cover
Contact Name
Rita Dwi Pratiwi
Contact Email
ritadwipratiwi@wdh.ac.id
Phone
+6289529263441
Journal Mail Official
lppm@wdh.ac.id
Editorial Address
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat
ISSN : 2597890X     EISSN : 26866366     DOI : https://doi.org/10.52031/edj
Core Subject : Health,
Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat is a periodical scientific journal published by the STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, with p-ISSN 2597-890X since 2017 and e-ISSN 2686-6366 since 2019. Edu Dharma Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including: Nursing Midwifery Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in Nursing and Midwifery issues. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat was first published in September 2017 and subsequently published twice a year, in March and September. The Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat is an open access journal. Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Journal began using the Online Journal System (OJS) in 2017.
Articles 110 Documents
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK, STRES DAN POLA TIDUR DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA MAHASISWI PRODI D3 FARMASI STIKES KHARISMA PERSADA Lela Kania Rahsa Puji; Nurwulan Adi Ismaya; Tri Okta Ratnaningtyas; Nur Hasanah; Nada Fitriah
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.90

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita dalam masyarakat adalah gangguan mestruasi. Di Indonesia 260 wanita usia subur 95% mengalami minimal satu gejala Premenstrual syndrom(PMS) , antara gejala sedang sampai berat sebanyak 3,9%. Dari studi pendahuluan di STIKes Kharisma Persada Pamulang didapatkan 66,7% wanita mengalami gejala ringan dari premestrual syndrome (PMS), sedangkan 33,3% wanita mengalami gejala sedang sampai gejala berat dari premenstrual syndrome (PMS). Tujuan : menganalisis aktivitas fisik, stres, dan pola tidur terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) kepada mahasiswi PRODI D3 farmasi STIKes Kharisma Persada Pamulang. Metode kuantitatif dengan cross sectional. Sampel sebesar 97 secara simple random sampling. Kuesioner diisi oleh responden melalui google form, analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan bermakna di setiap variabel aktivitas fisik, stres dan pola tidur terhadap kejadian Premenstrual syndrom(PMS) .
HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN CARING DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWAT RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM MULTAZAM MEDIKA BEKASI TIMUR Rita Dwi Pratiwi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.22

Abstract

ABSTRAKKomunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal yang dilakukan antara perawat dan petugas kesehatan lainnya dengan pasien yang berfokus pada kesembuhan pasien. Pelayanan professional oleh perawat dapat dilakukan oleh perawat dengan memperlihatkan perilaku caring. Komunikasi terapeutik dan caring akan memungkinkan terjadinya hubungan interpersonal yang harmonis antara perawat – klien dapat membantu dan memenuhi kebutuhan klien sehingga dapat memberikan kepuasan kepada klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dan untuk mengetahui hubungan caring dengan kepuasan pasien ruang rawat inap penyakit dalam RSU Multazam Medika Bekasi Timur. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 pasien dengan menggunakan teknik total sampling, instrument penelitian berupa kuesioner. Hasil bivariat dari uji statistic chi-squere diperoleh ada hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien dengan Ha1 diterimadan Ho1 ditolak  dengan nilai p = 0,005 < α = 0,05artinyaada hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien, sedangkan untuk hubungan caring dengan kepuasan pasien dengan Ha2 diterima dan Ho2 ditolak dengan nilai p = 0,001 < α = 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara caring dengan kepuasan pasien. Hasil multivariate dengan uji analisis regresi logistic antara variabel komunikasi terapeutik dan caring yang paling berpengaruh terhadap variabel kepuasan adalah caring dengan nilai sig 0,023 kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR = 0,058Kata kunci    : Komunikasi Terapeutik, Caring , Kepuasan Pasien Ruang Rawat InapKepustakaan : 33 (2005-2017)   ABSTRACTTherapeutic communication is an interpersonal communication performed between nurses and other health care providers with patients which use focused on the patient's recovery. Professional services can be performed by nurses by showing caring behavior. Therapeutic and caring communication will allow for a harmonious interpersonal relationship between nurses - clients and also be able to help and meet client needs so as to provide satisfaction to clients. This study aims to determine the relationship of therapeutic communication with patient’s satisfaction and to know the relationship of caring with patient satisfaction in RSU Multazam Medika Bekasi Timur. This research is a quantitative research with cross sectional design, the number of samples in this study was 40 patients using total sampling technique, research instrument in the form of questionnaire. The result of bivariate of chi-squere statistic test showed that there was correlation between therapeutic communication with patient’s satisfaction with Ha1 accepted and Ho1 was rejected with p = 0,005 <α = 0,05 meaning that there was significant correlation between therapeutic communication with patient satisfaction, while for caring relationship with patient satisfaction with Ha2 accepted and Ho2 rejected with value p = 0,001 <α = 0,05 meaning there was significant relation between caring with patient’s satisfaction. Multivariate result with logistic regression analysis test between therapeutic communication and caring variable that most influence to satisfaction variable is caring with sig 0,023 strength of relation can be seen from OR = 0,058Keywords: Therapeutic Communication, Caring, Patient SatisfactionBibliography: 33 (2005-2017)  
ANALISIS PENGARUH LATIHAN RENTANG GERAK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT DAN AKTIFITAS PERAWATAN DIRI PASIEN STROKE DI RSUD KOTA DEPOK Liza Puspa Dewi; Maria Astrid; Sudibyo Supardi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 2 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i2.52

Abstract

ABSTRACTStroke can cause various disorders such as motor deficits in the form of hemiparesis, hemiplegia, flasidity, and spasticity. This study aims to analyze the effect of motion range exercise on increasing muscle strength and self-care activities of stroke patients. This research was conducted from May to July 2018 in Depok General Hospital with a quasi experiment pre and posttest design on 116 respondents determined by purposive sampling technique. Respondents were divided into two groups, 88 respondents in the intervention group who were given treatment according to hospital standards and Motion Range Exercise (MRE) 4 times a day for 7 days, then evaluated on the fourth and seventh days and the control group of 28 respondents who were given appropriate treatment hospital standards without additional MRE, then evaluated on the seventh day. Wilcoxon test showed an increase in muscle strength 0.74 (22.9%) and self-care activities 0.53 (25.2%), chi square test showed a change in muscle strength 57.7% and Multivariate Logistic Regression test showed an increase in muscle strength towards increasing self-care activities 62.7%. The results showed a significant increase in muscle strength (p = 0,000) and an increase in self-care activities (p = 0,000) before and after the intervention. Significantly there was an increase in muscle strength to increase self-care activity (p = 0.001). MRE intervention can increase 28.9 times muscle strength, thus increasing self-care activities compared to those not given MRE. It can be concluded that MRE has an effect on increasing muscle strength and self-care activities. This study recommends the need for further research and that nurses can apply MRE as nursing interventions to stroke patients ABSTRAKStroke dapat menyebabkan berbagai gangguan fungsional seperti defisit motorik berupa hemiparesis, hemiplegia, flasiditas, dan spastisitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh latihan rentang gerak terhadap peningkatan kekuatan otot dan aktifitas perawatan diri pasien stroke. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Juli 2018 di RSUD Kota Depok dengan quasi experiment pre and posttest design terhadap 116 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Responden dibagi menjadi dua kelompok, yakni 88 responden kelompok intervensi yang diberikan perlakuan sesuai standar rumah sakit dan Latihan Rentang Gerak (LGR) 4 kali sehari selama 7 hari, kemudian dievaluasi pada hari keempat dan hari ketujuh dan kelompok kontrol sebanyak 28 responden yang diberikan perlakuan sesuai standar rumah sakit tanpa tambahan LGR, kemudian dievaluasi pada hari ketujuh. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan kekuatan otot 0,74 (22,9%) dan aktifitas perawatan diri 0,53 (25,2%), uji chi square menunjukkan perubahan kekuatan otot 57,7% dan uji Regresi Logistik Multivariat menunjukkan peningkatan kekuatan otot terhadap peningkatan aktifitas perawatan diri 62,7%. Hasil penelitian menunjukkan secara peningkatan kekuatan otot yang bermakna (p=0,000) dan peningkatan aktifitas perawatan diri (p=0,000) sebelum dengan sesudah intervensi. Secara bermakna ada peningkatan kekuatan otot terhadap peningkatan aktifitas perawatan diri (p=0,001). Intervensi LGR dapat meningkatkan 28,9 kali kekuatan otot, sehingga meningkatkan aktifitas perawatan diri dibandingkan yang tidak diberikan LGR. Dapat disimpulkan LGR berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot dan aktifitas perawatan diri. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan menggunakan latihan rentang gerak sebagai salah satu intervensi mandiri perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien stroke.
PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIC TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT BUAH HATI CIPUTAT Riris Andriati
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.11

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Sectio caesaria didefinisikan sebagai sebuah metode persalinan dimana janin lahir melalui insisi bedah yang dibuat di dinding perut (laparotomi) dan dinding rahim (histerotomi). Menurut WHO dalam penelitian Cut Sriyanti (2016), standar rata-rata sectio caesaria di sebuah negara sekitar 5-15% per 1000 kelahiran didunia. Salah satu komplikasi sectio caesaria adalah nyeri pada daerah insisi. Strategi penatalaksanaan nonfarmakologi untuk meredakan nyeri salah satunya adalah terapi relaksasi autogenic. Terapi relaksasi autogenic adalah salah satu teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kalimat pendek untuk bisa membuat pikiran tentram. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan pengaruh pemberian terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Quasy Eksperimental dengan pendekatan The Randomized Pretest-Posttest With Control Group Design dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden yang terdiri dari 25 responden sebagai kelompok intervensi dan 25 responden sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling berupa Purposive Sampling. Hasil: Rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi relaksasi autogenic yaitu 2,88 dan pada kelompok kontrol yaitu 3,48. Hasil uji Mann-Whitney U, didapatkan p-value 0,024 < α (0,05). Kesimpulan: Perbedaan tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria sesudah diberikan terapi relaksasi autogenic pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pemberian terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi sectio caesaria di Rumah Sakit Buah Hati Ciputat.Kata Kunci           : Terapi Relaksasi Autogenic, Tingkat Nyeri ABSTRACT Introduction: Sectio Caesarea is defined as the birthing method where of a fetus is born through surgical incisions which made in the abdominal wall (laparotomy) and the uterine wall (hysterotomy). According to WHO in the research of Cut Sriyanti (2016), standars average of section caesarea in a country about 5-10 per 1000 births in the world. One of the complications of Sectio Caesarea is pain in the incision area. Non-pharmacologic pain management strategies for dealing with pain are autogenic relaxation therapy. Autogenic relaxation therapy is one of relaxation techniques where the source’s is in the inside of our self in form a short sentence that can make the mind peaceful. The aim of the research was to evaluate the differences effect of autogenic relaxation therapy to decrease pain level on postoperative patients Sectio Caesarea in Buha Hati Ciputat hospital. Method: Research design used was Quasy Experimental research with The Randomized Pretest-Posttest With Control Group Design involving 50 postoperative Sectio Caesarea patients consists of 25 respondents as intervention group and 25 respondents as control group. Sampling technique used Was Non Probability Sampling namely Purposive sampling techniques. Result: Average of pain levels at intervention group after had given autogenic relaxation therapy is 2,88 and at control group is 3,48. Result of Mann Whitney U test, showed p-value 0,024 < α 0,05. Conclusion: Differences pain levels at post operative patient Sectio Caesarea after had given autogenic relaxation therapy between intervention group and control group showed that there is differences effect of giving autogenic relaxation therapy to decrease pain levels at post operative patient Sectio Caesarea in Buah Hati Ciputat hospital. Keywords   : Autogenic Relaxation Therapy, Pain Levels  
PENGARUH KANDUNGAN REBUNG DALAM MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DAN TEKANAN DARAH Sitti Hajiyanti Makatita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 1 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i1.42

Abstract

Salah satu bahan pangan fungsional berbahan lokal telah digunakan masyarakat sebagai bahan makanan dan obat serta diperkirakan mampu menghambat progresivitas aterosklerosis adalah rebung bambu (bamboo shoots), Kandungan Antioksidan, kalium dan serat yang tinggi dalam batang rebung mampu membantu penurunan kadar kolesterol dan tekanan darah (hipertensi). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kandungan rebung  terhadap penurunan kadar kolesterol dan tekanan darah pada pasien hiperkolesterol danhipertensi. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi. Besar sampel sebanyak 30 orang yang memiliki kadar kolesterol lebih dari kisaran normal (tinggi). Sampel darah diambil pada malam hari 10-15 menit sebelum mengkomsumsi rebung dan 9-10 jam puasa setelah mengkomsumsi rebung. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar kolesterol darah sebelum komsumsi rebung menunjukan nilai rerata ± standar deviasi: 248.11±24.42. dan setelah komsumsi rebung mengalami penurunan dengan nilai rerata ± standar deviasi : 214.87±35.47. Hasil uji statistik dengan uji paired sample t test menunjukkan bahwa nilai p = 0.000 (p < 0,05) . sementara tekanan darah sistol sebelum komsumsi rebung menunjukan nilai rerata ± standar deviasi : : 150.10±9.27  mengalami penurunan setelah komsumsi rebung menjadi : 136.03±10.57. uji statistik dengan uji paired sample t test menunjukkan bahwa nilai p = 0.000 (p < 0,05. dan tekanan diastol sebelum komsumsi rebung menunjukan nilai rerata ± standar deviasi: 88.40±10.60  mengalami penurunan setelah komsumsi rebung menjadi : 76.50±11.73. uji statistik dengan uji paired sample t test menunjukkan bahwa nilai p = 0.000 (p < 0,05. Hal ini berarti bahwa secara statistik terdapat perubahan yang bermakna kandungan rebung terhadap kadar kolesterol darah dan tekanan darah.
PENGARUH JUS KACANG PANJANG (VIGNA SINENSIS L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS (DM) TIPE 2 Linda Widyarani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.1

Abstract

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi dan atau kerja insulin. Hiperglikemia yang terjadi dan tidak terkontrol baik, dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh. Salah satu pengendalian kadar gula darah dapat dilakukan melalui menjaga diet sehat dengan gizi seimbang. Kacang panjang mempunyai kandungan gizi yaitu thiamin yang berefek positif pada regulasi kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jus kacang panjang (vigna sinensis L.) terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Metode penelitian adalah quasi eksperiment dengan one group pre-post test design dan teknik purposive sampling, kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) diobservasi sebelum dan sesudah diberikan jus kacang panjang selama 7 hari. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 21 orang. Hasil analisis paired t test menunjukkan nilai signifikan p 0,000 (p < 0,005), diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar GDP sebelum dan sesudah minum jus kacang panjang. Pemberian jus kacang panjang selama 7 hari berpengaruh secara signifikan menurunkan kadar GDP pada responden.Kata kunci: Diabetes Mellitus Tipe 2, Kadar Glukosa Darah, Jus Kacang Panjang THE EFFECT OF CONSUMING STRING BEANS (VIGNA SINENSIS L.) JUICE ON BLOOD GLUCOSE LEVEL PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE 2 ABSTRACT  Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action, or both. Uncontrolled hyperglycemia of diabetes is associated with long-term damage, dysfunction, and failure of various organs. The aim of this study was to investigate the effect of consuming string beans (vigna sinensis L.) juice on blood glucose level patients with Diabetes Mellitus Type 2. One way to control blood glucose level is to eat a healthful diet. String beans juice is a healthful diet, are a rich source of thiamine. This study employed a quasy-experimental, with one group pre-post test design, fasting blood glucose were assessed at before and after treatment. There were 21 sample selected using purposive sampling. Paired t test was performed for data analysis. There was a statistically significant difference in blood glucose level before and after guven string beans juice with p = 0,000. Consuming string beans juice can be one of the efforts to reduce blood glucose level in patient with DM Type 2.  Keyword: Diabetes Mellitus Tipe 2, Blood Glucose Level, String Beans Juice
HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA DI PT. X Tri Okta Ratnaningtyas; Nurwulan Adi Ismaya; Lela Kania Rahsa Puji; Nur Hasanah; Mirta Sepi Afriyani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.95

Abstract

Bising, salah satu masalah utama kesehatan di negara-negara industri dan merupakan sumber utama dari stres. Data WHO menyebutkan bising melebihi 90 dB di tempat kerja memapar tenaga kerja di negara industri dengan total hampir 14% dan bising lebih dari 85dB juga diperkirakan memapar 20 juta orang Amerika. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebisingan dengan stres kerja pada pekerja di PT. X tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif serta desain studi cross sectional. Besar sampel penelitian berjumlah 82 pekerja. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dalam studi ini. Sound Level Meter dan kuesioner merupakan alat pengumpulan data dalam studi ini. Univariat dan bivariat (dengan uji chi square) adalah analisis data yang digunakan dalam studi ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa ada hubungan antara kebisingan dengan stres kerja (p-value = 0,018 < α = 0,05).
HUBUNGAN MOTIVASI KESEMBUHAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS JAMBE KABUPATEN TANGERANG Mochammad Hasan
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i1.27

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis paru tetap menjadi pembunuh utama pada tahun 2016. Ada sekitar 8,6 juta orang jatuh sakit dengan TB Paru dan 1,3 juta meninggal akibat TB Paru. Lebih dari 95% kematian akibat TB Paru di Negara berpenghasilan rendah dan menengah, (WHO, 2013). TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan rancangan cross sectional. Metode sampling yang digunakan adalah Nonprobability Sampling dengan teknik accidental sampling. Variabel penelitian independen adalah motivasi kesembuhan dan variable dependen adalah kepatuhan minum obat pada penderita Tuberkulosis Paru. Populasi pasien TB Paru dewasa yang berobat di Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang 119 orang dengan besar sampel menggunakan rumus Slovin diperoleh 92 responden. Pengumpulan data primer penelitian menggunakan kuesioner dalam bentuk angket, dan pengumpulan data sekunder dari berkas rekam medis pasien. Analisis data menggunakan analisis univariate dan bivariate dengan uji chi square. Hasil yang didapat dari responden, kategori jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada perempuan yaitu 67 (72,8%) responden, rata-rata usia responden 34,15 tahun, dengan pekerjaan buruh sebanbanyak 33 (35,9%) responden, pendidikan responden sebagian besar berpendidikan dasar SD-SMP/ Sederajat 49 (53,2%) responden. Responden yang memiliki motivasi baik sebanyak 56 (60,2%) responden, dan untuk responden yang mempunyai kepatuhan minum obat sebanyak 69 (75,0%) responden. Uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai (p-value = 0,000 < a = 0,05). Kesimpulan penelitian ini bahwa diketahui ada hubungan motivasi kesembuhan dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang. Disarankan dapat meningkatkan motivasi kesembuhan pada penderita tuberkulosis paru dalam proses pengobatan dengan melakukan penyuluhan secara intensif pada penderita tuberkulosis paru, dan keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO).Kata Kunci       : Tuberkulosis, Motivasi, Kepatuhan  ABSTRACTTuberculosis remains a major killer by 2016. There are about 8.6 million people sufrendwith pulmonary TB and 1.3 million died from pulmonary tuberculosis. More than 95% of deaths from Pulmonary TB in low and middle income countries (WHO, 2013).The purpose of this study to determine the relationship of healing motivation with drug adherence in patients with pulmonary TB in Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang.the work area this study a was descriptive analytic with cross sectional design approach. Sampling method used is Nonprobability Sampling with accidental sampling technique. Independent variable of research is healing motivation and dependent variable is medication adherence in Tuberculosis patients. The population of adult TB patients treated at PuskesmasJambeKabupatenTangerang 119 people with a sample size using Slovin formula obtained 92 respondents. The primary data were collected using questionnaires in the form of questionnaires, and secondary data collection from patient medical record files. Data analysis used univariate and bivariate analysis with chi square test. Result of respondents, male gender category more than 67 respondents (72,8%), average age 34.15 years old, with 33 (35,9%) respondents worker, education of respondents mostly primary education elementary-junior/ equivalent 49 (53,2%) of respondents. Respondents who had good motivation were 56 (60.2%) of respondents, and for respondents who had medication compliance were 69 (75,0%) respondents. The statistical test using chi square test obtained value (p-value = 0,000, a = 0,05). The conclusion of this research that there is known relation of healing motivation with medication adherence to tuberculosis patient in working area of PuskesmasJambeKabupatenTangerang. It is suggested to improve the motivation of healing in tuberculosis patients in the treatment process by doing intensive counseling on tuberculosis patients, and family as Drug Supervisor (PMO).Keywords       : Tuberculosis, Motivation, Compliance  
PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN CAMELLIA SINENSIS TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSBINDU ANYELIR KAMPUNG PAKULONAN KABUPATEN TANGERANG Dewi Fitriani; Heri Setiawan; iif Rifai
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 2 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i2.62

Abstract

ABSTRACTGetting people can be looked at by people over the age of 60 who have access to significant economic, psychological, biological and social dysfunction. The condition of systolic blood preassure 140 mmHg and hypertensive blood preassure great than 90 mmHg is a condition of the prevalence in which the nonliving component is identified, called secondary, because of some disease. The camellia sinensis contains the polifenol and L-Theanins in wich theneurotransmitter serotonin can decrease, as the blood preassure on the artery of the research component purpose to determine if the camellia sinensis could effect bloodpreassure on lansia with the prevalence of hypertension in the post of the village of the tangerang district. Research methpds are pre-experiment with one-grup after-action design. The cheerleading sample was 35 people. A total sampel used in collecting research samples. Research starts in January through to July 2020. Wilcoxson test results. , it was found p-value = 0,000 and alfa = 0,05 for sistolic blood pressure, while for diastolic blood pressure was found p-value = 0,000 and alfa = 0,05 with the average declination of systolic blood pressure 152,73 mmHg, while the average decline of diastolic blood pressure as many as 88,11 mmHg. It can be concluded that there is impact of giving of camelia sinensis steeping to the blood pressure on elderly with hypertension at Anyelir Posbindu, kampung pakulonan, Tangerang regency. The passing of the camellia sinensis blood preasure on the elderly is this inconclusive.ABSTRAKLanjut usia dapat diartikan seseorang dengan usia di atas 60 tahun yang mempunyai ciri-ciri terdapatnya kelemahan fungsi ekonomi, psikologis, biologis dan sosial. Kondisi tekanan darah sistolik lebih besar 140 mmHg Dan ketika tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg merupakan kondisi dari hipertensi yangmana komponen penyebab tidak bisat dikenali, disebut sebagai sekunder, karena menderita penyakit tertentu. Camellia sinensis mengandung polifenol dan L-theanin yang mana neurotransmitter serotonin dapat menurun, dengan demikian  tekanan darah pada arteri dipercaya bisa menurun karena komponen tersebut. Tujuan Riset untuk mengetaui apakah seduhan Camellia Sinensis bisa berpengaruh terhadap tekanan darah kepada lansia dengan hipertensi di posbindu anyelir kampung pakulonan kabupaten tangerang. Metode Riset bersifat Pre-Eksperiment dengan rancangan penelitian satu grup sebelum-sesudah intervensi. Sampel berjumlah 35 orang. Total sampling yang digunakan dalam Pengumpulan sampel riset. Riset dimulai bulan januari sampai dengan bulan juli 2020. Hasil Riset Uji Wilcoxson adalah hasil uji statistik yang digunakan sehingga didapat nilai (P-Value = 0,000) < (α = 0,05) untuk tekanan darah sistolik, sedangkan untuk tekanan darah diastolik di dapatkan hasil (P-Value = 0,000) < (α = 0,05) dengan mean sistolik 152,73 milimeter higrobium, sedangkan mean diastolik sebesar 88,11 milimeter higrobium. Maka dapat Disimpulkan terdapat pengaruh pemberian seduhan camellia sinensis terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di posbindu anyelir kampung pakulonan kabupaten tangerang. Dari riset ini diharapkan bisa menambah  wawasan serta informasi tentang penggunaan camellia sinensis untuk terapi hipertensi
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUG KABUPATEN TANGERANG Ratumas Ratih Puspita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 1 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i1.18

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit penyebab utama stroke,kejadian hipertensi yang meningkat setiap tahun mengindikasikan bawa hipertensi perlu dan harus segera diatasi. Di Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang memiliki tingkat insiden kejadian hipertensi essensial (primer) yang menduduki peringkat tertinggi dalam laporan bulanan penyakit menonjol pada bulan Januari- Maret tahun 2018. Disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, selain itu beban kerja yang tinggi. Selama ini masayarakat di wilayah Curug Kulon apabila timbul gejala keluhan tindakan yang dilakukan adalah memeriksa kesarana fasilitas kesehatan memilih pengobatan farmakologi tanpa memikirkan efek samping, kurangnya pengetahuannya tentang metode non farmakologi dalam menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui apakah ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Curug Kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental Design. Dengan rancangan  One Group pratest-posttest Design. menggunakan Non Probability dengan dengan teknik purposive sampling. Besar sampel yang akan diteliti sebanyak 12 responden yang diambil dari pasien hipertensi yang tidak melakukan kunjungan ulang sampai dengan bulan april 2018 dengan ketentuan yang memenuhi syarat inklusi dalam penelitian ini. Alat ukur yang digunakan yaitu  spygmomanometer air raksa yang sudah dikalibrasi dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah di arteri dan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan yaitu Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian yang diperoleh  yaitu terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan relaksasi otot progresif intervensi selama 7 kali dalam 1 minggu. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa relaksasi sangat penting bagi penderita hipertensi kerena hal tesebut dapat mempengaruhi untuk menurunkan tekanan darah.Kata Kunci          :  Relaksasi Otot Progresif, HipertensiABSTRACT Hypertension is a major cause of stroke. An increased incidence of hypertension each year  is indicated that hypertension should be handled promptly. At Puskesmas Curug, Tangerang District, an incidence rate of essential hypertension (primary) was ranked highest in monthly report on January-March 2018. It was caused by unhealthy diet, moreover to heavy workload. Recently, when the symptoms of hypertension arose, society in Curug Kulon check their health in the health facility with pharmacological treatment without thinking about it side effects because their deficient knowledge about non-pharmacological methods in lowering blood pressure for hypertension. The purpose of this research is to determine whether there is a progressive muscle relaxation effect on the decreasing of blood pressure for hypertensive patients in the working area of Puskesmas Curug District. This research used Pre Experimental Design method with One Group pratest-posttest Design and Non-Probability with purposive sampling technique. The sample obtained in this research is 12 respondents taken from hypertension patients who did not recheck their health until April 2018 with the inclusion requirements in this study. The tool used in this research is calibrated mercury spygmomanometer, stethoscope to measure blood pressure in artery, and observation sheet. The statistical test used Wilcoxon Sign Rank Test. The result of this research shows that there is significant differences of blood pressure before and after giving progressive muscle relaxation intervention for 7 times in 1 week. The conclusion of this research is relaxation is very important for people with hypertension because it can affect to lower blood pressure.Keywords              : Progressive Muscle Relaxation, Hypertension

Page 4 of 11 | Total Record : 110