akomodasi informasi dari lingkungan yang sangat cepat oleh karena itu pada masa-masa awal pertumbuhan merupakan kesempatan diberikannya  pemahaman tentang etika dan moral lingkungan yang baik. Pembentukan moral dan etika lingkungan bukan hanya merupakan tanggung jawab  guru tetapi harus bersinergi dengan orang tua  di rumah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk : 1) memberikan pemahaman pentingnya sinergi  pengembangan etika dan moral lingkungan pada anak oleh guru PAUD dan orang tua, 2) meningkatkan pemahaman guru PAUD dan orang tua tentang prinsip-pinsip yang harus dikembangkan dalam mengembangkan etika dan moral lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini; 1) pelatihan kepada orang tua dan guru PAUD tentang progam pengembangan etika dan moral lingkungan  anak usia dini, 2) pendampingan pembuatan rancangan pembelajaran berbasis etika dan moral bagi guru-guru PAUD. Hasil yang dicapai adalah peningkatan pemahaman orang tua dan guru-guru PAUD tentang etika dan moral lingkungan dan peningkatan kualitas rancangan pembelajaran berbasis etika dan moral lingkungan.Kata Kunci : Etika, Moral, Lingkungan, Anak Usia Dini
PELATIHAN PENERAPAN APLIKASI AUGMENTED REALITY PENGENALAN BAHASA ISYARAT DI SLB NEGERI LURAGUNG DESA CIRAHAYU KECAMATAN LURAGUNG KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT Sugiharto, Tito; Priguna, Gentur
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.1987

Abstract

AbstractCommunity Service Activities/ Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) with the theme "Training on Application of Augmented Reality Application for Sign Language Introduction in SLB Negeri Luragung, Cirahayu Village, Luragung Subdistrict, West Java Province" has a target of Teachers and Students in schools. The problems faced by partner institutions in community service activities include: the learning process of Sign Language in SLB Negeri Luragung still uses book media as the main media in learning. Besides learning media provided at SLB Negeri Luragung also by reading utterances through lip movements combined with cued speech.In addition, the problem faced by teachers in schools for deaf students is the development of language in its function as a means of communication, both verbally and signaling. Language development and speech go together with hearing acuity. Due to limited hearing, deaf students do not occur in the process of imitation of sound, imitation process is only limited to visual imitation. Therefore we need an alternative media for learning that can help the process of visual imitation. The absence of additional alternative learning media used in SLB Negeri Luragung that can help teachers and students in helping students communicate and learn easily becomes a special goal in community service activities. Community service aims to train and implement Augmented Reality Technology as an innovation and development of sign language learning media applications in SLB Negeri Luragung. Deaf students in SLB Negeri Luragung are expected to be able to more easily and quickly understand the sign language learning process with the application of learning based on Augmented Reality.Keywords: Augmented Reality, Deaf, Learning, SLB Negeri Luragung, Sign Language
PELATIHAN PEMBUATAN BIBIT STEK BATANG TANAMAN REHABILITASI DI DESA KARANGSARI KABUPATEN KUNINGAN Hendrayana, Yayan; Ismail, Agus Yadi
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2052

Abstract

Ficus spp. is a plant that can play an important role in efforts to increase environmental conservation and forest productivity. One type is beunying (Ficus fistulosa) which is included in plant rehabilitation and restoration. Propagation of the Ficus plant is easiest to do by vegetative or stem cuttings. Therefore community service offers a solution in the form of making rehabilitation plant seeds through cuttings of Ficus fistulosa tree trunks. The hope is that by utilizing the rehabilitation tree that tastes in the Pasirbatang Block, this tourism mobilizing farmer group can produce rehabilitation plant seeds and increase the opinions of its members.Keywords: Vegetative propagation, training, empowerment.  AbstrakFicus spp. merupakan tanaman yang dapat berperan penting dalam upaya peningkatan konservasi lingkungan maupun produktivitas hutan. Salah satu jenis nya adalah beunying (Ficus fistulosa) merupakan yang termasuk ke dalam tanaman rehabilitasi dan restorasi. Perbanyakan tanaman Ficus yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara vegetatif atau stek batang. Oleh karena itu pengabdian kepada masyarakat menawarkan solusi berupa cara pembuatan bibit tanaman rehabilitasi melalui stek batang pohon Ficus fistulosa. Harapannya adalah dengan memanfaatkan pohon rehabilitasi yang berasa di Blok Pasirbatang ini kelompok tani penggerak pariwisata ini dapat menghasilkan bibit tanaman rehabilitasi serta meningkatkan pendapatn para anggotanya.Kata kunci : Perbanyakan vegetatif, pelatihan, pemberdayaan
OPTIMALISASI KETERAMPILAN PEMBUATAN KEMASAN UNTUK MENINGKATKAN PEMASARAN PRODUK PADA UKM PEMBUAT TAPE DI DESA CIBEUREUM, KABUPATEN KUNINGAN Suhardi, Dadang
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2105

Abstract

The government of Kuningan regency always tries to optimize natural resource in Kuningan regency which  is expected to create self-competence and challenge as  effort  to stress  Kuningan regency to be tourism city.  One of the real implementation in supporting Kuningan regency as tourism city is by forming businesses. The specific business from Kuningan regency is ‘tape ketan’ (sweet cake made of slightly fermented and sticky rice). Tape ketan as one of  the superior products exists as one of potential businesses owned by Kuningan regency. Mostly, the package  of the products are still from  plain  mica  pail.Besides, with the same package performance among tape producers,  costumers judge that  the taste of all tape product is the same. Formerly, the package  functioned as place to protect and ease one product to carry but later on, the package is demanded to attract costumer to purchase. That’s why the package used by the producers to pack ‘tape’ must be able to draw the costumers’ attention to buy the tape products. In the activity of public service, the illumination of package role, material of the product,  form of product, and  package label have been given to the producers. Moreover,training of making interesting packaging product by the use of presentation, demonstration and practice methods have been implemented too. The social effects expected from this activity are that the tape producers realize the importance of interesting package for their products, make interesting package for their products, think more creative in designing package for their products, generate their sale, judge the costumer and loyal buyer easy to pick the product from the interesting package.Keywords : packaging, label,  Tape of Cibereum village AbstrakPemerintah Kabupaten Kuningan senantiasa berusaha untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Kuningan yang diharapkan dapat menciptakan kemandirian dan daya saing sebagai upaya pemantapan Kabupaten Kuningan sebagai kota wisata.Salah satu bentuk nyata yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung Kabupaten Kuningan sebagai kota wisata yaitu membentuk usaha-usaha. Adapun usaha yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Kuningan adalah tape ketan.Tape ketan sebagai produk unggulan merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kuningan. Produk- produk yang dihasilkan sebagian besar juga masih menggunakan kemasan berupa ember dan mika polos. Selain itu, dengan seragamnya kemasan antar produsen tape terkadang membuat para pembeli berpendapat bahwa semua merek tape memiliki rasa yang sama. Pada awalnya sebuah kemasan berfungsi sebagai wadah yang digunakan untuk melindungi dan memudahkan suatu produk dibawa, tetapi seiring perkembangan zaman maka kemasan dituntut untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli produk tersebut. Oleh karena itu, kemasan yang digunakan oleh produk tape harus mampu menarik juga calon konsumen untuk membeli produk tape.Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilakukan penyuluhan mengenai peranan kemasan, bahan kemasan produk, bentuk kemasan produk, label kemasan, dan pelatihan pembuatan desain kemasan yang menarik dengan menggunakan metode presentasi, demonstrasi, dan praktek. Adapun dampak sosial yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah produsen tape menyadari bahwa pentingnya kemasan yang menarik untuk produknya, produsen tape dapat membuat kemasan yang menarik untuk produknya, dapat berpikir lebih kreatif lagi dalam mendesain kemasan untuk produknya, produsen tape dapat meningkatkan penjualan produknya, dan calon konsumen dan pelanggan tetap dapat dengan mudah mengenali produk dari produsen tersebut dipandang dari kemasan yang menarik.Kata Kunci : Kemasan, Label, Tape Desa Cibeureum
STRATEGI BISNIS USAHA PASTEL MINI DESA TENJOLAYAR KECAMATAN PANCALANG KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Arraniri, Iqbal
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.1989

Abstract

Statisticaly proved that the percentage of micro small businesses (MSEs) reaching 98.84% still dominates the province of West Java when compared to medium and large businesses (UMB) of 1.16%, in Kuningan regency particularly there were 94.09 thousand MSEs or a distribution of 2.05%. Thus business competition between MSEs will be increasingly fierce over market share to increase business revenue. This was a big challenge for MSEs in Kuningan District in general and in particular for Mr. Aef as the owner and manager of Pastel Mini's business to determine the right and appropriate business strategy to increase his business revenue through the marketing mix. This community service was carried out through a survey to the place of business and counseling which was located in the Village Hall and attended by the people of Tenjolayar Village, Pancalang District, Kuningan Regency, West Java.     Keywords: Distribution, Price, Products, Promotion AbstrakData statisitk membuktikan bahwa persentase usaha mikro kecil (UMK) mencapai 98,84% masih mendominasi provinsi Jawa Barat jika dibandingkan dengan usaha menengah dan besar (UMB) sejumlah 1,16%, di Kabupaten Kuningan khususnya terdapat 94,09 ribu UMK atau berdistribusi sebesar 2,05%. Dengan demikian persaingan bisnis antar UMK akan semakin ketat memperebutkan pangsa pasar untuk meningkatkan pendapatan usahanya. Hal ini menjadi tantangan besar bagi UMK di Kabupaten Kuningan pada umumnya dan khususnya bagi Pak Aef sebagai pemilik dan pengelola usaha Pastel Mini untuk menentukan strategi bisnis yang tepat dan sesuai untuk meningkatkan pendapatan usahanya melalui bauran pemasaran (marketing mix). Pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui survei ke tempat usaha dan penyuluhan yang bertempat di Aula Desa dan dihadiri oleh masyarakat Desa Tenjolayar Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan Jawa Barat.Kata Kunci: Distribusi, Harga, Produk, Promosi.
PELATIHAN TEKNIK PEMANDUAN DAN PEMASARAN EKOWISATA BUMI PERKEMAHAN PASIRBATANG Nasihin, Iing; Kosasih, Dede; Nurlaila, AI
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 02 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i02.2051

Abstract

Activities to increase the capacity of managers in managing visitors can be done by guiding visitors. So that visitors get optimal service in enjoying ecotourism objects. Meanwhile, to increase interest in the visit can be done by promoting or marketing ecotourism. The method used is through counseling, training, and assistance, namely regular meetings between the mentor and the target group. The approach model taken includes: (1) Participatory Rural Appraisal (PRA), (2) Entrepreneurship Capacity Building (ECB), and (3) Technology transfer (TT). The result of this PkM activity was the increase in the capacity of Kompepar members in guiding and marketing Sandbatang ecotourism, which included language style, interpretation flow, body language, and engagement with visitors. Meanwhile in the promotion of ecotourism it is done offline using conventional media such as brochures, and offline with social media Facebook.Keywords: Training; scouting; marketing; ecotourism AbstrakKegiatan peningkatan kapasitas pengelola dalam melakukan pengelolaan pengunjung dapat dilakukan dengan pemanduan terhadap pengunjung. Sehingga pengunjung mendapatkan pelayanan yang oiptimal dalam menikmati objek ekowisata. Sementara itu, untuk meningkatkan minat kunjungan dapat dilakukan dengan melakukan promosi atau pemasaran ekowisata. Metode yang digunakan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan kelompok sasaran. Model pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) Partisipatory Rural Appraisal (PRA), (2) Entrepreneurship Capacity Building (ECB), dan (3) Teknologi transfer (TT). Hasil kegiatan PkM ini adalah meningkatnya kapasitas anggota Kompepar dalam  melakukan pemanduan dan pemasaran ekowisata Pasirbatang, yang meliputi gaya Bahasa, alur interpretasi, Bahasa tubuh, dan pelibatan pengunjung. Sementara itu dalam promosi ekowisata dilakukan secara offline dengan menggunakan media konvensional seperti brosur, dan offline dengan media social facebook.Kata Kunci : Pelatihan; pemanduan; pemasaran; ekowisata

Page 1 of 2 | Total Record : 12