cover
Contact Name
Mustasim
Contact Email
mustasim06102010@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journalairaha@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Jurnal Airaha
ISSN : 23017163     EISSN : 26219638     DOI : -
Jurnal Airaha terbit 2 (dua) kali setahun (Juni, dan Desember) dengan Nomor ISSN 2301-7163 (media cetak) dan Nomor E-ISSN 2621-9638 (media online). Jurnal Airaha memuat artikel hasil penelitian dan kupasan (review) orisinal Jurnal Penelitian yang Berkaitan dengan Disiplin Ilmu Bidang Teknologi Penangkapan Ikan, Permesinan Perikanan, Budidaya Perikanan, Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pengolahan Perikanan, Wisata Bahari, Pengolahan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan.
Arjuna Subject : -
Articles 71 Documents
Status Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (P3E) pada Domain Sumberdaya Ikan untuk Komoditas Udang di Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat A. P, Diah; Razak, Abudarda; Fahrizal, Ahmad; Irwanto, Irwanto
Jurnal Airaha Vol 7 No 02: Desember 2018
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.683 KB)

Abstract

This study aims as follows: 1) to determine the status of Ecosystems Approach of Fisheries Management (EAFM) in the domain of fish resources for commodities in South Sorong Regency, West Papua Province. The method used in this research is survey method, interview and interview. The results of the study in this study, for the Standard CpUE indicator, Composition of Catching Species and Collapse Range of Fish Resources are still in good status. While the indicators that need to be prioritized for improvement in sustainable management because it has a moderate to bad status, namely Fish Size Trends, Proportion of Yuwana (Juvenile) Fish that have been used and ETP Species. The results of the study show that the management of banana commodities (Penaeus merguiensis) is in good condition with green flag modeling and a mean value of 3.
Karakteristik Kandungan Mineral Pada Tepung Cangkang Kerang Simping (Placuna placenta Linnaeus, 1758) Zul Khairiyah; Fatma Fatma; Arnold Kabangnga; Fitriyani Fitriyani
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.205

Abstract

Masyarakat Sulawesi Selatan belum banyak yang memanfaatkan kerang simping secara optimal. Cangkang kerang simping memiliki potensi kandungan nutrisi, pada umumnya cangkang bivalvia terdiri dari komposisi mineral yang cukup lengkap dan kandungan kalsium karbonat yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kandungan mineral (kalsium, magnesium, kalium, natrium dan fosfor) pada tepung cangkang kerang simping (Placuna placenta Linnaeus, 1758) berdasarkan korelasi ukuran. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 215 individu selama 6 kali sampling dari bulan Juni sampai Agustus 2020 di perairan Pantai Lantebung Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Pengukuran morfometrik cangkang dan analisis pengujian kadar mineral dengan metode destruksi basah dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Kualitas Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Data analisis morfometrik dikelompokkan menjadi tiga kelas berdasarkan ukuran yaitu 111– 128 mm untuk ukuran cangkang kecil, ukuran sedang 129-146 mm dan kelas ukuran cangkang besar yaitu 147-163 mm. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa ukuran cangkang kerang simping berpengaruh nyata terhadap kandungan mineral yang dimilikinya. Kisaran ukuran panjang kerang 129–146 mm (ukuran cangkang sedang) memiliki kandungan mineral terbanyak dibandingkan dengan ukuran lain, sehingga efisien dimanfaatkan pada ukuran tersebut.
Kontruksi Pancing Cumi Nelayan Kelurahan Motto Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung Karyanto Karyanto; Yuli Purwanto
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.275

Abstract

The potential for squid in the waters of the Lembeh Strait, Bitung City is overflow. So that potential is utilized by fishermen in Motto village, to catch squid. The purpose of this research was to study the construction and fishing technique of squid fishing gear in Motto Village. The method of data collection was done by interview and direct observation in the field by following the fishing activities directly and The analysis used is descriptive. The results showed that the construction of squid jigging are includng rope reels, main line, hook, swivel. The construction of the squid jigs was modified by adding a tin ballast which was attached to the body of the fishing line as well as functioning as a ballast, and at the end of the body of the fishing rod, radium from scotlet was installed. The technque of catching squid is assisted by turn on flasing ligt of green and white which is dipped on the sea surface to function as an attractor to collect squid making it easy to fishing.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kasar Daun Kemangi (Ocimum sanctum) Terhadap Histopatologi Otot Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Atika Marisa Halim; Febi Nadhila Nurin; Mochammad Heri Edy
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.278

Abstract

Basil plant is one of the plants with a distinctive and pungent smell which is used as a traditional medicine. This study aims to determine the effect of crude extract of basil (Ocimum sanctum L. L.) leaves on muscle histopathological of carp (C. carpio) infected with Aeromonas hydrophila. This research was conducted at the Laboratory of Fish Parasites and Diseases, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya, Malang and Histopathology Laboratory, BKIPM I Juanda, Surabaya. This study used a completely randomized design (CRD) with four treatment levels of crude extract of basil leaves . Treatment A (50 ppm), B (150 ppm), C (250 ppm), and D (350 ppm). The forms of muscle tissue damage caused by Aeromonas hydrophila that have been observed are edema, vacuolization, and necrosis. Based on the results of the study, the dose that gave improvement to muscle tissue was at dose D (350 ppm), with the administration of crude basil extract at a dose of 350 ppm known to restore the muscle tissue in carp as in normal fish before being infected with A. hydrophila. Treatment D (350 ppm) showed the lowest damage score, and the structure refers to normal tissue. The higher dose of extract given, it is suspected that the higher compound contained basil leaves to inhibit A. hydrophila infection.
Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Aliran Sungai Melalui Pengembangan Usaha Budaya Ikan Patin (Pangasius sp.) Eny Budi Sri Haryani; Catur Paramono Adi; Aris Kabul Pranoto; Pola S.T. Panjaitan; Anasri Tanjung
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.279

Abstract

The Citarum watershed in Karawang has not been used productively to empower the community. How to use the Citarum watershed for fish cultivation is an important issue. The purpose of this study was to determine: (1) the socio-economic conditions of the community around the Citarum watershed and the level of technology adoption; (2) the potential and utilization of catfish (Pangasius sp.) cultivation ponds around the Citarum watershed; (3) condition of community institutions and policy recommendations for community empowerment. Data was collected through interviews, observations and literature studies with the determination of respondents purposive random sampling. The results of the study: (1) socio-economic conditions and the level of community technology adoption support for catfish cultivation; (2) the potential for catfish culture ponds is open and can be developed; (3) adequate community institutions, but need capital support (soft loans), so that regulations are needed to facilitate permits for land use for catfish farming ponds, continuous institutional building and professional business development.
Efek Katekin Daun Mangrove (Bruguierra gymnorrhizza) Terhadap Proksimat dan Aktivitas Antioksidan Mie Basah Selama Masa Simpan Sumartini Sumartini; Lita Amaliya; Sthevany Sthevany
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.283

Abstract

Katekin adalah zat yang dapat menghambat laju disintegrasi bahan organik, atau zat yang biasa disebut sebagai antioksidan alami. Salah satu bahan alam yang dianggap kaya akan antioksidan adalah tanaman mangrove, namun potensi pemanfaatan buah mangrove, khususnya jenis lindur (Bruguierra gymnorrhiza) sebagai agen diversifikasi pangan di Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian mengenai potensi buah mangrove ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak katekin daun mangrove (Bruguierra gymnorrhizza) terhadap perkiraan konsentrasi dan aktivitas antioksidan pasta basah dalam penyimpanan. Dalam penelitian ini, bahan yang digunakan seperti tepung tapioka, 97% ekstrak daun mangrove Bruguiera gymnorhiza (catechin), dan air. Alat-alat tersebut antara lain baskom, timbangan digital, roller dan pisau. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan terlebih dahulu membuat adonan mie tapiokaJenis tes yang digunakan adalah seam test. Kadar lemak, kadar air, kadar protein, kadar abu, karbohidrat, serat. Uji antioksidan menggunakan metode DPPH. Studi tentang efek katekin daun bakau (Bruguierra gymnorrhizza) tampaknya memiliki aktivitas langsung dan antioksidan yang signifikan selama penyimpanan, dimana hasil proksimat mie basah dengan penambahan katekin daun mangrove sebagai berikut, kadar air mie mangrove 48,09%, kadar protein 4,48%, kadar lemak 1,6%, kadar karbohidrat 44,71 %, kadar abu 0,16%, kadar serat 5,45% dan aktifitas antioksidan 34,13%.
Kajian Geomorfologi Kawasan Wisata Batu Lubang Ahmad Fahrizal; Ilham Marasabessy; Ilham Ilham; Neneng S. Kalidi; Neil A. Fonataba
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.285

Abstract

Batu Lubang Village has now become a tourist village, several coastal areas in this village have characteristics that can be an attraction for tourists with all the characteristics, beauty and authenticity of the environment, namely underwater life in the waters, the shape of the beach with beach sand, waterfalls. , caves, etc.), coastal forests which have a rich variety of plants, birds and other animals. This study aims to identify the geomorphological conditions of the Batu Hole Pantai tourist area as a first step to determine the characteristics of the Batu Hole Pantai tourist area, Makbon District, Sorong Regency. This research was conducted in the village of Batu Hole Beach in August-September. Geomorphological parameters discussed include beach type, beach width and length, land cover, beach slope, and water depth. Analysis of the data used is based on Geographic Information Systems (GIS). The results of the data were analyzed descriptively qualitatively. The results showed that the characteristics of Batu Hole tourism have beach types from sandy to rocky, beach width of more than 15 meters, flat beach slope, land cover in the form of open land, mangroves, and near coconut trees, depth of coastal waters including shallow category, and basic substrate. The waters vary from sandy, loam to sandy and rocky.
Modifikasi Box Fiberglass Sebagai Media Penyimpan Hasil Tangkapan Perikanan Skala Kecil (Studi Kasus Di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur) Ganang Dwi Prasetyo Ganang; Rasdam Rasdam; Jhon Septin Maurisdo Siregar; Sugiono Sugiono
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.289

Abstract

Penanganan pasca tertangkapnya ikan sangat penting dilakukan guna mempertahakan mutu hasil tangkapan. Penggunaan box fiberglass sebagai tempat penyimpan ikan pada kapal nelayan skala kecil umum digunakan, namun diperlukan modifikasi dengan penambahan bahan isolator guna ketahanan atas suhu didalam box. Tujuan penelitian adalah menguji laju suhu pada box fiberglass yang telah di modifikasi dan uji organoleptic terhadap ikan dengan menggunakan box fiberhlass modifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan melakukan pengujian terhadap box fiberglass modifikasi (box eskperimen) dengan control terhadap laju suhu dan uji organoleptic sampel ikan. Pengujian terhadap laju suhu menunjukkan perbedaan nyata antara box eskperimen dan box control setiap pengukuran TA, TB, dan TC. Hasil organoleptic dengan sampel ikan Kakap putih dan Kakap merah menunjukkan perbedaan nyata antara box eskperimen dan box kontrol baik terhadap waktu pengamatan maupun sampel ikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan box eksperimen dapat mempertahankan kesegaran ikan hingga 48 jam. KATA KUNCI: Box Fiberglass Modifikasi, Laju Suhu, Uji Organoleptik
Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Lele di Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya DIY, Argomulyo, Cangkringan, Sleman Ion Tarsardo Sianturi Sianturi; Siti Lestari
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.290

Abstract

Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) memproduksi ikan konsumsi salah satunya ikan lele (Clarias gariepinus). Ikan ini merupakan ikan yang paling banyak diminati oleh pembeli maupun pembudidaya ikan sehingga permintaan terhadap ikan ini cukup tinggi. Kendala yang sering dihadapi pada budidaya ikan lele ialah serangan parasit khususnya ektoparasit yang dapat mengakibatkan menurunnya tingkat produksi budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis ektoparasit dan tingkat prevalensi ektoparasit yang menyerang pada benih ikan lele di BPTKP Cangkringan, Sleman. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode deskripsi, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih ikan lele berukuran 4-6 cm. Pemeriksaan ektoparasit pada benih ikan lele dilakukan dengan dua cara yaitu pertama, pengambilan lendir dan diletakkan pada object glass selanjutnya diamati dibawah mikroskop dan cara kedua, memotong insang dan dihaluskan dengan mortar alu lalu diletakkan pada object glass kemudian diamati dibawah mikroskop. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis ektoparasit yang menyerang benih ikan lele di BPTKP Cangkringan, Sleman ialah Dactylogyrus sp dan Ichthyophthirius multifilis.
Pengaruh Stimulasi Horman Terhadap Performa Pemijahan Ikan Lele (Clarias sp.) Ernawati Ernawati; Intanurfemi B. Hismayasari; Agung Setia Abadi; Asthervina W. Puspitasari; Saidin Saidin
Jurnal Airaha Vol 11 No 01: June 2022
Publisher : Sorong Marine and Fisheries Polytechnic, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/ja.v11i01.292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hormon ovaprim dan hipofisa terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan telur, derajat telur yang menetas dan kelangsungan hidup larva ikan lele. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu perlakuan pemijahan secara alami, penggunaan hormon ovaprim dan kelenjar hipofisa. Masing-masing perlakuan terdiri dari satu pasang induk yang telah matang gonad. Masa laten pemijahan tercepat diperoleh pada perlakuan pemijahan injeksi hormon ovaprim yaitu 8 jam, diikuti injeksi kelenjar hipofisa 9,25 jam dan pemijahan alami yaitu 10 jam. Jumlah telur yang dihasilkan pada perlakuan injeksi hormon ovaprim sebesar 6.542 butir, hipofisa sebesar 6.292,75 butir dan alami sebesar 4.862,25 butir. Periode penetasan telur dan derajat telur yang menetas yaitu sebesar 23,27 jam dan 91,01% pada perlakuan injeksi hormon ovaprim, 23,25 jam dan 82,89% pada injeksi kelenjar hipofisa dan 28,25 jam dan 74,75 % pada pemijahan alami. Tingkat kelangsungan hidup larva hasil injeksi hormone ovaprim, hipofisa dan alami yaitu 94,57%, 90,91% dan 90,49%. Berdasarkan hasil perlakuan pemijahan menggunakan hormone sintesis dan ekstrak pituitary ikan mas berpengaruh terhadap masa laten pemijahan, fekunditas, periode penetasan, derajat penetasan telur namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup larva lele (p<0,05).