cover
Contact Name
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil)
Contact Email
jproteksi@upr.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jproteksi@upr.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil)
ISSN : 24604305     EISSN : 24604410     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil), ISSN 2460-4305 (online), ISSN 2460-4410 (print), yang diterbitkan dua kali dalam satu Tahun (Bulan Januari dan Bulan Juli).
Arjuna Subject : -
Articles 92 Documents
VARIASI DIMENSI PIPA BELL SIPHON TERHADAP EFEKTIFITAS TERHADAP PENGURAS SEPTIC TANK TERAPUNG Imamsyah, Mohammad; Nindito, Dwi Anung; Kamiana, I Made
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Sungai Kahayan juga merupakan tempat pembuangan limbah dari aktifitas manusia seperti limbah industri, limbah rumah tangga, bahkan kotoran manusia atau tinja yang dibuang secara langsung ke badan air karena tidak terdapat fasilitas septic tank (tangki septik). Berkenaan dengan itu dibutuhkan suatu modifikasi atau inovasi dari septic tank yang dapat digunakan masyarakat tepian sungai. Modifikasi septic tank terapung harus disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga diharapkan septic tank terapung ini dapat dikuras secara mekanis dengan alat penguras otomatis. Oleh karena itu diperlukan alat penguras (bell siphon) dalam modifikasi septic tank terapung. Beberapa variasi yang akan dirunning meliputi komponen bell siphon yaitu, Siphon Diameter (A), Drow Down (B),  Custom Width of Trap (C), Bottom of Trap to Low Water Line (D), Bottom of Discharge to Low Water Line (E), Bottom of Trap to Bottom of Discharge (F), Height of Trap Above Low Water Line (G) dan Trap to Discharge (H). Dalam memvariasi komponen bell siphon untuk ukuran yang akan divariasi meliputi, Siphon Diameter (A) digunakan 2 jenis ukuran pipa yang berbeda yaitu A1 (1 inchi) dan A2 (2 inchi). Variabel tidak tetap yaitu Height of Trap Above Low Water Line (G) dengan ukuran G1 (5 cm atau posisi minimal), G2 (10 cm), G3 (15 cm) dan G4 (20 cm atau posisi maksimal). Variabel tetap yaitu Bottom of Trap to Bottom of Discharge (F) dengan ukuran F1 (21.5 cm), F2 (18.5 cm), F3 (15.2 cm) dan F4 (12 cm).  Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerapan bell siphon pada tampungan air di zona pembuangan, diperoleh kondisi paling optimal terkait ukuran dan dimensi bell siphon yaitu: (a) pada running pipa 1 inchi (A1G3D4F1), (b) pada running pipa 2 inchi (A2G4D4F2). Kriteria optimal diperoleh berdasarkan kondisi nilai D optimal, nilai G optimal dan nilai B optimal. Semakin tinggi nilai G, maka semakin besar pula nilai B. (2) Penerapan bell siphon pada tampungan air terkait efektifitas lama pengurasan bell siphon didasarkan pada nilai D optimal, F optimal dan G optimal, pada tiap variabel tetap (B). Nilai B yang mendekati terdapat pada kode variasi running A1G4D4F3 (1 inchi) dan A2G4D4F3 (2 inchi), untuk tinggi B yang sama, maka semakin cepat proses pengurasan T (waktu menguras semakin kecil). Untuk nilai B yang sama, semakin rendah nilai (F), maka semakin cepat pengurasan T (waktu menguras semakin kecil). Kata Kunci: Dimensi Bell Siphon, Efektifitas Penguras, Septic Tank
ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANG JALAN DI DAERAH TRANSMIGRASI (STUDI KASUS: DESA PALINGKAU JAYA, PALINGKAU ASRI DAN PALINGKAU SEJAHTERA DI KECAMATAN KAPUAS MURUNG Sinang, Sunarsih B; Elvina, Ina; Aqli, Zainal
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman di Indonesia saat ini pembangunan demi pembangunan, khususnya pembangunan di bidang transportasi terus dilaksanakan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Jalan raya yang pada hakikatnya dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia, mulai dibangun seiring dengan keberadaan manusia sendiri. Faktor yang mempengaruhi adalah perkembangan daerah tersebut, bertambahnnya kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut, naiknya keinginan untuk memiliki kendaraan pribadi. Di samping itu juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat, yang kebanyakan pendapatannya dari bertani, berternak, buruh, dan yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan jalan di daerah transmigrasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survai. Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 macam, yaitu: data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data pada riset ini berdasarkan data primer (data hasil kuisioner), dan data sekunder Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam tes (pengujian) yaitu uji kesahihan (test of validity) dan keandalan (test realiability). Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor dilapangan terhadap pengembangan jalan di daerah transmigrasi terhadap pertumbuhan lalu lintas secara overall. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel.Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis  deskriptif pengaruh kebutuhan masyarakat terhadap pengembangan jalan di daerah transmigrasi dari 90 responden yang menjawab pada ketiga desa tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja paling berpengaruh yaitu sebesar 3,7067 (17,99%). Berdasarkan hasil analisis maka alternatif yang cukup tepat untuk menangani hal tersebut adalah dengan melakukan perbaikan akses jalan tersebut. Karena semakin banyak masyarakat yang melewati jalan tersebut maka jalan harus semakin baik, nyaman dan aman. Kata Kunci: Lalu Lintas, Transportasi, Pengembangan Jalan,  Uji Keandalan, Uji Kesahihan, Analisis Deskriptif
INDEKS PERILAKU PEKERJA DALAM PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PROYEK RUKO BERTINGKAT DI KOTA PALANGA RAYA Happy, Veronika; Purwantoro, Almuntofa
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 2: Edisi Juli 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.17 KB)

Abstract

Indonesia memiliki catatan buruk dalam hal keselamatan kerja. Banyak dijumpai perusahaan kontraktor yang kurang memperhatikan keselamatan kerja karyawan atau pekerjanya. Mengingat bahwa unsafe act memegang pengaruh yang besar terhadap kecelakaan kerja dibandingkan Unsafe Condition, sehingga penting untuk mengetahui besar jenis Unsafe Act Index dan Unsafe Condition yang sering dilakukan oleh pekerja pada konstruksi gedung di Palangka Raya serta besar Indeks keduanya. Studi ini dilakukan dengan cara trial and error untuk membuat form pengambilan data dimana Metode observasi yang digunakan untuk mengukur Unsafe Act yang terdiri dari dua jenis yaitu Unsafe Act alat pelindung diri dan Unsafe Act tingkah laku, serta Unsafe Condition yang terjadi di lapangan. Hasil analisa menunjukkan bahwa Unsafe Act Index untuk alat pelindung diri (APD) adalah sebesar 98,4%, Unsafe Act Index tingkah laku (TL) sebesar 62,1% dan Unsafe Condition sebesar 66,1%. Tindakan tidak aman yang paling banyak dilakukan oleh para pekerja untuk alat pelindung diri (APD) adalah dalam hal penggunaan helm selama proyek berlangsung, sedangkan untuk Unsafe Act tingkah laku (TL) yang paling sering dilakukan oleh para pekerja adalah memanjat. Jenis kondisi tidak aman (Unsafe Condition) yang sering membahayakan para pekerja adalah house keeping yang tidak baik, tidak adanya peringatan perlindungan terhadap kecelakaan, serta konstruksi tangga yang buruk selama proyek berlangsung.  Kata Kunci  :  Indeks Perilaku, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Unsafe Act Index, Unsafe Condition Index.
ANALISIS RESOURCE LEVELING PADA PROYEK KONSTRUKSI Patrico, Edwardo; Waluyo, Rudi; Aditama, Subrata
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Dalam penjadwalan pada proyek konstruksi harus diperhatikan  kebutuhan pada tenaga kerja, karena kadang terjadi penumpukan dan kurang meratanya penempatan tenaga kerja. Kurang meratanya penempatan tenaga kerja menyebabkan fluktuasi yang besar pada kebutuhan tenaga kerja sepanjang proyek berlangsung. Fluktuasi yang besar berpengaruh terhadap efektifitas tenaga kerja dan efesiensi biaya proyek, yaitu upah tenaga kerja. Terjadinya fluktuasi karena penempatan tenaga kerja berdasarkan pekerjaan yang berbeda kebutuhannya dan juga penjadwalan banyak yang terjadi tumpang tindih (―overlap‖) antara pekerjaan satu dengan pekerjaan yang lainnya. Untuk mengurangi masalah ini, dapat dilakukan perataan sumber daya atau ―resource leveling‖. Sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan ―resources leveling‖ pada proyek konstruksi, yaitu pada perencanaan jumlah tenaga kerja dan menganalisis pengaruh ―resources leveling‖ pada biaya kontruksi.Penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu tahap pendahuluan, ―review‖ literatur, pengumpulan data, analisis data, dan penutup. Penelitian dilakukan pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Jalan Haji Ikap milik Biro Aset Setda Provinsi Kalimantan Tengah. Data penelitian berupa Daftar Kuantitas dan Harga, dan ―Time Schedule‖ proyek. Data tersebut diolah dengan bantuan ―Software Microsoft Project‖ menjadi jadwal rencana, dan diberikan ―option resource leveling‖. Selanjutnya jadwal setelah dilakukan ―leveling‖ tersebut dianalisis efesiensi yang didapat dibandingkan jadwal rencana sebelum dilakukan ―leveling‖.  Penggunaan ―resource leveling‖ pada proyek konstruksi hasil dari penelitian ini telah menyesuaikan jadwal pekerjaan sepanjang proyek berlangsung, yaitu dengan menjadwal ulang pekerjaan nonkritis, sehingga kebutuhan tenaga kerja pada pada setiap periode minggu selama proyek berlangsung berkurang fluktuasinya. Selanjutnya pengaruh penggunaan ―resources leveling‖ pada biaya upah adalah berkurangnya fluktuasi pada rencana upah tenaga kerja, sehingga kontraktor dapat mempersiapkan keuangan perusahaan dalam membayar upah tenaga kerja lebih efisien selama proyek konstruksi berlangsung Kata Kunci: Proyek Konstuksi,
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) KOTA KASONGAN KABUPATEN KATINGAN Brivida, Benny; Nindito, Dwi Anung; Kamiana, I Made
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 2: Edisi Juli 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Salah satu ciri yang menandakan perkembangan di suatu daerah adalah dengan adanya peningkatan jumlah penduduk pada daerah tersebut. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka peluang timbulnya permasalahan lingkungan khususnya dampak pembuangan limbah, baik limbah cair maupun limbah padat pun meningkat. Pembuangan lumpur tinja merupakan bagian penting dalam sanitasi lingkungan. Oleh karena itu, maka perlu dilakukan penanganan lumpur tinja yang mampu menampung serta mengolah tinja sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh lumpur tinja tersebut dan sesuai dengan persyaratan teknis, ekonomi dan berwawasan lingkungan yang dimulai dari penampungan tinja pada setiap rumah, pengurasan, sampai pengolahan akhir di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).Secara umum perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Kasongan Kabupaten Katingan bertujuan untuk mengetahui dimensi hidrolis, struktur, dan rencana anggaran biaya (RAB). Acuan yang dipakai dalam perencanaan adalah tata cara perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dilakukan secara bertahap, yaitu pengumpulan data meliputi: (a) data primer; (b) data sekunder; Analisis data meliputi: (a) menghitung proyeksi penduduk untuk 20 tahun mendatang; (b) merencanakan debit tinja yang akan dikelola oleh iplt; (c) Merencanakan dimensi IPLT yang meliputi Tangki Imhoff, kolam anaerobik, kolam fakultatif; kolam maturasi dan bak pengering lumpur,  perencanaan hidrolis meliputi; (a) perencanaan dimensi kolam iplt; (b) penggambaran dimensi iplt; (c) perhitungan struktur perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB); dan penyusunan laporan.Pada perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Kasongan Kabupaten Katingan diperoleh hasil  jumlah penduduk untuk 20 tahun mendatang yaitu 76.447 orang; kapasitas debit 20 m3/hari; ukuran dimensi Tangki Imhoff:  lebar 3,5 m, panjang 7 m, kedalaman 6 m; dimensi kolam anaerobik  lebar  2,6 m, panjang 7,8 m, kedalaman 3 m; dimensi kolam fakultatif:  lebar 6 m, panjang 18 m, kedalaman 2,5 m; dimensi kolam maturasi: lebar 3,4 m, panjang 6,8 m, kedalaman 1,5 m; bak Pengering lumpur: luas permukaan 1 unit (5x15) m2 dengan kedalaman 1 m; total Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp1.460.499.027,- (Satu Milliar Empat Ratus Enam Puluh Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Ribu Dua Puluh Tujuh Rupiah).Kata Kunci: IPLT, RAB, Perencanaan Hidrolis
MODEL ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI PADA KEGIATAN PEMELIHARAAN GEDUNG DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA DENGAN COST SIGNIFICANT MODEL Maygrecia, Louisa Gusni; Lendra, Lendra; Gawei, Apria Brita Pandohop
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Pemeliharaan bangunan Universitas Palangka Raya dilakukan berulang-ulang dengan estimasi biaya dilakukan dengan cara mengalikan luas bangunan dan harga satuan yang diperoleh dari Standar Biaya Masukan (SBM) pada software RKAKL (Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/Lembaga). Estimasi dengan software RKAKL tidak diketahui item pekerjaan yang akan dikerjakan. Metode Cost Signficant Model diharapkan dapat memberikan perkiraan biaya untuk pengajuan anggaran dengan beberapa pekerjaan signifikan diketahui. Tujuan penelitian ini mengetahui komponen pekerjaan yang berpengaruh secara signifikan dan membangun model estimasi biaya pemeliharaan sarana dan prasarana gedung di lingkungan Universitas Palangka Raya. Tahap analisis dimulai dengan mengumpulkan data sekunder. Data sekunder kemudian diidentifikasi cost significant items yang memiliki persentase 80% dari total biaya pekerjaan. Data kemudian diuji terhadap normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Analisis menggunakan analisis regresi linear berganda, mencari nilai koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2), serta uji One Way ANOVA.Hasil penelitian menunjukkan komponen pekerjaan berpengaruh mulai dari koefisien terbesar pada Tahun Anggaran 2015 adalah pekerjaan lantai; pekerjaan cat dinding & cat plafond; pekerjaan atap; pekerjaan sanitasi; pekerjaan pintu, jendela, dan ventilasi; pekerjaan plafond; dan pekerjaan dinding. Persamaan model estimasi Tahun Anggaran 2015 Y= 28.951.543,58 + 1,394X1 + 1,101X2 + 0,988X3 + 0,958X7 + 0,957X4 + 0,862X6 + 0,823X8. Kata Kunci: Cost Significant Model, Estimasi Biaya, Pemeliharaan Gedung
PENURUNAN PENUMPANG ANGKUTAN SUNGAI AKIBAT BEROPERASINYA ANGKUTAN DARAT (STUDI KASUS ANTARA LONG BOAT DAN MOBIL L-300 PADA RUTE KUALA KAPUAS-KECAMATAN MANTANGAI) Widodo, Dwi Candra; Salonten, Salonten; Amin, Muhamad
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 1: Edisi Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Sejak dulu  masyarakat Kecamatan Mantangai yang ingin bepergian ke Kuala Kapuas atau sebaliknya yang menggunakan angkutan umum hanya bisa menggunakan transportasi sungai seperti Speed Boat,Long Boat, dan Kapal Motor, dengan jarak tempuh sekitar 92 KM.. Setelah bisa ditempuh dengan menggunakan transportasi darat maka beroperasilah angkutan umum transportasi darat jenis Mobil L-300 pada rute tersebut. Dengan beroperasinya angkutan darat maka mengakibatkan menurunnya penumpang angkutan sungai dan hanya Long Boat yang masih beroperasi dari angkutan sungai.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model pilihan angkutan antara Long Boat dan Mobil L-300 berdasarkan faktor utilitas, apa saja faktor/variabel utama yang mempengaruhi turunnya penumpang angkutan sungai, serta ingin mengetahui bagaimana gambaran keadaan angkutan umum pada rute Kuala Kapuas-Kecamatan Mantangai beberapa tahun ke depan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui variabel yang mempengaruhi pemilihan moda adalah jenis kelamin, umur, kenyamanan, waktu, dan aksesibilitas. Waktu dan aksesibilitas dari angkutan darat mengakibatkan menurunnya penumpang angkutan sungai. Pada beberapa tahun ke depan mungkin angkutan sungai tidak diminati lagi. Kata Kunci: Long Boat, Mobil L-300, Kepuasan, Pilihan Moda
KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN PUNDU-PELANTARAN (STA 44+500 S.D STA 45+800) Hidayat, Taufik; Aqli, Zainal; Robby, Robby
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 3, No 1: Edisi Januari 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Perencanaan geometrik jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang dititik beratkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga dapat memenuhi fungsi dasar dari jalan yaitu memberikan pelayanan yang optimum pada arus lalu lintas dan sebagai akses kerumah-rumah. Dasar dari perencanaan geometrik adalah sifat gerakan, dan ukuran kendaraan, dan karakteristik lalu lintas. Hal-hal tersebut haruslah menjadi bahan pertimbangan perencanaan sehingga dihasilkan bentuk dan ukuran jalan, serta ruang gerak kendaraan yang memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan geometrik jalan masih ada beberapa segmen ruas yang tidak memenuhi standar perencanaan seperti halnya jalan pada ruas Pundu–Pelantaran  STA 44+500 s.d. STA 45+800 Kabupaten Kotawaringin Timur, masih sering terjadi kecelakaan. Karena itulah perlu dilakukan peninjauan jika terdapat kesalahan dalam geometrik jalan pada ruas jalan tersebut, untuk memenuhi tingkat kenyamanan dan keamanan sesuai dengan spesifikasi jalan luar kota.Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kelayakan jalan pada Ruas Pundu–Pelantaran STA 44+500 s.d. STA 45+800 Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan cara mengetahui kondisi eksisting jalan, mengkaji serta menangani apa yang dapat dilakukan pada ruas jalan tersebut, dengan cara menganalisis data lalu lintas, perhitungan waktu tempuh kendaraan serta  mengetahui jenis tikungan yang ada dilokasi penelitian dan parameter-parameter yang digunakan.Dari hasil perhitungan ruas jalan yang dikaji, diketahui bahwa kecepatan pengguna jalan tidak di sesuaikan dengan tuntutan kelas jalan, sehingga ruas jalan tidak sesuai dengan standar geometrik alinyemen horizontal jalan. Hal inilah yang menyebabkan kecelakaan pada ruas jalan tersebut.Kata kunci: Geometrik, Tikungan
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HIRADC PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (STUDI KASUS RUKO SARUNAI JALAN DIPONEGORO NO.18 KOTA PALANGKA RAYA) Anestesia, Yulia; Happy, Veronika; Aditama, Subrata
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 1, No 2: Edisi Juli 2015
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Saat ini proyek konstruksi khususnya bangunan gedung, dapat dikatakan sedang berkembang pesat seiring dengan berkembangnya zaman serta kehidupan manusia. Semakin besar proyek konstruksi, tentunya akan menimbulkan permasalahan yang semakin kompleks pula, termasuk permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa perlu adanya studi penelitian tentang analisis risiko K3 pada salah satu gedung di Kota Palangka Raya yang pada kenyataannya belum menerapkan K3 pada proyeknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi selama pembangunan proyek konstruksi tersebut dan mengetahui seberapa besar nilai tingkat risiko pada setiap item pekerjaannya untuk selanjutnya menetapkan pengendalian terhadap risiko yang mungkin terjadi. Data yang diperoleh berupa nilai dengan skala 1-3 untuk akibat/keparahan dan peluang/kemungkinan yang merupakan hasil wawancara kepada pengawas lapangan yang bertanggungjawab pada proyek tersebut dengan menggunakan formulir HIRADC. Selanjutnya dilakukan analisis dengan mengalikan nilai akibat dan kemungkinan hingga diperoleh nilai total tingkat risiko setiap pekerjaannya dan selanjutnya menetapkan pengendaliannya. Hasil proses identifikasi bahaya, didapat kemungkinan-kemungkinan bahaya yang dapat terjadi pada setiap pekerjaan antara lain pekerja mengalami luka/lecet/tergores pada tangan atau kaki, terjepit besi, mengalami gangguan pernafasan karena debu di lokasi kerja, semen, atau karena debu dari potongan keramik, pekerja mengalami dehidrasi/kepanasan dan sakit pinggang, kebisingan yang ditimbulkan excavator pada saat penggalian tanah, serta kemungkinan kulit tangan pekerja terkelupas karena terkena campuran semen. Dengan mengalikan nilai akibat dan peluang, maka diperoleh item pekerjaan dengan nilai tingkat risiko K3 tertinggi pertama adalah pada pekerjaan pelat lantai dan pelat atap sebesar 2,63 dengan kategori risiko K3 rendah. Nilai tingkat risiko K3 tertinggi kedua adalah pada pekerjaan galian tanah sebesar 2,5 dengan kategori risiko K3 rendah. Nilai tingkat risiko K3 tertinggi ketiga adalah pada pekerjaan pembalokan sebesar 2,43 dengan kategori risiko K3 rendah. Cara pengendalian risiko dan bahaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja pada saat pembangunan gedung ruko ini adalah dengan melakukan pengendalian eliminasi serta dengan menyediakan dan menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.Kata kunci: Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Proyek Konstruksi Gedung, HIRADC.
ANALISIS LAPIS PONDASI JALAN DENGAN CAMPURAN MATERIAL BERVARIASI TINJAUAN CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) Lestari, Mita; Yani, Muhammad Ikhwan; Gandi, Suradji
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Lapis pondasi jalan, baik lapis pondasi bawah (subbase course), lapis pondasi bawah (base course) adalah lapisan yang mendukung lapis permukaan (surface course). Lapisan pondasi atas adalah lapisan perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan. Lapisan pondasi atas terdiri dari material dominan kerikil, elemen lapis pondasi atas material yang digunakan adalah material ATB (Asphalt Treated Base) atau disebut laston (lapis aspal beton) atas. Komposisi campuran material (batu, pasir dan abu batu) jika dikomposisikan dengan benar akan menghasilkan nilai CBR yang besar. Semakin besar nilai CBR maka semakin kuat lapis pondasi jalan. Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu pengujian pendahuluan dan pengujian utama. Pengujian pendahuluan digunakan untuk mengetahui sifat fisik dari agregat. Sedangkan pengujian utama adalah pengujian CBR dan pemadatan. Nilai CBR merupakan nilai bandingan antara gaya yang diperlukan untuk menekan tanah dengan piston yang berukuran standar (1925 mm²). Persyaratan utama dari lapis pondasi agregat kelas A adalah nilai CBR harus mencapai minimal 90%.Dari tiga lokasi daerah sampel batu yang diambil yaitu batu Palurejo, batu Sibung/Saing dan Tangkiling. Ada 2 daerah yang memenuhi syarat untuk agregat base kelas A yaitu batu Sibung/Saing dan batu Tangkiling. Dari tiga komposisi yang dibuat ada satu komposisi yang memenuhi syarat yaitu komposisi II (60% batu, 30% abu batu, 10% pasir) dengan nilai CBR batu Sibung/Saing 90,50% dan batu Tangkiling 90,33%, sedangkan untuk batu Palurejo tidak memenuhi syarat dengan nilai CBR 77,77%<90%.Kata Kunci: CBR, Pemadatan, Agregat

Page 3 of 10 | Total Record : 92