cover
Contact Name
hijrah
Contact Email
balimau24@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
skalakesehatan2016@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Skala Kesehatan
ISSN : 2087152x     EISSN : 26152126     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
The Journal article contains the results of several studies in science Nursing, Midwifery, Dental Nursing, Nutrition Sciences, Environmental Health, Health Analysts,Medical Records and Health Information provided on the results of public service to the science of education and health management. Other.
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
PROSESPENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESARIADI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013 Nirwana Per-angin2; Isnaniah Isnaniah; Ahmad Rizani
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.376 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.1

Abstract

Penyembuhan luka SC secara fisiologis berkisar antara   10 hari-14 hari (Morison,2003). Penyembuhan luka SC juga sangat dipengaruhi oleh asupan gizi, umur, berat badan dan personal higiene1.Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka post operasi SC di RSUD Ratu Zaleha Martapura tahun 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian seluruh ibu nifas post operatif SC yang melakukan kunjungan rawat jalan ke Poliklinik Kandungan RSUD Ratu Zaleha Martapura tahun 2013 sebanyak 197 orang. Analisis yang digunakan adalah Chi Square dengan α 0,05.Hasil penelitian analisa univariat umur responden aman sebanyak 153 orang (77,7%), berat badan normal 145 orang (73,6%), personal hygiene 173 orang baik. Hasil uji statistik untuk umur p 0,628 > α 0,05,  berat badan p 0,936 > α  0,05, personal hygiene p 0,621 > α 0,05.Penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada hubungan umur, berat badan, personal hygiene dengan penyembuhan luka SC di poliklinik kandungan RSUD Ratu Zaleha Martapura tahun 2013. Kata Kunci  : Umur, Berat badan, Personal hygiene, Proses pennyembuhan luka post    operasi sectio caesaria.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013 Tri Tunggal; Syamsuddin Alan; Chairiyah Chairiyah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.202 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.2

Abstract

Kegiatan yang dilakukan dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya melalui deteksi dini faktor risiko kehamilan.Deteksi dini faktor risiko kehamilan oleh masyarakat (kader) merupakan kunci keberhasilan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkan. Target deteksi dini faktor risiko kehamilan oleh kader tahun 2011 adalah 80% dan pencapaian oleh kader di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kabupaten Kotabaru Tahun 2012 sebanyak 32 kader  (19,5%)dari 95 kader.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap kader dengan deteksi dini faktor risiko kehamilan di wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kabupaten Kotabaru Tahun 2013.Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan uji statistik Chi Square dengan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader yaitu 95 orang.Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan sampling jenuh yakni semua populasi dijadikan sampel sebanyak 95 orang.Hasil penelitian diperoleh dari 95 responden yang mendeteksi dini faktor risiko kehamilan sebanyak 43 responden (44,8%), memiliki pengetahuan cukup sebanyak 61 responden (64,2%) dan memiliki sikap positif sebanyak 51 responden (53,1%). Hasil ujistatistik Chi Square p=0,001 < α untuk pengetahuan dan    p=0,002< α untuk sikap.Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan pengetahuan dan sikap kader dengan deteksi dini faktor risiko kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Kotabaru Kabupaten Kotabaru Tahun 2013.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN PRANIKAH CALON PENGANTIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Rita Kirana; Tut Barkinah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.419 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.3

Abstract

Kehamilan pranikah remaja adalah fenomena kehidupan remaja yang dapat mengganggu kesehatan reproduksi secara fisik, mental dan sosial serta komplikasi dan kematian ibu dan bayi. Secara psikososial, remaja dapat terkucil, merasa malu, depresi, putus sekolah, sulit bekerja, miskin dan menambah pertumbuhan penduduk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan pranikah calon pengantin remaja di kota Banjarmasin tahun 2013.Rancangan studi yang digunakan pada penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh calon pengantin  yang datang ke puskesmas di wilayah kota Banjarmasin Tahun 2013. Dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang calon pengantin wanita. Teknik pengambilan sampel secara simple random  Sampling.  Data dikumpulkan berupa data primer  dan data sekunder.  Analisa yang dilakukan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Pearson Correlation.Penelitian ini menemukan  kehamilan pranikah calon pengantin remaja di Kota Banjarmasin sebanyak 13 orang (34,2%). Usia terbanyak adalah 19 tahun, 14 orang (36,8%),  pendidikan terbanyak adalah SLTP,  20 orang (52,6%), usia pubertas yang terbanyak, 12 tahun, 15 orang (39,5%), sebanyak 15 orag (39,5%) tidak pernah mendapatkan informasi tentang seks pranikah dan kehamilan, sumber informasi yang terbanyak adalah sekolah yaitu 9 orang  (23,7%), status menikah orang tua masih menikah dan bersama sebanyak 29 orang (76,3%), pernah pacaran sebanyak 14 kali (36,8%), tempat pacaran yang terbanyak adalah di rumah, 14 orang (43,8%),   Faktor yang berhubungan dengan kehamilan pranikah remaja meliputi umur (p value = 0.001), usia pubertas  (p value = 0,032)dan informasi yang didapat (p value = 0,236), sedangkan variabel pendidikan, status perkawinan dan jumlah pacaran tidak didapatkan hubungan yang bermakna.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Adanya hubungan yang bermakna antara umur, usia pubertas dan informasi yang didapat dengan kejadian kehamilan pranikah calon pengantin. disarankan untuk melakukan peningkatan metode pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas di kalangan remaja, menambah jumlah kader remaja (peer educator) melalui pendidikan dan pelatihan. Meningkatkan keterlibatan orang tua mendampingi remaja melalui masa transisi kehidupan.Kata kunci : umur, pendidikan, usia pubertas, imformasi, status perkawinan, pacaran.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Norlena Norlena; Vonny Khresna Dewi; Suhrawardi Suhrawardi
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.8 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.4

Abstract

Program pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif sebagai program yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Salah satu keberhasilan dan kelestarian Desa Siaga adalah keaktifan para kader. Kader dianggap paling dekat dengan masyarakat itu sendiri. Data Desa Siaga/Kelurahan Siaga yang ada di Kota Banjarmasin dari 26 Puskesmas terdapat 52 Desa/Kelurahan dan hanya terdapat 7 Desa Siaga Aktif yang terdiri dari 5 Desa Siaga Pratama dan 2 Desa Siaga Madya sedangkan untuk Desa Siaga yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Purnama dan  Mandiri belum ada/ berjalan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader dalam pelaksanaan Kelurahan Siaga di Kota Banjarmasin tahun 2013?.Desain penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh kader Desa/Kel;urahan Siaga di kota Banjarmasin Tahun 2013 berjumlah 104 kader. Sampel penelitian ini adalah  seluruh kader Desa/Kel;urahan Siaga di kota Banjarmasin Tahun 2013 berjumlah 52 kader (menggunakan rumus). Teknik pengambilan sampel secara simple random  Sampling.   Analisa yang dilakukan adalah analisa univariat dan bivariat.Hasil penelitian didapatkan Kader  yang aktif dalam pelaksanaan Kelurahan Siaga sebanyak 37 orang (71,2%),  sebagian besar berpendidikan menengah yaitu 30 orang  (57,7 %) , sebagian besar berpengetahuan baik yaitu 26 orang (50,0 %),  sebagian besar berumur dibawah 40 tahun yaitu  34 orang  (65,4%), sebagian besar mengikuti pelatihan yaitu  32 orang  (61,5 %),  sebagian besar sudah menjadi kader diatas 5 tahun yaitu 35 orang  (67,3 %), sebagian besar  tidak bekerja yaitu 34 orang    (65,4 %). Ada hubungan antara pendidikan  kader  dengan Keaktifan Kader (p = 0,005), ada hubungan antara pengetahuan kader  dengan Keaktifan Kader (p = 0,000),  tidak ada hubungan antara umur kader  dengan Keaktifan Kader (p = 0,400),  tidak ada hubungan antara pelatihan  kader  dengan Keaktifan Kader (p = 0,646), Ada hubungan antara lama  menjadi kader  dengan Keaktifan Kader (p = 0,020),  Ada hubungan antara pekerjaan kader  dengan Keaktifan Kader (p = 0,000),Kesimpulan penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan, lama menjadi kader, serta pekerjaan berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Pelaksanaan Kelurahan Siaga . Umur dan pelatihan tidak berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Pelaksanaan Kelurahan Siaga. Kata Kunci : Keaktifan Kader, Kelurahan Siaga
EFEKTIFITAS PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PERAWATAN METODE KANGGURU DENGAN PERAWATAN INKUBATOR DI BLUD RS H. BOEJASIN PELAIHARI TANAH LAUT TAHUN 2013 Zakiah Zakiah; Norhajati Bt Zulbachri Noor; Erni Setiawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.711 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.5

Abstract

Perawatan metode kanguru atau PMK merupakan salah satu perawatan yang efektif bagi bayi BBLR. PMK ini sangat efektif mengontrol suhu tubuh bayi, pemberian ASI dan terjalinnya hubungan batin yang kuat antara ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas peningkatan suhu tubuh bpada perawatan metode kanguru dan perawatan inkubator di BLUD RS. H. Boejasin Pelaihari Tanah Laut tahun 2013. Penelitian ini menggunakan teknik Quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest design. Penelitian terdiri dari 2 kelompok perlakuan, perlakuan 1 menggunakan perawatan metode kanguru, kelompok perlakuan 2 menggunakan metode perawatan inkubator. Populasi dalam penelitan ini adalah semua bayi BBLR yang dirawat di BLUD RS. H. Boejasin Pelaihari, berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 25 orang dengan perawatan PMK dan 25 orang dengan perawatan inkubator. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Pengolahan data melalui tabulasi dengan uji statistic wilcoxon test dengan nilai α-0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari rerata peningkatan suhu tubuh bayi pada penerapan perawatan PMK yaitu 0,2920 (SD=0,08124). Pana penerapan perawatan inkubator didapatkan rerata peningkatan suhu tubuh 0,1320 (SD=0,14353). Penerapan PMK lebih efektifdibandingkan dengan perawatan inkubator dalam meningkakan suhu tubuh bayi BBLR. Perawatan PMK dapat dijadikan sebagai salah satu perawatan untuk bayi BBLR dalam menjaga suhu tubuh bayi. Kata Kunci: Bayi BBLR; Perawatan Inkubator; Perawatan Metode Kanguru; Suhu Tubuh;.
EFEK SUPLEMENTASI TABLET Fe + VITAMIN C DAN OBAT CACING TERHADAP PERUBAHAN KADAR HAEMOGLOBIN PADA REMAJA YANG MENGALAMI ANEMIA DI MA DARUL IMAD KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013 Mukhtar Mukhtar; Rusmilawaty Rusmilawaty; Yuniarti Yuniarti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.607 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.6

Abstract

Remaja putri mudah terserang anemia karena lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi. Remaja purti biasanya ingin tampil langsing sehingga membatasi asupan makanan. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses (tinja). Remaja putri mengalami haid tiap bulan, dimana kehilangan zat besi 1,3 mg perhari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria.Penelitian ini bertujuan mengetahui efek suplementasi tablet fe + vitamin c dan obat cacing terhadap perubahan kadar haemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar tahun 2013.Rancangan penelitian ini adalah Quasi eksprimen untuk melihat efek suplementasi tablet Fe + vitamin C dan obat cacing terhadap perubahan kadar haemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia. Populasi penelitian adalah remaja putri yang mengalami anemia di MA Darul Imad Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar Tahun 2012. Sampel berjumlah 50 orang dan dibagi dalam 2 kelompok perlakuan (kelompok suplemen tablet Fe + vitamin C dan kelompok suplemen tablet Fe + obat cacing). Analisa menggunakan uji statistik t Test dan paired independent sampel t testHasil ditemukan adanya perbedaan kadar haemoglobin pada kelompok perlakuan I ( Fe dan Vit C), p = 0,032 dan tidak ada perbedaan rata-rata kadar haemoglobin pada pelakuan II ( Fe dan obat cacing), p = 0,525. Kelompok perlakuan I mengalami peningkatan kadar Hb sebesar 0,5 gr/dl sedangkan pada kelompok perlakuan II mengalami peningkatan kadar Hb sebesar 0,2 gr/dl.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013 Erni Yuliastuti; Rafidah Rafidah; Hapisah Hapisah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.776 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.7

Abstract

Partograf sebagai alat bantu dalam pemantauan kemajuan persalinan merupakan standar dalam memberikan asuhan persalinan dan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya keterlambatan penanganan. Hasil studi pendahuluan pada lima wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Banjar menunjukkan 50% bidan di desa belum memanfaatkan partograf secara rutin dengan alasan pencatatan partograf rumit dan memerlukan waktu yang lama dalam pemantauannya, serta bukan menjadi masalah saat supervisi karena hanya sebagai pelengkap data persalinan. Deteksi penyulit persalinan sudah dapat dilakukan dengan pengalaman menolong atau feeling sehingga menganggap penggunaan partograf hanya membuang-buang waktu saja dan juga tidak berpengaruh pada tugas serta karir mereka Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh dengan kepatuhan bidan di desa dalam pemanfaatan partograf.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas adalah pendidikan, pengetahuan dan persepsi supervisi. Variabel terikat yaitu kepatuhan bidan di desa dalam pemanfaatan partograf. Pengumpulan data melalui wawancara dengan kuesioner terstruktur. Populasi penelitian adalah seluruh bidan desa di Kabupaten Banjar berjumlah 251 orang. Responden sejumlah 70 orang dipilih secara purposive dan proporsional terhadap jumlah bidan di tiap Puskesmas. Analisis bivariat dilakukan dengan Uji Chi Square.Hasil penelitian didapatkan pendidikan responden sebagian besar berpendidikan profesional berjumlah 55 orang (78,6%). Pengetahuan responden sebagian termasuk kategori kurang berjumlah 32 orang (45,7%). Responden sebagian besar memiliki persepsi kurang terhadap supervisi berjumlah 50 orang (71,4%) dan sebagian patuh menggunakan partograf berjumlah 50 orang (50%). Tidak ada pengaruh pendidikan dengan kepatuhan p=0,56, ada pengaruh pengetahuan dengan kepatuhan p=0,001 dan tidak ada pengaruh persepsi supervisi dengan kepatuhan p=0,79.Disimpulkan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan bidan di desa dalam pemanfaatan partograf. Kata Kunci : Kepatuhan, Bidan Desa, Partograf
PERBEDAAN ANGKA RATA-RATA KARIES GIGI ANTARA MASYARAKAT BALI VEGETARIAN DAN NONVEGETARIAN DI DESA BASARANG JAYA KABUPATEN KAPUAS Fahmi Said; Ida Rahmawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.071 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.8

Abstract

Perbedaan pola makan vegetarian dan nonvegetarian terletak pada ada tidaknya asupan makanan hewani dan proporsi asupan makanan nabati. Pola makan yang menyangkut jenis atau bahan makanan, selain dapat mempengaruhi kesehatan umum dapat pula mempengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut, salah satunya adalah dapat mempercepat terjadinya proses gigi berlubang. Vegetarian adalah orang yang hanya mengkonsumsi produk nabati dan berpantang daging. Vegetarian yang berpantang daging harus mencukupi kebutuhan protein dari produk nabati seperti kacang-kacangan, buah, sayur kaya protein, kalsium, dan vitamin. Alasan agama atau spiritual mendorong berkembangnya pola makan vegetarian, salah satunya di kalangan umat beragama Buddha. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata angka karies gigi  antara masyarakat Bali vegetarian dan nonvegetarian di Desa Basarang Jaya Kabupaten Kapuas. Manfaat Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam hal perencanaan program kesehatan gigi, khususnya masalah  gigi berlubang.Penelitian ini dilakukan di Desa Basarang Jaya Kabupaten Kapuas, jenis  penelitian  deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel sebab akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur untuk dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Populasi penelitian berjumlah 1575 orang dengan sampel berjumlah 38 orang, 19 orang masyarakat Bali vegetarian dan 19 orang nonvegetarian.   Hasil penelitian menunjukkan angka rata-rata karies gigi mesyarakat Bali vegetarian sebesar 7,32, sedangkan angka rata-rata karies gigi masyarakat Bali nonvegetarian sebesar 5,47 pada equal variance assumed adalah 0,376 dengan probabilitas signifikansi  0,376˃0,05 sehingga tidak ada perbedaan angka rata-rata karies gigi masyarakat vegetarian dan nonvegetarian.   Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan angka rata-rata karies masyarakat Bali vegetarian dan nonvegetarian. Karies disebabkan oleh banyak faktor, seperti gigi, saliva, bakteri, substrat dan waktu, meskipun dengan pola makan vegetarian yang lebih banyak mengkonsumsi asupan makanan nabati dapat mengurangi kejadian karies namun bila mengabaikan faktor lain maka angka rata-rata kariespun tidak berbeda dengan yang pola makannya nonvegetarian. Kata Kunci : Karies, Vegetarian, Nonvegetarian
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S. PARMAN KOTA BANJARMASIN Aprianti Aprianti; Yasir Farhat; Rijanti Rijanti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.236 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.9

Abstract

Peran-serta masyarakat mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Posyandu merupakan wujud nyata peran serta mereka dalam pembangunan kesehatan. Lima program prioritas posyandu : KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi.Tujuan penelitian adalah mengetahui  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kehadiran ibu menimbang anak balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah dan Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin.Jenis Penelitian observasional  analitik dan pendekatan cross sectional, sedangkan tempat penelitian di posyandu-posyandu wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah  dan Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin. Sampel  penelitian adalah sebagian ibu-ibu yang memiliki anak balita yang hadir menimbang di posyandu wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah  dan Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin. Analisis data menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pengetahuan dengan tingkat kehadiran ibu menimbang anak balita.Hendaknya lebih meningkatkan lagi keaktifannya dan perlunya dukungan yang lebih lagi dari pihak Puskesmas terhadap ibu-ibu agar lebih rajin seperti sering hadir setiap kegiatan posyandu. Kata Kunci      : Tingkat kehadiran, posyandu
KAJIAN PEMBUATAN YOGHURT DARI BERBAGAI JENIS SUSU DAN INKUBASI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DAN DAYA TERIMA Ermina Syainah; Sari Novita; Rusmini yanti
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.994 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.10

Abstract

Yoghurt merupakan salah satu produk fermentasi susu dengan bantuan bakteri asam laktat (BAL). Menurut Astawan (2008) yoghurt mempunyai banyak manfaat bagi tubuh antara lain mengatur saluran pencernaan, antidiare, antikanker, meningkatkan pertumbuhan, membantu penderita lactose intolerance dan mengatur kadar kolesterol dalam darah. Karakteristik yoghurt seperti rasa yang asam dan tekstur yang kental menjadikan beberapa orang tidak menyukainya. Diperlukan adanya diversifikasi dalam pembuatan yoghurt, yaitu dengan membuat produk yoghurt yang tidak terlalu asam dengan menghentikan waktu fermentasi pada tingkat keasaman yang diinginkan dan tekstur yang tidak kental (encer) sehingga mudah untuk diminum yang biasa disebut drink yoghurt.  Tujuan penelitian ini adalah mengkaji berbagai jenis susu dan tempat inkubasi dalam pembuatan yoghurt terhadap mutu dan daya terima. Penelitian bersifat eksperimen dengan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial.Hasil dari penelitian yaitu kadar asam laktat yang tertinggi terdapat pada perlakuan jenis susu skim dan penyimpanan pada suhu kamar. Kadar protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan jenis susu segar yaitu pada penyimpanan suhu kamar dan suhu inkubator. Tidak terdapat pengaruh jenis susu terhadap daya terima warna, aroma, kekentalan pada yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar sedangkan terhadap rasa yoghurt terdapat pengaruh. Tidak terdapat pengaruh jenis susu terhadap daya terima warna, aroma, kekentalan dan rasa pada yoghurt yang diinkubasi pada suhu inkubator. Terdapat perbedaan yang nyata warna yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu incubator pada semua jenis susu. Terdapat perbedaan yang nyata warna yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu inkubator pada susu segar sedangkan pada susu skim dan cream tidak terdapat perbedaan yang nyata. Terdapat perbedaan yang nyata kekentalan yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu incubator pada semua jenis susu. Terdapat perbedaan yang nyata rasa yoghurt yang diinkubasi pada suhu kamar dan suhu inkubator pada jenis susu segar dan susu skim sedangkan pada susu cream tidak terdapat perbedaan yang nyata.Kata kunci : Yoghurt, susu murni (susu segar), susu skim, susu full cream

Page 1 of 17 | Total Record : 169