cover
Contact Name
Risa Marta Yati
Contact Email
martayati@stkippgri-lubuklinggau.ac.id
Phone
+6282284291654
Journal Mail Official
jurnalsindang@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mayor Toha, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan kode Pos 31628
Location
Kota lubuk linggau,
Sumatera selatan
INDONESIA
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah
ISSN : 26848872     EISSN : 26232065     DOI : https://doi.org/10.31540/sdg
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah merupakan berkala ilmiah Prodi Pendidikan Sejarah yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian Pengembangan Pengabdian pada Masyarakat dan Kerjasama (LP4MK) STKIP PGRI Lubuklinggau. Jurnal ini memiliki ISSN 2623-2065 (Online) akan terbit dua kali dalam setahun pada bulan Januari dan Desember (dalam bahasa Indonesia atau Inggris). Fokus kajian dari SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah adalah kajian ilmiah berupa jurnal penelitian di bidang pendidikan secara umum, pendidikan sejarah, dan kajian sejarah dalam bentuk hasil penelitian, tinjauan teoretis dan konsep, metodologi, penilaian terhadap hasil penelitian, pengembangan hasil penelitian yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kebutuhan masyarakat luas, dan tinjauan buku.
Articles 90 Documents
PERAN POLISI DALAM PERTAHANAN KEMERDEKAAN II TAHUN 1948-1949 DI SURAKARTA Putri Indah Nur; Djumarwan Djumarwan
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.654 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.190

Abstract

Kedatangan Belanda ke Indonesia pasca proklamasi ditentang oleh seluruh rakyat Indonesia. Aksi tersebut diwujudkan melalui peristiwa heroik di beberapa tempat di Indonesia. situasi diperparah dengan pembatalan perjanjian Renville dan serangan Agresi Militer ke II oleh pihak Belanda. Perlawanan dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali kesatuan polisi. Berdirinya kepolisian berpengaruh pada kekuatan militer pertahanan dan sebagai tugas untuk menjaga keamanan. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan kondisi Surakarta masa Jepang, pembentukan struktur organisasi Kepolisian Surakarta dan peranannya dalam menghadapi Perang Kemerdekaan II di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis. Metode sejarah kritis dimulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Heuristik merupakan tahap pencarian dan pengumpulan data atau sumber-sumber dan informasi mengenai peristiwa yang sedang diteliti. Kritik sumber merupakan tahap untuk mengkaji kredibilitas sumber-sumber yang diperoleh baik dari segi fisik maupun isi. Interpretasi merupakan tahap untuk mencari keterkaitan makna yang berhubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga peristiwa sejarah menjadi lebih jelas. Historiografi merupakan tahap penulisan sintesis dalam bentuk karya sejarah. Hasil penelitian menunjukkan Surakarta masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945 memiliki sistem pemerintahan yang dirombak Jepang sehingga memunculkan cikal bakal Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsu Tai), juga keterlibatan aksi revolusioner Polisi Surakarta dalam kemerdekaan RI melawan Jepang. Keberadaan polisi mulai berkembang dengan membentuk sistem organisasi polisi di Surakarta, kesatuan-kesatuan tiap daerah yang memiliki struktur bagian masing-masing daerah. Polisi Surakarta juga berfungsi sebagai alat pertahanan negara. Sebagai kesatuan militer peran polisi terlibat dalam aksi penumpasan PKI di Madiun 1948, dan Agresi Militer Belanda II dalam Serangan Umum Empat Hari di Surakarta tahun 1949. Selama pertempuran berlangsung di Surakarta polisi beserta kesatuan tempur lainnya melawan Belanda menghadapi serangan dari darat maupun udar. Kesatuan polisi diperkuat dengan mebentuk Mobile Brigade Karesidenan (MBK) sebagai wujud perlawanan Agresi Militer ke II, hingga Surakarta dapat direbut kembali dari pihak Belanda di bawah pengawasan United Nations Comission for Indonesia (UNCI)
URGENSI MANAJEMEN KELAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN Yeni Asmara; Dina Sri Nindianti
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.138 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.192

Abstract

Manajemen kelas merupakan tolak ukur untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien pada proses pendidikan , pada umumnya tujuan pendidikan dikatakan telah tercapai apabila telah terlaksananya secara baik manajemen kelas dalam sekolah itu sendiri. Manajemen kelas diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh guru sebagai manajer kelas dalam mengelola siswa yang berada di dalam kelas yang dilakukanuntuk merancang atau mendesain sehingga mampu menciptakan dan sekaligus dapat mempertahankan suasana yang menyenangkan, menimbulkan motivasi siswa untuk selalu ikut aktif terlibat pada saat proses pembelajaran berlangsung di lingkungan kelas sehingga suasana kondusif seperti itu akan dapat membantu dalam menunjang keberhasilan program pengajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Penulisan artikel yang bersifat hasil pemikiran penulis, maka metode penulisan yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kepustakaan atau literature yaitu dengan menggali informasi dari artikel atau buku teks yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dengan demikian urgensi dari manajemen kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan yaitu (1) Kegiatan manajerial yang di dalamnya mengupayakan agar dapat melakukan sebuah kegiatan yang mampu menciptakan dan memelihara kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai secara efektif dan efisien. (2) Implementasi manajemen kelas yang meliputi kegiatan dalam mengorganisasikan kelas, melakukan pemiliharaan keindahan dan kebersihan ruangan belajar, pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan alat-alat pelajaran yang kesemua itu diperlukan peran guru yang besar dalam manajemen kelas tersebut. (3) Dalam pengelolaan kelas diharapkan dapat membangkitkan pola tingkah laku guru dalam meningkatkan mutu pendidikan yang meliputi kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan guru dan kondisi siswa, guru diharapkan juga mempunyai penguasaan yang berkaitan dengan kurikulum dan pemilihan serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan peserta didik.
PENDIDIKAN DAN KEARIFAN LOKAL ERA PERSPEKTIF GLOBAL Agus Susilo; Yadri Irwansyah
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.808 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.193

Abstract

Pendidikan dan kearifan lokal era perspektif global adalah bagaimana peran seorang guru dalam membimbing peserta didik tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam masyarakat. Seorang guru merupakan pelaku perubahan yang mampu membuat peserta didik lebih baik, lebih maju dalam pemikiran dan mempunyai sifat yang bijaksana. Guru pada dasarnya adalah seorang pejuang pendidikan yang terus mengabdikan ilmunya demi kemajuan sebuah bangsa melalui dunia pendidikan. Dalam hal ini guru juga harus memahami lingkungan dalam masyarakatnya. Nilai-nilai kearifan lokal yang seringkali dilupakan, terus diajarkan oleh seorang guru agar tidak lupa. Masyarakat memiliki peran yang luas dalam membantu dunia pendidikan dalam mengenalkan kearifan lokal dalam hidup anak didiknya. Diharapkan generasi muda yang dihasilkan kelak adalah generasi muda yang siap bersaing dalam tatanan dunia era 4.0. Situs Ulak Lebar yang merupakan situs lokal masyarakat Kota Lubuklinggau yang memiliki ciri khas masyarakat lokal kota Lubuklinggau yang sangat tinggi. Bukti-bukti peninggalannya yang masih ada dan terawat dengan baik akan menjadi bahan kajian Sejarah Lokal. Dalam pembelajaran di Sekolah, khususnya pelajaran sejarah, sudah seharusnya pengenalan sejarah lokal di Kota Lubuklinggau diaktualisasikan ke pada siswanya. Nilai yang ada dalam Situs Ulak Lebar akan menjadi identitas masyarakat Kota Lubuklinggau yang kaya akan nilai karakter bangsa berwawasan global.
PELESTARIAN SITUS ULAK LEBAR SEBAGAI DESTINASI WISATA SEJARAH Ravico Ravico; Andriana Sofiarini
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.944 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.196

Abstract

Situs Ulak lebar sebagai peninggalan dari sebuah peradaban manusia di Kota Lubuklinggau mengalami kondisi yang memperihatikan. Berangkat dari keprihatinan tersebut tujuan penelitian ini berupaya melestarian agar Situs Ulak Lebar dapat menjadi Destinasi Wisata Sejarah Kota Lubuklinggau. Adapun metode penelitiannya menggunakan menggunakan metodelogi sejarah dan langkah-langkahnya yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan pendekatan pariwisata. Adapun hasil penelitian ini, pertama kajian tentang sejarah lokal situs ulak lebar yang terdiri dari tujuh sektor perlu adanya upaya pelestarian. Kedua, dengan adanya upaya pelestarian Situs Ulak Lebar dapat dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah. Agar generasi berikutnya dapat mengambil pelajaran penting peradaban manusia di Ulak Lebar.
JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN KUNO DI SELAT BANGKA SEBAGAI LETAK STRATEGIS BERKEMBANGNYA KEKUASAAN MARITIM SRIWIJAYA ABAD VII-VIII MASEHI Kabib Sholeh; Widya Novita Sari; Lisa Berliani
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.393 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.197

Abstract

Pulau Bangka merupakan wilayah kepulauan yang terletak di sebelah Timur Palembang. Kepulauan Bangka sudah dikenal pada masa kuno sebagai wilayah yang strategis pada jalur pelayaran perdagangan kuno masa Sriwijaya abad VII-VIII Masehi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis jalur pelayaran perdagangan kuno di selat Bangka, menganalisis relevansi perkembangan maritim Sriwijaya terhadap Selat Bangka. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah (historis), dengan pendekatan multi aproac yang terdiri dari politikologis, ekonomologis dan sosiologis. Adapun langkah-langkahnya adalah heuristic atau pengumpulan sumber, verifikasi sumber, interpretasi dan historiografi. Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan besar yang berkuasa di laut. Selat Bangka menjadi tempat yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan masa Sriwijaya. Tempat yang strategis bagi para pedagang asing dari Arab, India dan Cina yang melalui jalur selat Bangka maka secara tidak langsung para pedagang tersebut akan mampir terlebih dahulu di pelabuhan-pelabuhan Sriwijaya. Sriwijaya berkuasa akan wilayah Selat Bangka sekaligus berperan dalam keamanan para pedagang yang melewati Selat Bangka. Dengan kekuatan maritim yang ada, raja Sriwijaya juga mengerahkan para tentaranya untuk mengamankan wilayah tersebut. Selain sebagai kebijakan politik, Selat Bangka sangat penting untuk perluasan kekuasaan Sriwijaya.
MASUK DAN BERKEMBANGNYA GERAKAN TARBIYAH, STUDI KASUS: GERAKAN DAKWAH KAMPUS DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB) 1983-1998 Arditya Prayogi
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 1 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.533 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i1.204

Abstract

Penelitian ini membahas tentang dinamika Gerakan Tarbiyah dengan studi kasus gerakan dakwah kampus di ITB pada era 1983 hingga 1998, dengan menekankan bahwa perkembangan dakwah berbasis kampus secara nasional dapat dikatakan dimulai dari kampus ITB. Penelitian dalam paper ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari 4 tahap yaitu heuristik, kritik, intepretasi, dan historiografi. Penelitian ini membahas muncul dan berkembangnya gerakan dakwah tarbiyah yang terpengaruh pemikiran Ikhwanul Muslimin. Gerakan Tarbiyah tumbuh dan berkembang dari gerakan dakwah kampus yang awalnya digagas oleh DDII melalui Bina Masjid Kampus yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh kader-kader tarbiyah melalui berbagai program. Masuknya pemikiran tarbiyah di ITB ditransformasikan menjadi Lembaga Dakwah Kampus GAMAIS secara kelembagaan internal di ITB dan KAMMI secara eksternal di luar ITB.
Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Asing di Aceh Timur Tahun 1945- 1968 Halimatussa’diah Simangunsong; Suprayitno S
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 2 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1389.722 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i2.231

Abstract

The Aceh Timur as territorial area which have been prepared by the east Indies government as center of financial investment foreign especially Holland in plantation and mining project. Pass through, the nationalit of the Aceh Timur tried to waive Holland restless which have exploided the available nature resources, being state possession. The nationalization in Aceh Timur being the phenomenon which being buried by the DI/TII whole happen in Aceh. Eventhough, the nationalization still happened in Aceh Timur. Taking over the foreign companies which consist in the Aceh Timur until 1960 whole republic possession and using for prosperous Indonesian people eventhough Industrial sector mining project or plantation sector.
Penerapan Media Pembelajaran Kartu Permainan Sejarah dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik (Studi kasus pada Kelas X-TKJ SMK Wahdatul Jannah Majalengka) Galun Eka Gemini
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 2 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1391.511 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i2.232

Abstract

History is often addressed by most learners as boring subjects. It appears from the passive attitude of learners during the learning process takes place, such as the lack of activity to ask, respond and answer questions from the teacher. Therefore, learning is more on teacher centered patterns, centered on teachers. This is feared to cause misperception-what the teacher tells the learners, so that learners do not fully accept the material well. Such facts encouraged this research. Researchers are trying to improve the learning conditions in X-TKJ SWK Wahdatul Jannah class through the application of historical game card media. The main purpose of this study is to improve the learning activities of learners. Game card game history is packed through group discussions and class discussions. This research is a Class Action Research (PTK), consisting of three cycles. Selection of class X-TKJ SMK Wahdaul Jannah as the object of research dilatari because in the classroom learning process (history) less so interactive, the relationship between teachers with learners. As for the results obtained, the cycle 1 learning activeness of students showed increased learning activeness ranged 54%, cycle 2 learning activeness learners increased 70%, cycle 3 learning activeness learners increased 82%. Thus, the use of history card game media is said to be successful as an effort to improve the learning activities of learners.
Sejarah Kebudayaan: Hasil Budaya Material dan Non-Material Akibat Adanya Pengaruh Islam di Nusantara Alfain Nur Mustawhisin; Rully Putri Nirmala P; Wiwin Hartanto
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 2 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1399.268 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i2.251

Abstract

Indonesia is a country with diverse cultures that live side by side in it. There are various factors that influence the diversity of cultures that Indonesia has, one of which is the influence of foreign parties, it has been known that Indonesia was once influenced by Hindu and Buddhist culture in a long period of time and has instilled cultural values ​​in Indonesia, after influence Hindu and Buddhist culture declined, came new cultures and influences brought by Islam. The arrival of Islam in the form of the influence of religion and culture does not necessarily erase the Indonesian original culture or culture resulting from the acculturation of Hinduism and Buddhism and Indonesia. The arrival of Islam that uses peaceful means tends to be more easily accepted by Indonesian people, by means of Islam that comes peacefully and does not impose its influence and culture, then slowly the development of Islam in Indonesia can develop rapidly, and another way that Islam uses is to alienate culture existing ones with teachings that are considered to be in accordance with Islamic law, so that unconsciously people are led to use Islamic methods through existing cultures, which is why later Indonesian cultures will emerge that are influenced by the existence of Islam in Indonesia, both in material and non-material forms.
Inovasi Pembelajaran Sejarah Ilham Pramayogi; Rully Putri Nirmala P; Wiwin Hartanto
SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah Vol 1 No 2 (2019): SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.828 KB) | DOI: 10.31540/sdg.v1i2.257

Abstract

This research aims to analyze the form of innovation in historical learning at the secondary education level. This is in the background because of the decreasing interest of students in learning history subjects. The method used in this study is a qualitative research method that is a type of document study so that this study in other words is not done directly, but this research was conducted by looking for relevant sources in accordance with the current study. The results of this study are (1) we can find out whether what is actually the background of students to be reluctant to learn history, (2) we can find suitable learning models in order to encourage students to be interested in learning history, (3) we can know that from historical learning there will be a great contribution to foster a sense of nationalism for students as the next generation.