cover
Contact Name
Andi Ruhban, S.ST.,M.Kes
Contact Email
ruhbansaja@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ruhbansaja@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
ISSN : 0854624X     EISSN : 26226960     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Tulisan yang diterima melingkupi rumpun Ilmu Kesehatan Lingkungan dengan diberi kode 359 oleh Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, yang dapat berupa Artikel Hasil Riset, Book Review, Literatur Review, Komentari/Opini, Berita Ilmiah (Scientific News), dan Letter to Editor. Tulisan tersebut menyangkut Sanitasi Dasar (penyehatan air, pengelolaan limbah cair, pembuangan tinja, penanganan sampah, penyehatan makanan minuman, pengendalian vektor), penyehatan udara, pengamanan pestisida, rumah sehat dan tata graha, perilaku hidup bersih dan sehat, higiene perorangan, sanitasi tempat umum-wisata-matra, sanitasi transportasi, sanitasi industri dan keselamatan kerja, sanitasi rumah sakit, sanitasi kawasan pesisir pantai dan laut, penyakit berbasis lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, manajemen risiko lingkungan, epidemiologi kesehatan lingkungan.
Arjuna Subject : -
Articles 257 Documents
HUBUNGAN HYGIENE PERORANGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN INFEKSI KECACINGAN PADA PEMULUNG SAMPAH DI TPA TAMANGAPA KOTA MAKASSAR Andi Ruhban; Andi Mennie Tri Rahayu
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1141

Abstract

Di Indonesia prevelansi penyakit kecacingan masih tinggi ,yaitu 45-46%. Di wilayah-wilayah tertentu dengan sanitasi buruk ,prevalansi kecacingan dapat mencapai 80%. Infeksi terjadi oleh karena tertelan telur cacing dari tanah yang terkontaminasi atau dari penetrasi aktif melalui kulit oleh larva ditanah. Kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi penyakit kecacingan diantaranya komunitas pemulung sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hygiene perorangan dan pemakaian alat pelindung diri dengan kejadian infeksi kecacingan pada pemulung sampah di TPA Tamangapa Kota Makassar. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah cross-sectional. Jumlah sampel 73 sampel tinja dan 73 responden, sampel dipilih secara purposive sampling. Data hygiene perorangan dan pemakaian APD pada pemulung diperoleh melalui pengamatan secara langsung berdasarkan kuesioner pengamatan, sedangkan data kejadian infeksi kecacingan diperoleh dari hasil pemeriksaan Laboratorium. Data dianalisis dengan korelasi uji chi square. Uji statistik menunjukkan bahwa variabel kebiasaan mandi (p=0,639) yang lebih besar nilainya dari p>0,05, sehingga H0 diterima. Sedangkan, variabel kebiasaan mencuci tangan (p=0,000), kebiasaan memotong kuku  (p=0,000), dan pemakaian APD (p=0,004), yang lebih kecil dari p<0,05, sehingga Ha diterima. Hasil penelitian hampir semua sampel (99%) terdapat telur cacing. Kesimpulan dari penelitian ini adalah infeksi kecacingan tidak berhubungan dengan kebiasaan mandi, akan tetapi, berhubungan dengan kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan memotong kuku, dan pemakaian APD. Untuk itu diharapkan bagi pemulung sampah, agar memperhatikan hygiene perorangan saat selesai bekerja di Tempat Pembuangan Akhir sampah Tamangapa Kota Makassar.  Kata kunci: Hygiene Perorangan, Alat Pelindung Diri, Kejadian Infeksi Kecacingan, Pemulung Sampah
GAMBARAN KANDUNGAN BAKTERI SALMONELLA PADA AYAM BROILER YANG TERDAPAT DI CARREFOUR PENGAYOMAN KOTA MAKASSAR Nur Rahmadani; Inayah Inayah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1351

Abstract

Bakteri Salmonella merupakan bakteri yang memicu sejumlah penyakit seperti tifoid, dan paratifoid. dan apabila bakteri Salmonella ada pada makanan/minuman dan tertelan masuk kedalam tubuh akan menimbulkan gejala-gejala seperti berak-berak, sakit kepala, muntah-muntah, serta demam dan dapat berakhir selama 1-7 hari. Daging ayam broiler merupakan salah satu yang berpotensi untuk terjadinya kontaminasi bakteri Salmonella.Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada kandungan bakteri Salmonella pada daging ayam broiler yang terdapat di Carrefour Pengayoman Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat deskriktif. Sampel dalam penelitian adalah diambil sebanyak 6 sampel, 4 sampel diambil dietalase dan 2 sampel yang dibekukan yang dipilih secara non probability sampling.Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada daging ayam broiler yang disimpan dietalase dan dibekukan di Carrefour Pengayoman Kota Makassar Menunjukkan hasil negatif. Hal ini memenuhi syarat berdasarkan peraturan kepala badan pengawas obat dan makanan Republik Indonesia nomor Hk.00.06.1.52,4011.Berdasarkan hasil uji laboratorium diperoleh kesimpulan bahwa kebaradaan Salmonella pada daging ayam broiler yang disimpan dietalase dan dibekukan menunjukkan hasil negatif. Saran yang diberikan yaitu diharapkan kepada pihak pengelolah Carrefour Pengayoman Kota Makassar agar mempertahankan suhu penyimpanan supaya daging ayam tidak terkontaminasi dengan bakteri Salmonella. Kata Kunci : Bakteri Salmonella, Daging Ayam Broiler
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO KECELAKAAN KERJA DI PT. MARUKI INTERNASIONAL INDONESIA BAGIAN PRODUKSI Sri Sudiar; Hamsir Hamsir
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1482

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.Kesehatan dan keselamatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan risiko kecelakaan kerja di PT. Maruki Internasional Indonesia bagian produksi. Metode penelitian yang digunakan bersifat observasional analitik yaitu dengan pendekatan crossectional.dengan variabel independen dan dependen diteliti secara bersama. Sampel dalam penelitian ini adalah 154 responden dengan teknik pengambilan random sapling. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari 154 responden, 106 (68,83%) responden yang mengetahui dan 48 (31,16%) responden yang tidak mengetahui dengan hasil  p= 0,996. Untuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) 135 (87,66%) responden yang memenuhi syarat penggunaan APD, 19 (12,87%) responden yang tidak memenuhi syarat penggunaan APD dengan hasil p=0,812 untuk ergonomi 112 (73,37%) responden yang memenuhi syarat penerapan Ergonomi, 41 (26,62%) responden tidak memenuhi syarat penerapan Ergonomi dengan hasil p=0,006.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Pengetahuan, Penggunaan APD dengan Risiko Kecelakaan Kerja dan ada hubungan antara ergonomi dengan risiko kecelakaan kerja. Diharapkan adanya pengawasan lebih ketat dari pihak perusahaan agar risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin. Kata kunci : Pengetahuan, APD, Ergonomi dan Risiko kecelakaan.
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PENYAPU JALAN DI SEPANJANG JALAN VETERAN KOTA MAKASSAR Sulasmi lasmi; Ibrahim Ibrahim
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.728

Abstract

Masalah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang  terjadi pada petugas penyapu jalan sangat tinggi risiko terjadi pada penyapu jalan yang tidak lengkap memakai alat pelindung diri APD, ini disebabkan disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang faktor-faktor  yang mempengaruhi penggunaan APD pada penyapu jalan di sepanjang Jl.Veteran kota Makassar. Jenis  penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah survai yang bersifat deduktif, dengan total sampel sebanyak 28 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 28 pengetahuan yang dikategorikan baik (92,85%), cukup (7,15%), sikap yang dikategorikan baik (96,42%), cukup (3,85%), tindakan yang dikategorikan baik(14,28%), cukup (85,72%), keluhan yang dikategorikan baik (25%), cukup (50%),kurang (50%),petugas kebersihan yang menggunakan masker (42,85%), sarung tangan (17,85%), helm/topi (96,42%), sepatu (28,57%). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap petugas penyapu jalan dikategorikan baik, tetapi tindakanya kurang dalam menggunakan APD disaat bekerja, oleh karena itu disarankan untuk diadakan penyuluhan secara berkala.               Keyword: Alat Pelindung Diri (APD), Penyapu Jalan, Jalan Raya
PROPORSI SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN KOMPOS LIMBAH KULIT PISANG Suprianto Suprianto; erlani rappe
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.958

Abstract

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Salah satu pemanfaatan sampah adalah dengan pembuatan kompos. Pembuatan kompos dari sekam padi dan limbah kulit pisang  banyak memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Limbah yang semula tidak berharga, setelah diolah  dapat  dimanfaatkan  kembali  melalui  proses  daur  ulang  yang  bernilai ekonomis.Tujuan penelitian Untuk Mengetahui jumlah C/N dalam pembuatan sekam padi  dan  kulit  pisang  dengan  perbandingan  1,5  :  5  Kg  dan  10  ML  EM4,  untuk mengetahui  jumlah  C/N  dalam  pembuatan  sekam  padi  dan  kulit  pisang  dengan perbandingan 2 : 5 Kg dan 10 ml EM4, dan untuk mengetahui kualitas kompos yang dihasilkan sekam padi dan limbah kulit pisang serta EM4 dengan melakukan uji pada tanaman sayur sawi. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen berdasarkan pendekatan deskriptif dan analisa data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi sekam padi dan limbah kulit pisang dengan perbandingan 1,5 : 5 kg dan 10 ml EM4 dapat menghasilkan C/N rasio 18 sedangkan perbandingan 2 : 5 kg dan 10 ml EM4 dapat menghasilkan C/N rasio 17 dan Kontrol menghasilkan C/N rasio 27, setelah kompos diuji ke tanaman sayur sawi di peroleh hasil bahwa sayur yang di berikan kompos  mempunyai berat lebih berat daripada  yang tdak diberi kompos. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa kompos telah memenuhi  peraturan  menteri  pertanian  republik  Indonesia  nomor:  70/permetan/SR.140/10/2011  dimana  untuk  maksimum  C/N  rasio  pada  kompos yaitu 15 sampai 25. Kata kunci : Sekam Padi, Kulit Pisang, EM4, C/N rasio , dan  Sawi 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP juherah juherah; Nurul Dwi Ilmiah Ningrum
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1217

Abstract

ABSTRAK Gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang arti fisial atau man made disease. Hal ini merupakan problem bagi para pekerja di berbagai sektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan gangguan kesehatan kerja pada karyawan bagian produksi II, III dan IV di PT. Semen Tonasa Pangkep Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 102 karyawan di bagian produksi. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square ada hubungan antara gangguan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja yaitu (p = 0.029), tidak ada hubungan antara gangguan kesehatan dengan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu (p = 0,227), ada hubungan antara gangguan kesehatan dengan beban kerja yaitu (p = 0,00) dan ada hubungan antara gangguan kesehatan dengan kelelahan yaitu (p = 0,00). Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja, beban kerja dan kelelahan kerja dengan gangguan kesehatan tapi tidak ada hubungan antara penggunaan alat pelindung diri dengan gangguan kesehatan. Peneliti menyarankan bagi pihak perusahaan PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep khususnya di bagian produksi agar meningkatkan penyuluhan terhadap karyawan pabrik. Kata Kunci : Penyuluhan K3, Alat Pelindung Diri (APD), Beban Kerja, Kelelahan Kerja dengan Gangguan Kesehatan
PERSONAL HYGIENE PENJAMAH MAKANAN DAN SANITASI KANTIN SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGINGI ekawaty prasetya
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.735

Abstract

Kantin merupakan salah satu tempat yang sering didatangi oleh siswa karena keberadaannya dekat dengan pembelajaran sehingga siswa lebih memilih makan di tempat tersebut dibandingkan di luar sekolah, karena waktu menjadi lebih efektif dan efesien, disamping itu harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. Maka dari itu sebuah kantin tidak cukup hanya dengan hal tersebut, tetapi kualitas dan keamanan makanan yang disediakan haruslah terjaga, karena setiap proses pengolahan makanan mengandung potensi kontaminasi yang perlu dikendalikan untuk menjamin keamanan makanan yang dikonsumsi siswa, oleh karena itu sangat diperlukannya  personal hygiene  pada penjamah makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tinjauan umum dari pada personal hygiene penjamah makanan dan sanitasi kantin sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Dungingi. Tinjauan dilakukan di  5 Sekolah Dasar yang ada di wilayah kerja  Puskesmas Dungingi yakni SDN 19, SDN 20, SDN 22,SDN 23 dan SDN 26 Dungingi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar kantin sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas Dungingi belum memenuhi syarat kesehatan seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang hygiene sanitasi jasaboga yaitu 65-70 %. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa 5 kantin sekolah tersebut belum memenuhi syarat yaitu hanya di dapat nilai sebesar 33% untuk fasilitas yang tidak memenuhi syarat sedangkan 66% untuk fasilitas yang memenuhi syarat baik ditinjau dari segi lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan dan gudang bahan makanan, pengolahan makanan, tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi, penyajian makanan, peralatan dan tenaga kerja. Adapun saran yang bisa diberikan berupa penyuluhan secara langsung, memberikan masukan  baik kepada penjamah makanan dan pimpinan sekolah untuk melakukan modifikasi pada penataan ruang kantin sekolah serta perlunya restrukturisasi ketenagaan kesehatan lingkungan agar pelaksanaan program-program kesling di Puskesmas Dungingi dapat dilaksanakan dengan optimal. Kata Kunci : Hygiene Sanitasi, Kantin Sekolah
KEMAMPUAN PERANGKAP TIKUS DENGAN VARIASI UMPAN DALAM PENGENDALIAN TIKUS DI WILAYAH PELABUHAN PAOTERE KOTA MAKASSAR Ronny Muntu; Ain Khaer; Muammar ammar
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1437

Abstract

Di bidang kesehatan, tikus dapat menjadi agent beberapa patogen penyebab penyakit pada manusia karena hubungan tikus dan manusia seringkali bersifat parasitisme, salah satunya penyakit PES. Penyakit tersebut secara langsung oleh ludah, urin dan fesesnya atau melalui gigitan ektoparasit yang ada di tubuh tikus (kutu, pinjal, dan tungau). Jenis Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan variasi umpan yang dipakai agar dapat mengendalikan populasi tikus di Pelabuhan Paotere Kota Makassar. Adapun jenis penelitian ini bersifat eksperimen semu (Quasy Experiment) dengan melihat kemampuan perangkap tikus dengan variasi umpan dalam pengendalian tikus. Data dianlisis menggunakan uji statistik anova satu arah dengan menggunakan program komputer SPSS dan data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk table. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat jenis umpan yang digunakan dalam penelitian ini semuanya mampu untuk dipakai sebagai umpan trapping dimana jumlah total tikus yang tertangkap sebanyak 7 ekor dari 60 perangkap yang terpasang. Adapun rincian umpan sebagai berikut umpan papaya dengan presentasi 13,3% dari 2 ekor tikus,  umpan mentimun muda  dengan presentasi 6,67% dari 1 ekor tikus, dan buah apel dengan presentasi 6,67% dari 1 ekor tikus, umpan jagung kuning dengan presentasi 20% dari 3 ekor tikus. Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu keempat jenis umpan yang digunakan dianggap mampu. Dan uman yang paling disukai tikus adalah jagung kuning dengan persentase 20%. Sebaiknya pegawai KKP Kelas I Makassar Wilayah Kerja Pelabuhan Paotere menggunakan variasi umpan secara bergantian agar lebih efektif.Kata kunci: Tikus, Pelabuhan Paotere, variasi umpan, kemampuan, pengendalian.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pengrajin Gerabah Di Lingkungan Sandi Kelurahan Pallantikang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar Syarlina Syarlina; hidayat hidayat
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.936

Abstract

Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan jenis penyakit yang banyak dikeluhkan oleh pengrajin. Hal ini diakibatkan olehg erakan yang dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama. Jenis keluhan yang biasa dirasakan oleh pengrajin diantara adalah rasa panas, kaku, nyeri tertusuk-tusuk pada bagian punggung bawah.Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pengrajin gerabah di lingkungan sandi.Penelitian ini merupakan penelitian observasion alanalitik dengan desain cross sectional study, jumlah sampel sebanyak 67 orang dan dengan metode penarikan sampel menggunakan simple random sampling dan analisis data diuji dengan melakukan uji statistic yaitu chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari empat variabel yang diteliti terdapat 1 variabel yang tidak memiliki hubungan bermakna yaitu lama kerja,  untuk masa kerja dan sikap kerja tidak dapat diuji analisis karena semua pengrajin sesuai dengan standar dan 1 variabel yang memiliki hubungan bermakna yaitu umur.Diharapkan bagi para pengrajin untuk sering melakukan peregangan otot ketika merasakan kram atau sakit pada bagian tubuh serta melakukan olahraga yang teratur dan makan makanan yang banyak mengandung gizi.Kata Kunci    : Nyeri Punggung, Pengrajin, Umur,  Lama Kerja, MasaKerja, SikapKerja.
KEMAMPUAN DAUN SIRIH (Piper Betle Linn) DALAM MENGAWETKAN IKAN KEMBUNG Sulasmi lasmi; Reski Novia Manurung
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1159

Abstract

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak mengandung protein dan dikonsumsi oleh manusia.tetapi ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan busuk bila tidak langsung dikonsumsi, dalam waktu 6-7 jam. Ikan akan mulai membusuk akibat bakteri atau autolisis. Salah satu cara untuk mempertahankan mutu ikan dengan penggunaan bahan pengawet secara alami untuk menghambat pertumbuhan mikroba yaitu dengan menggunakan remasan daun sirih.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan remasan daun sirih (Piper betle linn) dalam mengawetkan ikan kembung dengan variasi konsentrasi 1 gram; 1,5 gram; dan 2gram. Penelitian ini bersifat eksperimen.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa  remasan daun sirih dengan konsentrasi 1 gram , 1,5 gram, dan 2 gram bertahan selama 11 jam. Jumlah angka kuman ikan kembung sebelum perlakuan yaitu 1.340.000 koloni/gram, setelah penyimpanan selama 11 jam jumlah angka kuman ikan kembung meningkat  menjadi 12.500.000 koloni/gram. Jumlah kuman setelah perlakuan selama 11 jam menggunakan remasan daun sirih dengan konsentrai 1 gram yaitu 2.796.666 koloni/gram; 1,5 gram yaitu 5.526.000 koloni/gram; 2 gram yaitu 4.266.666 koloni/gram.Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa remasan daun sirih dengan konsentrasi 1 gram; 1,5 gram dan 2 gram  mampu mengawetkan secara organoleptik ikan kembung pada suhu ruang.Tetapi ALT tidak memenuhi syarat SNI 2729:2013.Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan lagi penelitian ini dengan rancangan yang berbeda.Kata kunci : Daun sirih (Piper betle linn), ikan kembung, daya awet.