cover
Contact Name
Irfan Habibie Martanegara
Contact Email
irfanhabibie@uika-bogor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.tadibuna@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : 22525793     EISSN : 26227215     DOI : -
Core Subject : Education,
Ta'dibuna : Jurnal Pendidikan Islam, ISSN: 2252-5793 (Print) 2622-7215 (Electronic) is a journal of Islamic education published twice a year (April-October) on Islamic education with the scope of study are fundamental of Islamic education (philosophy, history and the nature of Islamic education), development of Islamic educational institutions (development of Islamic education curriculum, Islamic learning method and Islamic education teacher and others) as well as studies of the concept of Islamic education (Islamic educational leading figure, Quran sunnah text, and others).
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 3 (2022)" : 10 Documents clear
Penerapan Pendidikan Agama Islam untuk menjaga kualitas pendidikan islami di Aisyiyah Boarding School Bandung Giantomi Muhammad; R Rofiani; Bambang Samsul Arifin; Uus Ruswandi
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7370

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) as a subject and educational program in schools currently face many challenges. The implementation of PAI at every level of education is also increasingly influenced by the increasingly diverse forms of related educational institutions. One form of the institution is a boarding school. In this case, it is important to know how the application of PAI in Islamic boarding schools which of course has a typical Islamic boarding curriculum. The problem that is not expected to occur is the overlapping of the curriculum which is not effective in achieving educational goals. The research method uses a naturalistic qualitative approach by describing the data findings from observations and interviews. Through qualitative descriptive research directly at Aisyiyah Boarding School Bandung (ABS Bandung), it is known that PAI based on the national curriculum can be implemented synergistically with the Islamic curriculum that applies at ABS Bandung. Thus, it is expected to contribute to efforts to improve the quality of Islamic education and the achievement of national education goals. AbstrakPendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran maupun program pendidikan di sekolah saat ini menghadapi banyak tantangan. Penyelenggaraan PAI di setiap jenjang pendidikan juga makin dipengaruhi oleh bentuk lembaga pendidikan terkait yang semakin beragam. Salah satu bentuk lembaga tersebut sekolah berasrama (Boarding school). Dalam hal ini, penting diketahui bagaimana penerapan PAI di sekolah berasrama yang islami (Islamic Boarding school) yang tentunya memiliki kurikulum khas asrama yang islami. Masalah yang tidak diharapkan terjadi adalah tumpang tindih kurikulum yang tidak efektif bagi pencapaian tujuan pendidikan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik dengan melakukan deskripsi temuan data dari observasi dan wawancara. Melalui penelitian deskriptif kualitatif secara langsung di Aisyiyah Boarding School Bandung (ABS Bandung) diketahui bahwa PAI berdasarkan kurikulum nasional dapat dilaksanakan secara sinergis dengan kurikulum islami yang berlaku di ABS Bandung. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya peningkatan mutu pendidikan Islam dan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan perempuan menurut Tutty Alawiyah Sutiono Sutiono; Didin Hafidhuddin; Endin Mujahidin
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7279

Abstract

The purpose of this research is to explore the educational mindset of Tutty Alawiyah women and what is needed to achieve it. This research method uses qualitative research. Based on the research, it was found that the purpose of women's education according to Tutty Alawiyah is to strengthen Muslim identity, enhance capabilities and accessibility, and for the progress of the nation and civilization based on moral and spiritual strength to place women in a respectable position. While the characteristics that need to be possessed to achieve these goals include: high desires and ideals (vision), strong belief and hard work and smart work (the power of JIM), Binti Labun philosophy, movement and blessings, mastery of time, and cooperation. AbstrakTujuan penelitian ini adalah menelusuri corak pemikiran pendidikan perempuan Tutty Alawiyah dan apa saja yang diperlukan untuk mencapainya. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa tujuan pendidikan perempuan menurutnya Tutty Alawiyah adalah memperkuat jati diri muslimah, mempertinggi kapabilitas dan aksesibilitas, bagi kemajuan bangsa dan peradaban dengan basis kekuatan moral dan spiritual sehingga menempatkan perempuan pada posisi terhormat. Sedangkan karakter yang perlu dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut di antaranya: keinginan dan cita-cita yang tinggi (vision), keyakinan yang kuat dan kerja keras serta kerja cerdas (the power of JIM), filosofi binti labun, gerakan keberkahan dan penguasaan waktu serta kerja sama.
Pelaksanaan blended learning di SD Islam Al-Mujahidin Cilacap sebagai solusi pembelajaran di era new normal Hasan Makarim; Fauzi Fauzi
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7487

Abstract

Limited face-to-face learning with various requirements began to be implemented in line with the outbreak of the Covid-19 case. Blended learning is a learning solution that can be implemented in the new normal era when it encounters several obstacles such as not achieving the material conveyed by each student and limited time for face-to-face learning meetings. This study aims to describe alternative learning in the new normal era, namely blended learning. In this study, the method used was descriptive qualitative with a case study approach. Data collection techniques with interviews, observation, and documentation. The resource persons in this study were principals, teachers, parents, and students of SD Islam Al-Mujahidin Cilacap. The data collected were analyzed by methods, data presentation reduction, and data verification. The results of this study are alternative learning in the new normal era which is applied through synchronous learning, pen tablet learning, asynchronous learning, and learning with videos that are proven to be very effective in applying at Al-Mujahidin Islamic Elementary School in the new normal era. AbstrakPembelajaran Tatap Muka Terbatas dengan berbagai persyaratan mulai diberlakukan seiring merebaknya kasus Covid-19. Blended learning merupakan solusi pembelajaran yang bisa dilaksanakan di era new normal ketika menemui sejumlah kendala seperti tidak tercapai materi yang tersampaikan tiap siswa serta terbatas waktu pertemuan pembelajaran dengan tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran alternatif di era new normal yaitu blended learning. Dalam penelitian ini metode yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa SD Islam Al-Mujahidin Cilacap. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode, reduksi penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran alternatif di era new normal yang diterapkan melalui pembelajaran synchronous, pembelajaran pen tablet, pembelajaran asynchronous, dan pembelajaran dengan video terbukti sangat efektif diterapkan di SD Islam Al-Mujahidin di era new normal. 
Pembelajaran tahfidz al-Qur’an di Pondok Pesantren An-Nur 2 Al-Murtadlo Bululawang Malang Dhohir Taukhid
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7637

Abstract

Learning Model Tahfidz Al-Qur'an Islamic boarding school An-Nur 2 Al-Murtadlo Bululawang Malang using the learning model of nderes and deposits followed by students of the tahfidz Al-Qur'an program. The nderes learning model uses the free rote method and the deposit learning model uses the scan rote method. This study aims to (1) analyze and describe the learning process of tahfidz Al-Qur'an, (2) analyze and describe the learning method of tahfidz Al-Qur'an, (3) analyze and describe the learning model of tahfidz Al-Qur'an. This research uses a qualitative approach with the type of case study research. The research subjects were boarding school caregivers, ustaz, and administrators. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. The results of the study (1) the learning process was carried out 3 times with 1 hour of learning. The learning process of tahfidz Al-Qur'an is carried out after the Fajr prayer, after the Maghrib prayer, and at 22.00 WIB, (2) the learning method uses the free and scan method, (3) the learning model uses the nderes and the deposit learning model. The low learning model is used when muroja’ah learning is additional and muroja’ah is mandatory. AbstrakPembelajaran tahfidz Al-Qur’an pondok pesantren An-Nur 2 Al-Murtadlo Bululawang Malang menggunakan model pembelajaran nderes dan setoran diikuti oleh santri program tahfidz Al-Qur’an. Model pembelajaran nderes menggunakan metode hafalan bebas dan model pembelajaran setoran menggunakan metode hafalan scan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis dan mendeskripsikan proses pembelajaran tahfidz Al-Qur’an, (2) menganalisis dan mendeskripsikan metode pembelajaran tahfidz Al-Qur’an, (3) menganalisis dan mendeskripsikan model pembelajaran tahfidz Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian pengasuh pondok, ustaz pondok, dan pengurus pondok. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian (1) proses pembelajaran dilakukan 3 kali pembelajaran dengan waktu 1 jam pembelajaran. Proses pembelajaran tahfidz Al-Qur’an dilakukan sesudah salat Subuh, sesudah salat magrib, dan malam pukul 22.00 WIB, (2) metode pembelajaran menggunakan metode bebas dan scan, (3) model pembelajaran menggunakan nderes dan model pembelajaran setoran. Model pembelajaran nderes digunakan ketika pembelajaran muroja’ah tambahan dan muroja’ah wajib.
Model mentoring pembinaan akhlak santriwati di Perguruan Islam Ar-Risalah Rengga Satria Satria; Salsabila Fitri Husna
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7761

Abstract

Ar-Risalah Islamic College is an Islamic school with a dormitory system that focuses on fostering the morals of female students. The purpose of the study was to describe the mentoring model at the Ar-Risalah Islamic College in fostering the morals of students. This study uses a qualitative method. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation. The interactive method of Miles and Huberman was used in data analysis in this study. Research shows that 1) Mentoring is the main means of moral development that has forms of activities such as recitations of the Qur’an, reading prayers, cults, rihlah, qodhoya, to cooking together. 2) moral development through mentoring in Ar-Risalah is carried out in three stages, namely worship development, character building, and environmental cleanliness. 3) supporting factors and inhibiting factors in the process of moral development a) supporting factors in the form of the closeness of mentors to students, where mentoring activities are easily accessible, is a mandatory program at Ar-Risalah Islamic College b) inhibiting factors in the form of time, number of students who attend, busyness mentors and the lack of self-awareness of the students. AbstrakPerguruan Islam Ar-Risalah adalah sekolah Islam dengan sistem asrama yang fokus kepada pembinaan akhlak santriwati. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan model mentoring di Perguruan Islam Ar-Risalah dalam membina akhlak santriwati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik Pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode interaktif dari Miles dan Huberman digunakan dalam analisis data pada penelitian ini. Penelitian menunjukkan bahwa 1) Mentoring merupakan sarana utama dalam pembinaan akhlak yang memiliki bentuk-bentuk kegiatan seperti tilawah Al Qur’an, pembacaan doa, kultum, rihlah, qodhoya, sampai memasak bersama. 2) pembinaan akhlak melalui mentoring di Ar-Risalah dilakukan melalui tiga tahap yaitu pembinaan ibadah, pembinaan karakter dan kebersihan lingkungan. 3) faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pembinaan akhlak a) faktor pendukung berupa Kedekatan pembimbing dengan santriwati, tempat kegiatan mentoring mudah di jangkau, merupakan program wajib di Perguruan Islam Ar-Risalah b) faktor penghambat berupa waktu, jumlah santriwati yang hadir, kesibukan para pembimbing dan kurangnya kesadaran diri dari santriwati.
Fungsi-fungsi Al-Qur’an dalam pengembangan ilmu, kebudayaan dan peradaban Abuddin Nata
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7609

Abstract

The Qur'an came down to earth by confirming its function as al-huda (guidance), al-bayyinat (explanation of guidance), al-furqan (differentiation between right and wrong), al-Syifa' (illuminator of the mind and heart), al-Rahmah (bringing good in the hereafter), and al-Dhikr (warning). However, such functions of the Qur'an cannot be seen and felt the benefits in the reality of life, given the limitations of human ability and willingness to prove it. The Qur'an is only read and memorized for the sake of worship and to get a reward; or simply understood its content as knowledge. The presence of the Qur'an has not moved people who justify it to develop science, culture, and civilization. The science, culture, and civilization developed by Muslim scholars have not been fully based on the Qur'an. By referring to the verses of the Qur'an, the opinions of commentators, as well as various relevant literature, this paper seeks to examine the functions of the Qur'an with the development of science, culture, and civilization. To be a source of inspiration and guidance for those who want to develop science, culture, and civilization. AbstrakAl-Qur’an turun ke muka bumi dengan menegaskan fungsinya sebagai al-huda (petunjuk), al-bayyinat (penjelasan atas petunjuk), al-furqan (pembeda antara yang hak dan batil), al-Syifa’ (pencerah akal dan hati), al-rahmah (membawa kebaikan dunia akhirat), dan al-Dzikr (peringatan). Namun, fungsi-fungsi al-Qur’an yang demikian itu belum dapat dilihat dan dirasakan manfaatnya dalam realitas kehidupan, mengingat keterbatasan kesanggupan dan kemauan manusia untuk membuktikannya. Al-Qur’an baru sekedar dibaca dan dihafal untuk kepentingan ibadah dan mendapatkan pahala; atau sekedar dipahami isinya sebagai pengetahuan. Kehadiran al-Qur’an belum menggerakkan orang yang membenarkannya untuk mengembangkan ilmu, kebudayaan dan peradaban. Ilmu, kebudayaan dan peradaban yang dikembangkan para cendekiawan Muslim belum sepenuhnya berbasis Qur’ani. Dengan merujuk kepada ayat-ayat al-Qur’an, pendapat para mufasir, serta berbagai literatur yang relevan, tulisan ini berupaya mengkaji fungsi-fungsi al-Qur’an tersebut dalam hubungannya dengan pengembangan ilmu, kebudayaan dan peradaban. Dengan tujuan dapat dijadikan salah satu sumber inspirasi dan guidance bagi siapa yang ingin mengembangkan ilmu, kebudayaan dan peradaban. 
Persepsi stakeholder terhadap integrasi kurikulum berbasis full day school di SDIT Cahaya Insani Temanggung Jundi Nuri Azhar; Imam Mawardi
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7791

Abstract

This study examines the strengths and weaknesses of full-day school at the Integrated Islamic Elementary School (SDIT) in curriculum development and learning that emphasizes an integrated curriculum and integrated learning. Respondents consisted of a principal, two teachers, one vice principal for academics and curriculum, and one teacher assigned to improve the integrated curriculum and integrated learning. The research method used is descriptive qualitative method with observation, interviews and documentation to collect and analyze data. The results show that the SDIT concept relies on stakeholders who provide education, and a self-development curriculum that relies on the need for an adjustment curriculum of SDIT Cahaya Insani Temanggung based on the Integrated Islamic School Network (JSIT). The curriculum concept applied at SDIT Cahaya Insani Temanggung combines two curricula, namely: the curriculum of the ministry of education and culture, and the JSIT curriculum. AbstrakPenelitian ini mengkaji kelebihan dan kelemahan full-day school di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) pada pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang lebih menekankan pada kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu. Responden terdiri dari seorang kepala sekolah, dua guru, satu wakil kepala sekolah bidang akademik dan kurikulum, dan satu guru yang ditugaskan meningkatkan kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep SDIT bertumpu pada pemangku kepentingan yang menyelenggarakan pendidikan, dan kurikulum pengembangan diri yang bertumpu pada kebutuhan kurikulum penyesuaian SDIT Cahaya Insani Temanggung yang berpedoman pada Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Konsep kurikulum yang diterapkan di SDIT Cahaya Insani Temanggung menggabungkan dua kurikulum yaitu: kurikulum kementerian pendidikan dan kebudayaan, dan kurikulum JSIT.
Implementasi metode Number Head Together pada mata pelajaran PAI di SMPN 5 Pamekasan Rudiyanto Rudiyanto; Rifqi Afif El Ayyubi
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7365

Abstract

This study aims to describe the application of the number head together learning method as well as the inhibiting and supporting factors in PAI subjects. This research is descriptive qualitative research. Sources of data were obtained through interviews, observation, and documentation. Data analysis using data reduction, data presentation, and data verification. The data obtained were checked for validity by extending the participation and triangulation of sources and methods. The results of the research show that the application of the number head together learning method is that the educator separates students into groups and each group is numbered then the educator asks questions for each group and asks each student to discuss it with their fellow group mates and the last step the educator calls one of the group numbers to respond to the questions he asks. In addition, it was found that the inhibiting factor was that some students joked during the activity, while the supporters were the availability of facilities owned by SMPN 5 Pamekasan. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran number head together serta faktor penghambat dan pendukung pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini, merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber datanya diperoleh melalui kegiatan interview, observasi dan dokumentasi. Analisis datanya dengan menggunakan reduksi data, penyajian data serta verifikasi data. Data yang diperoleh dicek keabsahannya dengan perpanjangan keikutsertaan dan triangulasi sumber dan metode. Hasil riset menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran number head together yaitu pendidik memisahkan siswa ke dalam kelompok dan setiap kelompok diberi nomor kemudian pendidik mengajukan pertanyaan untuk setiap kelompok dan menyuruh kepada setiap siswa untuk saling mendiskusikannya sesama teman kelompoknya dan langkah terakhir pendidik memanggil salah satu nomor kelompok untuk menanggapi pertanyaan yang dia ajukan. Selain itu ditemukan bahwa faktor penghambatnya ada beberapa siswa yang bercanda pada saat kegiatan berlangsung, sedangkan pendukungnya tersedianya fasilitas yang dimiliki oleh SMPN 5 Pamekasan.
Peran Ushul Isyrin Hasan Al-Banna Sebagai Penguat Landasan Pendidikan Bairanti Asriandhini; Budi Handrianto; Akhmad Alim
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7540

Abstract

The foundation of education plays a very important role as it clarifies education's direction and goals. This study aims to examine the role of Ushul Isyrin (Twenty Principles of Understanding) as a reinforcement of the foundation of Islamic education in the Hasan Al-Banna education system. This study used qualitative research methods. It was found that Ushul Isyrin played a vital role in strengthening the foundation of education with the dimensions of the role, namely preventing falling into disbelief/polytheism, maintaining religious commitment, saving ideology, maintaining the sustainability of global concepts of a Muslim, and maintaining unity and brotherhood among Muslims. This role strengthens the foundation of education, namely monotheism, the basis of humanity, balance, and rahmatan lil 'alamin. The details of Ushul Isyrin have an impact on the attitudes of students in the Hasan Al-Banna education system in maintaining the basic concepts of a Muslim and their attitude towards various problems that often arise in society, this makes students become a qualified human resources because they try to maintain balance in various aspects of life in this world and the afterlife. AbstrakLandasan pendidikan adalah hal yang sangat penting karena membuat arah dan tujuan pendidikan semakin jelas. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran Ushul Isyrin (Dua Puluh Prinsip Pemahaman) sebagai penguat landasan pendidikan islam pada sistem pendidikan Hasan Al-Banna. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Ditemukan bahwa Ushul Isyrin berperan vital sebagai penguat landasan pendidikan dengan dimensi peran yaitu pencegahan terjatuh pada kekafiran/kemusyrikan, menjaga komitmen beragama, penyelamatan ideologi, menjaga keberlangsungan konsep-konsep global seorang muslim dan menjaga persatuan juga ukhuwah diantara kaum muslimin. Peran ini mengokohkan landasan pendidikan yaitu tauhid, landasan kemanusiaan, keseimbangan dan rahmatan lil ‘alamin. Butir-butir Ushul Isyrin berdampak pada sikap-sikap peserta didik di sistem pendidikan Hasan Al-Banna dalam menjaga konsep-konsep dasar seorang muslim dan sikap mereka terhadap berbagai permasalahan yang sangat sering muncul di masyarakat, hal ini  menjadikan peserta didik sebagai sumber daya manusia yang berkualitas karena berusaha menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan dunia dan akhirat.
Pemikiran pendidikan Adian Husaini dan panduan penyusunan kurikulum beradab untuk tingkat SMP Andi Ahmad; Budi Handrianto; Akhmad Alim
TA`DIBUNA Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tadibuna.v11i3.7550

Abstract

The development of faith and morals has not become the main thing in the preparation and implementation of the national education system. This of course has an impact on the condition of the nation as it is today. Various moral problems continue to occur even in the educational environment itself. This condition necessitates the need to evaluate education in its various aspects. Husaini is a thinker and education practitioner who is persistent in criticizing and offering solutions to various educational problems in Indonesia. This study attempts to elaborate on Adian Husaini's educational thinking and formulate guidelines for the preparation of a civilized curriculum for the junior high school level. The nature of this research is qualitative research using the descriptive-analytical research method on Husaini's writings. This study reveals that Husaini's educational principle places the formation of adab as the core of the curriculum by prioritizing mastery of the fardhu 'ain sciences and the selection of fardhu kifayah sciences that are tailored to the needs of the people. AbstrakPembinaan iman dan akhlak belum menjadi hal utama dalam penyusunan dan pelaksanaan sistem pendidikan nasional. Hal tersebut tentu saja berdampak pada kondisi bangsa seperti saat ini. Berbagai problematika moral terus terjadi bahkan di lingkungan pendidikan itu sendiri. Kondisi ini mengharuskan perlunya evaluasi pendidikan dalam berbagai aspeknya. Husaini adalah seorang pemikir juga praktisi pendidikan yang gigih mengkritik dan menawarkan solusi atas berbagai problematika pendidikan di Indonesia. Penelitian ini mencoba mengelaborasi pemikiran pendidikan Adian Husaini dan merumuskan pedoman penyusunan kurikulum beradab untuk tingkat SMP. Sifat dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif analitis terhadap karya-karya tulis Husaini. Penelitian ini mengungkapkan, prinsip pendidikan Husaini menempatkan pembentukan adab sebagai inti kurikulum dengan mengutamakan penguasaan terhadap ilmu-ilmu fardhu ‘ain serta pemilihan ilmu-ilmu fardhu kifayah yang disesuaikan dengan kebutuhan umat.

Page 1 of 1 | Total Record : 10