cover
Contact Name
Raemon
Contact Email
raemon@uho.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
etnoreflika.antropologi@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 22529144     EISSN : 2355360X     DOI : -
The ETNORELIKA journal is dedicated as a scientific periodical publication which is expected to be an arena for exchanging ideas and thoughts in the field of Anthropology in particular and the social sciences in general. Etnoreflika comes with a mission to build tradition and academic climate for the advancement of civilization and human dignity. In addition, the ETNOREFLIKA Journal deliberately took the generic word "ethnos" which aims to expand the mission of promoting and developing a spirit of multiculturalism in the life of a pluralistic Indonesian society.
Arjuna Subject : -
Articles 313 Documents
Pengobatan Tradisional Suku Bajo di Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna Nasruddin Suyuti; La Ode Aris
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6105.969 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.65

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini terfokus pada pengobatan tradisional suku Bajo di Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pengobatan tradisional yang terdapat pada suku Bajo di Desa Tanjung Pinang Kecamatan Kusambi KabupatenMuna, teknik atau cara dalam meramu atau membuat obat tradisional untuk menyembuhkan suatupenyakit dan efektivitas atau yang dirasakan pasien setelah dilakukan pengobatan. Teknikpengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Untuk memperolehdata tersebut dapat menggunakan pedoman wawancara, semantara alat bantu yang digunakanberupa alat perekam dan alat dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa etiologi penyakit dalamkonsepsi orang Bajo di Desa Tanjung Pinang disebabkan oleh dua hal yaitu makhluk halus berupa jinatau setan dan faktor alamiah. Penyakit yang disebabkan oleh jin dan setan hanya dapat disembuhkanmelalui penguatan tradisional melalui perantara seorang dukun, sementara penyakit yang disebabkan oleh faktor alamiah dapat diobati menggunakan pengobatan rumah sakit atau medis modern.Sementara, penyebab penyakit menurut pemahaman orang Bajo disebabkan oleh hukuman dariTuhan, hila sumanga’na (hilang badan halusnya), penyakit kamaluta, dan penyebab penyakit karenadicalla ale nabima di lao. Penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh sistem personalistik yaitumelalui media air putih yang dibacakan mantera, meniup langsung pada bagian tetentu pada sipenderita, atau berkomunikasi dengan si penderita. Sementara pengobatan dengan sistemnaturalistik yaitu melalui ramuan tanaman obat yang ada di lingkungan mereka. Kata kunci: penyakit, pengobatan, suku Bajo.
Kajian Ekolinguistik Terhadap Ketergerusan Leksikon Kesaguan pada Masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe Aris .
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6248.165 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.66

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara mendalam tentang ketergerusan leksikon kesaguan beserta faktor penyebabnya pada masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilaksanakan di 4 kecamatan kabupaten Konawe, yaitu: (1) Kecamatan Konawe; (2) Kecamatan Pohara; (3) Kecamatan Meluhu; dan (4) Kecamatan Lambuya yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Ketergerusan pemahaman ekoleksikon kesaguan di Kabupaten Konawe disebabkan oleh faktor penuturnya. Selain itu, disebabkan pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, migrasi penduduk, dan seni membawa para penutur bahasa Tolaki selalu berinteraksi dengan penutur bahasa lain, seperti bahasa Bugis, bahasa Selayar, bahasa Jawa, bahasa Bali yang hidup berdampingan dalam wilayah yang sama. Adapun penyebab kurang penguasaan tutur leksikon kesaguan dipengaruhi adanya kawin silang, mobilisasi penduduk yang tinggi, menguatnya kesadaran masyarakat sangat mempengaruhi penguasaan dan penggunaan keberagaman ekoleksikal kesaguan sehari-hari. Kata kunci : ekolinguistik, leksikon kesaguan, bahasa tolaki, sagu, tawaro
Sejarah Persebaran, dan Klasifikasi Bahasa Tolaki di Sulawesi Tenggara Basrin Melamba
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6344.399 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.68

Abstract

ABSTRAK Penelitian menjelaskan sejarah persebaran, pengguna, dan klasifikasi bahasa Tolaki. Bahasa Tolaki merupakan bagian dari Bahasa Austronesia, termasuk bagian bahasa Melayu Polinesia Barat, rumpun bahasa Bungku Laki. Masuknya rumpun bahasa ini seiring dengan persebaran suku bangsa Tolaki di daratan Sulawesi Tenggara. Pengguna persebarannya dimulai dari utara masuk di Sulawesi Tenggara melalui Danau Matana dan Mahalona. Bahasa Tolaki dapat dibagi dua dialek yaitu dialek Konawe dan dialek Mekongga. Pengguna bahasa ini meliputi hampir seluruh bagian daratan jazirah Tenggara Sulawesi. Penelitian mengenai bahasa Tolaki sejak zaman pemerintah Hindia Belanda dipelopori oleh para etnograf, pezending, dan pada pascadekolonisasi dilakukan oleh para akademisi maupun peneliti dari lokal, nasional maupun dari luar menggolongkan bahasa Tolaki ke dalam rumpun bahasa Bungku Laki. Kata kunci : sejarah, persebaran, dan bahasa Tolaki
Faktor Penghambat Tingkat Partisipasi Anak Usia Sekolah pada Pendidikan Dasar dan Menengah di Desa Cempedak Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan La Janu
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5955.547 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.69

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat partisipasi anak usia sekolah pada Sekolah Dasar dan Menengah di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari para siswa, orang tua, masyarakat, guru pengelolah pendidikan, instansi pemerintah dan swasta yang terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang menghambat partisipasi anak usia sekolah di daerah ini untuk mengenyam pendidikan khususnya pada Sekolah Dasar dan Menengah, yaitu faktor geografis, faktor budaya, faktor psikologis, dan faktor ekonomi. Kata kunci : faktor penghambat, partisipasi anak usia sekolah
Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) dalam Meningkatkan Kesejahtraan Masyarakat Miskin di Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari Makmur Kambolong
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6299.586 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.70

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) dalam mening-katkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kelurahan Mataiwoi Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui studi kepustakaan (library study) dan studi lapangan (field study) yaitu dengan observasi, wawancara, dan kuesioner. Kemudian data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Mataiwoi selama Tahun 2011-2012 terdiri atas 3 bidang, yaitu 1) Bidang Lingkungan, yaitu berupa : pembuatan sumur gali umum, rehab rumah tidak layak huni, dan penimbunan jalan yang hasil mencapai 100 persen terlaksana. 2) Bidang Sosial, yaitu terdiri atas santunan cacat dan yatim piatu, beasiswa, sunatan dan pemberian santunan jompo janda dan duda. Program pada bidang ini berhasil dengan baik karena dukungan dan partisipasi masyarakat. 3) Bidang Ekonomi, yaitu dilaksanakan melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dengan menyalurkan berbagai kredit mikro untuk kegiatan peningkatan pendapatan dan membiayai pembangunan infrastruktur dalam skala kecil. Kemudian program pemberdayaan di bidang ekonomi dalam bentuk pinjaman dana bergulir dengan tujuan membantu peningkatan daya beli masyarakat atau pendapatan bagi warga miskin. Bentuk usaha yang dilakukan oleh masyarakat miskin dalam bidang ekonomi adalah berupa pedagang ikan keliling, pedagang ikan di pasar, usaha kios, usaha pembuatan kue, dan usaha-usaha lain-nya yang dianggap masih layak menerima bantuan. Kata kunci : implementasi PNPM, kesejahtraan, masyarakat miskin
Model Kemitraan untuk Mewujudkan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan Terhadap Komunitas Lokal dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Sulawesi Tenggara Ashmarita .
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6200.341 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.71

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan sebuah model kemitraan antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan perusahaan agar lebih efektif memecahkan masalah kemiskinan di daerah kerja industri pertambangan. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif dengan Teknik Pengum-pulan data dengan cara pengamatan, wawancara mendalam serta FGD (Fokus Group Discussion). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prinsip Corporation Social Responsibility (CSR) yang digunakan oleh PT Antam Pomalaa adalah prinsip yang lebih mengarah kepada prinsip pemerhati kepentingan sosial. Konsep tanggung jawab sosial PT Antam diwujudkan dengan adanya komit-men internal untuk mencapai kepercayaan (trust) antara masyarakat dan perusahaan, membentuk citra perusahaan yang lebih baik, menciptakan investasi bagi kesinambungan bisnis, dan sarana perusahaan dalam berkontribusi terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. Model kemitraan yang dilakukan PT. Antam Pomalaa terhadap masya-rakat lokal sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Sulawesi Tenggara adalah model kemitraan produktif, yakni menempatkan mitra sebagai subjek dan dalam paradigma kepentingan umum. Prinsip saling menguntungkan sangat kental pada pola ini. Kata kunci : model kemitraan, tanggung jawab sosial, perusahaan, kemiskinan
Buruh Migran Perempuan Laxmi .
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6429.842 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.72

Abstract

Penelitian ini dilakukan dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus yang dialami buruh migran perempuan di Desa Korumba Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Lemahnya kebijakan yang berpihak kepada buruh perempuan menjadi salah satu pertimbangan mendasar sehingga penelitian ini penting untuk menemukan identifikasi yang mereka alami. Kurangnya data yang bersifat akademis, baik secara kualitas maupun kuantitas data menyebabkan para pihak belum bisa menemukan langkah strategis terhadap persoalan yang dialami buruh perempuan di Desa Korumba, ditambah lagi Kabupaten Konawe seringkali dijadikan “kantong” buruh migran perempuan yang berasal dari daerah Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu penelitian menjadi penting dilakukan sehingga akan diperoleh titik temu terhadap berbagai persoalan yang dialami buruh migran perempuan yang ada di Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini akan melakukan identifikasi yang melatarbelakangi perempuan memilih sebagai buruh migran di luar negeri, serta masalah yang dialami buruh migran perempuan sejak keberangkatannya hingga kepulangannya di daerah asal. Dengan demikian akan ditemukan bentuk-bentuk pemberdayaan hingga perlindungan yang lebih sesuai dengan kasus yang dialami buruh migran perempuan, khususnya di Desa Korumba Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe dan daerah Sulawesi Tenggara secara umum. Hasil penelitian ini menemukan bahwa, latar belakang perempuan memilih buruh migran karena ingin merubah nasib, mencari pengalaman dan ingin membiayai sekolah anak. Masalah yang dialami buruh migran terjadi sejak awal keberangkatan hingga tiba di daerah tujuan (Arab Saudi), sehingga bentuk perlindungan dan pemberdayaannya dilakukan secara jangka panjang berupa penguatan CBO (komunitas buruh migran), maupun jangka pendek, dan yang paling mendesak adalah merumuskan regulasi melalui naskah akademik yang di perkuat melalui Perda. Kata kunci : buruh migran perempuan, pemberdayaan, dan perda
Mencandra To Manurung sebagai Peletak Dasar Budaya Politik Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan Rifai Nur
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2, Juni 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1663.771 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i2.76

Abstract

This journal article is lifted from the writer’s dissertation entitled “Regional Autonomy and Obstacles in Their Implementation in The South and Southeast Sulawesi, 1950-1959”. One of the chapters in the dissertation was about the political culture. That chapter was adapted in this paper with the title; Mencandra To Manurung as a foundress of political culture in Southeast Sulawesi and South Sulawesi. The issue in this article is why To Manurung as Foundress of society Cultural politics of Southeast Sulawesi and South Sulawesi. The goal is to analyze why To Manurung became the Foundress political culture Community in Southeast Sulawesi and South Sulawesi. The research method used is descriptive qualitatif strukturis type. Data collection through the study of documentation and interviews. The analysis of the data used are: (1) reduction of data, data presentation (10, (3) a false assertion and perivikasi data. The research result are: (1) political Ethics ' Sulapa Eppa ' who bequeathed the character and style of leadership: honest, defender of truth, justice enforcement, courageous in upholding truth, justice and the well-being of society at large; (2) major blood ' Takku ' white blood makes a person appear as giver of goodness, peace, harmony and prosperity with high integrity who bequeathed the behavior of giving without taking. It means taking something as a konsekuaensi term, instead of the jabatnnya exploit to get something from the State and society. Keywords: To Manurung, politic culture, social structure
Analisis Penggunaan Bahasa Non Verbal Dominan dalam Komunikasi Anak Tunarungu Marsia Sumule Genggong; Gista Yanuarti
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6186.609 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i1.78

Abstract

The study was carried out at SLB Mandara Kendari. The purpose of the study is to find the form of the dominant language use non verbal in communicating of the Deaf children. Theoretically, this study aims to enrich the treasure of knowledge, especially of communications knowledge, methodological study used as a reference for further researchers, especially those related to the discussed material. Practically, this study aims to inform parents who have Deaf child in order they know how to communicate through nonverbal communication. The method used in this research is descriptive qualitative which applied purposive sampling with seven informants of Deaf children and two teachers as additional informants and theories that used were Kinesic Theory of Ray Birdwhistell. The finding of this study showed that the form of the dominant language used of nonverbal Deaf children communication were gesture and facial expressions. The form of nonverbal communication was the most effective used because the symbol they used were very straight forward, assertive, and clear for communicating with the teacher and the surroundings. Moreover, by using body language and facial expressions as a whole was quickly accepted by deaf children and their environment. Keywords: non-verbal language, deaf
Bahasa Binte Syamsumarlin .; Muh. Sarjono
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 3 No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2, Juni 2014
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.284 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v3i2.79

Abstract

Based on description above, the formulation of problem in this research is how the use and function of Binte language on teenager in Wamponiki District Katobu Village, Muna Regency. The research aims are to know and describe the use and function of Binte language on teenagers in Wamponiki District Katobu Village, Muna Regency. The results show that Binte language is something which can not be liberated by teenagers in P & K street because Binte language is the unity language of them and also the language become a trend in Raha city. Based on the function of Binte language which is used by teenagers in P & K street (Tagorez Gank), Binte language is something to tell about the happiness, ennoyed, sadness, and etc. It has functions to make contact with another people and as a thing to express togetherness over the user. Keywords: the use and function of language, binte language,slang,muna regency

Page 4 of 32 | Total Record : 313


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): Volume 13 Issue 1, February 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Volume 12, Issue 3, October 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12, Issue 2, June 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Volume 12, Issue 1, February 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Volume 11, Nomor 3, Oktober 2022 Vol 11 No 2 (2022): Volume 11, Nomor 2, Juni 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Volume 11, Nomor 2, Juni 2022 Vol 11 No 1 (2022): Volume 11, Nomor 1, Februari 2022 Vol 10 No 3 (2021): Volume 10 Nomor 3, Oktober 2021 Vol 10 No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2, Juni 2021 Vol 10 No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1, Februari 2021 Vol 9 No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3, Oktober 2020 Vol 9 No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, Juni 2020 Vol 9 No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1, Februari 2020 Vol 8 No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3, Oktober 2019 Vol 8 No 2 (2019): Volume 8 Nomor 2, Juni 2019 Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019 Vol 7 No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3, Oktober 2018 Vol 7 No 2 (2018): Volume 7 Nomor 2, Juni 2018 Vol 7 No 1 (2018): Volume 7 Nomor 1, Februari 2018 Vol 6 No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3, Oktober 2017 Vol 6 No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2, Juni 2017 Vol 6 No 1 (2017): Volume 6 Nomor 1, Februari 2017 Vol 5 No 3 (2016): Volume 5 Nomor 3, Oktober 2016 Vol 5 No 2 (2016): Volume 5 Nomor 2, Juni 2016 Vol 5 No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Februari 2016 Vol 4 No 3 (2015): Volume 4 Nomor 3, Oktober 2015 Vol 4 No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2, Juni 2015 Vol 4 No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1, Februari 2015 Vol 3 No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3, Oktober 2014 Vol 3 No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2, Juni 2014 Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014 Vol 2 No 3 (2013): Volume 2 Nomor 3, Oktober 2013 Vol 2 No 2 (2013): Volume 2 Nomor 2, Juni 2013 Vol 2 No 1 (2013): Volume 2 Nomor 1, Februari 2013 Vol 1 No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1 Oktober 2012 More Issue