cover
Contact Name
Desi Sarli, S.SiT, M.Keb
Contact Email
desi_sarli@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
jik@stikesalifah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JIK- JURNAL ILMU KESEHATAN
Published by STIKES Alifah Padang
ISSN : 2580930X     EISSN : 25978594     DOI : -
Core Subject : Health,
Provides a form for original research and scholarship relevant to Ners, Midwife, Public Health and other health related professions.
Arjuna Subject : -
Articles 36 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022" : 36 Documents clear
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 Dosis Pertama dan Kedua Ria Desnita; Vivi Syofia Sapardi; Defrima Oka Surya
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.480

Abstract

Vaksinasi merupakan upaya pencegahan Covid-19. Vaksin Covid-19 masih tergolong baru dan masyarakat masih merasa takut terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melakukan vaksinasi maka KIPI vaksin Covid-19 perlu dievaluasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbandingan KIPI vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner adverse events following immunisation. Jumlah sampel adalah 95 orang. Penelitian dilakukan di Kota Padang secara online melalui google form. Kriteria inklusi penelitian adalah berusia 18 – 50 tahun, sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,7% responden mendapatkan vaksin jenis Sinovac. Hasil perbandingan KIPI dosis pertama dan kedua yaitu terjadi peningkatan keluhan yang dirasakan oleh responden saat dosis kedua, dimana 8,2% mengalami kemerahan pada area injeksi, 60,7% mengalami nyeri pada area injeksi dan nyeri tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 22,4% mengalami bengkak pada area injeksi dan bengkak tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 47,1% mengalami kelelahan tetapi tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 29,4% responden mengalami sakit kepala tetapi tidak mengganggu aktifitas sehari-hari, 15,3% responden mengalami demam. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa KIPI yang dialami responden tidak mengganggu aktifitas sehari-hari. Untuk mengatasi KIPI vaksin Covid-19 disarankan masyarakat untuk membatasi aktifitas dan istirahat yang cukup.
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Mulberry (Morus Rubra L) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Jamur Candida Albicans-In Vitro Nina Hidayatunnikmah; Anik Latifah; Desta Ayu Cahya Rosyida; Sella Dwi Safitri
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.513

Abstract

Candida albicans merupakan penyebab utama infeksi vagina. Aktifitas antimikroba dan senyawa  berry menunjukkan bahwa kandungan anthocyanin dapat melindungi dari bakteri patogen manusia. Pertumbuhan buah mulberry di Indonesia tumbuh secara liar dan pemanfaatnya sedikit oleh masyarakat Indonesia karena kurangnya ketidaktahuan masyarakat terhadap manfaat farmakologis yang di miliki oleh tumbuhan mulberry. Kandungan yang terdapat didalam daun Mulberry adalah alkaloid, flavonoid, dan polifenol. Jenis penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratories dengan pendekatan Post-Test Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan Laboratorium Profesor Nidhom Foundation Surabaya. Daun mulberry yang akan diekstrak diambil di tanaman yang ada di Fakultas Sains dan Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Jumlah sampel adalah 8 seri pengenceran ekstrak mulberry (15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 80%, 95%, 100%) dalam 4 cawan petri. Tahap Persiapan dialkukan dengan melakunan  pembuatan stok bakteri pada media agar serta pembuatan ekstrak daun Mulberry. Cawan petri yang berisi Nutrient Agar dituang dengan suspense Candida albicans dan selanjutnya diberikan ekstrak mulberry dengan 8 seri pengenceran dan diinkubasi selama 24 jam. Hasil menunjukan terdapat zona hambat pada konsentrasi ekstrak mulberry 80%, 95%, 100% pada keempat cawan petri. Kesimpulan terdapat pengaruh ektrak mulberry pada aktivitas antimikroba candida albicans pada konsentrasi ekstrak 80%,95%, dan 100%.
Tingkat Kepatuhan Masyarakat Terhadap Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Puskesmas Sisumut Labuhan Batu Selatan Farah Diba; Nanda Novziransyah
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.503

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) penyebaran Corona Viridae–19 (COVID-19) bisa terjadi melalui kontak tidak langsung, atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi seperti air liur dan sekresi saluran pernafasan yang keluar waktu orang yang terinfeksi tersebut sedang batuk, bersin atau berbicara. Pemerintah mengeluarkan kebijakan protokol kesehatan terkait COVID-19 sebagai upaya preventif dalam memutus mata rantai penularan di masa pandemi yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menjauhi keramaian serta menghindari berpergian baik dalam atau luar negeri. Namun kenyataannya masyarakat tidak patuh terhadap himbauan dari pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian didapat sebesar 75% masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sisumut patuh terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah, sedangkan 25% masyarakat belum mematuhi kebijakan tersebut, dan masih ada masyarakat yang menghiraukan protokol kesehatan terutama pemakaian masker, oleh karena itu diharapkan peran dari dinas kesehatan dan didukung oleh pihak kepolisian dan TNI rutin melakukan inspeksi ke lapangan dalam penertiban pemakaian masker dan berjalannya protokol kesehatan.
Risiko Penularan DBD Berdasarkan Maya Index di Kelurahan Batu 9 Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang Risman Kurnia; Mutia Diansafitri; Ulfa Hanum
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.490

Abstract

Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Tanjungpinang terjadi 346 kasus pada tahun 2019. Kasus  DBD yang masih cukup tinggi menunjukkan bahwa upaya pengendalian dan pemberantasan  vektor DBD masil  belum optimal. Setiap penduduk yang tinggal di wilayah ini berisiko tertular DBD. Maya index  dapat menganalisa risiko penularan DBD dan tempat perkembangbiakan potensial Aedes Aegypti  di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu menggambarkan Maya Index dan container pada rumah tangga di wilayah Kelurahan Batu 9 Kota Tanjungpinang. Metode penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rumah warga yang terdapat di Kelurahan Batu 9. Sampel penelitian terdiri dari 100 rumah. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis Maya Index menggunakan Breeding Risk Index dan  Hygiene Risk Index.  Jumlah container yang di observasi yaitu sebanyak 383 buah di Kelurahan Batu 9. Container  yang  berpotensi menjadi tempat  perkembangbiakan nyamuk yaitu container ember dan dispenser. Status Maya Index dikategorikan kepada kategori tinggi yang ditentukan berdasarkan kategori Breeding Risk Index dan Hygiene risk index. Berdasarkan Maya Index menunjukkan Kelurahan Batu 9 memili risiko yang tinggi terhadap penularan DBD dan juga   sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk. Masyarakat di Kelurahan Batu 9 diharapkan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan  program 4M plus dengan menguras  penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air dan memantau larva secara rutin.
Management Exercise Kaki Terhadap Nilai ABI pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 : Literature Review Hidayati Hidayati; Mike Asmaria; Aulia Asman
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.520

Abstract

Meningkatnya prevalensi DM Tipe 2 tidak tertutup kemungkinan akan terjadi komplikasi. Keadaan hiperglikemia yang tidak dikelola/tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan disfungsi vaskularisasi baik secara makrovaskular maupun microvaskular. Komplikasi secara makrovaskuler lebih lanjut akan menyebabkan masalah kesehatan seperti PAD. Hal yang sangat dikhawatirkan, PAD merupakan penyebab paling sering pada ulkus diabetikum. Penilaian PAD dapat dilakukan dengan pengukuran nilai ABI. untuk mencegah PAD dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Perawatan kaki yang diberikan dapat berupa latihan fisik  seperti senam kaki, resistence exercise, ROM dan lain-lain. Literatur review ini bertujuan untuk mengkaji tentang pengaruh Exercise kaki terhadap Nilai ABI pada penderita DM tipe 2. Studi literatur ini diperoleh dari beberapa database yaitu proquest, e-resources perpustakaan nasional, e-resources Ristekdikti, Google Scholar dan Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian litratur antara lain, Excercise kaki, ankle brahial indeks, Peniferial arterial disease dan diabetes mellitus. Seluruh hasil penelitian yang direview menyatakan exercise kaki secara signifikan mempengaruhi peningkatan nilai ABI pada penderita DM tipe 2. Exercise kaki pada penderita DM tipe 2 akan memperlancar peredaran darah periper. Keadaan ini dapat menghindari penderita dari PAD sehingga penderita masih bisa hidup secara mandiri, mampu menolong dirinya sendiri tanpa tergantung dengan orang sekitarnya walaupun  menderita penyakit kronis.
Analisis Pengaruh Pelayanan Puskesmas Terhadap Kepuasan Pasien BPJS Dinda Ayu Anggraeni; Agus Aan Adriansyah
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.467

Abstract

Kepuasan pasien pada suatu instansi merupakan satu elemen yang penting dalam mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur respon pasien setelah menerima jasa. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat juga menjadi bagian pelaksana program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang harus dijamin oleh Badan penyelenggara Jaminan sosial (BPJS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelayanan Puskesmas terhadap kepuasan pasien BPJS. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan studi survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 116 pasien BPJS di Puskesmas Taman Sidoarjo. Penelitian dilakukan pada bulan Juli tahun 2021 dengan pengambilan sampel secara systematic random sampling. Data primer diperoleh melalui lembar kuesioner pada pasien. Analisis data menggunakan uji regresi logistik biner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien p = 0,026. Indikator dari variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh terhadap kepuasan adalah indikator tanggap dengan p-value 0,001 < α = 0.05 dan indikator kelengkapan dengan p-value 0,012 < α = 0.05. Kesimpulan, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas maka akan membuat pasien merasakan kepuasan didalam memanfaatkan pelayanan. Saran yang direkomendasikan oleh peneliti adalah Puskesmas dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan menambahkan fasilitas penunjang seperti, jumlah kursi tunggu pasien, dan kipas angin.
Penggunaan Aromaterapi Chamomile (Chamomilla Recucita L) dalam Mengurangi Frekuensi Emesis Gravidarum Desi Pramita Sari; Norma Jeepi Margiyanti; Trisna Yuni Handayani
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.508

Abstract

Emesis gravidarum merupakan rasa mual yang muncul pada wanita hamil trimester pertama yang disebabkan karena terjadinya peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh Human Chorionic Gonadotropine (HCG). Kondisi ini membuat ketidaknyamanan pada ibu hamil. Penatalaksanaan emesis gravidarum dapat dilakukan secara farmakologi yaitu dengan obat-obatan  dan non-farmakologi salah satunya dengan pemberian aromaterapi chamomile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aromaterapi chamomile dalam menurunkan frekuensi emesis  gravidarum. Metode penelitian ini kuasi eksperimen. Desain penelitian adalah Intact-Group Comparison. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakukan dan kelompok kontrol yang disesuaikan dengan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Alat ukur menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Paired Sampel T-test. Hasil dalam penelitian ini rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum dilakukan pemberian aromaterapi chamomile yaitu 7,2 kali dan setelah dilakukan pemberian pemberian aromaterapi chamomile adalah 4,7 kali. Rata-rata selisih frekuensi emesis gravidarum sebelum dan sesudah perlakuan adalah 2,5. Nilai standar deviasi 0,157 dan nilai p value = 0,003 < 0,005 maka ada pengaruh dari pemberian aromaterapi chamomile terhadap penurunan frekuensi emesis gravidarum. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menyarankan penggunaan terapi non farmakologis dengan menggunakan aromaterapi chamomile untuk mengurangi frekuensi emesis gravidarum
Analisis Posisi Kerja Duduk pada Kejadian Low Back Pain (LBP) Pegawai Badan Pertanahan Nasional Kabupaten X Budi Aswin
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.496

Abstract

Low back pain (LBP) adalah penyakit muskuloskeletal yang dapat mengganggu serta penyebab utamanya yaitu oleh gangguan fisik dan mobilisasi yang salah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis posisi kerja duduk pada kejadian low back pain. Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh pegawai badan pertanahan nasional yang berstatus pegawai negeri sipil di Kabupaten X berjumlah 44 orang. Sampel penelitian berjumlah 44 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran langsung menggunakan kuesioner Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Modified Oswestry Low Back Pain Disability Questionnair. Hasil penelitian menunjukkan umur paling dominan kelompok 35-39 tahun sebesar 34,09%, masa kerja paling dominan 11-15 tahun sebesar 38,63%, posisi kerja duduk pegawai mayoritas tidak ergonomi sebesar 79,5%, dan kejadian low back pain paling dominan dengan keluhan berat sebesar 56,8%. Posisi kerja duduk (p=0,003) berhubungan dengan kejadian low back pain pada pegawai Badan Pertanahan Nasional. Disarankan bagi pegawai untuk melakukan gerakan peregangan sebelum dan setelah bekjerja dengan posisi duduk yang lama serta memanfaatkan waktu istirahat yang cukup sehingga dapat mengurangi low back pain.
Analisis Autokorelasi Spasial Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Padang Tahun 2020 Roma Yuliana; Martya Rahmaniati; Inna Apriantini; Robet Triarjunet
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.484

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menular dengan cepat, khususnya di wilayah tropis dan subtropis. Salah satu kota yang merasakan dampak dari kasus DBD adalah Kota Padang. Pada tahun 2020, terdapat 292 kasus dan menjadikan Kota Padang sebagai penyumbang kasus terbanyak di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek spasial global dan lokal kasus DBD yang dihubungkan dengan jumlah penduduk, kepadatan penduduk, suhu udara, curah hujan dan kecepatan angin tahun 2020 di Kota Padang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Moran’s Index dan Local Indicators of Spatial Association (LISA) dengan uji statistik pada program GeoDa. Hasil analisis menemukan adanya autokolerasi spasial positif antara jumlah penduduk, suhu, dan kecepatan angin dengan kasus DBD (pola mengelompok). Terdapat 8 kelurahan yang menjadi area hotspot (High-High) dalam hubungan jumlah penduduk dan suhu dengan kasus DBD yaitu Kelurahan Kuranji, Korong Gadang, Pasar Ambacang, Lubuk Lintah, Anduring dan Gunung sarik, Kurao Pagang dan Lubuk Minturun. Kemudian adanya  autokorelasi spasial negatif antara kepadatan penduduk dengan kasus DBD (pola menyebar) dan tidak adanya autokorelasi spasial antara curah hujan dengan kasus DBD. Dinas Kesehatan Kota Padang diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak kecamatan, kelurahan dan BMKG Kota Padang dalam program pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD.
Analisis Kebutuhan Tenaga Kesehatan Perawat Berdasarkan Beban Kerja di Puskesmas Lapai Kota Padang Gusrianti Gusrianti; Febriyanti Nursya; Fadillah Ulva
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.514

Abstract

Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa jumlah kunjungan cukup banyak dengan total kunjungan selama setahun sebanyak 51.680 orang, jumlah penduduk 27.197  jiwa, visit rate 1,9 %, ditambah tugas tambahan administrasi pelaporan, keuangan, program Jaminan Kesehatan Nasional, dan program kesehatan lainnya, tidak sebanding dengan keberadaan perawat saat ini. ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tenaga kesehatan perawat berdasarkan beban kerja di Puskesmas Lapai Tahun 2021. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan cara observasional dan wawancara mendalam dengan metode Workload Indicator of Staffing Need (WISN). Informan dalam penelitian ini yaitu kepala puskesmas, Kepala Tata Usaha, Rekan Kerja dari profesi, responden yang akan diobservasi sebanyak 12 orang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tenaga perawat di Puskesmas Lapai seluruhnya produktif. Penggunaan waktu masing-masing kurang dari separuh dari seluruh kegiatan tenaga perawat. Waktu kerja yang tersedia sebesar 99.000 menit/orang/tahun atau 1.650 jam/orang/tahun atau 264 hari kerja tersedia. Standar kelonggaran adalah 0,37. Jumlah tenaga perawat berjumlah 7 orang, seharusnya berjumlah 9 orang. Maka saat ini Puskesmas Lapai masih membutuhkan 2 orang tenaga perawat. Untuk mencapai tingkat kualitas kinerja yang maksimal, maka perlu dipertimbangkan untuk pengadaan tambahan tenaga agar semua prosedur tersebut dapat berjalan di Puskesmas ini. Jika penambahan tenaga tidak dimungkinkan, maka prosedur kerja dan pelaksanaan yang ada saat ini harus diperbaiki.

Page 3 of 4 | Total Record : 36