cover
Contact Name
hijrah
Contact Email
balimau24@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
skalakesehatan2016@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Skala Kesehatan
ISSN : 2087152x     EISSN : 26152126     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
The Journal article contains the results of several studies in science Nursing, Midwifery, Dental Nursing, Nutrition Sciences, Environmental Health, Health Analysts,Medical Records and Health Information provided on the results of public service to the science of education and health management. Other.
Arjuna Subject : -
Articles 169 Documents
KONSUMSI BUAH DAN SAYUR SERTA KONSUMSI SUSU SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI DI PUSKESMAS S. PARMAN KOTA BANJARMASIN Rosihan Anwar
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.72 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.11

Abstract

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran termasuk kasus yang sedang minum obat, secara nasional adalah 32,2%. Prevalensi tertinggi ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan 39,6% sedangkan terendah di Papua Barat 20,1%. Penyandang hipertensi  essensial yang berobat ke puskesmas adalah 78.805 orang atau sekitar 19,8 % dari penduduk yang berumur 20-75 tahun. Tujuan penelitian mengetahui hubungan konsumsi buah dan sayur serta konsumsi susu dengan kejadian hipertensi di Puskesmas S. Parman. Penelitian analitik dengan rancangan case control  dengan matching variabel umur dan jenis kelamin dengan perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:2. Kasus adalah penyandang hipertensi yang baru terdiagnosis sebagai penyandang hipertensi pada saat berobat pertama kali di Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin, sedangkan kontrol adalah penyandang rawat jalan selain hipertensi. Variabel  terikat adalah  kejadian hipertensi sedangkan variabel bebas adalah konsumsi buah dan sayur serta konsumsi susu. Jumlah sampel sebanyak 156 orang yang terdiri kasus 52 orang dan kontrol 2 x 52 yaitu 104 orang. Hasilnya ada hubungan pola makan berdasarkan konsumsi buah dan sayur (p=0,000) serta konsumsi susu (p=0,004) terhadap kejadian hipertensi. Pola makan berdasarkan konsumsi konsumsi buah dan sayur yang cukup (OR=5,30) dan konsumsi susu yang kurang (OR=3,72) merupakan faktor risiko terhadap kejadian hipertensi. Kata Kunci : Hipertensi, konsumsi buah dan sayur, konsumsi susu
STUDI TENTANG DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN DEPRESI PADA NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK MARTAPURA KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Suroto Suroto; Syamsul Firdaus; Khairir Rizani
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.559 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.12

Abstract

Pelayanan kesehatan pada anak sama seperti orang dewasa, yakni mencakup kesehatan fisik, psikososial dan spiritual. Anak-anak yang berstatus narapidana tentu lebih rentan dan mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan psikososial, karena anak terpisah dari lingkungan keluarga dan lingkungan teman sebayanya. Masalah psikososial merupakan suatu keadaan yang mengindikasikan individu mengalami suatu perubahan emosional yg dapat  berkembang menjadi patologis (gangguan jiwa)  apabila terus berlanjut. Hasil Riskedas tahun 2007 menunjukkan bahwa di Kalimantan Selatan terdapat masalah psikososial sebesar 11,3 %, hampir sama dengan prevalensi nasional yaitu 11,6 %.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang dukungan keluarga terhadap kejadian  depresi pada narapidana anak di lembaga pemasyarakatan Martapura Kab Banjar Prov Kalimantan Selatan. Jenis penelitian Kuantitatif dan desainnya  adalah  “Cross Sectional”. Sampel penelitian adalah seluruh anak yang berstatus sebagai terpidana yang berada di Lapas Martapura Kabupaten Banjar, dengan teknik sampling “ total sampling”. Pengumpulan data dilakukan kuesioner A untuk karakteristik anak dan dukungan keluarga, sedangkan kuesioner B untuk pengukuran depresi dengan instrument Beck Depression Inventory (BDI).  Analisis data dilakukan dengan análisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai p = 0,7 >  α = 0,05 , maka ho diterima, jadi tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan  tingkat depresi pada narpidana anak. Kejadian  dipresi yang terjadi pada naripidana anak ditentukan oleh factor lain. Hal tersebut  akan dapat  dijadikan dasar  bagi Lapas, perawat, institusi pendidikan dan Kemenkes serta KemenKum dan Ham  dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan jiwa bagi napi anak. Key word : Psikosial narapidana anak
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA KLIEN REHABILITASI NARKOBA DI POLI NAPZA RSJ SAMBANG LIHUM Syaifullah Kholik; Evi Risa Mariana; Zainab Zainab
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 1 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.713 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i1.13

Abstract

Narkoba adalah suatu zat yang apabila pemakaiannya disalahgunakan akan dapat menimbulkan ketergantungan  dan  berbagai masalah kesehatan. Angka penyalahgunaan narkoba dewasa ini semakin hari cenderung meningkat. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba pada klien rehabilitasi narkoba di Poli Napza RSJ Sambang Lihum. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jenis deskriptif. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah penyalahgunaan narkoba sedangkan variabel indevendent adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien rehabilitasi narkoba di Poli Napza RSJ Sambang Lihum tahun 2012 yang berjumlah 373 orang. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling selama 1 bulan yaitu  dari tanggal 17 Juli  s/d tanggal 17 Agustus 2013, sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner tertutup yang dikumpulkan dari responden. Analisis  data   disajikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel  distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba yaitu faktor ketidaktahuan sebanyak 80% atau sangat mempegaruhi, faktor stres psikologis sebanyak 48 % atau cukup mempengaruhi, faktor coba-coba sebanyak 78 % atau sangat mempengaruhi, faktor pergaulan sebanyak 72 % atau sangat mempengaruhi, faktor gaya hidup sebanyak 18 % atau tidak mempengaruhi dan faktor kurang percaya diri sebanyak 34 % atau cukup mempengaruhi. Kata Kunci : Faktor-Faktor, Penyalahgunaan, Narkoba
PENGARUH LARUTAN MADU DENGAN KONSENTRASI 15% TERHADAP PENURUNAN SKOR GINGIVITIS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 MARTAPURA Siti Sab`atul Habibah; Danan Danan; Siti Salamah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.927 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.14

Abstract

Prevalensi gingivitis yang terjadi pada anak usia 3 tahun dibawah 5%, sedangkan pada usia 6 tahun 50% dan angka yang tertinggi adalah 90% pada anak dengan usia diatas 10 tahun3. Bakteri yang ditemukan pada gingivitis yaitu Steptococcus sanguins, Streptococcus mitis, Streptococcus intermedius, Eikenella corrodens, Fusobacterium nucleatum, Streptococcus oralis,  Actinomyces viscosus, Actinomyces naeslundii dan Peptostreptococcus 8.Tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian larutan madu dengan konsentrasi 15% terhadap penurunan skor  gingivitis pada siswa SMPN 4 Martapura.Metode penelitian dengan desain eksperimen semu  yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (eksperiment) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat adanya perlakuan tertentu.Hasil penelitian Dari hasil analisis didapatkan  standar deviasi 0.426. Hasil uji statistik didapatkan nilai P= 0,000 < α (0,05), sehingga Ho ditolak maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh  yang signifikan kumur-kumur larutan madu dengan konsentrasi 15% terhadap penurunan skor gingivitis pada siswa SMPN 4 Martapura.Untuk mencegah terjadinya gingivitis dapat dilakukan  upaya yang dengan  menyikat gigi 2 kali sehari setiap hari dan lakukanlah kumur-kumur dengan bahan yang mengandung anti bakteri contohnya dengan larutan madu dengan konsentrsi 15%. Kata kunci : Gingivitis, Larutan madu
INDEKS DEF-T PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK SEKOTA BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN Sri Hidayati; Naning K Utami; Metty Amperawati
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.964 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.15

Abstract

Karies gigi adalah suatu proses kerusakan yang terbatas pada jaringan keras gigi dimulai dari lapisan email, dentin dan menjalar ke pulpa. Di Indonesia, kejadian karies pada anak pra sekolah usia 4-5 tahun sebesar 90,5% di perkotaan dan 95,9% di pedesaan dan 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies.Penelitian ini bersifat deskriptif,  untuk melihat indeks def-t pada Anak Taman Kanak-Kanak Se Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Populasi dan sampel penelitian adalah populasi adalah seluruh Anak Taman Kanak-Kanak Se Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.  Sampel penelitian diambil tiap kecamatan 1 TK, sedangkan teknik pengambilan sampel adalah secara stratified sampling. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian dibuat dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi.Diketahui d (decay)  rata-rata Pada Anak Taman Kanak-Kanak Se Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan adalah 6,99 gigi, e (ekstrasi) rata-rata  adalah 1,42 gigi, f (filling) rata-rata adalah 0,1 gigi, indeks def-t  rata-rata adalah 8,51 gigiDisarankan diharapkan para orang tua meningkatkan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut anak-anak mereka, supaya dapat memberi arahan pada anak-anak agar dapat memelihara kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar karena pada usia 5-6 tahun biasanya sangat rentan diserang penyakit gigi dan mulut. Kata kunci : Indeks def-t, anak TK Banjarbaru 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SINDROM METABOLIK PADA PENDERITA RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN Magdalena Magdalena; Mahpolah Mahpolah; Alfian Yusuf
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.036 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.16

Abstract

Sindrom metabolik adalah kumpulan gejala klinis meliputi rendahnya  kadar HDL-kolesterol, tingginya trigleserida, meningkatnya gula darah, meningkatnya tekanan darah dan abdomen obesitas. Diagnosis sindrom metabolik  ditegakkan jika didapatkan lebih atau sama dengan tiga gejala tersebut1.  Prevalensi sindrom metabolik pada populasi  dewasa yang terjadi di eropa saat ini dilaporkan sekitar 15 %2, di Korea Selatan 14,2 %3, di Amerika menyebutkan 24 % mengalami sindrom metabolik4. Sementara di Indonesia  sebanyak 23,34 % dari total populasi  mengalami sindrom metabolik, 26,2 % pada laki-laki dan 21,4 % perempuan5. Salah satu faktor seseorang panjang umur adalah keturunan. Genetik memegang peranan 50 persen terhadap munculnya sindrom metabolik6. Kegemukan dapat menyebabkan resiko untuk penderita penyakit kronis, seperti Diabetes Mellitus, Hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker dan dapat memperpendek harapan hidup7. Gaya hidup yang kurang menggunakan aktifitas fisik tersebut untuk membakar kalori dalam tubuh. Bila pemasukan kalori berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktifitas fisik yang seimbang akan memudahkan seseorang menjadi gemuk8.Penelitian ini  di laksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam dan Poliklinik Endokrin RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian diskriftif analitik dengan menggunakan desain cross sectional studi.Jenis data yang di kumpulkan adalah karakteristik responden, diagnose syndrome metabolic, tingkat aktivitas dan tingkat konsumsi. Jumlah sampel 71 orang, pengolahan data menggunakan chi squer (p> 0,05).Hasil penelitian ini adalah  Identitas responden adalah :Jenis kelamin responden yang paling banyak adalah perempuan, yaitu 60,6%,  responden yang mengalami sindrom metabolik yang terbanyak adalah 73,2% ,tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah SMU yaitu 40,8%. tingkat konsumsi energi responden yang paling banyak adalah kategori   deficit, yaitu 62 %, tingkat aktivitas . responden paling banyak adalah sedang, yaitu 56,3% Tidak ada hubungan antara genetik, tingkat konsumsi dan tingkat aktivitas. Kata kunci  : genetik, tingkat aktivitas, tingkat konsumsi, sindrom metabolik
KANDUNGAN ASAM LAKTAT, MUTU ORGANOLEPTIK, DAN KELAYAKAN FINANSIAL MINUMAN PROBIOTIK NANAS DENGAN PEMBERIAN JENIS INOKULUM YANG BERBEDA Meilla Dwi Andrestian; Zulfiana Dewi; Sajiman Sajiman
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.909 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total asam dan mutu organoleptik dengan pemberian inokulum yang berbeda.  Secara khusus penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kadar asam laktat pada minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan Lactobacillus bulgaricus dan minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan produk yoghurt, menganalisis perbedaan kandungan asam laktat minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan inokulum yang berbeda, dan menganalisis perbedaan mutu organoleptik minuman probiotik nanas  yang diinokulasi dengan inokulum yang berbeda.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kadar asam laktat pada minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan Lactobacillus bulgaricus adalah sebesar 1,07%, sedangkan kadar asam laktat pada minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan produk yoghurt adalah sebesar 0,48%.  Terdapat perbedaan yang nyata pada kandungan asam laktat minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan inokulum yang berbeda (p=0,000, α=0,01).  Terdapat perbedaan yang nyata (α=0,05) pada mutu organoleptik aroma dan rasa minuman probiotik nanas yang diinokulasi dengan inokulum berbeda, namun tidak ada perbedaan yang nyata (α=0,05) pada mutu organoleptik warna dan kekentalan minuman probiotik nanas  yang diinokulasi dengan inokulum yang berbeda. Kedua produk disukai oleh panelis.  Biaya produksi minuman probiotik nanas adalah sebesar Rp 3.431,50/kemasan dengan harga jual Rp 6.000,00.  Nilai B/C Ratio 1,75, sehingga usaha produksi minuman probiotik nanas ini layak diusahakan.  Kata kunci:asam laktat, minuman probiotik, nanas, Lactobacillus bulgaricus, inokulum 
STUDI KONVERSI SATUAN UKURAN RUMAH TANGGA KE DALAM BERAT (GRAM ) PADA BEBERAPA JENIS MAKANAN TRADISIONAL HASIL OLAHAN MASYARAKAT BANJAR DI BANJARMASIN Nurhamidi Nurhamidi; Netty Netty; Fathurrahman Fathurrahman
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.852 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.18

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melengkapi informasi satuan  dari jenis makanan dalam  ukuran rumah tangga Adapun tujuan khususnya adalah                             1). Mengidentifikasi   makanan tradisional hasil olahan masyarakat Banjar dan satuan Ukuran Rumah Tangga yang telah  terdapat dalam Daftar ukuran rumah tangga                      2).Mengkonversi Ukuran Rumah Tangga  ke dalam satuan berat (gram) pada beberapa jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga 3).Mengetahui ukuran fisik yang tepat (panjang, lebar, tebal, dan diameter) dari Ukuran Rumah Tangga  pada beberapa jenis pangan yang telah terdapat dalam Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)  namun belum terdapat dalam Daftar Ukuran Rumah Tangga. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Pengukuran dan peninbangan makanan tradisional Banjar yang diteliti dilakukan beberapa tempat pasar tradisonal, warung dan depot makanan. Data yang diiperoleh data primer dan sekunder data primer jenis ukuran makanan tradisional masakan banjar dan kudapan seperti soto Banjar, ketupat Kandangan, pundut nasi, putri selat, sari muka, cucur, laksa dan lain lain. Hasil identifikasi dari studi pustaka diperoleh data sekunder yang menunjukkan bahwa jumlah makanan tradisional; yang sudah teridentifikasi dalam DKBM hanya kurang dari 4.05 % dari 534 jenis pangan yang sudah terdaftar didalam DKBM menurut DKBM Terbitan Departemen Kesehatan dan DKBM terbitan Persagi dan hasil penelitian Handayani. Dan ukuran rumah tangga yang paling lazim digunakan untuk menyajikan dan mengukur makanan khas Banjar adalah piring, mangkok, sendok, gelas, potong, lebar, tebal, diameter,  bungkus dan ikat.  
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU Khairir Rizani; Suroto Suroto; Akhmad Rizani
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.472 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.19

Abstract

Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren glukosa. Penyakit ini dapat dikelola dengan menyesuaikan perencanaan makanan , kegiatan jasmani dan pengobatan yang sesuai dengan konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia dan perlunya diadakan pendekatan individual bagi edukasi diabetes, yang dikenal dengan Pentalogi Terapi DM meliputi:  Diet/pengaturan makan, latihan fisik, penyuluhan kesehatan masyarakat, obat hipoglikemi dan cangkok pangkreas. Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif kronik yang dapat dikendalikan dan keberhasilan pengobatan salah satunya adalah ketaatan dalam pola makan. Ketaatan penderita DM dalam pola makan perlu dukungan dari berbagai pihak, diantaranya adalah dukungan keluarga.Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan ketaatan pola makan penderita DM. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional . Sampel pada penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sei Besar Banjarbaru. Teknik sampling yang dipergunakan adalah accidental sampling..  Analisis data dengan menggunakan spearman Rank dengan taraf signifikasi α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p = 0,003 < α = 0,05, maka ho ditolak, jadi ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan ketaatan pola makan penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Sei Besar Banjarbaru. Diharapkan bagi penderita untuk senantiasa meningkatkan ketaatan dalam program pengobatan dan pengelolaan diit (pola makan) sehingga glukosa darah bisa terkontrol dan dapat dipertahankan dalam batas yang normalKata Kunci : Dukungan Keluarga dan Ketaatan Pola Makan
TINGKAT NYERI NEONATUS YANG DIBERIKAN IMUNISASI DI PUSKESMAS BANJARBARU TAHUN 2013 Evy Marlinda; Syamsul Firdaus; Agus Rachmadi
Jurnal Skala Kesehatan Vol 5 No 2 (2014): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.432 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v5i2.20

Abstract

Perawatan neonatus, bayi dan balita di rumah sakit akan menimbulkan dampak hospitalisasi bagi anak. Stresor  berupa tindakan invasif seringkali dirasakan neonatus.  Salah satu tindakan untuk mengurangi nyeri adalah dengan pemberian analgetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat nyeri neonatus yang mendapatkan imunisasi di Puskesmas Banjarbaru. Penelitian dengan rancangan deskriptif ini untuk menggambarkan tingkat nyeri pada neonatus yang diberikan imunisasi di Puskesmas Banjarbaru berdasarkan denyut jantung dan saturasi oksigen. Populasi adalah neonatus yang mendapatkan imunisasi di Puskesmas Banjarbaru. Sampel diambil menggunakan teknik Purposive Sampling dengan kriteria berat badan lahir > 2500 gram, menerima imunisasi pertama kali (Hepatitis B 0 atau BCG), imunisasi dilakukan di Puskesmas Banjarbaru dengan jumlah sampel 30 responden. Pengumpulan data dilakukan secara langsung kepada anak yang diberikan imunisasi menggunakan alat bantu pulse oxymetri  dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.Pada penelitian ini disimpulkan bahwa klasifikasi nyeri yang dialami neonatus yang diberikan imunisasi pertama kali di Puskesmas Banjarbaru berdasarkan saturasi oksigen sebagian besar pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak 16 orang (53,33%) dan berdasarkan denyut jantung sebagian besar pada kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 20 orang (60 %)Diperlukan adanya variabel tambahan untuk mengkaji nyeri (secara fisiologis maupun perilaku bayi) agar lebih mudah dalam mengklasifikasikan tingkat nyeri dan perlunya penelitian lanjutan tentang penggunaan dekstrosa/ sukrosa untuk mengurangi efek nyeri akibat pelaksanaan imunisasi pada responden yang lebih banyak. Kata kunci : imunisasi, skala nyeri, denyut jantung, saturasi oksigen

Page 2 of 17 | Total Record : 169