cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
me@hamidmukhlis.id
Editorial Address
Jalan A. Yani 1A Tambahrejo Gadingrejo Kab. Pringsewu Kode Pos: 35372, Phone: 0729 7081587
Location
Kab. pringsewu,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 25024825     EISSN : 25029495     DOI : 10.30604/jika
Core Subject : Health,
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan (JIKA), with registered number ISSN 2502-4825 (Print) and ISSN 2502-9495 (Online), is an international peer-reviewed journal published two times a year (June and December) by Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung. JIKA is intended to be the journal for publishing articles reporting the results of research on Health Science field especially Nursing and Midwifery, as well as with their development through interdisciplinary and multidisciplinary approach. The submission process of the manuscript is open throughout the year. All submitted manuscripts will go through the blind peer review and editorial review before being granted with acceptance for publication.
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2: June 2021" : 32 Documents clear
Community Stigma Among Schizophrenia During the Covid-19 Pandemic Putri, Triyana Harlia; Tania, Fransiska
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.833 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.497

Abstract

Stigma is still a problem that is formulated in its prevention, but since the Covid-19 pandemic, there has been an increase in stigma in groups who are vulnerable to being infected with Covid-19. Several factors that influence societal stigma against schizophrenics have been identified. This study aims to determine the factors that influence the community's stigma against schizophrenics during the pandemic. The research design used a cross-sectional-online design, with purposive and snowball sampling techniques. The sample used was 400 people. The questionnaire used is the Community Attitude Towards the Mental Illness (CAMI) questionnaire. Bivariate data analysis using chi-square saw the sociodemographic correlation with stigma. Statistically, there is no correlation between community characteristics such as age, sex and employment status as evidenced by a value of p more than 0.05. However, there is a significant correlation between ethnicity, religion and education p less than 0.05. Thus, only ethnic, religious and educational factors influence the stigma in society for schizophrenics. Abstrak: Stigma masih menjadi permasalahan yang dirumuskan dalam pencegahannya, namun semenjak pandemi Covid-19, telah terjadi peningkatan stigma pada kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19 ini. Beberapa faktor yang memengaruhi stigma masyarakat terhadap penderita skizofrenia telah diidentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi stigma masyarakat terhadap penderita skizofrenia selama pandemi. Desain penelitian ini menggunakan rancangan crosssectional-online, dengan teknik pengambilan sampel purposive serta snowball. Sampel yang digunakan sebanyak 400 orang. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Community Attitude Towards the Mental Illness (CAMI). Analisa data bivariat menggunakan chi-square melihat korelasi sosiodemografi dengan stigma. Secara statistik untuk tidak ada korelasi antara karakteristik masyarakat seperti umur, jenis kelamin dan status pekerjaan di buktikan dari nilai p lebih dari 0.05. Namun terdapat korelasi yang signifikan antara suku, agama dan pendidikan p kurang dari 0.05. Sehingga, hanya faktor suku, agama dan pendidikan yang memengaruhi stigma pada masyarakat pada penderita skizofrenia.
Analysis of Filling in the Inpatient Medical Record Files at Arjasa Health Center Jember Wijayanti, Rossalina Adi; Surur, Hikmatus; Nuraini, Novita; Muflihatin, Indah
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1347.033 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.484

Abstract

The Medical record form is an important means of communication because it records detailed data about all actions taken by medical officers. The activities of filling in medical records in Arjasa Health Center are applied less sufficiently. This can be seen from some incomplete filling of the medical record. It impacts the process of classification, and diseases coding, reporting, and claims submission. This study aims to analyze the filling of medical records files in the Arjasa Health Center, Jember Regency. This type of research is qualitative research. The data collections are interviews, observations, documentation, and questionnaires. There 5 subjects of the study which consist of medical record officer, nurse, midwife, nutrition officer, and doctor. The results show several factors that cause incomplete filling of the medical records are the absence of medical record training for officers, SOP, qualified officer, punishment and reward for officers’ performance. The efforts to solve these problems obtained by brainstorming include conducting medical record training, recruiting officers based on the qualifications, creating and socializing SOP, providing punishment or reward to officers with good performance in filling in the files completely and appropriately.  Abstrak: Formulir rekam medis merupakan sarana komunikasi yang penting karena didalamnya tercatat data rinci mengenai semua tindakan yang dilakukan tenaga medis. Kegiatan pengisian berkas rekam medis di Puskesmas Arjasa masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa berkas rekam medis yang masih belum terisi secara lengkap. Dampak dari pengisian berkas rekam medis yang tidak lengkap yaitu dapat menghambat proses pengklasifikasian dan kodefikasi penyakit, terhambatnya kegiatan pelaporan dan pengajuan klaim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengisian berkas rekam medis di Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Subyek penelitian berjumlah 5 orang yang terdiri dari petugas rekam medis, perawat, bidan, petugas gizi serta Dokter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang dapat dapat menyebabkan ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis diantaranya belum pernah diadakannya suatu pelatihan terkait dengan pentingnya pengisian rekam medis secara lengkap, pendidikan petugas masih ada yang belum sesuai kualifikasi pendidikan RM, tidak ada SOP tentang pengisian berk;as rekam medis, tidak ada punishment dan reward bagi petugas sebagai bentuk motivasi dalam mengisi berkas rekam medis. Upaya penyelesaian masalah yang didapatkan dengan menggunakan brainstorming antara lain mengadakan pelatihan rekam medis, merekrut petugas sesuai kualifikasi Rekam Medis, membuat serta melakukan sosialisasi SOP tentang pengisian berkas rekam medis, memberikan punishment atau reward kepada petugas yang mengisikan berkas rekam medis secara lengkap dan tepat.
Density of Cockroaches in Perimeter and Port Buffer Areas: Analysis of Sanitation and Physical Environment Factors Diyana, Sutra; Martini, Martini; Sutiningsih, Dwi; Wuryanto, Mohammad Arie
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.427 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.487

Abstract

Berdasarkan Permenkes RI No. 50 tahun 2017, pelabuhan harus bebas dari kecoa dengan standar baku mutu indeks populasi kecoa kurang dari 2. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kepadatan kecoa di wilayah pelabuhan dan menganalisis sanitasi dan faktor lingkungan fisik terkait dengan kepadatan kecoa. Jenis penelitian kuantitatif melalui rancangan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah perimeter dan buffer Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Penangkapan kecoa dilakukan pada 51 warung makan dengan pengamatan sanitasi dan lingkungan fisik. Penangkapan kecoa menggunakan sticky trap yang ditempatkan pada satu titik di setiap warung makan. Hasil penelitian menunjukkan indeks populasi kecoa di wilayah perimeter yaitu 9,74 dan 5,4 di wilayah buffer. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan hubungan korelasi sanitasi warung makan dan kepadatan kecoa (p kurang dari 0,0001; OR=3,75). Ada hubungan suhu (p kurang dari 0,0001; r=0,-59) dan kelembaban (p kurang dari 0,0001; r=0,52) dengan kepadatan kecoa, berdasarkan uji spearman. Kepadatan kecoa pada warung makan di wilayah pelabuhan baik di area perimeter dan buffer berhubungan dengan sanitasi dan lingkungan fisik. Disarankan pemilik warung makan untuk selalu menjaga sanitasi dan melakukan tindakan pengendalian kecoa.  ABSTRACT: Based on Permenkes RI No. 50 of 2017, the port must be free from cockroaches with a standard quality index of cockroach population less than 2. This study aims to describe the density of cockroaches in the port area and analyze sanitation and physical environmental factors related to cockroach density. Type quantitative research through analytical observational research design with cross-sectional design. The location of the research in the perimeter and buffer area of Tanjung Emas Port, Semarang City. Catching cockroaches was carried out at 51 food stalls with observations of sanitation and the physical environment. Catching English translation. cockroaches using a sticky trap placed at one point in each food stalls. The results showed an index of cockroach populations in the perimeter area of 9.74 and 5.4 in the buffer area. Based on the Chi-Square test, there was a correlation between sanitation of food stalls and density of cockroaches (p less than 0.0001; OR=3.75). There is a relationship between temperature (p less than 0.0001; r=0.-59) and humidity (p less than 0.0001; r=0.52) with cockroach density, based on spearman tests. The density of cockroaches in food stalls in the port area both in the perimeter and buffer areas is related to sanitation and the physical environment. It is recommended that the owner of the food stall always maintain sanitation and carry out cockroach control measures. 
Coagulation and Filtration Methods on Tofu Wastewater Treatment Murwanto, Bambang; Sutopo, Agus; Yushananta, Prayudhy
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1475.984 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.505

Abstract

The tofu industry is a small industry (home industry) that produces wastewater between 100-200 times the allowable limit and is usually discharged directly into water bodies, thus polluting the environment. This study aims to combine the coagulation method (stage 1) using Polyalumunium Chloride (PAC) with filtration (stage 2) on several variations of materials (quartz, activated carbon, and zeolite). The study was conducted with six replications. The comparison of waste quality (BOD, COD) was observed at each stage of the study. The SAS 9.4 was used for data analysis, including the application of the T-test and ANOVA. The study found that coagulation with PAC 690 mg/L reduced BOD by 51.7% and a dose of 765 mg/L by 61.1%. In the COD parameter, the reductions were 65.84% and 67.55%. In the second stage (filtration), the reduction in BOD was higher in activated carbon (79.33%) compared to zeolite (78.67%) and quartz (75.46%). Activated carbon also had the most COD reduction effect (73.22%). Although the statistical results showed significant differences in all doses and media, the use of 765 mg / L PAC and activated carbon filtration had the most effect on reducing BOD and COD of tofu industrial wastewater. This research can be used as an alternative in the physical processing of tofu industrial wastewater.Abstrak: Industri tahu dan tempe merupakan industri kecil (home industry) yang menghasilkan limbah  antara 100-200 kali batas yang diijinkan dan biasanya langsung dibuang ke badan air, sehingga mencemari lingkungan. Penelitian bertujuan menggunakan metode koagulasi (tahap 1) dengan Polyalumunium Chloride (PAC), dan metode filtrasi (tahap 2) dengan tiga variasi bahan (kuarsa, karbon aktif, dan zeolit). Penelitian dilakukan dengan enam replikasi. Perbandingan kualitas limbah (BOD, COD) diamati pada setiap tahap penelitian. Perangkat SAS 9.4 digunakan untuk analisis data, termasuk penerapan uji T dan ANOVA. Penelitian mendapatkan, bahwa nilai BOD dan COD limbah segar industri tahu sebesar 1.813 mg/L dan 2.570 mg/L. Pada tahap pertama perlakuan (koagulasi dengan PAC 690 mg/L dan 765 mg/L) terjadi penurunan BOD sebesar 51,7%, dan 61,1%. Pada parameter COD, penurunan sebesar 65,84% dan 67,55%. Pada tahap kedua (filtrasi), penurunan BOD lebih tinggi pada carbon aktif (79,33%) dibandingkan dengan zeolit (78,67%) dan kuarsa (75,46%). Penurunan COD terbesar juga pada karbon aktif (73,22%). Walaupun hasil statistik menunjukkan perbedaan yang nyata pada semua variasi dosis dan media, namun penggunaan PAC dosis 765 mg/L dan filtrasi karbon aktif memberikan efek terbesar terhadap penurunan BOD dan COD limbah cair industri tahu. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai alternatif dalam pengolahan fisika limbah cair industri tahu.
Yoga Gymnology of Process Involution Uterus Mom Post-Partum Sunarsih, Sunarsih; Astuti, Titi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.277 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.489

Abstract

Post-partum haemorrhage is the main cause of maternal morbidity and mortality, among others, due to the failure of the uterine involution process, which is influenced by physical and psychological adaptations, marked by hormonal changes. Attempts are made with yoga exercises so that post-partum mothers focus on physical exercise, breathing, muscle strengthening pelvic floor and relaxation. Data obtained by researchers in the working area of the long inpatient health centre in Bandar Lampung, it is known that in 2019 the number of post-partum mothers was 754 people. From the results of the interview, it was found that 8 (80%) mothers had never been taught yoga exercises to accelerate uterine involution. Nursing care for post-partum mothers given only standards from the Ministry of Health. The purpose of this study is to know the effect of yoga exercises on uterine involution in the working area of the long inpatient health centre in Bandar Lampung. This study using a quantitative design with an analytical design using a Quasi-experimental approach with one group pre-posttest design. The research site will be carried out in the work area of the Puskesmas inpatient Bandar Lampung. In this study, the researchers identified the sample used as 60 post-partum mothers as respondents. Then the researchers determined the sample based on the researchers' own considerations according to the desired criteria. Divided into 30 post-partum mothers in the intervention group and 30 post-partum mothers in the control group. The sampling method used was the purposive sampling technique. The study used a t-test (t-test). The results obtained were based on statistical tests, there was a difference in uterine involution in the intervention group and control with p-value = 0.000, the result was the effect of yoga gymnastics on uterine involution in post-partum mothers in the Puskesmas Panjang p-value. 0.000 less than 0.005 means that there is an effect of yoga exercise on the postpartum uterine involution process. Suggestions from health centre staff for maternity nurses and midwives can provide yoga exercises to post-partum mothers according to the yoga exercise booklet that researchers have provided. Health cadres can work together with post-partum mothers in practising yoga exercises for post-partum mothers.Abstrak: erdarahan post partum merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu antara lain akibat kegagalan proses involusi uterus yang dipengaruhi oleh adaptasi fisik dan psikis yang ditandai dengan perubahan hormonal. Upaya yang dilakukan dengan latihan yoga agar ibu post partum fokus pada latihan fisik, pernapasan, penguatan otot dasar panggul dan relaksasi. Data yang diperoleh peneliti di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Lama Bandar Lampung diketahui pada tahun 2019 jumlah ibu nifas sebanyak 754 orang. Dari hasil wawancara diketahui bahwa 8 (80%) ibu belum pernah diajarkan senam yoga untuk mempercepat involusi uterus. Asuhan keperawatan ibu nifas hanya diberikan standar dari Kementerian Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam yoga terhadap involusi uteri di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap lama Bandar Lampung. Dalam penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan desain analitik menggunakan pendekatan Quasi eksperimen dengan one group pre-post test design. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Bandar Lampung. Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi sampel yang digunakan adalah 60 ibu nifas sebagai responden. Kemudian peneliti menentukan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Dibagi menjadi 30 ibu nifas pada kelompok intervensi dan 30 ibu nifas pada kelompok kontrol. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Penelitian menggunakan uji t (uji-t). Hasil yang diperoleh berdasarkan uji statistik, terdapat perbedaan involusi uterus kelompok intervensi dan kontrol dengan nilai p = 0,000, hasil penelitian ini adalah pengaruh senam yoga terhadap involusi uterus ibu nifas di Puskesmas Panjang p-value . 0,000 kurang dari 0,005 artinya ada pengaruh senam yoga terhadap proses involusi uteri postpartum. Saran dari petugas Puskesmas agar perawat dan bidan bersalin dapat memberikan senam yoga kepada ibu nifas sesuai dengan booklet senam yoga yang telah peneliti sediakan. Kader kesehatan dapat bekerjasama dengan ibu nifas dalam mempraktekkan senam yoga bagi ibu nifas.
The Effect of Child Sexual Abuse Prevention Song Among Elementary School Children:Pilot Study Solehati, Tetti; Hermayanti, Yanti; Kosasih, Cecep Eli; Mediani, Henny Suzana
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.675 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.473

Abstract

Child Sexual Abuse (CSA) becomes a problem in the world that is quite large and has adverse effects, both short and long term. The prevalence continues to increase every year. Generally, elementary school-age likes to sing a song. Meanwhile, school-age is the time to study. A song is expected to increase knowledge of skills in preventing sexual violence. The objective of this study to assess the effect of education through songs on the level of skill knowledge about preventing CSA in school-age children. The type of research was quasi-experiment with one group pre and post-test design. The sample size used a total sampling that all students became the sample. The study involved 323 students in grades 4-6 at SDN Dayeuhkolot, Bandung Regency. The treatment was an education on prevention of the CSA on school-age children, it was given using the jargon "TANGKIS" with the method of giving songs through a video about the prevention of sexual violence against children. The instrument was adopted from the Aprilaz design (2016) which was modified by Suhenda (2019). Data analysis using univariate analysis with frequency and percentage distribution, and bivariate analysis using t-test. The study showed that 289 students (89.5%) were able to have good knowledge about the prevention of CSA before the intervention and after the intervention increased to 319 (98.8%) (p= 0.001). Education through songs influences students' knowledge regarding the prevention of CSA. Suggestion: this research is to be able to make education programs to prevent CSA of school-age children regularly and explore other educational methods that can effectively influence the improvement of knowledge, attitudes, and skills in protecting themselves from the threat of CSA.Abstrak: Child Sexual Abuse (CSA) menjadi masalah di dunia yang cukup besar dan berdampak buruk, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya. Umumnya, anak usia sekolah dasar suka menyanyikan sebuah lagu. Sedangkan usia sekolah adalah masa menuntut ilmu. Sebuah lagu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan dalam mencegah kekerasan seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh pendidikan melalui lagu terhadap tingkat pengetahuan keterampilan tentang pencegahan CSA pada anak usia sekolah. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan one group pre and post test. Besar sampel menggunakan total sampling yaitu semua siswa menjadi sampel. Penelitian ini melibatkan 323 siswa kelas 4-6 di SDN Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Perlakuan tersebut berupa edukasi pencegahan PSK pada anak usia sekolah, diberikan dengan menggunakan jargon “TANGKIS” dengan metode pemberian lagu melalui video tentang pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Instrumen diadopsi dari desain Aprilaz (2016) yang dimodifikasi oleh Suhenda (2019). Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan persentase, dan analisis bivariat menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 289 siswa (89,5%) mampu memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan CSA sebelum intervensi dan setelah intervensi meningkat menjadi 319 (98,8%) (p = 0,001). Edukasi melalui lagu mempengaruhi pengetahuan siswa tentang pencegahan CSA. Saran: penelitian ini agar mampu membuat program edukasi pencegahan CSA anak usia sekolah secara rutin dan mendalami metode pendidikan lain yang secara efektif dapat mempengaruhi peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melindungi diri dari ancaman CSA.
Memory Loss induced by Aspartame in Albino Rats: Study on neurobehavioral changes Suswidiantoro, Vicko; Saputri, Fadlina Chany; Mun'im, Abdul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1377.637 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.511

Abstract

Objective: Aspartame (ASP) consumption in various food and beverage products has generated a lot of controversy on safety. Many reports, ASP caused deterioration of health condition likes diabetes, psychiatric disorders, memory loss, etc. This study aimed to investigate the optimization duration of ASP to induce memory loss in Sprague Dawley rats. Methods: The ASP was administered 40 mg/kg BW orally for 28 days in rats. Analysis of memory loss by neurobehavioural changes including latency time, length of track, per cent time and frequency target quadrant using Morris Water Maze (MWM) at day 14, 21, 28, and 24 hours after the last treatment. Results: The administration of ASP showed the time-dependent changes for each indicator of neurobehavioural. The results demonstrated during 28 days of induction showed a significant decrease in latency time, length of track, per cent time and frequency target quadrant. Conclusion: From the results, it can be concluded administration of ASP during 28 days induce neurobehavioural changes related to memory loss in rats.  Abstrak: Objektif: Penggunaan aspartame (ASP) sebagai pemanis buatan yang banyak terdapat pada makanan, dan minuman menimbulkan berbagai kontroversi dalam hal keamanan. Berbagai data menunjukkan ASP dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti diabetes, gangguan psikiatrik, penurunan fungsi memori, dll. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu durasi penggunaan ASP yang dapat menyebabkan gangguan fungsi memori pada tikus Sprague Dawley. Metode:ASP diberikan secara oral pada tikus dengan dosis 40 mg/kg BB selama 28 hari. Analisis terhadap fungsi memori dilakukan dengan adanya perubahan perilaku pada hewan, meliputi waktu latensi, Panjang lintasan, persentase waktu dan frekuensi kuadran menggunakan Morris Water Maze (MWM) setelah 24 jam setelah pemberian pada hari ke 14,21, 28. Hasil: Pemberian ASP menunjukkan adanya perbedaan waktu pada setiap indicator perilaku. Pemberian selama 28 hari menujukkan adanya perbedaan signifikan pada penurunan waktu latensi, Panjang lintasan, persentase waktu dan frekuensi kuadran. Kesimpulan: Berdasarkan hasil, pemberian ASP selama 28 hari dapat menyebabkan adanya perubahan perilaku yang berkaitan dengan fungsi memori pada tikus.
Anemia and its Associated Factors Among Women of Reproductive Age in Horticulture Area Yushananta, Prayudhy; Anggraini, Yetti; Ahyanti, Mei; Sariyanto, Iwan
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.425 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.498

Abstract

Anemia continues to be an important and widespread public health problem, so it must be addressed. About 1.74 (1.72-1.76) billion people worldwide suffer from anemia, especially children under five, women of reproductive age (WRA), and pregnant women. As many as 500 million WRA suffer from anemia; this will impact the loss of productivity due to decreased work capacity, cognitive impairment, susceptibility to infections, and increased risk of complications in pregnancy and childbirth. This study analyzes the risk factors for anemia in women of reproductive age (15-59) who work in horticultural agriculture. The study was conducted with a cross-sectional design involving 160 participants from three main centers of horticultural agriculture in West Lampung Regency. SPSS was used for Chi-square analysis, Odds Ratio, and Logistic Regression (alpha = 0.05). The results showed that the prevalence of anemia in women of reproductive age who worked in horticultural agriculture was 27.5%. The study also identified three risk factors for anemia: poor nutritional status (AOR = 24.53; 95% CI 5.59-107.70), lack of protein intake (AOR = 28.01; 95% CI 6.97- 112.52), and less intake of high iron vegetables (AOR = 6.13; 95% CI 1.79-21.01). Nutritional interventions should emphasize increasing protein, iron, and vitamins through improved diet, fortification efforts, and iron supplementation.Abstrak: Anemia masih terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting dan meluas, sehingga harus ditangani. Sekitar 1,74 (1,72-1,76) miliar penduduk dunia menderita anemia, terutama anak balita, wanita usia subur (WUS) dan wanita hamil. Sebanyak 500 juta WUS menderita anemia, iniakanberdampak pada hilangnya produktivitas karena penurunan kapasitas kerja, gangguan kognitif, dan kerentanan terhadap infeksi, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan. Penelitian bertujuan menganalisis faktor risiko anemia pada wanita usia subur (15-59) yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional, melibatkan 160 orang partisipan dari tiga sentra utama pertanian hortikultura di Kabupaten Lampung Barat. SPSS digunakan untuk analisis Chi-square, Odds Ratio, dan Logistic Regression (alpha=0,05). Hasil penelitian mendapatkan prevalensi anemia pada wanita usia subur yang bekerja pada pertanian hortikultura sebesar 27,5%. Penelitian juga mendapatkan tiga faktor risiko untuk anemia: status gizi yang kurang baik (AOR=24,53; 95%CI 5,59-107,70), kurang asupan protein (AOR=28,01; 95%CI 6,97-112,52), dan kurang asupan sayuran tinggi zat besi (AOR=6,13; 95%CI 1,79-21,01). Intervensi gizi harus menekankan pada peningkatan asupan protein, zat besi dan vitamin, baik melalui perbaikan menu makanan, upaya fortifikasi dan suplementasi tablet Fe.
Influence of Brief Psychoeducation Using Audio Video to Depression Score in Patients with Diabetic Foot Ulcer Priyono, Djoko; Putri, Triyana Harlia; Fradianto, Ikbal; Yulanda, Nita Arisanti; Sukarni, Sukarni; Akhmad, Arif Nur
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1332.922 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.488

Abstract

Diabetes mellitus is one of the most common diseases today. It will cause several complications, one of which is a diabetic foot wound. The effects of this complication will affect psychological conditions in the form of depression. Depression can be handled using a psychosocial approach, one of which is psychoeducation intervention. The provision of psycho-educational interventions can use a variety of media so that the educational material presented is more attractive and can be received as much as possible. This study aimed to determine if there is an effect of brief psychoeducation using audio-video on depression score in a patient with a diabetic foot ulcer. This research used a quasi-experimental study with a pretest and posttest approach with the control group. The sample consisted of 32 respondents, divided into 2 groups of intervention and control groups. Samples were taken using purposive sampling. The instrument used was the Beck Depression Inventory (BDI) questionnaire. The data were analyzed using the Wilcoxon and Mann Whitney tests. The results showed that there was a difference in the average depression score between the control and intervention groups with a p-value less than 0.05. Psychoeducation using audio-video can help reduce depression in diabetic foot ulcer patients.Abstrak: Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita saat ini. Diabetes melitus akan mengakibatkan terjadinya beberapa komplikasi, salah satunya luka kaki diabetik. Efek dari komplikasi ini akan mempengaruhi kondisi psikologis berupa depresi. Depresi dapat ditangani dengan menggunakan pendekatan psikososial, salah satunya intervensi psikoedukasi. Pemberian intervensi psikoedukasi dapat menggunakan berbagai media agar materi edukasi yang disampaikan lebih menarik dan dapat diterima semaksimal mungkin. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest and posttest with control group. Sampel berjumlah 32 responden, dibagi menjadi 2 kelompok intervensi dan kelompok control. Sampel diambil menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Beck Depression Inventory (BDI). Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan rata-rata skor depresi antara kelompok kontrol dan intervensi dengan nilai p kurang dari 0,05. Psikoedukasi menggunakan video audio dapat membantu mengurangi depresi pada pasien diabetic foot ulcer.
Activities and Nurses' Role in Empowering Parents on Treating Children with Cancer Rasmita, Dina
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2: June 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1388.86 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i2.466

Abstract

Children with cancer will hospitalize for a long time, so it takes the role of the family as an integral part that cannot be separated from the child. The family are a partner in childcare. Family-centred care is an important part of childcare because the parent is a source of strength and a supportive child. The point of family-centred care is empowering families in childcare. Empowerment is the most important part of caring for nurses, families, and patients. Nurses are not only involved in daily childcare but also nurse plays a role in empowering parents in caring for children with cancer. The study aims to explore the activities and roles of nurses in empowering parents to care for children with cancer based on the nurse perception. The research design was a qualitative design with a phenomenological approach. Participants involved in this study were six nurses who served in the childcare room with cancer selected by purposive sampling technique. Data were collected by in-depth interview method using semi-structured interview guidelines. Data analysis with the analysis stage according to Colaizzi. The results of this study found four themes about the activities and roles of nurses in empowering parents in caring for children with cancer, including providing education, providing support, involving parents in caring for children, involving parents in decision making. Nurses can provide support according to the needs of parents and increase collaboration with parents in caring for children.  Abstrak: Anak dengan kanker akan menjalani hospitalisasi dalam jangka waktu yang lama, sehingga dibutuhkan peran keluarga sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari anak. Keluarga adalah mitra dalam perawatan anak. Perawatan berfokus pada keluarga adalah bagian penting dalam perawatan anak karena orangtua merupakan kekuatan dan dukungan utama bagi anak. Inti dari perawatan berfokus pada keluarga (PBK) adalah memberdayakan keluarga dalam perawatan anak. Pemberdayaan merupakan bagian terpenting dalam keperawatan baik untuk perawat, keluarga, dan pasien. Perawat tidak hanya terlibat dalam perawatan anak sehari-hari, tetapi perawat juga berperan dalam melakukan pemberdayaan orangtua dalam merawat anak dengan kanker. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi aktivitas dan peran perawat dalam pemberdayaan orangtua merawat anak dengan kanker berdasarkan sudut pandang perawat. Desain penelitian ini adalah desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah enam orang perawat yang bertugas di ruang perawatan anak dengan kanker dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur. Analisis data dengan tahapan analisis menurut Colaizzi. Hasil penelitian ini menemukan empat tema tentang aktivitas dan peran perawat dalam pemberdayaan orangtua dalam merawat anak dengan kanker di antaranya yaitu memberi edukasi, memberi dukungan, melibatkan orangtua dalam merawat anak, melibatkan orangtua dalam pengambilan keputusan. Perawat dapat memberi dukungan sesuai dengan kebutuhan orangtua dan meningkatkan kolaborasi dengan orangtua dalam merawat anak.

Page 2 of 4 | Total Record : 32