cover
Contact Name
Dimar Hantari
Contact Email
jurnalkewirausahaanbisnis@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkewirausahaanbisnis@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis
ISSN : 1979861X     EISSN : 25491555     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN KARAK NON-BORAKS DI DESA TAWANG SARI, BOYOLALI Asri Laksmi Riani; Machmuroch Machmuroch
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 16, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v16i9.5070

Abstract

Karak merupakan salah satu camilan khas yang terbuat dari nasi. Teksturnya yang renyah dengan rasa gurih membuat panganan ini banyak disukai oleh masyarakat dan dijadikan pengganti kerupuk pada saat makan. UKM Karak Tegar merupakan salah satu UKM di Boyolali yang membuat karak tanpa menggunakan boraks. Di Boyolali dan sekitarnya, karak umumnya dibuat dengan menambahkan boraks atau bleng. Di samping itu, di daerah ini cukup banyak ibu yang tidak bekerja yang dapat dijadikan potensi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini akan memberikan pelatihan inclass dan outclass bagi ibu rumah tangga dan UKM Karak Tegar khususnya mengenai kewirausahaan, manejemen pengelolaan usaha, dan proses pembuatan karak yang baik. Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa pelatihan inclass yang diberikan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk berwirausaha.
PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PANGAN LOKAL DI DESA KELORAN WONOGIRI Nugraha Arif Karyanta; Eddy Triharyanto
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 16, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v16i9.5072

Abstract

Desa Keloran Kecamatan Selogiri merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Meskipun hasil singkong di  daerah ini  tidak sebanyak daerah lain, namun desa ini memiliki potensi yang menjanjikan sebagai penghasil tanaman ubi  kayu (singkong). Singkong biasanya hanya ditanam di lahan kebun belakang rumah warga. Hasil panen singkong dari kebun lebih sedikit dan biasanya hanya diolah menjadi gaplek untuk dikonsumsi sendiri, jika peralatan memadai para ibu rumah tangga akan mengolah singkong menjadi keripik dan dikemas seadanya kemudian dijual di pasar atau dititipkan ke warung-warung makan.  Metode yang digunakan untuk membantu mengatasi persoalan-persolan   dihadapi mitra adalah melalui pelatihan manajemen usaha, pelatihan produksi makanan, pemberian bantuan dukungan alat produksi dan pendampingan.
PENERAPAN BIBIT KULTUR JARINGAN PADA KELOMPOK TANI DI DESA PANCOT TAWANGMANGU Eddy Triharyanto; Joko Sutrisno
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 16, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v16i9.5074

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L) merupakan komoditas hortikulturaunggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif.Permintaan yang selalu meningkat sangat mempengaruhi jumlahketersediaan bawang putih di pasar. Di sisi lain, produksi bawang putihdalam negeri mulai menurun bahkan sebagian besar petani tidak lagimembudidayakan bawang putih lokal. Hal ini disebabkan karenaproduktivitasnya rendah dengan nilai jual yang sangat murah, sehinggamenyebabkan kerugian. Produksi bawang putih lokal yang cenderungmenurun disebabkan bibit yang rentan terinfeksi virus sehinggaproduktivitasnya sangat rendah. Untuk mengembalikan kejayaan bawangputih lokal salah satu upaya yang harus dilakukan adalah mendapatkanbahan tanam (bibit) yang bermutu. Bahan tanam bermutu adalah bahantanam dari genetis yang unggul dan berkualitas. Kegiatan pengabdianditujukan pada penyediaan bibit bawang putih lokal yang diaplikasikanpada dua kelompok tani di desa Pancot, Kabupaten Karanganyar.Kelompok tani “Tani maju” (mitra 1) dan kelompok tani “Tani makmur”(mitra 2) adalah pembudidaya bawang putih di area KabupatenKaranganyar selain sayur mayur yang merupakan komoditi unggulandaerah tersebut. Metode penyediaan bibit ini dilakukan dengandiseminasi melalui sosialisasi kualitas bibit bawang putih, implentasi danpendampingan budidaya dengan harapan pada akhirnya mampumeningkatkan produktivitas bawang putih.
PENGEMBANGAN PRODUKSI KERIPIK PARE DI JATIROTO, WONOGIRI Edy Legowo1; Selly Astriana
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 16, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v16i9.5076

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan omzet usaha produksikeripik pare melalui peningkatan produksi dan peningkatan kualitasmutu kemasan keripik pare yang diproduksi oleh Wanita KertaWredatama Desa Jatirejo Kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri (Mitra1). Kapasitas produksi keripik pare baru mencapai 25 kg untuk waktu 5hari untuk setiap satuan industri rumah tangga. Pemasaran produkkeripik pare hanya dilakukan di pasar desa setempat. Tim PPKwu LPPMUNS memberikan bantuan berupa teknologi (mesin peniris minyak danmesin pengemas), pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan dalam menejemen usaha produksi keripik pare,peningkatan suplai bahan baku bersama pengurus posdaya (Mitra 2),perluasan jaringan pasar, serta pendampingan (monitoring, advokasi,edukasi, informasi) berkelanjutan yang diharapkan mampu meningkatkankapasitas produksi hingga lebih dari 200%. Di sisi lain, deversifikasi usahakripik pare aneka rasa (rasa alami dan rasa modern) merupakan alternatifyang potensial untuk meningkatkan omzet dan keuntungan. Padaakhirnya program ini
PENGEMBANGAN WEBSITE PPKwu SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DAN PROMOSI DALAM UPAYA MENUJU PUSAT MANDIRI Eddy Triharyanto; Yuniawan Hidayat; Tutik Susilowati
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 16, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v16i9.5078

Abstract

Teknologi Informasi berbasis komputer adalah salah satu media yangcukup efektif dalam mengelola informasi suatu lembaga, termasuk bagiPPKwu UNS. PPKwu yang banyak berkecimpung di bidang pelayanandan pendampingan UKM, keberadaan website sangat diperlukan. Hal initerkait dengan konsultasi bisnis yang saat ini dimungkinkan dilakukandengan teknologi internet. Oleh karena itu, dipandang perlu untukmengembangkan website PPKwu untuk menjadi media komunikasi bagiPPKwu dan mitra atau tenant serta menjadi media promosi dalamupayanya menjadi pusat mandiri. Target yang diharapkan dari kegiatanini adalah desain tampilan website yang menarik serta berisi informasiinformasiterbaru yang lengkap mengenai PPKwu. Kegiatan peningkatantata kelola di PPKwu diawali dengan penyelenggaraan workshop dimanasetiap peserta berbagi informasi (brain storming) mengenai kebutuhancontent website sehingga output yang dihasilkan adalah sumbang sarandari semua anggota Peer group PPKwu dan staf PPKwu. Setelahdiperoleh masukkan mengenai content website, maka dilakukanpembuatan website, implementasi dan evaluasi website.
POTENSI UMKM WAYANG KULIT DI DESA SONOREJO KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO Arief Iman Santoso
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 16, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v16i9.5080

Abstract

UMKM wayang kulit merupakan salah satu UMKM industrikreatif yang turut melestarikan budaya bangsa ditengah era globalisasidan masih eksis sampai saat. Penelitian ini bertujuan untuk menggalipotensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) wayang kulit di DesaSonorejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data primer yangdiambil dari perajin wayang kulit desa Sonorejo melalui wawancaramendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perajintelah berusia 40-50 tahun ke atas dengan tingkat pendidikan SMP.Sebagian besar lama usaha lebih dari 10 tahun dengan omzet 5-10 jutarupiah per bulan. Hasil produk telah dipasarkan di wilayah Jawa dan luarpulau Jawa. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya permodalan,lemahnya manajemen, kurangnya pemasaran, keterbatasan bahan bakudan teknologi serta keterbatasan tenaga kerja. Adapun solusi untukmengatasi permasalahan tersebut antara lain: 1) peningkatan capacitybuilding UKM, 2) peningkatan promosi, 3) mengembangkan kemitraan, 4)introduksi teknologi dan 5) regenerasi perajin.
KAJIAN PEMBERIAN IAA DAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BAWANG PUTIH Dinda Pangestika; Samanhudi Samanhudi; Eddy Triharyanto
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 17, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v17i9.5082

Abstract

Bawang putih merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyaipermintaan cukup tinggi untuk konsumsi di Indonesia. Namun, produksi bawang putihdi Indonesia masih tergolong rendah. Penyebab rendahnya produktivitas adalah kualitasbibit yang rendah. Salah satu usaha dalam meningkatkan produktivitas yaitu denganteknik perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui kombinasi konsentrasi antara IAA dan Paklobutrazol yang tepat dalampenyediaan bibit bawang putih secara kultur jaringan. Penelitian ini dilaksanakanmulaibulan Juli sampai Oktober 2013 di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan acaklengkap (RAL) satu faktor. Perlakuan terdiri dari kombinasi konsentrasi IAA yang terdiriatas 4 taraf yaitu 0, 0,5, 1, 1,5 ppm dan Paklobutrazol yang terdiri atas 5 taraf yaitu 0, 0,5,1, 1,5, 2 ppm. Masing-masing perlakuan diulang 5 ulangan. Media yang digunakanadalah Murashige skoog (MS). Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabilaterdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test)pada taraf 5%. Variabel yang diamati adalah saat muncul tunas, tinggi tunas, jumlahdaun, saat muncul akar, jumlah akar, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukanperlakuan IAA 0,5 ppm dan paklobutrazol 1 ppm menghasilkan eksplan paling baikdalam keperluan penyediaan bibit bawang putih dalam kegiatan aklimatisasi. Meliputisaat muncul tunas, tinggi tunas, saat muncul akar, jumlah akar dan panjang akar.
PELUANG USAHA BISNIS RUMAHAN COKELAT REMPAH LV Ratna Devi S; edy legowo
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 17, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v17i9.5084

Abstract

Coklat merupakan makanan yang digemari semua kalangan masyarakat. Dalam coklatjuga terkandung banyak manfaat kesehatan sehingga coklat memiliki prospek yangsangat baik untuk dikembangkan, salah satunya adalah usaha coklat rempah. Namunkarena kesulitan bahan baku berupa rempah bubuk, minimnya inovasi produksi daninformasi tentang pengemasan produk secara tepat sehingga produk dapat tahan lamatanpa bahan pengawet menyebabkan UKM Soeklat sulit untuk berkembang. Berbedahalnya dengan UKM Komasatu, yang beranggotakan petani rempah mempunyaikesulitan dalam memasarkan produk dan kurangnya inovasi dalam pengolahan rempah.Oleh karena itu, kedua UKM ini belum dapat memaksimalkan usahanya. Modal yangkecil menyebabkan usaha dilakukan secara konvensional yang masih memiliki banyakkekurangan. Selain permasalahan teknis produksi permasalahan lain adalah kurangnyakemampuan UKM dalam mengelola usahanya. Pengelolaan usaha yang dimaksudmeliputi kegiatan administrasi dan pencatatan serta manajemen kualitas. Peningkatankualitas dan kuantitas coklat dan rempah dari kedua UKM ini dilakukan melaluikegiatan pendampingan., pemasaran dan keuangan), pendampingan pengemasanpangan, Pendampingan yang dilakukan meliputi pendampingan pengelolaan usaha,manajemen produksi, pendampingan proses produksi inovasi coklat buah, sertapemberian Teknologi Tepat Guna yaitu berupa alat penggiling rempah dan alatpengemas kedap udara.
PELUANG USAHA BUDIDAYA JAMUR KUPING IF Nurcahyo IF Nurcahyo; Susantiningrum Susantiningrum
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 17, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v17i9.5086

Abstract

Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat bagus untuk budidaya jamur, karena alamIndonesia yang hangat dan lembab, dan jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai denganpersyaratannya. Budidaya jamur dapat dilakukan dengan mudah dan murah karenakandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk kayu dari bekasgergaji dan dedak. Jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain:jamur tiram, jamur merang, jamur shitake, dan jamur kuping. Jamur kuping (Auriculariaauricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang memiliki prospek bisnis sangatbagus. Hal ini disebabkan permintaan pasar domestik maupun pasar internasional masihcukup tinggi.Tak mengherankan harga jamur kuping dipasaran bisa lebih mahal dibandingkanjamur tiram serta jamur merang. Budidaya jamur kuping sangat cocok untuk dikembangkanmenjadi peluang usaha skala rumah tangga.
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBUKUAN UNTUK PENGUSAHA KECIL USAHA KARAK LELE DI SUKOHARJO Sri Suranta; Eko Arief Sudaryono
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis Vol 17, No 9 (2015): Kewirausahaan dan Bisnis
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkb.v17i9.5088

Abstract

Tujuan pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) berupa Hibah InsentifPemberdayaan Masyarakat (IPM) dengan judul: “IPM Pengelolaan Keuangan danPembukuan untuk Pengusaha Kecil Usaha Karak Lele di Sukoharjo” adalah untukmeningkatkan produksi dan memperbaiki manajemen usaha pada usaha Karak Leledari dua pengusaha mitra, yaitu Bapak Mulyono dan Bapak Sadimin. Secaraspesifik, kedua pengusaha Mitra tersebut menghadapi permasalahan antara lain: (1)proses produksi yang masih menggunakan alat sederhana (manual) sehingga kapasitasproduksi terbatas padahal pesanan produk tersebut relatif banyak, dan (2) manajemenusaha kedua mitra belum tertata dengan baik misalnya keuangan usaha dengankepentingan keuangan keluarga belum dipisahkan (pembukuan usaha belum baik) danpenghitungan kos produksi belum dilakukan, sehingga keuntungan usaha belum bisadihitung dengan benar. Target kegiatan ini adalah (1) kapasitas produksi dapatmeningkat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan (2) keuangan usaha dankeuangan pribadi keluarga dapat dipisahkan serta (3) kos produksi dapat dihitungdengan benar sehingga keuntungan usaha dapat dihitung dengan benar. Luarankegiatan ini adalah publikasi artikel ilmiah pada Jurnal Nasional Ber-ISSN. Berdasarpermasalahan tersebut metode yang akan dilakukan adalah: (1) memberikan pelatihanmanajemen usaha, pelatihan yang akan dilakukan antara lain: (a) pelatihan manajemenkeuangan, khususnya pentingnya pemisahan keuangan usaha dan keuangan untukpribadi keluarga, (b) pelatihan akuntansi biaya untuk menghitung kos produksi dan (2)memperbaiki proses produksi dengan memberi stimulan dana untuk mengganti alatcetak sederhana (manual) dengan menggunakan alat yang lebih modern (semi mesin)untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga pesanan pelanggan dapat dipenuhi.

Page 1 of 11 | Total Record : 106