cover
Contact Name
Langgeng Prima Anggradinata
Contact Email
langgeng@unpak.ac.id
Phone
+62251-8338650
Journal Mail Official
jurnalsalaka@unpak.ac.id
Editorial Address
Jalan Pakuan No. 1, Tegallega, Kota Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Salaka : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia
Published by Universitas Pakuan
ISSN : -     EISSN : 2684821X     DOI : https://doi.org/10.33751/jurnal%20salaka
Jurnal Salaka: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia adalah jurnal bahasa, sastra, dan budaya Indonesia yang memuat makalah, gagasan ilmiah, dan hasil penelitian bahasa, sastra, dan budaya dalam bentuk artikel ilmiah dari para peneliti, akademisi, seniman, budayawan, dan mahasiswa. Jurnal Salaka: Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia menerbitkan hasil penelitian dengan berbagai metode, baik kualitatif maupun kuantitatif, dan berbagai pendekatan dan teori bahasa, sastra, dan budaya dan berfokus pada kajian bahasa, sastra, dan budaya.
Articles 58 Documents
HASRAT EKA KURNIAWAN DALAM NOVEL SEPERTI DENDAM, RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS (KAJIAN PSIKOANALISIS JACQUES LACAN) Dedi Sahara
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.208 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v1i2.1280

Abstract

ABSTRAKHasrat ada sejak manusia lahir, sehingga hampir tidak mungkin manusia hidup tanpa hasrat. Hasrat dipahami sebagai harapan atau keinginan yang bersifat tidak disadari. Harapan atau keinginan ini berhubungan dengan “kepenuhan” karena manusia selalu hidup dalam kondisi kekurangan. Dalam psikoanalisis Lacan, kekurangan itu terjadi karena keterpisahan secara radikal dengan sang ibu akibat kastrasi oleh sang Ayah sebagai simbol hukum atau kebudayaan, sehingga melahirkan hasrat. Eka Kurniawan sebagai pengarang adalah subjek yang berkekurangan itu, dan karya sastra merupakan manifestasi dari hasrat pengarangnya karena menulis karya sastra merupakan kompensasi atau cara untuk menutupi kekurangan tersebut. Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah psikoanalisis Lacan melalui mekanisme metafora dan metonimi dengan menganalisis rangkaian penanda seperti “penis”, “rindu”, “dendam”, “perempuan”, “pemerkosaan”, dan lainnya, yang terdapat dalam novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasrat menjadi dan hasrat untuk memiliki dari Eka Kurniawan yang termanifestasikan dalam novelnya, yaitu hasrat untuk menjadi maskulin dan hasrat untuk memiliki phallus. Eka Kurniawan telah memanipulasi penanda phallus (via penis) itu dalam berbagai cara yang mendasar dan khas untuk membentuk dan memperkuat hasrat para laki-laki heteroseksual, melalui tokoh Ajo Kawir dan citraan perempuan dalam novelnya. Hasrat maskulinitas Eka sebagai metafora dari phallus adalah objek a yang selalu didekati olehnya.  Kata Kunci: Novel, Psikoanalisis, Lacan, Hasrat, Maskulinitas, Phallus, Eka Kurniawan.
SIMBOLISASI HASRAT SEKSUAL MELALUI SUBLIMASI ARTISTIK DALAM CERPEN “PENJARA KEDUA” KARYA PUTU OKA SUKANTA Ario Sasongko
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.151 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v1i2.1285

Abstract

ABSTRAKKarya sastra sangat erat kaitannya dengan psikoanalisis. Freud sediri memulai gagasannya dengan mengkaji karya sastra. Karya sastra merupakan manifestasi dari kondisi psikologis pengarang dan merekam fenomena psikologis manusia atau tokoh. Artikel ini menganalisis cerpen “Penjara Kedua” karya Putu Oka Sukanta dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis. Artikel ini mengkaji empat prinsip dasar psikis, struktur kehidupan psikis, sistem kehidupan psikis, hasrat, dan sublimasi dalam cerpen tersebut. Kesimpulannya, mekanisme superego berpengaruh terhadap ego; mekanisme itu telah membuat alam tidak-sadar pada tokoh Aku bekerja untuk menahan hasrat. Dalam cerpen ini, tokoh Aku menghadapi represi yang dihasilkan sistem penjara sebagai superego, dan kebebasan dan kerinduan tokoh Aku sebagai hasrat. Keduanya saling berkelindan. Sebagaimana teori psikoanalisis, nafsu seksual telah mendorong tokoh Aku menuju konflik. Karya seni yang dihasilkan tokoh Aku merupakan manifestasi dari hasrat melalui sublimasi estetik. Selain itu, penulis menanggap bahwa cerpen ini sendiri adalah sublimasi estetik ketiga—selain karya yang dihasilkan tokoh Aku dalam penjara—karena cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama (Aku). Artinya, tokoh Aku pulalah pengarang cerpen ini. Kata Kunci: psikoanalisis, hasrat seksual, Putu Oka Sukanta.
KRITIK PADA POSITIVISME DALAM NOVEL KHOTBAH DI ATAS BUKIT KARYA KUNTOWIJOYO (SUATU TELAAH FALSAFAH SASTRA) Prapto Waluyo; Yuyus Rustandi
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.285 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v2i1.1836

Abstract

ABSTRAKPositivisme muncul pada abad XIX. Pemikiran itu mengubah kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan, bahkan seni. Hingga saat ini, pada dasarnya, positivisme masih menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Ia terwujud dalam cara pandang manusia dan pola hidupnya. Novel Khotbah di Atas Bukit karya Kuntowijoyo adalah novel yang berupaya mengkritik pola hidup postivistik. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi novel Khotbah di Atas Bukit dalam mengkritik pola hidup positivistik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan filsafat sebagai pendekatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola hidup positivistik itu diejawantahkan dalam hubungan antartokoh dan perilaku tokoh. Hubungan tokoh Barman dan Popi menunjukkan pola hidup positivistik yang meterialistik itu. Perubahan perilaku  tokoh Barman menjadi sosok yang religius tidak berimpak kehidupannya karena ia masih berpandangan meterialistik. Melalui tokoh Humam, novel ini melakukan kritik atas pola hidup yang positivistik itu. Kata kunci: positivisme, falsafah sastra, Khotbah di Atas Bukit, Kuntowijoyo
FUNGSI WAWANCAN DALAM UPACARA ADAT PENGANTIN LAMPUNG SAIBATIN Jafar Fakhrurozi; Shely Nasya Putri
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.074 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v1i2.1281

Abstract

ABSTRAKDalam upacara adat pernikahan masyarakat Lampung Saibatin, terdapat prosesi pemberian gelar (adok) kepada pengantin. Pemberian adok merupakan simbol kedudukan seseorang dalam adat yang diwariskan secara turun-temurun dan dianugerahkan dengan memenuhi beberapa ketetapan adat. Dalam upacara pemberian gelar tersebut, terdapat pembacaan pantun yang disebut wawancan oleh tetua adat. Pantun tersebut disampaikan sebagai pengantar pemberian adok (gelar) bagi pengantin. Pantun tersebut memuat sepenggal riwayat hidup kedua mempelai. Pada bagian akhir, pantun berisi pemberian gelar dan harapan-harapan untuk pengantin. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat betapa pentingnya posisi pantun dalam proses pemberian adat tersebut. Tanpa pantun, pemberian gelar tidak dapat disampaikan. Penelitian ini menguraikan struktur pantun wawancan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Metode etnografi tersebut digunakan untuk mengamati prosesi adat, kehidupan pemangku adat, dan para penutur pantun. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara, observasi, dan pendokumentasian pertunjukan. Selanjutnya, data diolah dan dianalisis menggunakan pendekatan struktural sehingga dapat terungkap hasil penelitian. Hasilnya, penulis menuliskan wawacan berdasarkan pesanan calon pengantin, tetapi dengan cara spontan dan berdasarkan pengalaman yang dialaminya. Dari segi teks, struktur teks wawacan yang diciptakan identik dengan pantun syair dan talibun: empat barus dan enam baris perbaitnya dengan rima a-a-a-a dan ab-ab-ab. Dari segi fungsi, wawacan memiliki fungsi dan makna sebagai pelestari bahasa dan budaya Lampung, khususnya Lampung Pesisir. Kata kunci: Pantun, Wawancan, Saibatin, Fungsi, Struktur.
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM ROMAN AROK DEDES KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Muhammad Kamaludin Abdullah
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.048 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v1i2.1286

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur intrinsik, hasil psikoanalisis dan konflik batin tokoh utama perempuan dalam roman Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah roman Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan konflik batin tokoh utama perempuan, analisis struktural sebagai pijakan dan psikoanalisis Sigmund Freud untuk mengungkapkan konflik batin tersebut. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Struktur novel berupa unsur intrinsik yang difokuskan pada tema yaitu pemanfaatan perempuan dalam kekuasaan, plot yang terbagi  menjadi tahap awal, tahap tengah, dan tahap akhir, penokohan yaitu tokoh Dedes sebagai tokoh utama perempuan dalam cerita, dan latar yang terbagi menjadi latar tempat, latar waktu, latar sosial-budaya; (2) konflik batin yang disebabkan oleh tokoh utama laki-laki, perlakuan Tunggul Ametung dan perlakuan Arok; (3) pandangan masyarakat dalam roman Arok Dedes terhadap tokoh utama perempuan. Kata Kunci: Konflik, Psikoanalisis, Tokoh Utama Perempuan.
MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM CERPEN “INEM” KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (SEBUAH KAJIAN FEMINISME) Tenu Permana; Indra Maulana
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.998 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v2i1.1837

Abstract

ABSTRAKArtikel ini mendeskripsikan bentuk marginalisasi terhadap perempuan dalam cerpen “Inem” karya Pramoedya Ananta Toer. Artikel ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini berupa novel Cerpen “Inem” Karya Pramoedya Ananta toer. Data dalam penelitiaan ini adalah berupa kalimat, paragraf, kutipan-kutipan dialog, dan wacana yang menggambarkan bentuk marginalisasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Intrinsik. Dari Hasil penelitian memperlihatkan bahwa marginalisasi pada kaum perempuan tidak hanya terjadi dalam masyarakat atau budaya, melainkan terjadi juga di rumah tangga, dan bahkan negara. Kesimpulannya, marginalisasi terhadap perempuan dalam Cerpen “Inem” Karya Pramoedya Ananta Toer terjadi bukan saja dari kemisikinan atau ketidaktahuan akan hak-haknya, melainkan dari peran dominan adat istiadat yang patriarkats dan tafsir keagamaan. Kata kunci: marginalisasi, perempuan, cerpen.
REPRESENTASI FEMINISME PADA TOKOH UTAMA DALAM FILM CRAZY RICH ASIAN: KAJIAN SEMIOTIKA Fauzi Ridwan; Muhamad Adji
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.268 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v1i2.1282

Abstract

ABSTRAKFilm merupakan karya kreatif dari pembuat film yang mengetengahkan permasalahan-permasalahan sosial atau pun hanya sekadar untuk menghibur penonton. Isu-isu yang dibahas berbagai macam salah satunya tentang perempuan. Film Crazy Rich Asian merupakan karya film yang mengetengahkan tokoh utama perempuan dalam menghadapi konflik dan cara mengatasinya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui lebih dalam bentuk-bentuk atau praktik kemandirian tokoh utama perempuan dalam menghadapi konflik.  Pendekatan yang digunakan dalam kajian yaitu kajian Semiotika dengan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh, sosok tokoh utama perempuan yang mampu mengendalikan emosi dengan melahirkan keputusan-keputusan yang rasional, memiliki perhitungan, dan tanpa emosional dalam masalah yang dihadapinya. Selain itu, sosok utama perempuan tersebut mampu mengambil alih peran hingga akhirnya mampu mengubah keputusan keluarga laki-laki dan menyetujui hubungan mereka berdua. Kata Kunci: Film Crazy Rich Asian, Feminisme, Semiotika, Representasi.
ANALISIS SEMIOTIKA PADA BACAAN SASTRA ANAK RADEN LEGOWO: PAHLAWAN DARI HUTAN PEREWANGAN KARYA SULISTIATI DENGAN PERSPEKTIF RELIGIUSITAS Ardi Rai Gunawan; Sasongko S. Putro
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.503 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v2i1.1833

Abstract

ABSTRAKArtikel ini bertujuan menempatkan dongeng atau sastra anak memiliki fungsi yang sama dengan kritik sastra lainnya, dalam perkembangan sejarah dan kritik  sastra Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode deskriptif kualitatif dengan meninjau berbagai sumber pustaka sebagai bahan referensi penulis. Struktur Greimas menjadi teori yang digunakan untuk analisis. Teori itu bertujuan menunjukkan fokus penulis pada tujuan penelitian, yaitu mengkaji semiotik yang berperspektif religiusitas Jawa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua teori struktur Greimas, semiotik Bühler, dan perpektif religiusitas Jawa, saling berimplikasi, serta sesuai dengan misi pengarang dan Pusat Bahasa perihal menumbuhkan budaya literasi pada anak. Kata Kunci: Sastra Anak, Pusat Bahasa, Semiotik, Religiusitas.
BAHAN AJAR SEBAGAI BAGIAN DALAM KAJIAN PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Siti Aisyah; Evih Noviyanti; Triyanto Triyanto
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.205 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v2i1.1838

Abstract

ABSTRAKMakalah ini menelaah problematika pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan unsur bahan ajar. Bahan  ajar yang  dikaji  dalam  penelitian  ini  adalah buku  ajar yang digunakan oleh guru sebagai bahan ajar yang dominan. Selain itu terdapat diktat dan modul sebagai bahan ajar lainnya untuk implementasi penyampaian materi. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan, buku menjadi bahan ajar yang dominan digunakan oleh guru bahasa Indonesia. Kata kunci: bahan ajar, buku, problematika pembelajaran bahasa
ANALISIS GENDER DAN KESADARAN PEREMPUAN DALAM NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI Gina Purwanti; Agatha Trisari; Dadan Suwarna
E- ISSN : 2684-8
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.563 KB) | DOI: 10.33751/jurnal salaka.v2i2.2540

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan unsur instrinsik, hasil analisis gender perempuan, dan kesadaran perempuan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah novel Tempurung karya Oka Rusmini. Artikel ini berfokus pada permasalahan yang berkaitan dengan ketidakadilan perempuan dan kesadaran perempuan yang dikaji dengan analisis gender. Data diperoleh dengan teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) struktur novel berupa unsur intrinsik yang difokuskan pada tema yaitu kehidupan perkawinan yang tidak sempurna juga peran perempuan yang tidak mudah, plot yang terbagi menjadi tahap awal , tahap tengah, dan tahap akhir, penokohan yaitu tokoh “Aku” tambahan dan tokoh utama cerita, dan latar yang terbagi menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial-budaya; (2) analisis gender yang dibagi menjadi tiga fokus, yaitu subordinasi perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan ketidakadilan gender perempuan; (3) bentuk kesadaran perempuan berupa kesadaran akan tubuh, kemandirian, dan lepasnya perempuan dari tradisi yang mengekang mereka.Kata Kunci: gender; kesadaran perempuan; Oka Rusmini; Tempurung.