cover
Contact Name
Hamidi
Contact Email
jmpi@unram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmpi@unran.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA
Published by Universitas Mataram
ISSN : -     EISSN : 26555263     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA (JPMPI) |e-ISSN: 2655-5263| merupakan Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat dan penerapan Ipteks yang memuat publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, model atau konsep dan atau implementasinya dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat atau pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Pengabdian Magister Pendidika IPA diterbitkan oleh Program Studi Magister Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Mataram, terbit 2 (dua) kali setahun yaitu bulan Juli dan Bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 43 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2020): ." : 43 Documents clear
Sosialisasi Pemanfaatan TOGA Dan Pembuatan Sabun Batang Alami (Sabun Aloe vera) Kepada Murid Yayasan Generasi Muslim Cendekia di Lombok Tengah, Indonesia Anggit L. Sunarwidhi; Dyke Gita Wirasisya; Nisa Isneni Hanifa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.61 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.513

Abstract

Yayasan Generasi Muslim Cendekia (Yayasan GMC) terletak di desa Puyung, Lombok Tengah, Indonesia, dan telah memiliki fasilitas TOGA, namun selama ini tumbuh-tumbuhan obat yang terdapat di fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Minimnya pengetahuan murid yayasan GMC yang menjadi alasan terjadinya hal tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu program sosialisasi untuk mengedukasi murid di yayasan tersebut terkait hal ini. Selain itu, program sosialisasi juga melibatkan praktek pembuatan sediaan sederhana dengan pemanfaatan tanaman obat, yaitu pembuatan sabun batang alami dengan menggunakan aloe vera sebagai bahan utamanya. Sabun ini sangat bermanfaat terutama di masa pandemi COVID-19.Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan sosialisasi ini telah berjalan dengan baik, ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai posttest peserta yang signifikan dibandingkan dengan nilai pretest peserta. Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan pengetahuan terkait pemanfaatan TOGA maupun cara pembuatan sabun bantang alami (sabun aloe vera). Peserta menunjukkan antusias yang tinggi pada saat praktek maupun diskusi. Diharapkan ke depannya sosialisasi seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga dapat terus meningkatkan kreatifitas murid-murid yayasan GMC dalam pemanfaatan TOGA, yang tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tetapi juga dapat berpotensi meningkatkan taraf ekonomi warga desa tersebut.
Potensi Pengembangan Ekowisata Solusi Matapencaharian Berkelanjutan Masyarakat di Desa Ketapang Raya Lombok Timur Abdul Syukur; Agil Al Idrus; Lalu Zulkifli; Mahrus Mahrus
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.741 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.575

Abstract

Desa Ketapang Raya meskipun merupakan desa pemekaran tatapi telah mulai mengembangakan parawisata yaitu wisata pantai. Keberadaan wisata pantai di Desa Ketapang Raya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai sumber ekonomi baru. Dalam waku dua tahun aktivias parawisata cukup memberikan harapan yang ditandai oleh jumlah masyarakat yang matapencahirannya dari kegiatan para wisata. Desa Ketapang Raya yang merupakan desa pantai memiliki objek wisata selain wisata pantai. Namun demikian belum dikembangkan sebagai objek wisata. Oleh karena itu dibutuhkan fasilitasi agar potensi lingkungan dapat dikembangkan sebagai objek wisata. Pengembangan objek wisata selain wisata pantai tentunya dapat menjadi sumber matapencaharian masyarakat di Desa Ketapang Raya. Pengembangan ekowisata di Desa Desa Ketapang Raya solusi dari permasalahan kapasias pengelolaan yang bersumber dari kelompok masyarakat. Beberapa metode yang akan digunakan adalah Sosialisai, pelatihan dan Fokus Group diskusi. Pada tahap sosialisasi tim pada tahap ini Tim mensosialisaikan tema program pada pemerintah Desa, tokoh masyarakat dan stakehoulder lainnya. Metode yang digunakan adalah diskusi. Tujuan pada program sosialisai adalah untuk memperoleh pemahaman yang sama tentang pentingnya pengembangan ekowisata sebagai sumber matapencaharaian berkelanjutan masyarakat di Desa Ketapang Raya. Selain itu disampaikan luaran yang perlu dicapai dari tipa solusi permasalahan. Metode Pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer), materi terdiri dari empat bagian yang terdiri dari: (a) langkah- langkah yaitu uraian yang menjelaskan langkah demi langkah yang dapat dilakukan oleh fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan pada tiap program, (b). bahan bacaan adalah materi bacaan yang dapat dijadikan referensi bagi fasilitator atau pelatih mengenai isi materi yang akan disampaikan dan (3) lembar kegiatan yang merupakan lembar aktivitas yang digunakan peserta dalam proses pembelajaran dan slide presentasi. 2. Fokus Group Diskusi (FGD) adalah metode yang digunakan berdasarkan relevansi tiap solusi, hal ini sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai beberapa pertanyaan tentang bagaiamana dan mengapa kita butuhkan ekowisata sebagai sumber matapencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat di Desa Ketapang Raya. Selain itu dari program ini dihasilkan publikasi pada jurnal yang memiliki ISSN dan buku ekowisata desa yang memiliki ISBN.
Pelatihan Pembuatan Masker peel-off Lidah Buaya (Aloe vera) Untuk Mengatasi Efek Sunburn Windah Anugrah Subaidah; Wahida Hajrin; Yohanes Juliantoni
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.801 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.511

Abstract

Tingginya angka pengangguran di kota Mataram diantaranya kurangnya pendidikan dan keterampilan dari tenaga kerja. Lulusan SMA membutuhkan keterampilan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi angka pengangguran. Salah satu peluang wirausaha adalah dengan membuat masker peel off lidah buaya (Aloe vera). Hal ini dilatar belakangi oleh intensitas matahari yang tinggi didaerah Indonesia yang cenderung menimbulkan efek negatif pada kulit terutama sunburn. Bahan baku lidah buaya yang mudah diperoleh dan mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi dari sunburn. Metode pelaksanaan pengabdian untuk memecahkan masalah mitra siswa SMAIT Anak Sholeh Mataram terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdiaan menunjukkan bahwa peserta memberikan tanggapan yakni peserta merasa pelatihan ini bermanfaat, proses pembuatan sediaan mudah dan pesesrta akan membuat masker lidah buaya. Tanggapan lainnya yakni penyajian materi menarik, materi yang disajikan mudah dipahami dan secara umum peserta puas terhadap kegiatan pengabdian masyarakat pembuatan masker lidah buaya ini
Aplikasi Kolom Kapur Untuk Mengurangi Pengembangan Tanah Ekspansif Di Desa Pengengat Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Muhajirah Muhajirah; Didi S Agustawijaya; Ismail H M; Shofia R
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.063 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.527

Abstract

The growing population has an impact on the increasing need for housing. A comfortable house can be made if the ground is fine. Pengengat Village in Pujut District has expansive soil which has high swelling-shrinkage properties. This activity aims to provide an understanding of the characteristics of expansive soil and how to improve it. This activity is divided into three stages, including: 1) site survey, 2) counseling, and 3) creating a lime column model. The survey results show that people in Pengengat village do not understand the characteristics of expansive soil and they also do not know how to improve the soil phenomenon. The floors and walls of the house were cracked and some were split. Poor drainage conditions also contributed to the damage to their homes. After carrying out these activities, the residents began to understand the characteristics of the expansive soil and how to improve it. We make three lime columns with a diameter of 25 cm and a depth of 75 cm. The distance between the lime columns is 1 m. For evaluation purposes, we take soil samples from each hole, the soil samples will be tested to determine the level of swelling
Pelatihan Batu (Baca Dan Tulis) Untuk Meningkatkan Budaya Literasi Di Pkbm Oi Rida Desa Nata Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Ainun Rahmadhani; Ahmad Raksun
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.315 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.572

Abstract

Semenjak adanya pandemi Covid-19, menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah memutuskan beberapa kebijakan. Salah satunya yaitu, penetapan belajar dari rumah (pembelajaran daring). Tetapi, sistem kegiatan pembelajaran daring ini memberikan banyak kesulitan bagi peserta didik maupun orang tua, apalagi yang berada di pedesaan. Masyarakat Desa Nata, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima menjadi salah satu daerah yang merasakan kesulitan dengan sistem pembelajaran daring ini, hingga menyebabkan minat belajar anak-anak menurun, bahkan masih banyak anak-anak yang belum bisa membaca dan menulis. Menyikapi kenyataan tersebut, maka pengabdian pelatihan BATU (baca dan tulis) ini sangat diperlukan agar tidak semakin tinggi angka buta aksara di Indonesia dan pengabdian pelatihan BATU ini juga bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat Indonesia. Adapun metode pelatihan membaca yang digunakan adalah GaSuKa. Sedangkan, metode pelatihan menulis yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawab
Pemberdayaan Kader Desa dalam Upaya Mewujudkan Tercapainya Status Open Defecation Free (ODF) di Desa Kuranji Dalang Kecamatan Labuapi, Lombok Barat Ida Ayu Eka Widiastuti; Rifana Cholidah; Siti Rahmatul Aini; Putu Aditya Wiguna; Ida Bagus Alit
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.887 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.502

Abstract

Abstract: Desa Kuranji Dalang merupakan desa binaan Puskesmas Perampuan, Labuapi Lombok Barat. Desa ini juga merupakan desa binaan bagi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Pemilihan ini didasarkan pada data Dinas Kesehatan Lombok Barat bahwa Desa Kuranji Dalang merupakan salah satu desa dengan tingkat sanitasi terendah di Lombok Barat. Hal ini dibuktikan dengan belum tercapainya status Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari buang air besar sembarangan. Dalam rangka mewujudkan tercapainya status ODF bagi Desa Kuranji Dalang maka kader desa memiliki peran strategis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyegaran bagi kader desa tentang STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), terutama tentang perilaku BAB (buang air besar) dan sanitasi jamban sehingga nantinya dapat mentransfer pengetahuan yang diperoleh kepada warga binaannya. Kegiatan dilaksanakan melalui 2 (dua) tahapan, yaitu penyusunan modul dan pelatihan/penyegaran. Modul berisi materi-materi yang berkenaan dengan perilaku hidup sehat dengan lebih difokuskan pada perilaku buang air besar. Penyegaran dibagi dalam 2 sesi, yaitu sesi penyampaian materi dan sesi diskusi/tanya jawab. Kegiatan yang mengambil tempat di Puskesmas Perampuan ini diikuti oleh 20 orang kader Desa Kuranji Dalang dan dilaksanakan bekerja sama dengan pihak Puskesmas Perampuan. Kader desa telah menjalankan perannya terkait upaya mewujudkan Desa Kuranji Dalang dengan status ODF, seperti melakukan pendataan rumah dan penyuluhan. Kendala utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya untuk tidak BAB sembarangan. Dengan demikian diperlukan upaya yang lebih komprehensif dengan melibatkan pihak-pihak terkait. 
Diseminasi Teknologi Pembuatan Abon yang Berbasis Daging Ayam Petelur Afkir Bulkaini Bulkaini; B.R.D. Wulandari; Djoko Kisworo; Sukirno Sukirno; Wahid Yulianto
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.582 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.516

Abstract

Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah terkenal dimasyarakat dengan tingkat penerimaan yang tinggi. Bahan baku utama pembuatan abon adalah daging sapi dan berbagai jenis daging lainya misalnya daging ayam petelur afkir. Daging ayam petelur afkir tergolong daging yang alot, sehingga untuk meningkatkan keempukannya perlu dilakukan pengolahan menjadi bentuk lain misalnya diolah menjadi abon. Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Bajur Kecamatan Labuapi Lombok Barat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK Desa Bajur dalam membuat abon daging serta menumbuhkan jiwa enterpreneur dalam usaha pembuatan abon. Tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK yang masih rendah serta belum terbentuknya jiwa enterpreneur yang dianggap sebagai permasalahan selama ini dapat diatasi melalui kegiatan pelatihan pembuatan abon dengan Metode action reseach, metode pendampingan dan diseminasi teknologi yang dilaksanakan secara persuasive. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan suatu produk berupa abon yang berbasis daging ayam petelur afkir dengan kandungan nilai gizi yang telah memenuhi ketentuan SNI:  kadar air 14,33%, protein 20,34%, lemak 28,98%, dan abu  5,17% dengan nilai protein terlarut 0,11 %, sedangkan menurut  SNI nilai gizi abon daging sapi dan daging jenis lainnya yaitu kadar air sebesar 7%, protein  15%,  lemak 30%, dan kadar abu sebesar 7%. Secara keseluruhan hasil capaian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam membuat abon meningkat sebesar 90%.
Pelatihan Budidaya Sayuran Hidroponik Menggunakan Sistem Wick Sebagai Usaha Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Cenggu Nur Hayati; I Gde Mertha
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.271 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.588

Abstract

Berdasarkan analisis situasi diketahui bahwa sebagian besar masyarakat Desa Cenggu bermata pencarian disektor pertanian dan produk yang dihasilkan berupa kacang kedelai, padi, dan bawang merah tetapi untuk jenis tanaman sayuran produksinya sangat rendah dan bahkan tidak dibudidayakan oleh penduduk setempat. Padahal, potensi pengembangan pertanian pada skala rumah tangga atau perkarangan cukup besar. Tujuan program ini adalah (1) Untuk memberdayakan masyarakat Desa Cenggu dengan memberikan pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan hidroponik sistem wick, dan (2) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik hidroponik. Konsep hidroponik merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air/larutan bernutrisi tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi. Metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi program, pelatihan dan praktik pembuatan hidroponik dan pendampingan serta evaluasi kegiatan. Berdasarkan hasil program yang dijalankan dapat disimpulkan bahwa budidaya tanaman sayuran hidroponik sistem wick telah berhasil memberdayakan ibu-ibu rumah tangga masyarakat Desa Cenggu dalam meningkatkan minat untuk memanfaatkan perkarangan sebagai lahan penanaman sayuran. Masyarakat memberikan respon yang sangat positif terhadap kegiatan yang dilakukan dan menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
Pembuatan Spesimen Tumbuhan dan Hewan serta Manfaatnya Dalam Pembelajaran IPA SMP I Putu Artayasa; Muhlis Muhlis; Agus Ramdani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.119 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.519

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran IPA khususnya Biologi memerlukan ketersediaan spesimen tumbuhan dan hewan sebagai obyek utama pengamatannya. Pembuatan spesimen awetan tumbuhan dan hewan memerlukan pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatannya. Dengan demikian dilakukan pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat spesimen awetan makhluk hidup pada guru IPA SMPN 20 Mataram. Metode kegiatannya adalah mendemonstrasikan dan melatih guru membuat spesimen awetan tumbuhan dan hewan. Pelatihan dipandu oleh tim dosen, tenaga kependidikan (laboran), dan mahasiswa FKIP Universitas Mataram. Spesimen yang dibuat adalah insektarium, herbarium, awetan cangkang Molusca dan awetan basah hewan. Evaluasi efektivitas program pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan angket kepada peserta pelatihan. Hasil angket kemudian dianalisa secara deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta pengabdian tentang teknik pembuatan spesimen awetan tumbuhan dan hewan. Pembuatan awetan makhluk hidup ini bermanfaat sebagai alternatif  tugas proyek untuk mempelajari struktur dan fungsi organ tubuh tumbuhan dan hewan.
Sosialisasi DAGUSIBU Untuk Meningkatkan Rasionalitas Penggunaan Obat Bagi Masyarakat Kerandangan Desa Senggigi Wahida Hajrin; Windah Anugrah Subaidah; Yohanes Juliantoni
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 2 (2020): .
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.478 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i2.492

Abstract

Senggigi village community has limitations in obtaining information about health, one of which is DAGUSIBU. DAGUSIBU is a way to get, use, store and dispose of medicines properly. The aim of this socialization was to inform about DAGUSIBU to the community so that medicines can be used rationally. The method used in the socialization is the delivery of material and direct examples related to the use of medicines that require special methods. The participants were very enthusiastic to attend the socialization, as evidenced by the many questions related to DAGUSIBU raised. This socialization increased participant’s knowledge about DAGUSIBU, they understand how to get, use, store and dispose of medicines in the right way.