cover
Contact Name
Tety Elida
Contact Email
tety@staff.gunadarma.ac.id
Phone
+62823311136669
Journal Mail Official
jpp@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jalan Margonda Raya 100, Depok 16424, Jawa Barat
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERTANIAN PRESISI (JOURNAL OF PRECISION AGRICULTURE)
Published by Universitas Gunadarma
ISSN : 25976087     EISSN : 26864703     DOI : http://dx.doi.org/10.35760/jpp
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Presisi (JPP) merupakan media untuk publikasi tulisan asli dalam Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan informasi dan teknologi yang berkaitan dengan pertanian presisi pada flora, baik dalam kajian teknik budidaya tanaman (pembenihan sampai pascapanen), fisiologi tanaman, serta terapan teknologi informasi dan komputer dalam pertanian.
Articles 92 Documents
Aplikasi Pupuk Organik Cair Urin Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) M. Darmawan
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mung bean was a commodity that is widely consumed and has a high nutrient, while the production of mung bean in Indonesia is not stable. One influencing factor is the lack of available nutrients for growth and mung bean production. Cow urine is one type of liquid organic fertilizer derived from cow dung. Generally, cow urine contains elements of N, P and K are high enough and can improve plant resistance. The aim of this research was to know the effect of cow urine as organic fertilizer to mung bean growth and production. This research was carried out in January until March 2016 at Toto Utara Village, Kabila District, Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. The study was prepared using Group Randomized Design (GRD) consisting of four treatments and four replications so that there were 16 experimental units.The treatment was different doses of organic fertilizer from cow urine, i.e P0 (control), P1 (50 ml / l of water or 30 l / ha), P2 (150 ml / l water or 90 l / ha), P3 (250 ml / l water or 150 l / ha). The result of the research showed that P3 (150 l/ha) on plant height, the number of the leaf, the number of pods and the weight of seeds.
EFEK PUPUK ORGANIK DAN PUPUK N,P,K TERHADAP C-Organik, N-Total, C/N, SERAPAN N, SERTA HASIL PADI HITAM (Oryza sativa L. indica) PADA INCEPTISOLS Anni Yuniarti; Maya Damayani; Dina Mustika Nur
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i2.2205

Abstract

Padi hitam memiliki kandungan antosianin yang tinggi sehingga dijadikan sebagai pangan fungsional karena bermanfaat bagi kesehatan. Tanah Inceptisol termasuk tanah pertanian di Indonesia yang sebarannya cukup luas yaitu sekitar 70.52 juta ha (37.5%), akan tetapi memiliki permasalahan yaitu unsur N pada tanah yang relatif rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik budidaya yang tepat. Salah satunya melalui pemberian pupuk berimbang, yaitu pemberian pupuk organik yang bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mengurangi penggunaan pupuk NPK, serta pemberian pupuk anorganik bertujuan untuk meningkatkan hasil padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian macam pupuk organik dan pupuk N,P,K terhadap C-Organik, N-Total, C/N, Serapan N, serta hasil Padi Hitam (Oryza sativa L. indica) pada Inceptisol asal Jatinangor. Aplikasi macam pupuk organik diharapkan mampu menurunkan dosis pupuk N,P,K tanpa mengurangi hasil padi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018 sampai dengan Desember 2018 di screen house kebun percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian ± 750 meter di atas permukaan laut. Rancangan percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan dengan tiga ulangan. Macam pupuk organik yang digunakan terdiri dari kompos jerami, kotoran ayam, kotoran sapi dan kotoran domba. Pupuk N,P,K ½ dan 1 dosis (dosis anjuran pupuk N,P,K adalah 300 kg Urea ha-1; 50 kg TSP ha-1 dan 50 kg KCl ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi macam pupuk organik dan pupuk N,P,K memberikan pengaruh terhadap C-organik, C/N, serapan N, serta hasil padi hitam. Aplikasi kotoran ayam dan 1 dosis N,P,K memberikan hasil padi hitam terbaik yaitu sebesar 55,40 g/tanaman atau setara dengan 7,09 t.ha-1
RESPON PERTUMBUHAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN BERBAGAI MEDIA TANAM PADA SISTEM BUDIDAYA AKUAPONIK Moh. Ega Elman Miska; Inti Mulyo Arti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2020.v4i1.2815

Abstract

Ketersediaan lahan pertanian diperkotaan sangat terbatas sehingga memberikan dampak pada mahalnya harga pangan utamanya komoditas hortikultura dan hewan. Teknik budidaya sistem akuaponik menjadi alternatif bagi pertanian perkotaan. Sistem akuaponik tidak membutuhkan lahan yang luas dan tanpa tanah. Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk  mengetahui respon pertumbuhan selada pada berbagai media tanam dan menetapkan media tanam terbaik dalam menurunkan konsentrasi karbon organik total dan ammonia dalam mendukung pertumbuhan selada yang optimal. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu media tanam yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: batu apung tunggal, batu apung dan cocopeat perbandingan 3:1, batu apung dan cocopeat 1:3, dan cocopeat tunggal. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan selada dipengaruhi perlakuan media tanam tunggal (batu apung) pada parameter tinggi tanaman dan luas daun. Parameter panjang akar dipengaruhi perlakuan media campur (batu apung dan cocopeat dengan perbandingan 3:1). Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh perlakuan media tanam campuran (batu apung dan cocopeat), yaitu pada parameter panjang ikan (perbandingan 1:3) dan kualitas air (KOT) (perbandingan 3:1). Media tanam terbaik untuk menurunkan konsentrasi amonia dan karbon organik total dalah media campuran antara batu apung dan cocopeat, baik dengan perbandingan 1:3 (menurunkan konsentrasi ammonia) dan 3:1 (menurunkan konsentrasi Karbon Organik Total). 
Pertumbuhan Caisim (Brassica juncea (L.) Czern.) pada Beberapa Konsentrasi Larutan Hidroponik Sistem NFT Adinda Nurul Huda Manurung; Fitri Yulianti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chinese mustard is one of the most important vegetables of the Brassica (Brassicaceae) genus with high consumption in the world. Mustards content of selected compounds, calcium, magnesium, potassium, sodium, vitamin C, carotene, and lutein. Mustard is one of the plants that can be cultivated on hydroponics. The NFT system is a type of hydroponic system that placing the plant on an oblique irrigation channel. The important thing in hydroponic fertilization was to ensure the concentration of nutrient solution that suits the plant and its life cycle. The purpose of this research was to determine the best consentration for the growth Chinese mustard on in NFT system. This research was conducted at F6 Campus Gunadarma University located at Depok (±115 m above sea level) from March to April 2017. The treatment was arranged in Completely Randomized Design with five replications. The treatment was concentration of hydroponic solution i.e. 1050 ppm, 1200 ppm and 1400 ppm. Treatment of  difference of nutrient solution concentration had no significant effect on plant height, number of leaf, root length, number of root and fresh harvest weight. The best concentration of nutrient solution in this study was 1050 ppm nutrition solution. The concentration of 1050 ppm is a better treatment than the 1200 ppm and 1400 ppm nutrient treatment because it is more efficient in the use of Vegemix A Hydrofarm and Vegemix B Hydrofarm solution.
PENGARUH STRANGULASI TERHADAP PEMBUNGAAN TANAMAN MUDA JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Ummu Kalsum; Slamet Susanto
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2018.v2i1.2003

Abstract

Jeruk pamelo merupakan salah satu buah utama di Indonesia. Strangulasi untuk pembungaan banyak dilakukan pada tanaman dewasa yang sudah berproduksi untuk menginduksi pembungaan, baik untuk mempercepat waktu berbunga maupun pembungaan diluar musim. Tanaman muda yang sudah memasuki umur siap berproduksi terkadang tidak menghasilkan bunga. Strangulasi diharapkan memberikan dampak yang sama terhadap tanaman muda agar dapat berbunga. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi hubungan strangulasi dengan induksi pembungaan serta mempelajari efektivitas letak strangulasi dalam meningkatkan pembungaan tanaman jeruk pamelo. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus Dramaga IPB selama 5 bulan (September 2013 sampai Januari 2014). Percobaan dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Faktor tersebut adalah letak strangulasi (batang utama, cabang primer dan tanpa strangulasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan letak strangulasi mampu meningkatkan pembungaan pada tanaman jeruk pamelo. Persentase kandungan karbohidrat daun dan rasio C/N menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada perlakuan letak kawat strangulasi. Perlakuan tanpa strangulasi (kontrol) dan strangulasi pada batang utama tidak menghasilkan bunga, sedangkan pada perlakuan strangulasi pada cabang primer menghasilkan tunas generatif yang nantinya akan berkembang menjadi cluster (kumpulan) bunga. Pembungaan tanaman muda ini mampu berbunga dalam waktu yang relatif singkat, yakni 8.8 MSP dengan fruit set cukup tinggi sebesar 48.24%.
PENGARUH BAGIAN SETEK BUD CHIP DAN KOMPOSISI PUPUK ORGANIK PADA KANDUNGAN GLUKOSA, FRUKTOSA, DAN SUKROSA PERTANAMAN TEBU Sismita Sari; Yan Sukmawan
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2018.v2i2.2580

Abstract

Upaya meningkatkan produksi dan pengembalian kesuburan tanah dapat dilakukan dengan aplikasi pupuk organik kompos asam humat, kiambang, dan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bagian setek bud chip terbaik, komposisi pupuk organik yang paling efektif, dan interaksi terbaik antara bagian setek bud chip dan komposisi pupuk organik dalam meningkatkan kandungan glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Percobaan factorial disusun dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu tiga bagian setek antara lain: bud chip bagian pangkal (B1), bud chip bagian tengah (B2), dan bud chip bagian puncuk (B3). Faktor kedua yaitu komposisi pupuk organik perbandingan asam humat:kiambang:pupuk kandang yaitu: tanpa pemberian pupuk organik (P0), 70%:20%:10% (P1), 10%:70%:20% (P2),  20%:10%:70% (P3), 30%:30%:40% (P4), pupuk organik asam humat 100 % (P5), kompos kiambang 100 % (P6), dan pupuk kandang 100% (P7). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% jika hasil sidik ragam nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bibit asal bud chip bagian pangkal dan kombinasi pupuk organik 30% asam humat:30% kompos kiambang:40% pupuk kandang menghasilkan perbandingan jumlah kandungan sukrosa:fruktosa paling tinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain.
PERKECAMBAHAN KACANG PANJANG UNGU PADA BERBAGAI MEDIA YANG BERBEDA Adinda Nurul Huda Manurung; Inti Mulyo Arti
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i1.1974

Abstract

Indonesia adalah salah satu pusat penanaman kacang panjang yang memiliki keragaman genetik yang luas. Kacang panjang ungu adalah salah satu varietas kacang panjang baru. Penelitian tentang biji kacang panjang ungu belum banyak dilakukan. Informasi tentang perkecambahan biji kacang panjang ungu masih sangat terbatas. Salah satu hal penting dalam perkecambahan adalah pemilihan media yang tepat. Media perkecambahan memainkan peran penting dalam membantu mempercepat perkecambahan benih dan setiap jenis tanaman benih memiliki kecenderungan berbeda tentang media yang cocok untuk perkecambahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan media perkecambahan terbaik untuk kacang panjang ungu. Penelitian ini dilakukan di Kampus F6 Universitas Gunadarma yang berlokasi di Depok (± 115 m di atas permukaan laut) pada Januari 2019. Perlakuan dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap dengan sepuluh ulangan. Perlakuannya adalah media perkecambahan, yaitu pupuk organik (M1), pasir (M2), dan pupuk organik: pasir (1: 1) (M3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media perkecambahan berpengaruh nyata terhadap tinggi kecambah, jumlah daun, luas daun, panjang akar, dan kecambah bobot segar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pupuk organik adalah media terbaik untuk perkecambahan biji panjang ungu.
BIOCHAR SEKAM PADI MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI DI TANAH SALIN Siti Khairun Nisak; Slamet Supriyadi
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i2.2345

Abstract

Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) umumnya sensitif terhadap salinitas, terhambat pertumbuhannya dan rendah produksinya. Aplikasi bahan pembenah tanah, biochar sekam padi, di tanah salin dapat mengatasai permasalahan budidaya kedelai di tanah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh biochar sekam padi terhadap beberapa sifat tanah, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di lahan salin. Penelitian dilakukan di Greenhouse, Kebun Percobaan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura dari Desember 2018 hingga Maret 2019.  Percobaan terdiri atas dua faktor, disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah tingkat salinitas, terdiri atas: A0 (0 dS/m), A1 (1 dS/m), A2 (2 dS/m), A3 (4 dS/m) dan A4 (6 dS/m). Sedangkan faktor kedua adalah dosis pemberian biochar sekam padi: B0 (0 ton/ha) dan B1 (10 ton/ha).  Dari kombinasi kedua faktor tersebut diperoleh 10 kombinasi perlakuan, yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar sekam padi di tanah salin memperbaiki beberapa karakteristik tanah, yaitumeningkatkan kandungan C-organik sebesar 46,77%, KTK dan kandungan K tesediasecara berurutan 46,8%, 4,5% dan 17,2%. Perbaikan sifat tanah akibat penambahan biochar di tanah salin akhirnya meningkatkan pertumbuhan;dan menyebabkan hasil tanaman kedelai meningkat hingga 26,7%.Untuk mengatasi masalah pada tanah salin dengan EC >4 dS/m perlu penelitian lanjutan dengandosis biochar yang lebih banyak dari 10 ton/ha baik dengan penambahan bahan pembenah organik.
Perkecambahan Benih Kacang Panjang Ungu pada Berbagai Media yang Berbeda Manurung, Adinda Nurul Huda
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2019.v3i1.1846

Abstract

Indonesia is one of the centers for planting long beans that have extensive genetic diversity. Purple long bean is one of the new long bean varieties. There has not been much research on this purple-bean long bean seed. Information about the addition of purple long bean seeds is still very limited. One of the important things in germination is the selection of appropriate media. Germination media play an important role in helping to accelerate seed germination and each type of seed plant has different tendencies about media suitable for germination. The purpose of this study was to determine the best germination media for purple-bean long beans.This research was conducted at F6 Campus Gunadarma University located at Depok (±115 m above sea level) on January 2019. The treatment was arranged in Completely Randomized Design with ten replications. The treatment was germination media, i.e organic fertilizer (M1), sand (M2), and organic fertilizer : sand (1:1) (M3). The result showed that germination media had significant effect toward sproud height, number of leaves, leaf area, root lenght and fresh weight sproud. this study concluded that organic fertilizer is the best media for germination of purple long beans.Keywords : biomassa, organic, vegetatif growth
Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Inokulan Mikroba Trichoderma sp. terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim (Brassica juncea (L.) Czern) Fawzy Muhammad Bayfurqon; Nurcahyo Widyodaru Saputro; Miftakhul Bakhrir Rozaq Khamid
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This experiment was conducted at screen house in Ciwaringin village, Lemahabang subdistrict, Karawang district, West Java. This experiment was conducted to find out the best combination of cow manure dosage with Trichoderma sp microbial inoculants in Chinese mustard cultivation.. This experiment used an experimental method by using a randomized block design (RBD) Factorial with two factors. The factors were: cow manure dosage which consists of three levels i.e : D0 (control), D1 (20 g /  polybag), D2 (40 g / polybag) and microbial inoculant  Trichoderma sp which consists of five levels i.e K0 (0 g), K1 (5 g), K2 (10 g), K3 (15 g), K4 (20 g). Treatment was repeated three replications so there are 45 experimental units. The results  showed there was a real effect on their own dosage of cow manure to the plant height, leaf area index, plant fresh weight and the weight of marketable crops. Microbial inoculant Trichoderma sp. treatment showed a real effect independently on the number of leaves. Cow manure dosage in treatment D2 gives the best results andsignificantly different from the other treatment on plant height, leaf area index, the weight of fresh plants and plant weight of marketable sequentially reach 27.01 cm, 166.56. cm2, 54.60 g / plants, and 47.84 g / plant. Microbial inoculant  Trichoderma sp. in treatment K1 gives the best results with 4.59 leaves, and significantly different to the treatment K0, K3 and K4

Page 2 of 10 | Total Record : 92