cover
Contact Name
Mochamad Ainur Rhoviq
Contact Email
jipemas@unisma.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jipemas@unisma.ac.id
Editorial Address
Gedung Al Gahazali Lantai III Jl. MT Haryono 193 Malang 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
ISSN : 2654282X     EISSN : 2621783X     DOI : http://dx.doi.org/10.33474/jipemas
Core Subject : Education,
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) dengan nomor registrasi ISSN 2654-282X (cetak) 2621-783X (online) adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Malang. Jurnal Ini mencakup banyak masalah secara umum dari hasil penelitian yang diimplementasikan kepada masyarakat. Tujuan publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau gagasan dan hasil penelitian yang telah dicapai di bidang pelayanan kepada masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 240 Documents
Pengembangan Pembibitan dan Pengendalian Produksi Peternakan Ayam Kampung di Pinggiran Kota Malang Dedi Suryanto; Irawati Dinasari; Usman Ali
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.888 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1473

Abstract

Program Iptek bagi masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan pembibitan dan pengendalian produksi ayam kampung dalam berbagai aspek sapta usaha peternakan terutama manajemen pembibitan, pengendalian produksi, strategi pemberian pakan, bioteknologi pakan, reboisasi tanaman pangan dan sistem pemasaran. Metode yang digunakan adalah observasi, penyuluhan, demo plot, pembinaan dan pendampingan di lapang. Hasil program IbM ini menunjukkan bahwa respon peternak baik sekali dan proaktif dalam semua kegiatan baik selama penyuluhan, pembinaan, demo plot dan pendampingan. Sistem pembibitan ayam kampung sudah intensif dengan  kandang panggung atas bawah berdinding bambu, menggunakan pakan komersial dan vaksinasi pengobatan penyakit sudah terprogram. Kandang pembibitan dengan perbandingan jumlah betina dan pejantan = 5 : 1 dan lama penetasan berkisar antara 21-23 hari dengan daya tetas telur diatas 85 %. Pemeliharaan ayam final stock siap potong selama 3 – 4 bulan dilakukan oleh peternak binaan. Peternak masih menggunakan pakan komersial harga mahal dan jalur pemasaran ayam kurang luas terutama konsumen perumahan dan warung khusus. Kesimpulan program IbM ini yaitu peternak sudah melakukan sistem pembibitan dan pengendalian produksi peternakan secara intensif. Disarankan penggunaan limbah warung nasi untuk pengganti jagung dan bekatul yang diformulasi dengan konsentrat sebagai pakan komplit.
Pemanfaatan Potensi Lokal Lembaga Pendidikan Madrasah Sebagai Pembelajaran Usaha Produktif Dinasari, Irawati; Saroh, Siti; Sumartono, Sumartono
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.268 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1478

Abstract

Pemanfaatan potensi lokal dan sarana yang dimiliki untuk mengembangkan kemampuan kewirausahaan peserta didik harus didudukung oleh wawasan pengetahuan dan kepakaran para pengelola, guru dan pengurus yang menjadi pembinanya. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui kemampuan Pengelola, guru, pengurus dan peserta didik madrasah dalam memahami pemanfaatan potensi lokal yang dimiliki. 2) Mengetahui kemampuan pengelola, guru, pengurus dan peserta didik dalam memahami pengetahuan manajemen usaha dan jiwa kewirausahaan. 3) Mengetahui kemampuan pengelola, pengurus dan peserta didik setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan budidaya kelinci dan demo membuat produk pengolahan daging kelinci. Metode yang digunakan dengan rancangan eksperimental, tahapan yang dilakukan di awali survey, ceramah, pelatihan, bimbingan dan demo, FGD partisipatif serta wawancara, dievaluasi. Hasilnya meliputi 1) kepala sekolah menjadi memahami pemanfaatan potensi yang dimiliki. 2) guru dan pengurus madrasah memperoleh tambahan wawasan dan memahami bagaimana membekali pengetahuan dan pengalaman pada peserta didik yang berbasis potensi yang dimiliki madrasah untuk bekal kemandirian masa depan 3)bagi peserta didik memberi motivasi dan semangat untuk lebih berprestasi dalam kegiatan sekolah dan merupakan peluang memperoleh tambahan ilmu yang selama ini belum pernah ada selama sekolah
Pelatihan Penanaman Prilaku Konsumsi Singkong Dan Responsi Masyarakat Masyhuri Machfudz; Nikmatul Khoiryah; Sri Hindarti
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.798 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1516

Abstract

Penanaman paradigma makanan berbasis singkong sedini mungkin pada kelompok sasaran dengan melalui demontrasi olah singkong dan (ii) Analisis responsi kelompok sasaran pasca demontrasi olah singkong dengan deversifikasi produk Metode analisis pada  action research dilakukan dengan pendekatan participatory rapid appraisal dengan banyak tahap. Sedangkan untuk menjawab responsi kelompok digunakan analisis logit model.  Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Penanaman paradigma makanan berbasis singkong menunjukkan bahwa singkong bisa dibuat untuk makanan yang menarik, anak-anak dipersilahkan untuk memakan. Dari sinilah kemudian ajaran/paradigma ditanamakan kepada anak-anak (mereka) makan adalah ‘apa saja’ tidak hanya nasi dan makan adalah untuk ibadah. Oleh karena itu perlu dianalisis ‘makan’ dari aspek spiritual guna mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan integratif.  (2)  Analisis responsi kelompok sasaran pasca demontrasi olah singkong dengan deversifikasi produk. Hasil analisis dari lima variabel tersebut mempunyai pengaruh yang negatif, yaitu  umur kelompok sasaran, jumlah anggota keluarga, pendidikan, konsumsi singkong per hari. Sedangkan pendapatan mempunyai pengaruh positif.  Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa meskipun tidak mudah dalam melakasanakan penanaman paradigma, tetapi minimal ada yang memulai sebab paradigma sesuatu tindakan tang berupaya untuk merubah perilaku – maka dari itu perlu waktu yang cukup lama. Atas dasar itulah, maka pada penelitian ini disarankan beberapa hal (i) semua pihak diharapkan mempunyai kontribusi yang positif terhadap upaya ketahanan pangan melalui teori ‘makan tidak hanya nasi’ – utamanya pada anak sedini mungkin dan (ii) problem yang muncul dari penelitian tahun I, II dan II, yaitu kekurangan bahan baku singkong dapat diatasi dengan jalan pemanfaatan lahan kosong, lahan pekarangan, dll agar produksi singkong (exes demand) dapat teratasi, minimal terkurangi. Hal ini akan dilakukan pada skim penelitian yang lainnya
IbM Kelompok Tani Hortikultura Dalam Rangka Perbaikan Manajemen Produksi Kompos Anis Sholihah; Nurhidayati Nurhidayati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.178 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1513

Abstract

Tegalweru village, Dau, Malang regency is known as a high producer of horticultural crops with a total area of horticultural crops to ± 336 ha or 80% of the total area of agricultural land. To maintain the productivity of horticultural crops is necessary land management system with organic inputs. However, the availability of compost in this village is still inadequate. Compost production system that is not running optimally, although it has been available the tools for composting. An understanding of composting technology is still low. Specific targets to be achieved in this activity is an increase in the compost product produced from compost production systems that exist in the two farmers groups Weru Asih I and II, who became a partner in this activity. IbM activities were implemented through several stages: (1) extension of composting technology and the role of organic matter (2) the training and mentoring of making compost, (3) Building composting home, and (4) Counseling and guidance of management system of sustainable compost production. The results of this work showed that horticultural farmers at Tegalweru village already can independently make compost with a high quality. This activity greatly helped to provide compost for farmers. It is also able to improve the understanding of the members of farmer group in maintaining soil fertility. For the sustainability of this program, implementation of barter management system between compost material with mature compost can be used as an initial step in the development of commercial compost production at Tegaweru village.
Peningkatan Perekonomian Kelompok Ukm Kue Basah Desa Sambirejo Melalui Pemanfataan Energi Alternatif Margianto Margianto; Sugiono Sugiono
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.419 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1474

Abstract

Sambirejo village have interested potensial among other villages around. The potensial is there are some group of wet cake small businessman. There are 14 small businessman that have many worker among their family.Many years ago the small businessman used LPG (Liquid Petrolium Gas) or woods as source of fire energy to run their working. So that there some negative effect like dangerous of blowing LPG or the emptiness of wood supply. Also they used manual tools to process the wet cake that make unefficently bussiness.The small businessman have many cows and garden that can be used to make biogas installation with use cows manure.Through this campus activity, the businessman at last have biogas installation as fire alternative energy and mechanical tools (mixer cake ) to process their working.Output of the program are, tne small businessman have ability to efficiently and faster the production process
IbM Kelompok Masyarakat Majelis Ta’lim (Pemberdayaan Majelis Ta’lim Melalui Pengembangan Agroindustri Bawang Merah) Sri Hindarti; Mohammad Nurhadi Sudjoni; Nikmatul Khoiriyah
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.37 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1479

Abstract

Kegiatan Ibm ini bertujuan melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan agroindustri bawang merah goreng. Metode yang digunakan adalah melakukan pendidikan , pelatihan dan pendampingan pengolahan bawang merah segar menjadi bawang merah goreng. Hasil pelaksanaan Ibm dapat disimpulkan bahwa kegiatan diikuti sebanyak 21 orang peserta dengan respon sangat mendukung. Sebagian peserta berumur usia 31-40 tahun (38,09%), pekerjaan  ibu rumah tangga ((52,384%), rata-rata pendapatan Rp 300.000,-Perbedaan latar belakang peserta Ibm, menyebabkan perkembangan kemandirian peserta dalam keikutsertaan dalam program Ibm tidak seragam. Dari kegiatan telah terbentuk kelompok pengolah bawang merah goreng dengan nama UD. Khairul Ummah, nama produk bawang merah goreng merk “BagorKu” dan ijin Depkes no P-IRT : P-IRT : 211351801012019. Dari aspek pasar telah terbentuk jaringan pasar baik secara langsung maupun model konsinyasi dengan beberapa Koperasi/ Toko di beberapa kota. Dampak kegiatan adalah kenaikan pendapatan peserta Ibm rata-rata 88,2%. Usaha pengolahan bawang merah goreng layak dikembangkan ditunjukkan nilai R/C ratio sebesar 1,4, BEP tercapai saat harga sebesar Rp 134.403,-/ kg atau 15,18 kilogram. Harga pokok penjualan sebesar Rp. 22.500,-/botol @ 100 gram, nilai tambah sebesar 26,6% dan imbalan kepada tenaga kerja sebesar 40,4%, sehingga dapat membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya.
Kelompok Petani Jamur Tiram Putih Di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang Sugianto, Agus; Sholihah, Anis
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.808 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1517

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam program ini adalah menghasilkan cacing tanah dan vermikompos sebagai wahana menciptakan lapangan pekerjaan tambahan dengan memanfaatkan limbah jamur tiram putih. IbM telah dilaksanakan di desa Blayu, kecamatan Wajak, kabupaten Malang, Jawa Timur, selama enam 8 bulan yaitu pada April - Nopember 2016. Metode yang digunakan dalam IbM ini adalah penyuluhan, pelatihan, demonstrasi, dan pendampingan. Hasil dari kegiatan Program Ipteks bagi Masyarakat ini dapat disimpulkan antara lain: 1). Petani jamur tiram putih yang tergabung pada kelompok tani Guyub Makmur I dan II telah menguasai teknologi metode budidaya cacing tanah, sutera dan vermikompos mencapai 85%; 2). Telah tersedia sarana budidaya cacing tanah dan sutera dengan model Semi Closed Resirculating System (SCRS) guna untuk memanfaatkan limbah jamur tiram putih yang telah ada; 3). Capaian 100% kelompok tani Guyub makmur I dan II telah dapat mengembangkan bibit cacing tanpa harus beli dari luar daerah; 3) Telah dihasilkan 2 buku ajar Teknologi Tepat Guna (TTG) yang akan diterbitkan oleh Aditya Media Publishing dengan ber-ISBN
Pengembangan Biogas Kotoran Sapi di Kel. Kedopok Kec. Kedopok Probolinggo Muhamad Taqijjuddin Alawy; Istirochah Pujiwati
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.553 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1475

Abstract

Warga kelurahan Kedopok kec. Kedopok Probolinggo telah lama membudidayakan ternak sapi potong yang dilakukan secara berkelompok. Keberadaan kelompok peternak sapi ini telah mendapatkan dukungan usaha dari dinas peternakan setempat dan pemda Probolinggo namun dirasakan peternak masih kurang karena beberapa sarana penting belum dimiliki diantaranya instalasi biogas.Pekerjaan utama dari peternak adalah petani atau buruh tani dengan pekerjaan sampingan sebagai peternak sapi. Rata-rata tiap peternak memiliki 2-3 ekor sapi yang dikumpulkan jadi 1 kandang milik bersama dan dikelola bersama baik masalah pakan, pengelolaan kandang, bibit sapi, penjualan dan pembelian sapi. Tujuan khusus kegiatan IbM adalah : (1) pengembangan biogas ternak sapi guna meningkatkan kemandirian kelompok peternak sapi masyarakat Kedopok kec. Kedopok Probolinggo. (2) Meningkatkan pengetahuan kelompok peternak sapi dalam mengelola biogas kotoran ternak. Hasil yang dicapai : (1) Tersedianya peralatan berupa instalasi biogas. (2) Terlaksananya pelatihan biogas dan pupuk cair (3) Tersedianya kompor biogas. Dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan dalam hal : (1) Membangun instalasi biogas dengan bahan kotoran sapi sebagai sumber energi panas. (2) Pelatihan dan pendampingan dalam pemanfaatan instalasi biogas. (3) Melakukan pelatihan dalam membuat pupuk cair.
IbM Peternakan Kambing Yang Memanfaatkan Limbah Pembuatan Tempe Junrejo Batu Agus Widarko; Nurul Humaidah
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.568 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i1.1480

Abstract

Program Iptek bagi masyarakat (IbM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok peternak kambing dalam berbagai aspek produksi dan manajemen peternakan kambing secara intensif yang mengacu pada panca usaha peternakan yaitu penggunaan bibit atau bakalan kambing yang unggul, pemberian pakan yang cukup dan berkualitas,perkandangan dan manajemen pemeliharaan yang baik, sistem perkawinan dan perkembangbiakan yang tepat, sistem pencegahan dan pengobatan penyakit dengan benar serta pemasaran produksi yang menguntungkan. Target khusus yang ingin dicapai dalam program IbM ini peternak kambing dapat memanfaatkan limbah industri pembuatan tempe yang difermentasi dahulu untuk meningkatkan kualitas pakan sebagai pengganti pakan konsentrat kambing sekaligus menjaga lingkungan yang asri dengan sistem tiga strata pada lahan pertanian dan pemupukan menggunakan pupuk organikdari kompos kotoran kambing yang menyuburkan tanah. Untuk mencapai tujuan dan target program IbM ini, maka tim pengusul program IbM Unisma menggunakan metode penyuluhan, demo plot fermentasi pakan, reboisasi, pembinaan dan pendampingan usaha. Program IbM ini mendapatkan respon masyarakat peternak kambing yang senantiasa proaktif dalam semua kegiatan penyuluhan, pembinaan, demo plot dan pendampingan usaha. Peternakan kambing telah diusahakan secara terpadu dengan industri tempe yang dimilikinya selama hampir 8 tahun. Pengadaan kambing dibeli dari peternak lain atau pasar hewan tidak diseleksi secara tepat, kandang panggung lantai berlubang sehingga feses tidak mengotori bulu, perkawinan kambing masih inbreeding. Pakan berupa hijauan segar secara ad libitum dan konsentrat limbah pembuatan tempe berupa kulit biji kedelai dan air rendamannya. Pemanfaatan limbah ini dapat meningkatkan PBB kambing sebesar 45 g/ekor/hari dan memberikan Peternak mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan memperbaiki manajemen produksi peternakan kambing secara intensif menggunakan bahan pakan lokal dari limbah pembuatan tempe dicampur kulit bekatul dan onggok yang difermentasi dahulu agar lebih berkualitas, bergizi dan palatabel yang dapat meningkatkan produktifitas ternak yang berdampak pendapatan dan keuntungan peternak bertambah. Luaran program IbM ini adalah metode fermentasi limbah industri tempe kulit biji kedelai, formulasi pakan konsentrat dari bahan pakan lokal dan artikel jurnal
Pelatihan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Melalui Arisan Sapi Di Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat La Bilu; Salimin A; Hamuni Hamuni; Syahbudin Syahbudin; Nerlin Nerlin
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.056 KB) | DOI: 10.33474/jipemas.v1i2.1518

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pelatihan tentang penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat melalui arisan di Desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Arisan sebagai modal sosial merupakan spirit atau kekuatan terwujudnya demokrasi ekonomi pada tataran akar rumput.Tujuannya adalah untuk membuka partisipasi dan keikutsertaan masyarakat  secara langsung dalam pengentasan kemiskinan.Sehubungan dengan itu maka urgensi pelatihan ini adalah: (1) Meletakkan masyarakat sebagai penggerak pembangunan di tingkat desa dengan menggunakan modal yang mereka miliki sendiri.(2) mengoptimalkan penggalian potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di desa, (3 Membangun jaringan bersama antara masyarakat sebagai tempat berdiskusi, tukar pengalaman dan pengetahuan.Khalayak sasaran pengabdian ini adalah kelompok masyarakat marginal miskin yang bermukim di desa Sawerigadi Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. Khalayak sasaran terdiri dari 2 kelompok yang berjumlah 50 orang. Masing-masing kelompok yang dibina adalah 25 orang dan berprofesi sebagai petani. Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini berjalan dengan lancar dan berhasil. Pelatihan ini menghasilkan soft skill berupa pengetahuan dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berbasis pemberdayaan dan hard skill berupa keterampilan dalam memelihara sapi sekaligus sebagai objek arisan.Hal ini dapat ditunjukan dengan indikator keberhasilan evaluasi pelaksanaan pelatihan yakni 76 orang atau (61%) menunjukkan rentang nilai 86-100 dengan kategori baik sekali, 39 % dengan kategori baik.

Page 1 of 24 | Total Record : 240